357 karena itu dosa.
D. Strategi Budaya Sekolah
No. Pertanyaan
Sumber Jawaban
Reduksi Kesimpulan
1. Apakah kamu mau mematuhi
tata krama siswa? Ol
“Iya.” Siswa mau mematuhi tata krama siswa.
Siswa mau mematuhi tata krama siswa. Na
“Iya.” Siswa mau mematuhi tata krama siswa.
Key “Mematuhi.”
Siswa mau mematuhi tata krama siswa. Vau
“Mematuhi.” Siswa mau mematuhi tata krama siswa.
2. Apakah
kamu senang
mengikuti kegiatan
yang secara rutin diadakan oleh
guru di kelas? berdoa, masuk kelas
harus dengan
kaki kanan,
dan mengucap
basmallah? Ol
“Senang.” Siswa merasa senang.
Siswa merasa senang mengikuti kegiatan rutin yang diadakan oleh guru di kelas.
Na “Senang.”
Siswa merasa senang. Key
“Senang.” Siswa merasa senang.
Vau “Senang.”
Siswa merasa senang.
3. Apakah
kamu senang
mengikuti kegiatan
keagamaan yang secara rutin diadakan
sekolah? bersalaman
sambil ucap
salam ketika tiba di sekolah, memperingati perayaan hari
raya idul adha, dll Ol
“Senang.” Siswa merasa senang.
Siswa merasa senang mengikuti kegiatan rutin yang diadakan sekolah.
Na “Iya, supaya dapat pahala
dan disenangi guru.” Siswa merasa senang dan ia ingin
supaya mendapat pahala Key
“Senang.” Siswa merasa senang.
Vau “Senang.”
Siswa merasa senang.
4. Apakah
kamu senang
mengikuti ekstrakulikuler
BTA? Ol
“Senang.” Siswa merasa senang.
Siswa merasa
senang mengikuti
ekstrakulikuler BTA di sekolah. Na
“Iya.” Siswa merasa senang.
Key “Senang.”
Siswa merasa senang. Vau
“Senang.” Siswa merasa senang.
358 Lampiran 9. Triangulasi Sumber dan Cross Chek Hasil Wawancara
TRIANGULASI SUMBER DAN CROSS CHEK HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH, GURU, DAN SISWA
MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1 No.
Indikator Kepala Sekolah
Guru Siswa
Kesimpulan
1. d.
Sikap dan perilaku siswa yang patuh
dalam melaksanakan
ajaran agamanya. Menurut
Kepala Sekolah
macam karakter religius yang diinternalisasikan
adalah pembiasaan sholat dhuha dan
sholat zuhur, memperingati setiap
hari besar
agama, pemberian
bantuan kepada
korban bencana, anak yang sedang
sakit, pemberian
bantuan pada keluarga siswa yang meninggal, tadarus setiap
hari Jumat, serta membaca doa sebelum dan sesudah pelajaran.
Karakter religius
yang diinternalisasikan
adalah rajin
ibadah, ibadah tepat waktu, infaq, tadarus, pengajian, pakaian yang
menutup aurat, sholat wajib, sholat dhuha, TPA, pemberian
bantuan pada korban bencana, mengucapkan
salam ketika
bersalaman dengan bapak ibu guru, masuk kelas dengan kaki
kanan dan
mengucapkan basmallah sebelumnya dengan
bersalaman sambil
ucapkan salam, tata cara makan yang
benar, bersikap sopan dengan orang
lain dan
orang tua,
membiasakan siswa perempuan tidak menyentuh siswa laki-laki
dan sebaliknya karena bukan mahromnya.
Siswa mengikuti
sholat dhuha berjamaah. Ketika
sholat dhuha beberapa siswa ada yang sudah tenang, tapi
ada juga yang masih ramai sendiri.
Macam karakter religius yang diinternalisasikan adalah 1
sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan agamanya
melalui pembiasaan
ibadah sholat
dhuha dan
zuhur berjamaah,
infaq, tadarus
setiap hari Jumat, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran,
memperingati setiap hari besar agama, sedekah, pengajian,
mengenakan
pakaian yang
menutup aurat,
TPA, bersalaman
sambil mengucapkan salam, masuk
kelas dengan
kaki kanan
sambil mengucapkan
basmallah, makan dengan cara yang benar, bersikap sopan
dengan orang lain, 2 toleransi terhadap pelaksanaan ibadah
agama
lain dengan
membiasakan anak menunggu e.
Toleransi siswa
terhadap pelaksanaan
- -
Ketika ada teman yang berbeda
agama sedang
beribadah sikap siswa ialah
359 ibadah agama lain.
menunggunya dan
menghomatinya. dan menghormati siswa lain
yang sedang
beribadah walaupun berbeda agam, dan
3 Siswa hidup rukun dengan pemeluk agama lain dengan
tidak membeda-bedakan teman dan saling menolong dalam
kebaikan. f.
