Analisis Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Pancasila

Kegiatan Pembelajaran 1 20 Sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa” menaungi dan merupakan “roh” dari sila-sila berikutnya. Keyakinan terhadap keberadaan Tuhan sebagai pemegang kekuasaan tunggal dan merupakan penyebab dari segala sesuatu harus tertanam dalam jiwa bangsa Indonesia. Pendirian negara merupakan pengejawantahan tujuan manusia sebagi makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Sila ini berkaitan dengan pelaksanaan dan penyelenggaraan negara bahkan moral negara, moral penyelenggara negara, hukum dan peraturan perundang-undangan negara, kebebasan dan hak asasi warga negara harus dijiwai nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Kebebasan untuk memeluk agama atau kepercayaan merupakan hak tiap orang yang harus dihormati dan dihargai, siapapun tidak dapat memaksakan kehendak atau keyakinannya kepada orang lain. Sila kedua “Kemanusiaan yang adil dan beradab” dijiwai oleh sila ke-1 dan menjiwai sila ke-3, sila ke-4 dan Sila ke 5. Dalam sila kemanusiaan terkandung nilai-nilai bahwa negara harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab. Nilai kemanusiaan yang beradab adalah perwujudan nilai kemanusiaan sebagai makhluk yang berbudaya, bermoral dan beragama. Sila ketiga “Persatuan Indonesia” didasari dan dijiwai oleh sila ke-1 dan sila ke-2, mendasari dan menjiwai sila ke-4, dan sila ke 5. Sila ini mengandung makna bahwa negara adalah penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Negara merupakan suatu wadah bersama semua suku, ras, kelompok, golongan maupun kelompok agama. Persatuan merupakan persyaratan utama terbentuknya negara Indonesia, tanpa kesepakatan bersama untuk mengikatkan diri sebagai suatu bangsanegara maka tidak akan terbentuk yang namanya negara kerja sama, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat. Perbedaan merupakan ciri khas elemen-elemen pembentuk negara. Sebagai konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi satu, mengikatkan diri dalam satu persatuan yang dilukiskan dengan adanya Bhinneka Tunggal Ika persahabatan, menghargai keragaman budaya. Perbedaan yang ada sebaiknya menjadi alat untuk belajar mengerti, memahami, menghargai, dan menghormati. Perbedaan yang ada harus dapat dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. PPKn SMP KK I 21 Sila keempat “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan” didasari dan dijiwai oleh sila kesatu, sila kedua dan sila ketiah. Sila keempat mendasari dan menjiwai sila kelima. Nilai yang terkandung dalam sila ini adalah bahwa hakikatnya negara merupakan sebuah penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Nilai tersebut bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam aspek moralitas, kenegaraan, aspek politik, maupun aspek hukum dan perundang- undangan. Sila kelima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” didasari dan dijiwai sila kesatu, sila kedua, sila ketiga, dan sila keempat. Sila ini mengandung nilai keadilan yang harus diwujudkan dalam kehidupan bersama. Keadilan tersebut didasari dan dijiwai oleh hakikat keadilan kemanusiaan yaitu keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan manusia lain, manusia dengan masyarakat, bangsa dan negaranya, serta hubungan manusia dengan Tuhannya. Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya serta melindungi seluruh wilayahnya serta mencerdaskan kehidupan bangsa. Nilai keadilan sosial juga diterapkan dalam pergaulan antar negara sesama bangsa di dunia dan prinsip ingin menciptakan ketertiban bersama dalam suatu pergaulan antar bangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi serta keadilan dalam hidup bersama keadilan sosial

2. Analisis Nilai-nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara

Pancasila sebagai dasar negara memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara. Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang memberikan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbing dalam mengejar kehidupan yang secara lahir dan batin menuju kebaikan, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Sebelum Pancasila dirumuskan dan disahkan sebagai dasar negara, nilai-nilai dari Pancasila telah ada pada bangsa Indonesia yang merupakan pandangan hidup Kegiatan Pembelajaran 1 22 yaitu berupa nilai-nilai adat-istiadat dan kebudayaan. Dalam pengertian inilah maka antara Pancasila dengan bangsa Indonesia tidak dapat dipisahkan sehingga Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai perwujudan dari usaha untuk melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara konkrit.. Pasal-Pasal dalam UUD Negara Republik Indonesia tersebut selanjutnya dijabarkan dalam peraturan perundang-undangan dibawahnya.komitmen, keadilan, tanggung jawab Setiap sila memiliki hubungan yang saling mengikat dan menjiwai satu sama lain sedemikian rupa hingga tidak dapat dipisah-pisahkan. Pancasila sebagai dasar negara dan sumber dari segala hukum yang ada di Indonesia dapat diartikan bahwa: setiap perundang-undangan yang ada di Indonesia tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Rumusan Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia yang sah tercantum pada alinea keempat Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi: “.... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Di antara unsur-unsur pokok kaidah negara yang fundamental, asas kerokhanian Pancasila memiliki kedudukan istimewa dalam hidup kenegaraan dan hukum bangsa Indonesia. Pada bagian lain juga dijelaskan bahwa norma hukum yang pokok dan disebut pokok kaidah fundamental dari negara itu dalam hukum mempunyai hakikat dan kedudukan yang tetap, kuat dan tak berubah lagi bagi negara yang dibentuk, dengan kata lain dengan jalan hukum tidak dapat diubah. Pancasila sebagai dasar negara sekaligus sebagai sumber dari segala sumber hukum. Hal tersebut sebagaimana ditegaskan dalam TAP MPR No. IIIMPR2000