Alasan Pancasila Sebagai Ideologi terbuka
PPKn SMP KK I
39
Kedua, Runtuhnya ideologi tertutup marxisme-leninismekomunisme. Menjelang abad ke 21 terjadi perubahan besar dimana ideologi komunis Uni Soviet tumbang
setelah puluhan tahun menjadi kiblat ideologi komunis dunia. Komunisme memposisikan sebagai ideologi tertutup yakni ideologi yang merasa sudah
mempunyai seluruh jawaban terhadap kehidupan ini, sehingga yang perlu dilakukan adalah melaksanakan secara dogmatik. Kesimpulannya bahwa realita
runtuhnya ideologi tertutup seperti marxisme, leninisme komunisme, maka ideologi tertutup dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi
terbuka atau tetap mempertahankan ideologi lainnya Ketiga, praktik ideologi tertutup di masa lalu. Pengalaman sejarah politik Indonesia
disaat pengaruh komunisme sangat besar dalam segala sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dimana ideologi komunisme yang
bersifat tertutup telah mempengaruhi Pancasila, sehingga dalam pelaksanaan pernah merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Oleh karenanya Pancasila
tidak mungkin lagi tampil sebagai acuan bersama sebagai alat yang secara konseptual dipergunakan untuk menyerang lawan-lawan politik dengan
kebijaksanaan pemerintah absolut dan totaliter, sehingga setiap perbedaan pandangan menjadi alasan untuk secara langsung menjastifikasi sebagai anti
pancasila. Keempat, penempatan Pancasila sebagai asas tunggal. Pada saat negara
menetapkan Pancasila sebagai satu-satunya asas ternyata menjadikan kualifikasi dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tersandera
karena hakekatnya terdapat kawasan kehidupan yang bersifat otonom yang secara tidak langsung mengacu pada nilai Pancasila. Salah satu di antaranya
adalah nilai-nilai religi. Tekad kuat untuk menjadikan Pancasila sebagai satu- satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
ternyata tidak tepat, oleh karenanya oleh MPR tahun 1999 istilah Pancasila sebagai satu-satunya asas telah dicabut, namun pencabutan ini diartikan sebagai
pengembalian fungsi utama Pancasila sebagai dasar negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila harus dijadikan jiwa volkgeits
bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara terutama dalam pengembangan Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Di samping itu, ada faktor lain,
yaitu adanya tekad bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai
Kegiatan Pembelajaran 2
40
alternatif ideologi dunia. Terdapat nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila sebagai ideologi
terbuka sebagaimana dikemukanan Murdiono yang dirujuk Untari 2012 yakni
sebagai berikut. Pertama, nilai dasar merupakan esensi dari sila-sila Pancasila
yang bersifat universal, sehingga dalam nilai dasar tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar. Nilai dasar tersebut tertuang di dalam
Pembukaan UUDNRI 1945. Oleh karena itu Pembukaan UUDNRI 1945 berkedudukan sebagai suatu norma dasar yang merupakan tertib hukum tertinggi,
sebagai sumber hukum positif dan memiliki kedudukan sebagai pokok kaidah negara yang fundamental. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada
kelangsungan hidup negara. Nilai dasar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam
pasal-pasal UUDNRI 1945; Kedua, nilai instrumental. Nilai yang memberikan
arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta lembaga pelaksanaannya. Nilai instrumental ini merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi
Pancasila, yang penjabarannya disesuaikan dengan perkembangan jaman,
seperti penetapan GBHN, UU, struktur kelembagaan, dan sebaganya. Ketiga, nilai praktis merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu realisasi
pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam realisasi praksis inilah penjabaran nilai-nilai
Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan perubahan dan perbaikan reformasi Kaelan, 2003.
Sifat Terbuka Pancasila juga dapat dianalisis dalam prinsip-prinsip setiap silanya sebagaimana dikemukakan oleh Winarno 2007:6 bahwa Pancasila merupakan
ideologi terbuka karena Pancasila bersumber dari kondisi obyektif, konsep, prinsip dan nilai-nilai orisinal masyarakat Indonesia sendiri. Pada prinsipnya Pancasila
memuat doktrin mendasar sebagai berikut. a. Religiositas, memuat gagasan, ide dan fundamental value tentang hubungan
manusia dengan dzat mutlak, apapun predikatnya. b. Humanitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value tentang posisi
manusia dengan sesamanya. Interdependensi antar manusia sejalan dengan harkat dan martabat dalam menciptakan justice dan keberadaannya sebagai
makhluk tertinggi ciptaanNya.
PPKn SMP KK I
41
c. Nasionalitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value bahwa insan yang berada di atas geografis nusantara ini disebut dan layak sebagai bangsa.
Loyalitas tunggal, heroisme, patriotisme, bela negara merupakan hubungan mutlak warganagera dengan nation-state Indonesia.
d. Soverenitas, memuat gagasan, ide dan fundamental value bahwa yang berdaulat di NKRI adalah rakyat. Negara Indonesia negara demokrasi, sehingga
segala sesuatunya berasal dari oleh dan untuk rakyat. Karena Indonesia roh demokrasinya Pancasila, maka memiliki ciri khas, yakni kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. e. Sosialitas, memuat gagasan ide dan fundamental value tentang manusia
“diseberang jembatan emas” kemerdekaan yang menjadi tujuan berdirinya NKRI adalah bangsa yang berbahagia sejahtera, keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Bukanlah keadilan perorangan atau sekelompok. Semua untuk semua, satu untuk semua, semua untuk satu.
Aktivitas Pembelajaran
Pada bagian ini akan diuraikan aktivitas pembelajaran untuk moda tatap muka, yaitu tatap muka penuh dan In-On-In.