Siswa hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
- -
Sikap siswa ketika di dalam kelasnya
terdapat siswa
yang berbeda
agama dengannya
adalah mengormatinya,
tidak membeda-bedakan
dalam berteman,
serta menolongnya jika sedang
dalam kesulitan. 2.
e. Kegiatan
rutin sekolah
Kegiatan yang secara rutin dilaksanakan
adalah pembiasaan
5 S,
berdoa sebelum dan sesudah pelajaran,
pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur sesuai jadwal dan TPA.
Kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah infaq setiap hari Senin,
tadarus setiap hari Jumat saat tadarus
kadang-kadang guru
menjelaskan arti dari surat yang dibaca, sholat dhuha berjamaah,
sholat zuhur berjamaah bagi kelas tinggi setiap hari Senin dan Rabu
selesai
sholat anak-anak
dibimbing untuk
berdzikir sebanyak 11 kali yang terdiri dari
tiga bacaan dzikir, berjabat tangan sambil
mengucapkan salam,
masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan basmallah,
berdoa sebelum mulai pelajaran beserta artinya supaya siswa dapat
Kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan siswa di
sekolah adalah
berdoa sebelum
dan sesudah
pelajaran, sholat dhuha, dan TPA.
Kegiatan rutin sekolah yaitu berdoa
sebelum pelajaran
beserta artinya supaya siswa memahami apa yang dibaca,
berdoa sesudah
pelajaran, setiap pergantian jam pelajaran
mengucapkan basmallah,
selesai pergantian
jam mengucapkan
hamdallah, sholat dhuha, sholat zuhur
berjamaah bagi kelas tinggi sesuai jadwal, berzdikir setelah
sholat zuhur, TPA, infaq setiap hari Senin, tadarus setiap hari
Jumat,
bersalaman sambil
mengucapkan salam, masuk kelas
dengan kaki
kanan
360 memahami apa yang dibacanya
dan dapat mengena dalam hati siswa, berdoa sebelum pulang
sekolah, setiap pergantian jam pelajaran mengucapkan salam dan
basmallah, jika selesai pergantian jam pelajaran dan akan istirahat
membaca
hamdallah, ekstrakulikuler TPA bagi kelas
rendah. sambil
mengucapkan basmallah.
f. Kegiatan spontan
Hal spontan
yang akan
dilakukan Kepala
Sekolah ketika menjumpai siswa yang
melakukan kesalahan
yaitu memanggil
anak yang
bersangkutan kemudian
dinasehati. Jika membutuhkan konsultasi dengan orang tuanya
akan dipanggilkan
orang tuanya. Hukuman lain yang
biasa diberikan
dengan meminta siswa mengumpulkan
sampah sesuai jumlah yang ditentukan.
Kegiatan spontan yang dilakukan oleh bapak ibu guru ketika
menjumpai siswa yang melakukan kesalahan
adalah dengan
memberinya nasehat, menegur secara
langsung, memintanya
untuk mengambil sampah dengan jumlah yang sudah ditentukan,
tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran,
memberi tugas
tambahan dan
memintanya mengucapkan
istighfar ketika
mengucapkan kata-kata kotor. Menurut siswa, ketika ada
siswa yang tidak ikut atau terlambat mengikti ibadah
sholat
berjamaah dan
mengaji guru
akan menasehatinya, menegurnya
atau memperingatkan, dan diminta untuk mengulang
sholat sendiri. Kegiatan
spontan yang
dilakukan guru
yaitu memberikan nasehat, menegur
secara langsung,
memberi hukuman untuk mengambil
sampah, siswa
tidak diperbolehkan
mengikuti pelajaran,
diberikan tugas
tambahan, meminta
siswa mengucapkan istighfar ketika
berkata kotor, dan diminta untuk mengulang sholat sendiri
saat ramai waktu sholat.
g. Pemberian
keteladanan Kepala Sekolah memberikan
teladan dengan menerapkan 5 S, menjadi imam sholat dan
memimpin ketika berdzikir Bentuk
keteladanan yang
diberikan bapak ibu guru melalui membacakan kisah-kisah nabi,
datang ke sekolah tepat waktu, Ketika
siswa sedang
melakukan sholat berjamaah atau mengaji bapak ibu guru
akan ikut
melaksanakan Pemberian keteladanan yang
dilakukan guru yaitu mengikuti sholat dhuha dan zuhur, berdoa
selesai sholat, berpakaiakan
361 selesai sholat, berpakian rapi.
