Kegiatan Pembelajaran 2
38
Tabel 7. Analisis perbandingan karakteristik antara Ideologi Partikular dan Komprehensif
Ideologi Aspek
Partikular Komprehensif
Karakteristik • Nilai-nilai, gagasan, pikiran dan cita-
cita sebagai keyakinan-keyakinan yang tersusun secara sistematis dan
berkaitan dengan kepentingan kelas sosial tertentu.
• Nilai-nilai, gagasan, pikiran dan cita-cita bersifat
menyeluruh sebagai hasi akomodasi tanpa berpihak
pada kelas sosial ataupun golongan tertentu
Relasi antara penguasa dan
rakyat • Negara melindungi dan menjalankan
idealisme tertentu, misalnya negara komunis melindungi kaum proletar,
negara liberal membela kebebasan individu
• Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang
berkembang dalam masyarakat
b. Alasan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
Beberapa faktor yang mendorong gagasan dan pikiran menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbukamenurut Moerdiono 1992:400 ada empat, yaitu:
perubahan atau perkembangan masyarakat yang cepat, runtuhnya ideologi tertutup, praktik tertutup ideologi di masa lalu, dan Pancasila sebagai asas tunggal.
Pertama, Perubahan dan perkembangan masyarakat yang cepat. Seiring dengan pesatnya pembangunan nasional, maka terjadi perkembangan masyarakat
secara cepat, sehingga problema yang datang tidak senantiasa dapat dijawab secara ideologi sesuai dengan pemikiran-pemikiran ideologi sebelumnya.
Misalnya era Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA saat ini, tidak memungkinkan suatu negara menutup diri dari pasar, terjadi pergeseran peran negara, Noziex
execive, atau Gramsci menyebutnya negara tidak lagi memiliki hagemoni Margono, 2011 karena peran pemerintah mulai terkurangi oleh peran organisasi
non-pemerintah, ataupun badan usaha swasta, sehingga gejala ini memerlukan kejelasan sikap secara ideologis. Dengan demikian dapat disarikan bahwa proses
pembangunan nasional berencana menunjukkan dinamika perkembangan masyarakat Indonesia secara cepat dan dinamis yang membawa konsekuensi
bahwa tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya secara ideologis sebagaimana ideologi sebelumnya yang tertutup.
PPKn SMP KK I
39
Kedua, Runtuhnya ideologi tertutup marxisme-leninismekomunisme. Menjelang abad ke 21 terjadi perubahan besar dimana ideologi komunis Uni Soviet tumbang
setelah puluhan tahun menjadi kiblat ideologi komunis dunia. Komunisme memposisikan sebagai ideologi tertutup yakni ideologi yang merasa sudah
mempunyai seluruh jawaban terhadap kehidupan ini, sehingga yang perlu dilakukan adalah melaksanakan secara dogmatik. Kesimpulannya bahwa realita
runtuhnya ideologi tertutup seperti marxisme, leninisme komunisme, maka ideologi tertutup dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi
terbuka atau tetap mempertahankan ideologi lainnya Ketiga, praktik ideologi tertutup di masa lalu. Pengalaman sejarah politik Indonesia
disaat pengaruh komunisme sangat besar dalam segala sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana ideologi komunisme yang
bersifat tertutup telah mempengaruhi Pancasila, sehingga dalam pelaksanaan pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Oleh karenanya Pancasila
tidak mungkin lagi tampil sebagai acuan bersama sebagai alat yang secara konseptual dipergunakan untuk menyerang lawan-lawan politik dengan
kebijaksanaan pemerintah absolut dan totaliter, sehingga setiap perbedaan pandangan menjadi alasan untuk secara langsung menjastifikasi sebagai anti
pancasila. Keempat, penempatan Pancasila sebagai asas tunggal. Pada saat negara
menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas ternyata menjadikan kualifikasi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tersandera
karena hakekatnya terdapat kawasan kehidupan yang bersifat otonom yang secara tidak langsung mengacu pada nilai Pancasila. Salah satu di antaranya
adalah nilai-nilai religi. Tekad kuat untuk menjadikan Pancasila sebagai satu- satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
ternyata tidak tepat, oleh karenanya oleh MPR tahun 1999 istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas telah dicabut, namun pencabutan ini diartikan sebagai
pengembalian fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila harus dijadikan jiwa volkgeits
bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Di samping itu, ada faktor lain,
yaitu adanya tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai