Analisis Penerapan Penegakan Hukum oleh Lembaga Hukum Di Indonesia

Kegiatan Pembelajaran 7 110 sebagai alat untuk mencari mencari keuntungan pribadi, kelompok atau golongannya. Substansi peraturan perundang-undangan yang baik harus didukung oleh struktur kelembagaan structure aparat penegak hukum yang baik dan terpercaya. Dengan struktur kelembagaan yang baik, maka dimungkinkan fungsi kontrol yang ketat terhadap seluruh aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penegakan disiplin harus diterapkan secara baik dan tidak pandang bulu, guna mewujudkan aparatur yang bersih dan berwibawa. Peraturan disiplin APGAKKUM antara lain: a. Peraturan Pemerintah Republik IndonesiaNomor 2 Tahun 2003 Tentang Peraturan Disiplin Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia. b. Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor: Per-022AJa032011 Tentang Penyelenggaraan Pengawasan Kejaksaan Republik Indonesia. c. Peraturan Bersama Mahkamah Agung Republik Indonesia dan Komisi Yudicial Republik Indonesia Nomor:02PBMAIX2012 dan Nomor: 02PBP.KY092012 tentang Panduan Penegakkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Ketiga peraturan yang terkait disiplin aparatur penegak hukum APGAKKUM tersebut harus benar-benar ditegakkan, agar hukum benar-benar dapat mewujudkan tujuan idealnya, yakni: Kemanfaatan, ketertiban dan keadilan di Indonesia. Masyarakat harus turut terlibat dalam proses mewujudkan keberlakukan hukum yang baik dan adil sesuai dengan porsi dan peran yang dilakukan, antara lain: selalu mentaati hukum, melakukan fungsi kontrol terhadap aparat penegak hukum, dengan cara melaporkan kepada aparat yang berwajib jika melihatmengetahui oknum aparat penegak hukum melakukan pelanggaran hukum. Oleh karena hukum tidak akan tegak, jika aparat penegak hukumnya tidak bersih, Ibarat sapu maka akan dapat membersihkan kotoran jika sapunya bersih. Aparat penegak hukum jika ibarat pagar yang menjaga seluruh piak agar taat menjalankan aturan hukum. Pelanggaran yang dilakukan oleh oknum aparat penegak hukum merupakan bentuk pelanggaran serius, yang harus segera PPKn SMP KK I 111 ditindak. Pelanggaran disiplin APGAKKUM ibarat kata pepatah “pagar makan tanaman”. Hal tersebut tidak boleh terjadi dan ditoleler ada dalam Negara hukum. Pembangunan kelembagaan kelembagaan penegak hukum, harus terus diperbarui agar senantiasa terwujud aparatur yang tanggap, cekatan dan taat hukum. Aktivitas Pembelajaran Aktivitas pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran 7, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh maupun In-On-In perhatikan petunjuk kegiatan aktivitas berikut.

1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh

Skenario pembelajaran untuk kegiatan pembelajaran 6 ini secara rinci dijabarkan dalam tabel 7.1. Tabel 12. Aktivitas Pembelajaran Analisis Peran Negara dalam Perlindungan dan Penegakan HAM di Indonesia Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu Sarana Pendukung Awal Menyiapkan peserta Apersepsi Membaca modul 10’ Inti 1 Peserta mempelajari hand out atau modul yang relevan. 2 Peserta berkelompok menjadi lima kelompok. 3 Tiap kelompok menuliskan 10 pertanyaan yang terkait dengan materi di selembar kertas. 4 Kelompok melipat kertas pertanyaan dengan rapi, sehingga 75’ LCD pengeras suara Laptop komputer Jaringan internet dan lembar kerja Kegiatan Pembelajaran 7 112 Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu Sarana Pendukung pertanyaan tidak terlihat dari luar. 5 Antar kelompok menukarkan kertas pertanyaan secara acak. 6 Tiap kelompok berdiskusi untuk menjawab pertanyaan yang telah didapatkan. 7 Tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 8 Tiap kelompok memperbaiki hasil kerja kelompok. Penutup Peserta menyimpulkan materi yang dibahas pada KP ini. Refleksi 15’

2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In

Peserta diklat mengerjakan latihantugas LKLembar Kerja secara individu sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras dalam mengerjakan LK yang ada.