menggunakan pakaian
yang menutup aurat, mengikuti sholat
dhuha dan zuhur, memberi salam saat masuk kelas dan diawal
pelajaran, masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan
bismillah, mengucapkan kata-kata yang baik, dan makan minum
dengan cara yang benar. sholat dan mengaji atau
tadarus. Menurut
siswa ketika sedang menjelaskan
materi pelajaran
guru pernah menceritakan kisah
Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad.
rapi, membacakan kisah-kisah nabi,
tidak terlambat,
mengucapkan salam
saat masuk
kelas dan
diawal pelajaran, masuk kelas dengan
kaki kanan sambil mngucapkan bismillah, menucapkan kata-
kata yang baik, makan minum dengan cara yang benar, ikut
tadarus.
h. Pengkondisian
lingkungan Bentuk
pengkondisian lingkungan
yang dilakukan oleh Kepala Sekolah supaya
karakter religius
terinternalisasikan yaitu
dengan memajang
tulisan bertemakan
keagamaan di
dinding dalam sekolah. Bentuk pengkondisian lingkungan
kelas dan sekolah yaitu membuat siswa tenang sebelum berdoa dan
saat tadarus, membisakan siswa untuk mengingatkan temannya
jika berbuat kesalahan, memajang tata cara sholat, di dalam kelas
terdapat pojok perpus yang berisi salah satunya buku-buku agama,
dan juz amma, memajang tulisan bertema keagamaan di lingkungan
sekolah. Alat ibadah yang ada di
dalam mushola yang dapat digunakan
siswa untuk
beribadah adalah sajadah, mukena, sarung, peci, Al-
Quran, dan tasbih. Pengkondisian
lingkungan yang dilakukan adalah dengan
memajang tulisan bertemakan keagamaan di dinding luar
kelas, memajang tata cara sholat,
membiasakan anak
tenang sebelum
beribadah, siswa diminta mengingatkan
temannya jika
melakukan kesalahan, mengadakan pojok
perpustakaan di dalam kelas yang diisi dengan buku-buku
agama,
dan juz
amma, menyediakan mushola yang
nyaman, dan alat ibadah yang layak yaitu sajadah, mukena,
sarung, peci, tasbih, dan Al- Quran.
362 3.
Faktor penghambat
melalui program
pengembangan diri Kepala
Sekolah tidak
menemukan hambatan dalam menginternalisasikan karakter
religius melalui
program pengembangan diri.
Hambatan dalam
program pengembangan
diri yaitu
kurangnya dukungan dari orang tua siswa dan lingkungan sekitar
siswa yang tidak baik. Ketika siswa di sekolah telah diajari hal-
hal yang baik, namun ketika di rumah orang tua tidak mampu
memberi contoh yang baik maka karakter religius pada siswa akan
sulit berkembang. Selain itu, kesadaran siswa yang rendah
dalam
menerapkan karakter
religius dalam kehidupan sehari- harinya.
-
Hambatan melalui program pengembangan
diri yaitu
kurangnya dukungan orang tua, pengaruh lingkungan siswa
yang kurang
baik, dan
kesadaran siswa yang rendah dalam menerapkan karakter
religius dalam
kehidupan sehari-hari.
4. c.
Karakter religius tercantum
dalam silabus
Bapak Ibu
guru sudah
memuatkan karakater religius dalam
setiap pembuatan
silabus dan RPP. Dalam membuat silabus dan RPP
guru sudah
sebagian besar
memuatkan karakter religius di dalamnya. Mata pelajaran Bahasa
Indonesia dan IPA menurut guru mempunyai porsi yang lebih
banyak
dalam memuatkan
karakter religius dibandingkan pelajaran yang lain.
-
Dalam pembuatan RPP dan silabus guru sudah memuatkan
karakter religius. Menurut guru mata
pelajaran Bahasa
Indonesia dan IPA mempunyai porsi yang lebih banyak dalam
memuatkan karakter religius dibandingkan pelajaran yan
lain. d.
Karakter religius tercantum
dalam RPP
Karakter religius ada dalam
kegiatan pembelajaran,
meliputi: Cara
untuk menginternalisasikan karakter
religius selama
proses pembelajaran dengan menarik
Cara menginternalisasikan
karakter religius selama proses pembelajaran
yaitu dengan
membiasakan anak mengucapkan
-
Cara menginternalisasikan
karakter religius
dalam kegiatan pembelajaran yaitu
dengan menarik
perhatian
363 4
Kegiatan Pendahuluan
5 Kegiatan Inti
6 Kegiatan Penutup
perhatian siswa
melalui permainan ataupun nyanyian
serta tanya jawab. salam di awal pembelajaran,
menanyakan kabar siswa serta mengaitkan
karakter religius
dengan kompetensi-kompetensi
dasar dalam materi pelajaran dan kehidupan sehari-hari siswa.
siswa melalui
permainan, nyanyian, membiasakan anak
mengucapkan salam di awal pembelajaran, bertanya kabar
siswa, dan mengaitkan karakter religius dengan kompetensi-
kompetensi dasar dalam materi pelajaran
dan kehidupan
sehari-hari siswa. 5.
