Analisis Simbol-Simbol Perekat Bangsa Indonesia Dalam Peraturan Perundang-Undangan

Kegiatan Pembelajaran 9 136 Menurut risalah sidang MPR tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan tentang lambang negara dan lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 yang melengkapi pengaturan tentang bendera negara dan bahasa negara yang telah ada sebelumnya adalah ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan dan makna atribut kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus berubah. Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal itu tetap penting, sebab menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu negara dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol pemersatu seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang berpotensi mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa, symbol-simbol yang digunakan tersebut bukanlah hanya merupakan sobol semata melainkan digunakan sebagai sebuah jati diri bangsa karena didalam symbol-simbol tersebut terdapat makan filosofis yang tersebar didalam symbol-simbol tersebut menjadi kebanggan bangsa Indonesia. Pengunaan simbol-simbol kenegaraan telah diatur sedemikian rupa dan dimasukkan dalam peraturan perundang-undangan, terlihat bahwa begitu pentingya simbol-simbol Negara sebagai sebuah perekat bangsa Indoenesia, masing-masing symbol yang memiliki arti filsofis tersendiri tidak bisa digunakan sembaranagan dan telah diatur peruntukannya dan kegunaannya, sehingga terjaga martabat dan kesucian dari symbol-simbol Negara yang tidak bisa dilecehkan dan di gunakan pada tempat atau tidak sesuai dengan peruntukannya, berdasarkan Undang-undang No 24 tahun 2009 yang mengatur tetang bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan sebagai simbol identitas wujud eksistensi bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan berdasarkan asas: a persatuan; b kedaulatan; c kehormatan; d kebangsaan; e keBhinnekaTunggalIkaan; f ketertiban; g kepastian hukum; h keseimbangan; i keserasian; dan j keselarasan. Dalam pengunaan lambang-lambang Negara tentunya ada peruntukan dan alasan kenapa Pengaturan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan yang bertujuan untuk: PPKn SMP KK I 137 a. memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan c. menciptakan ketertiban, kepastian, dan standardisasi penggunaan bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan. Menurut peraturan yang berlaku dalam peraturan perundangan bahwa bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 23 dua-pertiga dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama, bendera Negara sebagaimana dimaksud pada dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur, Bendera Negara sebagaimana dimaksud harus dibuat dengan ketentuan ukuran: a. 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan; b. 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum; c. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan; d. 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden; e. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabatnegara; f. 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum; g. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal; h. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api; i. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara;dan j. 10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja. Pengunaan bahasa juga memiliki peruntukan dan aturan Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36 Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa, Bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat, bahasa Indonesia berfungsi sebagai jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana komunikasi antar daerah dan antar budaya daerah. Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara sebagaimana berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat nasional, Kegiatan Pembelajaran 9 138 pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.Sedangkan Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda, Garuda dengan perisai Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda memiliki sayap yang masing-masing berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45Di tengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang bahwa Indoensia adalah Negara yang sepesial karena Indonesia adalah salah satu Negara yang dilewati oleh garis katulistiwa yang tidak semua Negara memiliki hal tersebut sehingga Indeonsia memiliki Iklim Tropis. Pada perisai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Pancasila sebagai berikut: a. dasar Ketuhanan Yang Maha Esa dilambangkan dengan cahaya di bagian tengah perisai berbentuk bintang yang bersudut lima; b. dasar Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri bawah perisai; c. dasar Persatuan Indonesia dilambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas perisai; d. dasar Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam PermusyawaratanPerwakilan dilambangkan dengan kepala banteng di bagian kanan atas perisai; dan e. dasar Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah perisai. Dalam pelaksanaan dalam kehidupan sehari-hari lambang negara tidak dapat digunakan disembaranagan tempat dan lambing tersebut wajib digunakan diantaranya adalah digunakan pada: a dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan; b luar gedung atau kantor; c lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara; d paspor, ijazah, PPKn SMP KK I 139 dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah; e uang logam dan uang kertas; atau f materai Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman,lagu kebangsaan sebagaimana tercantum dalam lampiran yang tidak terpisahkan dari Undang-Undang dimana lagu kebangsaan wajib diperdengarkan dan atau dinyanyikan: a. untuk menghormati Presiden dan atau Wakil Presiden; b. untuk menghormati Bendera Negara pada waktu pengibaran atau penurunan Bendera Negara yang diadakan dalam upacara; c. dalam acara resmi yang diselenggarakan oleh pemerintah; d. dalam acara pembukaan sidang paripurna Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Dewan Perwakilan Daerah; e. untuk menghormati kepala negara atau kepala pemerintahan negara sahabat dalam kunjungan resmi; f. dalam acara atau kegiatan olahraga internasional; dan g. dalam acara ataupun kompetisi ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni internasional yang diselenggarakan di Indonesia Aktivitas Pembelajaran Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.

1. Tatap Muka Penuh

Aktivitas pembelajaran untuk tatap muka penuh dilaksanakan sebagaimana dijabarkan dalam tabel 9.1. Tabel 14. Aktivitas Pembelajaran Analisis Perekat Keberagaman Bangsa Indonesia Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu Pendahuluan 1. Memberikan motivasi kepada peserta diklat agar mengikuti proses pembelajaran dalam diiklat dengan sungguh-sungguh; 15’ Kegiatan Pembelajaran 9 140 Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu 2. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran modul ini. 3. Menyampaikan proses dan langkah-langkah pembelajaran dalam modul yang harus diikuti oleh peserta diklat. Kegiatan Inti 1. Penyamppaian pengantar pokok-pokok materi. 2. Penyampaian permasalahan yang perlu dipecahkan melalui diskusi. 3. Pembentukan kelompok peserta diklat: 4. Penyampaian tata kerja diskusi kelompok beserrta waktunya. 5. Peserta diklat dibagi menjadi 5 kelompok A, B, C, dan D dengan anggota masing-masing sekiitar 6-7 orang. 6. Pemberian tugas mencari sumber informasidata untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan yang harus dijawab atau dipecahkan oleh peserta diklat. Peserta bebas mengggunakan sumber belajar, internet. 7. Pelaksanaan diskusi kelompok dalam kelompok sesuai dengan tugasnya masin g-masing dalam waktu yang telah disepakati bersama antara narasumber dan peserta diklat. 8. Penyusunan laporan hasil diskusi kelompok. 9. Presentasi hasil diskusi kelompok secara bergilliran. 10. Pemberian tanggapan oleh peserta diklat terhadap hasil diskusi kelompok. 11. Pemberian penegasan danklarifikasi dari narasumber atas proses dan hasil diskusi serta presentasi masing-masing kelompok. 105. Kegiatan Penutup 1. Penyimpulan bersama antara narasumber dan peserta diklat atas hasil pembelajaran. 2. Refleksi dan umpan balik atas proses dan hasil pemmbelajaran. 3. Merencanakan pembelajaran berikutnya. 15’

2. Aktivitas pembelajaran In On In

Aktivitas pembelajaran pada Kegiatan Pembelajaran 9 ini peserta peningkatan kompetensi karir guru mengerjakan LK pada Kegiatan Pembelajaran 9 ini untuk dibahas pada saat In2 tatap muka.