24 Pembiayaan usahatani; 5 Penggolongan modal dan pendapatan; serta 6
Ukuran-ukuran keberhasilan yang lazim.
3.1.2. Teori Produksi
Fungsi produksi menggambarkan hubungan antara input-output dan mendeskripsikan tingkat dimana sumberdaya dirubah menjadi bentuk produk.
Ada beberapa hubungan input-output dalam pertanian karena tingkat dimana input dirubah menjadi output akan bervariasi antara jenis tanah, hewan, teknologi dan
sebagainya. Ada hubungan input-output tertentu yang mengkhususkan kuantitas dan kualitas sumberdaya yang dibutuhkan untuk memproduksi produk tertentu.
Doll dan Orazem 1978 memberikan contoh empiris fungsi produksi dengan beberapa asumsi tertentu, antara lain ketidakpastian sempurna, tingkat teknologi
dan lama periode waktu Gambar 1.
Keterangan : TPP = Total Physical Product Gambar 1.
Fungsi Produksi Klasik
Sumber : Doll dan Orazem 1978
Gambar tersebut menjelaskan bahwa output yang dihasilkan nol pada saat input variabel nol, kemudian output meningkat pada peningkatan beberapa input
C
A
2 4 B 6
8 10
12 14 D 16
160 - 140 -
120 - 100 -
80 - 60 -
40 - 20 -
TPP Y Output
X Variable Input
25 variabel pertama yang ditambahkan. Selanjutnya, output meningkat dengan
tambahan yang semakin menurun pada tingkat input yang semakin tinggi. Sementara, Lipsey dan Steiner 1928 menjelaskan bahwa untuk
membatasi keputusan perusahaan dengan secara tetap membuat proporsi yang dapat diatur, para ahli ekonomi menguraikan keputusan tersebut ke dalam tiga
kelompok teori diantaranya: 1 Bagaimana cara terbaik untuk membudidayakan tanaman dan perlengkapan saat ini keputusan jangka pendek; 2 Apa jenis
tanaman dan perlengkapan baru dan proses produksi dalam memilih kerangka kemungkinan teknis tertentu yang telah diketahui keputusan jangka panjang; dan
3 Apa yang harus dilakukan mengenai percobaan penemuan baru atas teknologi baru keputusan jangka sangat panjang. Keputusan jangka pendek dibuat ketika
kuantitas sejumlah input tidak dapat bervariasi. Perusahaan tidak dapat memperoleh lebih banyak input-input tetap dari yang dimilikinya saat ini. Input-
input yang dapat bervariasi dalam jangka pendek disebut dengan input variabel. Keputusan jangka panjang dibuat ketika semua input dari seluruh faktor produksi
dapat bervariasi tetapi teknologi produksi dasar tidak berubah. Hal terpenting dari keputusan jangka panjang dalam teori produksi yaitu
menunjukkan situasi yang dihadapi perusahaan untuk merencanakan bisnis, memperluas skala usaha, mendirikan cabang usaha ke dalam produk baru atau
wilayah usaha yang baru, atau memodernisasi, memindahkan atau mengorganisasi metode produksi yang baru. Keputusan ketiga yaitu keputusan jangka sangat
panjang dimana muncul dari adanya perubahan teknologi. Perubahan ini dapat disebabkan oleh sesuatu yang dilakukan oleh perusahaan, terutama program
penelitian dan pengembangan. Hubungan antara faktor jasa yang digunakan sebagai input ke dalam proses produksi dan kuantitas output yang ditentukan
disebut dengan fungsi produksi. Lipsey dan Steiner 1928 menjelaskan fungsi produksi sederhana yang terdiri dari hubungan dua faktor produksi, yaitu tenaga
kerja dan modal. Variasi output dan biaya dibentuk dengan asumsi bahwa satu dari dua faktor tersebut adalah tetap. Gambar selanjutnya menjelaskan hubungan
antara produk total, produk rata-rata dan produk marjinal dengan penggunaan input tenaga kerja.
26 Keterangan :
TP = Total Product Produk Total
AP = Average Product Produk Rata-Rata
MP = Marginal Product Produk Marjinal
Gambar 2. Kurva Produk Total, Produk Rata-Rata dan Produk Marjinal
Sumber : Lipsey dan Steiner 1928
Total Product TP menjelaskan bahwa jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu dengan memanfaatkan seluruh faktor produksi. Jika
satu dari seluruh input tetap, produk total TP akan berubah karena penggunaan faktor variabel yang lebih besar atau lebih kecil. Average Product AP
menggambarkan produk total per unit dari faktor variabel yang digunakan, AP awal meningkat dan kemudian menurun. Tingkat output 34 unit seperti contoh
Gambar, dimana produk rata-rata AP mencapai maksimum disebut dengan titik produktivitas rata-rata yang semakin menurun point of diminishing average
productivity. Marginal Product MP kadangkala disebut dengan incremental product tambahan produk adalah perubahan dari produk total yang dihasilkan
dari penggunaan satu unit input lebih banyak atau satu unit input lebih sedikit dari faktor variabel. Tingkat output dimana produk marjinal MP mencapai
maksimum disebut dengan titik produktivitas marjinal yang semakin menurun point of diminishing marginal productivity.
Variasi input yang dihasilkan dari penggunaan faktor variabel lebih banyak atau lebih sedikit pada kuantitas faktor tetap tertentu memunculkan
hipotesis ekonomi baru yang disebut dengan hukum kenaikan hasil yang semakin berkurang atau law of diminishing returns. Hipotesis tersebut menyatakan bahwa
Quantity of Labor
MP AP
Point of diminishing marginal
productivity
Point of diminishing average
productivity
TP
T ot
al P
rodu ct
T P
P roduc
t pe
r uni
t o
f L
a bor
Quantity of Labor
27 jika sejumlah faktor variabel yang digunakan dengan sejumlah faktor tetap
tertentu, maka unit tambahan dari faktor variabel yang ditambahkan akan mengurangi produk total daripada unit sebelumnya. Kemudian, jika peningkatan
faktor variabel yang digunakan pada sejumlah faktor tetap tertentu, produk marjinal dan produk rata-rata dari faktor variabel akan menurun.
3.1.3. Teori Biaya Produksi