Faktor penghambat
melalui integrasi
dalam mata pelajaran Tidak ditemukan data selama
proses wawancara. Hambatan internalisasi karakter
religius melalui pengintegrasian dalam mata pelajaran yaitu waktu
yang kurang, kurangnya dorongan orang tua di rumah, serta perlu
adanya
kehatian-hatian guru
dalam menyampaikan
materi sebab adanya perbedaan agama
siswa dalam satu kelas.
-
Faktor penghambat melalui pengintegrasian dalam mata
pelajaran yaitu waktu yang kurang, dorongan orang tua,
dan adanya perbedaan agama dalam satu kelas menuntut
guru
berhati-hati dalam
menyampaikan materi
pelajaran. 6.
c. Internalisasi
karakter religius
ada dalam aturan sekolah.
Tidak ditemukan data saat wawancara.
Internalisasi karakter
religius dalam aturan sekolah yaitu sholat
berjamaah, tadarus setiap hari Jumat, sholat dhuha, berdoa
sebelum
belajar, bagi
siswa perempuan
yang beragama
muslim setiap hari Rabu dan Kamis diwajibkan menggunkan
jilbab, dan tercantum dalam tata krama siswa.
Tata tertib
kelas atau
sekolah yang
mengatur pelaksanaan sholat dhuha
atau zuhur yaitu semua siswa
wajib mengikuti
sholat, saat sholat harus tenang dan tertib. Sebelum
sholat berwudhu dahulu, membaca doa dalam hati,
serta membaca doa sholat Internalisasi karakter religius
dalam aturan sekolah yaitu aturan siswa wajib mengikuti
sholat
dhuha dan
zuhur berjamaah, selesai sholat dhuha
membaca doa sholat dhuha, tadarus setiap hari Jumat,
berdoa sebelum belajar, dan setiap hari Rabu dan Kamis
siswa yang beragama muslim
364 dhuha.
wajib menggunkan jilbab. d.
Internalisasi karakter religius di
dalam kelas,
sekolah dan luar sekolah
Bentuk budaya sekolah yang mencerminkan adanya karakter
religius adalah
budaya berpakaian
yang rapi.
Walaupun tidak diwajibkan berjilbab hampir 100 persen
siswa yang beragama muslim mengenakan
jilbab, dan
tadarus. Sedangkan budaya kelas yaitu pembiasaan berdoa
sebelum belajar beserta artinya supaya dapat dihayati oleh
siswa, doa sebelum pulang sekolah yaitu doa tafaratul
majelis dan doa untuk mohon ditunjukkan baik dan buruk.
Setiap tahun sekolah mengikuti perlombaan
MTQ. Peserta
lomba diambil
dari kelas
berapa pun, hanya cabang lomba
CCA saja
yang pesertanya siswa kelas VI.
Budaya sekolah
yang mencerminkan
adanya internalisasi karakter religius yaitu
saat bulan ramdhan diadakan kegiatan buka bersama, pesantren
kilat tarawih, pengisian buku kegiatan ramadhan, dan berzakat
fitrah. Adanya kegiatan syawalan antara siswa, guru, dan karyawan
sekolah. Saat Idul Adha dilakukan penyembelihan hewan kurban.
Dan diadakannya pengajian untuk memperingati
Maulid Nabi.
Selain itu, pembiasaan sholat dhuha secara bergiliran. Setiap
hari ada
dua kelas
yang melaksanakan
ibadah sholat
dhuha, sholat zuhur berjamaah untuk kelas tinggi setiap hari
Senin dan Rabu, bersalaman sambil
mengucapkan salam.
Adapun budaya
kelas yang
mencerminkan adanya
internalisasi karakter religius yaitu puasa
sunnah, mengucapakan
salam, berdoa
sebelum dan
sesudah pelajaran. Saat berdoa Ketika ada peringatan hari
besar keagamaan, di sekolah diadakan
kegiatan pengajian, bersedekah, saat
Idul Fitri terdapat kegiatan syawalan, dan saat Idul
Adha menyembelih hewan korban. Lomba keagamaan
yang pernah diikuti siswa adalah lomba saat wisuda
akbar TPA, lomba membaca Al-Quran, lomba sholat, dan
lomba wudhu.
