Kegiatan Pembelajaran 14
200
Thinking Skill yang meliputi analisis, evaluasi, dan kreasi pada Taksonomi Bloom. Level berpikir analisis dapat menggunakan kata kerja operasional: menganalisis,
mengaudit, memecahkan, mendeteksi, mendiagnosis, menyeleksi, menominasikan, mendiagramkan, mengorelasikan, merasionalkan, menguji,
mencerahkan, menjelajah, membagankan, menyimpulkan, menemukan, menelaah, memaksimalkan, memerintahkan, mengedit, mengaitkan, memilih,
mengukur, melatih, mentransfer, mengabstraksi, mengatur, menganimasi, mengumpulkan, mengkategorikan, mengkode, mengombinasikan, menyusun,
mengarang, membangun, menanggulangi, menghubungkan, menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, merencanakan, mendikte,
meningkatkan, memfasilitasi, membentuk, merumuskan, menggeneralisasi, menggabungkan.
2. Kriteria Perumusan Indikator
Indikator hasil belajar harus memenuhi tiga kriteria utama yaitu dirumuskan dalam kalimat yang jelas, mengandung kepastian makna, dan dapat diukur. Kejelasan
pernyataan mengandung konsekuensi bahwa guru dan siswa memaknai kalimat dengan makna yang sama. Kepastian mengandung pengertian tidak menimbulkan
makna ganda dan dapat diukur jika pencapaian perilaku dapat diamati atau diukur dengan menggunakan instrumen. Dalam penyusunan indikator perlu
memperhatikan kriteria; spesifik yaitu hanya mengandung satu prilaku. Contoh pernyataan yang
menggandung satu prilaku; merancang rencana kegiatan. Dalam penyusunan indikator hasil belajar masih sering didapat beberapa kata kerja operasional
dalam satu indiaktor. Misalnya, menyebutkan dan menuliskan kalimat. Contoh yang terakhir tentu tidak spesifik
berorientasi pada siswa yang menggambarkan kompetensi siswa yang diharapkan
menggunakan kata kerja operasional mencakup ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan; serta memperhatikan.
Memuat konsep CABD Condition, Audien, Behavior, Degree
Dalam perumusan indikator hasil belajar, terutama dalam pelaksanaan kurikulum 2013 perlu diperhatikan sebaran menurut penguasaan teori. Tingkat penguasaan
PPKn SMP KK I
201
teori meliputi : a faktual, b konseptual, c prosedural, dan d metakognitif. Berikut contoh indikator yang mencirikan pada tiap level
penguasaan. a.
Faktual:mengungkapkan dua pikiran penting yang terdapat pada teks yang ditelahaannya.
b. Konseptual:menuliskan lima prinsip utama dalam merumuskan merumuskan
tujuan penyusunan program. c.
Prosedural:Menerapkan teknik belajar dengan menggunakan metode jigsaw dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah di kelas 10 secara efektif.
d. Metakognitif: menggunakan pengetahuan yang telah siswa miliki untuk
menambah pengetahuan yang baru secara mandiri dengan menemukan cara menguasai informasi baru dari berbagai sumber yang digunakannya..
3. Pengertian Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah: a perilaku yang dapat diukur danatau diobservasi untuk kompetensi dasar KD pada kompetensi inti KI-3 dan KI-4;
dan b perilaku yang dapat diobservasi untuk disimpulkan sebagai pemenuhan KD pada KI-1 dan KI-2, yang kedua-duanya menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi merupakan penanda, cirri-ciri khusus dari
kompetensi dasar. Indikator pencapaian kompetensi dari kompetensi dasar pengetahuan dan ketrampilan harus spesifik Artinya indicator tersebut harus
dapat diamati dan di ukur. Diamati perubahan kemampuan, sikap atau perilakunya dan dapat diukur kemampuan menguasai materi pembelajarannya.
Perumusan pencapaian kompetensi pada kurikulum 2013 mengadung multi spesifikasi yang merupakan irisan:
• dimensi ranah kompetensi yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, sikap; • dimensi pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakonitif; • dimensi level kecakapan berpikir yang meliputi mengingat, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi.