Tes Formatif Jawablah soal-soal berikut ini dengan benar

Kegiatan Pembelajaran 9 128 6. Perhatikan pernyataan berikut ini 1 Bahasa resmi kenegaraan 2 Bahasa pengantar pada mata pelajaran muatan lokal 3 Komunikasi tingkat nasional 4 Bahasa pengantar sehari-hari 5 Pemanfaatan ilmu pengetahuan Berdasarkan pernyataan-pernyataan di atas, yang termasuk fungsi dari Bahasa Indonesia ditunjukkan oleh huruf ..... a. 1, 2, 3 b. 2, 3, 4 c. 3, 4, 5 d. 5, 1, 3 7. Lambang Negara Indonesia wajib digunakan pada ..... a. Materai b. Sertifikat c. Setiap rumah warga d. Perangko 8. Untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan, bendera Negara Indonesia Sang Merah Putih harus berukuran ..... a. 120cm x 300cm b. 200cm x 300cm c. 120cm x 180cm d. 100cm x 150cm 9. Lagu kebangsaan Indonesia Raya wajib diperdengarkan untuk .... a. Menghormati anggota DPR b. Menghormati anggota MPR c. Pembukaan perkuliahan di universitas d. Menghormati presiden dan atau wakil presiden PPKn SMP KK I 129 10. Atribut kenegaraan digunakan dengan tujuan untuk ..... a. Menjalin hubungan dengan pihak luar b. Menjaga kehormatan yang menunjukkan kedaulatan bangsa dan NKRI c. Menciptakan kestabilan kondisi nasional d. Memperkuat pertahanan dan keamanan negara Rangkuman 1. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari berbagai suku, ras, pemeluk agama, budaya, dan kebiasaan. Faktor-faktor yang mendorong terwujudnya keharmonisan keberagaman dalam masyarakat diantaranya: perasaan sanasib seperjuangan, kesadaran bersatu, dan sikap saling menghormati dan menghargai. 2. Faktor yang menghambat keharmonisan dalam keberagaman adalah merasa sebaga individu atau kelompok yang paling baik atau paling benar, stereotype terhadap individu atau sekelompok orang yang bersifat negatif, kesenjangan dalam berbagai bidang kehidupan, tingkat pendidikan dan lainnya. Kegiatan Pembelajaran 9 130 Umpan Balik dan Tindak Lanjut Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 8. Arti tingkat penguasaan: 90 – 100 = baik sekali 80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup 70 = kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih maka Anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 9, jika masih di bawah 80 Anda harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 8, terutama yang belum dikuasai. ������� ���������� = �����ℎ ������� ����� �����ℎ ���� � 100 PPKn SMP KK I 131 Kegiatan Pembelajaran 9 Analisis Perekat Keberagaman Bangsa Indonesia Tujuan Tujuan pembelajaran dalam modul ini untuk memberikan pemahaman kepada peserta diklat agar dapat: 1. menganalisis Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia yang multicultural; 2. menganalisis Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat keberagaman bangsa Indonesia; 3. menganalisis simbol-simbol perekat bangsa Indonesia dalam peraturan perundang-undangan. Indikator Pencapaian Kopetensi 1. Menganalisis Bhinneka Tunggal Ika bagi bangsa Indonesia yang multikultural dengan benar. 2. Menganalisis Bhinneka Tunggal Ika sebagai perekat keberagaman bangsa dengan benar. 3. Menganalisis simbol-simbol perekat bangsa Indonesia dalam peraturan perundangan dengan benar. Uraian Materi

1. Analisis Bhinneka Tunggal Ika Bagi Bangsa Indonesia yang Multikultur

Semboyan Bhinneka Tunggal Ika bisa ditemukan dalam Kitab Sutasoma karya dari Mpu Tantular yang ditulis pada abad XIV pada era Kerajaan Majapahit. Mpu Tantular merupakan seorang penganut Buddha Tantrayana, namun merasakan hidup aman dan tentram dalam kerajaan Majapahit yang lebih bernafaskan agama Hindu Ma’arif A. Syafii, 2011. Sejarah Bhinneka Tunggal Ika, dalam kitab sutasoma terdapat kutipan dalam kitab tersebut yang Kutipan ini berasal dari pupuh 139, bait 5. Bait ini secara lengkap seperti di bawah ini: Kegiatan Pembelajaran 9 132 Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa. Terjemahan: Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda. Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali Sebab kebenaran Jina Buddha dan Siwa adalah tunggal Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran. Santoso,1975. Bhinneka Tunggal Ika pada mulanya mulai menjadi bahan diskusi terbatas antara Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa, dan Bung Karno di sela-sela sidang BPUPKI sekitar 2,5 bulan sebelum Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Kusuma R.M. A.B, 2004. Bahkan Bung Hatta sendiri mengemukakan bahwa Bhinneka Tunggal Ika merupakan ciptaan Bung Karno pasca Indonesia merdeka. Setelah beberapa tahun kemudian ketika mendesain Lambang Negara Republik Indonesia dalam bentuk burung Garuda Pancasila, semboyan Bhinneka Tunggal Ika disisipkan ke dalamnya.Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika kalimat tersebut diterjemahkan per kata, maka kata bhinneka berarti beraneka ragam atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti macam dan menjadi pembentuk kata aneka dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti satu. Kata ika berarti itu. Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan Beraneka Satu Itu, yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan, perbedaan suku dan budaya yang terseber di Nusantara tidak membuat Indonesia terpecah belah di tengah-tengah per bedaan dan perbedaan itu justru menjadi pemersatu bangsa, kata “beraneka satu itu” mencerminkan atau menunjukkan bahwa berbeda itu tetap satu yaitu Indonesia Secara resmi lambang ini digunakan dalam Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat yg dipimpin oleh Bung Hatta pada tanggal 11 Februari 1950 berdasarkan