Internalisasi karakter religius melalui budaya sekolah yaitu
membiasakan berpakaian rapi, tadarus, sholat dhuha, sholat
zuhur bagi kelas tinggi setiap hari
Senin dan
Rabu, mengucapkan
salam ketika
bersalaman, melakukan
kegiatan selama
bulan ramadhan
seperti: buka
bersama, pesantren
kilat, pengisian
buku kegiatan
ramadhan, zakat fitrah, dan syawalan pada hari raya Idul
Fitri, memperingati Idul Adha dengan menyembelih hewan
kurban, mengadakan pengajian waktu memperingati Maulid
Nabi. Melalui budaya kelas yaitu dengan membiasakan
untuk berdoa sebelum belajar beserta artinya, berdoa sebelum
pulang
yaitu doa
supaya ditunjukkan yang baik dan
buruk dan doa penutup majelis, saat berdoa yang beragama
muslim disuarakan sedangkan
365 yang
beragama islam
mengucapkan doa sebelum belajar beserta
artinya dengan
menyuarakan suaranya.
Sedangkan yang beragama non muslim menundukkan kepala dan
berdoa sesuai dengan agamanya. Sekolah setiap tahunnya secara
rutin mengikuti lomba MTQ. Siswa yang diikutkan diseleksi
terlebih dahulu oleh sekolah. Kemudian ajukan lomba ditingkat
gugus terlebih dahulu. Jika juara makan dilanjutkan di tingkat
kecamatan,
kabupaten, dan
provinsi. yang non muslim dibatin, dan
mengucapkan salam. Budaya luar sekolah yaitu mengikuti
lomba MTQ setiap tahun, dan TPA.
7. Faktor
penghambat melalui
budaya sekolah
Hambatan yang
ditemukan menurut Kepala Sekolah dalam
intenalisasi karakter religius melalui budaya sekolah adalah
masalah dana yang terbatas dan sulit mencari peserta lomba
MTQ
yang memiliki
kemampuan untuk mengikuti lomba.
Adapun hambatan internalisasi karakter religius yang dirasakan
guru melalui budaya sekolah yaitu waktu yang kurang, karena status
sekolah yang negeri membuat porsi
untuk kegiatan
keagamaannya terbatas. Selain itu pengaruh lingkungan anak dan
dukungan orang tua di rumah yang kurang baik. Jika dari segi
siswa adalah kesadaraan siswa sendiri
yang rendah.
Ketika
-
Faktor penghambat melalui budaya
sekolah yaitu
keterbatasan dana
untuk mengikuti
lomba, sulitnya
mencari peserta lomba MTQ, keterbatasan waktu melakukan
kegiatan keagamaan karena status sekolah negeri, dan
kurangnya dukungan orang tua serta lingkungan siswa yang
tidak baik.
366 mencari peserta untuk lomba seni
baca Al-Quran guru kesulitan menemukannya. Terutama untuk
siswa laki-laki yang memiliki bakat seni baca Al-Quran yang
bagus.
367 Lampiran 10. Triangulasi Teknik Data Hasil Penelitian
TRIANGULASI TEKNIK DATA HASIL PENELITIAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1
No. Aspek
Indikator Sub Indikator
Wawancara Observasi
Dokumentasi Kesimpulan
1. Macam
karekter religius
yang diinternalisa
sikan Sikap dan
perilaku siswa yang patuh
dalam melaksanakan
ajaran agamnya a.
Siswa dibiasakan melaksanakan
ibadah sholat dhuha berjamaah.
Siswa dibiasakan
sholat dhuha sesuai dengan jadwal yang
ditentukan. Pelaksanaan sholat dhuha
dilakukan disetiap kelas sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. 1.
Senin: VI A-B 2.
Selasa: V A-B 3.
Rabu: IV A-B 4.
Kamis: III A-B 5.
Jumat: II A-B 6.
Sabtu: I A-B Ada
dokumentasi jadwal pelaksanaan
sholat dhuha
berjamaah. Data dinyatakan valid.
b. Siswa dibiasakan
melaksanakan ibadah sholat
zuhur berajamaah. Siswa
dibiasakan sholat
zuhur berjamaah di mushola
sekolah setiap hari Senin
dan Rabu
karena bertepatan
dengan jadwal
les kelas tinggi.
Ibadah sholat
zuhur dilaksanakan oleh kelas
tinggi yaitu kelas IV, V, dan VI setiap hari Senin
dan Rabu. Pelaksanaan sholat zuhur dilakukan
secara bergiliran dengan diimami oleh satu guru
laki-laki. Selesai sholat siswa dibimbing untuk
berdoa
dan berzikir
sebanyak 11 kali yang Ada
dokumentasi jadwal pelaksanaan
sholat zuhur
berjamaah. Data dinyatakan valid.
368 terdiri dari tiga bacaan
dzikir.
c. Siswa diajak
untuk memberikan
infaq. Kegiatan infaq pada
semester ini
dihentikan sementara. Karena
ada issu
bahwa infaq termasuk kataegori pungli.
Selama observasi
dilakukan tidak ditemukan kegiatan berinfaq.
Tidak ada
dokumentasi. Data dinyatakan tidak
valid, karena
pelaksanaan kegiatan berinfaq
hanya didapat
dari hasil
wawancara. Kegiatan infaq sementara ini
dihentikan, karena ada issu yang menyatakan
bahwa infaq termasuk kategori pungli.
Tolerasni siswa terhadap
pelaksanaan ibadah agama
lain a.
Siswa dibiasakan untuk tidak
mengganggu teman yang
berbeda agama ketika sedang
beribadah. Ketika
ada teman
yang berbeda
dengannya sedang
beribadah siswa akan menunggunya
dan tidak
mengganggunya. Ketika ada siswa yang
sedang melaksanakan
ibadah sholat dhuha atau zuhur di mushola, siswa
lain yang
tidak melaksanakan
tidak mengganggunya dan tetap
bermain di
halaman
sekolah.
Ada dokumentasi
dalam Tata Krama Siswa pada point A.
etika sopan santun dalam pergaulan no.
3. Data dinyatakan valid.
b. Siswa dibiasakan
untuk tidak menghina bentuk
ibadah agama lain.
Siswa tidak menghina bentuk ibadah agama
lain justru
menghormatinya. Siswa
tidak pernah
menghina bentuk ibadah agama lain.
Ada dokumentasi
dalam Tata Krama Siswa pada point A.
etika sopan santun dalam pergaulan no.
3. Data dinyatakan valid.
369 c.
Siswa dibiasakan untuk menghargai
pelaksanaan ibadah agama
lain. Siswa
akan menunggu temannya
yang berbeda agama ketika
sedang beribadah.
Siswa dibiasakan untuk menghargai
pelaksanaan
ibadah agama lain.
Ada dokumentasi
dalam Tata Krama Siswa pada point A.
etika sopan santun dalam pergaulan no.
3. Data dinyatakan valid.
Siswa hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
a. Siswa bermain
bersama dengan teman yang
berbeda agama. Siswa
bermain bersama dengan siswa
yang berbeda agama. Ketika sedang istirahat
semua siswa
berbaur bersama
dan bermain
bersama di
halaman sekolah maupun di luar
sekolah walaupun agama mereka berbeda.
Ada dokumentasi
dalam Tata Krama Siswa pada point A.
etika sopan santun dalam pergaulan no.
3. Data dinyatakan valid.
b. Siswa dibiasakan
untuk menolong teman yang
sedang kesulitan walau berbeda
agama. Siswa
akan memberikan bantuan
atau pertolongan jika temanya
dalam kesulitan.
Siswa dibiasakan
menolong temannya yang sedang dalam kesulitan
walapun berbeda agama.
Tidak ada
dokumentasi. Data dinyatakan valid.
2. Internalisasi
karakter religius
melalui program
pengemban gan diri.
Kegiatan rutin sekolah
a. Membiasakan
berdoa sebelum pelajaran.
Ada hasil wawancara siswa
dibiasakan berdoa
sebelum pelajaran.
Siswa dibisakan berdoa sebelum pelajaran dengan
membaca doa sebelum pelajaran beserta artinya.
Di setiap awal pergantian jam pelajaran sisiwa diajak
membaca basmallah. Ada
hasil dokumentasi
pada tata
krama siswa
point B. Kegiatan Keagamaan no. 1.
Data dinyatakan valid.
b. Membiasakan
berdoa sesudah Siswa
dibiasakan berdoa
sesudah Siswa dibiasakan berdoa
sesudah pelajaran dengan Ada
hasil dokumentasi
pada Data dinyatakan valid.
370 pelajaran.
pelajaran dengan
membaca doa agar ditunjukkan
jalan yang baik dan yang
buruk serta
doa kafaratul majelis.
membaca doa
agar ditunjukkan jalan yang
baik dan yang buruk serta doa kafaratul majelis. Di
setiap akhir pergantian jam pelajaran
siswa diajak
membaca hamdallah. tata
krama siswa
point B. Kegiatan Keagamaan no. 1.
c. Mengadakan
hafalan surat pendek.
Ada hasil wawancara mengadakan kegiatan
hafalan surat pendek steiap hari Jumat.
Ada hafalan surat pendek setiap hari Jumat pagi.
Ada hasil
dokumentasi pada
tata krama dan etika dalam pergaulan.
Data dinyatakan valid.
d. Mengadakan
kegiatan berinfaq bagi yang
beragama muslim. Sekarang tidak ada
kegiatan berinfaq. Tidak ditemukan kegaiatan
berinfaq. Tidak
ada dokumentasi
kegiatan infaq. Data dinyatakan tidak
valid, karena hanya ditemukan dalam hasil
wawancara.
e. Mengadakan
sholat zuhur berjamaah sesuai
dengan jadwal yang telah
ditentukan. Ada kegiatan sholat
zuhur berjamaah bagi kelas tinggi tiap hari
Senin dan Rabu Ada kegiatan sholat zuhur
bagi kelas tinggi tiap hari Senin dan Rabu. Sholat
zuhur
dilaksanakan berjamaah. Selesai sholat
siswa dibimbing untuk berzikir.
Ada dokumentasi
jadwal pelaksaaan
kegiatan sholat
zuhur. Data dinyatakan valid.
f. Mengadakan
sholat dhuha berjamaah sesuai
dengan jadwal yang telah
ditentukan. Ada kegiatan sholat
dhuha berjamaah,
setiap hari ada dua kelas
yang melaksanaknnya.
Ada kegiatan sholat dhuha berjamaah
bagi semua
kelas sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Selesai
sholat siswa dibimbing untuk membaca doa sholat
Ada dokumentasi
jadwal pelaksanaan sholat dhuha.
Data dinyatakan valid.
371 dhuha beserta artinya.
g. Membiasakan
peserta didik untuk
mengucapkan salam sebelum
dan sesudah kegiatan
pembelajaran. Siswa
mengucap salam sebelum dan
sesudah pelajaran. Siswa
sudah terbiasa
mengucapkan salam
sebelum dan
sesudah pelajaran.
Ada hasil
dokumentasi pada
tata krama
siswa point A. etika sopan
santun dalam
pergaulan no. 1. Data dinyatakan valid.
h. Membiasakan
peserta didik untuk
mengucapkan salam ketika
bertemu dengan guru.
Ada pembiasaan
siswa mengucap
salam ketika bertemu guru pada kegiatan
sapa pagi. Terlihat
siswa terbiasa
mengucap salam ketika bertemu
dengan guru,
sperti saat tiba di sekolah, saat akan masuk kelas
pada jam pertama, dan saat aka keluar kelas untuk
pulang sekolah. Ada
hasil dokumentasi
pada tata
krama siswa
point A. etika sopan santun
dalam pergaulan no. 1.
Data dinyatakan valid.
i. Melatih peserta
didik untuk mencintai
lingkungan sekolahnya.
Ada pembiasaan
membersihkan kelas melalui regu piket di
tiap kelas. Siswa membersihkan kelas
dan menyiram tanaman saat piket.
Ada dokumentasi
aturan sekolah dalam Tata Krama Siswa
point C. Kebersihan dan Kedisiplinan.
Data dinyatakan valid.
j. Membiasakan
peserta didik untuk
mengucapkan terima kasih,
maaf, dan tolong. Ada
pembiasaan siswa
mengucapkan terima kasih, maaf,
dan tolong. Siswa
sudah terbiasa
mengucapkan terima
kasih, maaf, dan tolong. Ada
hasil dokumentasi
pada tata
krama siswa
point A. etika sopan santun
dalam pergaulan no. 5.
Data dinyatakan valid.
372 k.
Membiasakan peserta didik
untuk meminta izin ketika
meminjam barang orang lain.
Ada hasil wawancara siswa
dibiasakan meminta izin ketika
meminjam barang. Siswa dibiasakan meminta
izin ketika
meminjam barang orang lain dan
ketika akan pergi ke kamar mandi.
Tidak ada
dokumentasi siswa
dibiasakan meminta izin jika meminjam
barang orang lain. Data dinyatakan valid.
l. Mengadakan
ekstrakulikuler Baca Tulis Al-
Quran sesuai jadwal yang
ditentukan. Ekstrakulikuler BTA
diwajibkan bagi kelas rendah.
Ekstrakulikuler wajib bagi kelas rendah sesuai dnegan
jadwal yang ditentukan. Ada
dokumentasi jadwal
ekstrakulikuler BTA. Data dinyatakan valid.
Kegiatan Spontan
a. Memperingatkan
peserta didik yang tidak
melaksanakan ibadah.
Guru memperingatkan dan
menasehati siswa
yang tidak
melaksanakan ibadah. Guru
memperingatkan siswa
yang tidak
melaksanakan ibadah. Tidak
terdapat dokumentasi.
Data dinyatakan valid.
b. Memperingatkan
peserta didik yang tidak
mengucapkan salam.
Guru menegur dan memperingatkan
siswa yang
tidak mengucap salam.
Guru menegur siswa yang tidak mengucapkan salam,
dan memberinya nasehat bahwa
mengucapakan salam
lebih dahulu
pahalanya lebih banyak. Meminta siswa yang tidak
menjawab salam untuk menjawab salam sendiri
Tidak terdapat
dokumentasi. Data dinyatakan valid.
c. Memberikan
nasehat pada Guru
memberi nasehat pada siswa
Guru meminta
siswa mengcap
istighfar dan
Ada hasil
dokumentasi pada
Data dinyatakan valid.
373 peserta didik yang
melakukan kesalahan.
yang melakukan
kesalahan dan
meminta anak
mengucap istighfar. memberinya nasehat jika
melakukan kesalahan.
Selain guru
yang memberikan teguran pada
siswa yang
melakukan kesalahan,
siswa juga
menegur temannya yang melakukan kesalahan.
tata krama
siswa point B. Kegiatan
Keagamaan no.4.
d. Memberikan
pujian ketika peserta didik
melakukan kebaikan.
Guru memberikan
pujian dan reward bagi
siswa yang
melakukan kebaikan. Guru memberi pujian bagi
siswa yangmelakukan
kebaikan. Tidak
terdapat dokumentasi.
Data dinyatakan valid.
Keteladanan a.
Guru berdoa bersama peserta
didik sebelum dan sesudah pelajaran
dimulai. Guru
memberi keteladanan
dengan ikut berdoa sebelum
dan sesudah pelajaran Terlihat guru ikut berdoa
bersama siswa
doa sebelum
dan sesudah
pelajaran. Tidak
ada dokumentasi.
Data dinyatakan valid.
b. Guru memberikan
contoh sikap berdoa yang
khusyuk. Guru
memberikan contoh sikap berdoa
yang khusyuk dengan duduk,
kepala menunduk,
dan tangan
sedekap. Ketika berdiri guru
memberikan contoh
sikap berdoa yang khusyuk
dengan Ketika berdoa guru duduk
dikursi, kepala menunduk, dan tangan sedekap di atas
meja. Tidak
ada dokumentasi.
Data dinyatakan valid.
374 tangan
ngapurancang. c.
Guru berperan aktif dalam
kegiatan hafalan surat pendek.
Guru ikut membaca surat-surat
pendek bersama siswa.
Guru ikut tadarus bersama siswa.
Terkadang guru
juga memberikan
penjelasan tentang makna surat yang dibaca siswa.
Tidak ada
dokumentasi. Data dinyatakan valid.
d. Guru berperan
aktif dalam memberikan
infaq. Sekarang sudah tidak
ada infaq. Tidak ditemukan kegiatan
infaq. Tidak
ada dokumentasi
kegiatan infaq. Data dinyatakan tidak
valid, karena kegiatan infaq ditiadkaan pada
semester ini. Sehingga tidak ada keteladanan
guru berperan aktif dalam
memberikan infaq.
e. Guru dan
karyawan sekolah menjadi contoh
yang baik dalam kegiatan sholat
dhuha dan zuhur berjamaah.
Guru ikut
sholat dhuha
dan zuhur
berjamaah. Guru
dan karyawan
sekolah ikut melaksanakan sholat dhuha dan zuhur
berjamaah di
mushola sekoalh.
Ada dokumentasi
jadwal giliran guru menjadi pendamping
dalam kegiatan
sholat dhuha dan zuhur berjamaah.
Data dinyatakan valid.
Pengkondisian Lingkungan
a. Menyediakan
tempat ibadah yang nyaman.
Tidak ada
hasil wawancara
Sekolah menyediakan satu ruang mushola dan satu
ruang agama
dalam keadaan bersih setiap hari.
Ada dokumentasi
foto ruang mushola. Data dinyatakan valid.
b. Diperdengarkan
suara azan pada Tidak
ada hasil
wawancara. Tidak ditemukan data dari
hasil observasi Tidak
ada dokumentasi.
Data dinyatakan tidak valid,
karena data
375 waktu sholat.
tidak ditemukan
dalam tiga
teknik pengumpulan
data selama
penelitian berlangsung.
c. Menyediakan alat
ibadah yang layak.
Ada hasil wawancara sekolah menyediakan
alat-alat ibadah. Alat ibadah yaitu mukena,
sarung, sajadah, peci, Al- Quran, Iqra, dan tasih
dalam keaadaan bersh dan bagus.
Tidak ada
dokumentasi. Data dinyatakan valid.
d. Memasang tulisan
dinding yang bersisi ajakan
mematuhi perintah agama.
Sekolah memajang
tulisan ajakan
mematuhi perintah
agama di dinding luar sekolah.
Di luar kelas dan di dalam mushola dipajang tulisan
dinding berisi
ajakan mematuhi perintah agama.
Ada dokumentasi
foto tulisan ajakan mematuhi
perintah agama.
Data dinyatakan valid.
e. Memajang tulisan
tentang tata cara beribadah.
Tidak ada
hasil wawancara
Tulisan tata cara beribadah ada di dalam mushola.
Ada dokumentasi
tulisan tata
cara beribadah.
Data dinyatakan valid.
f. Memajang
pengumuman jika akan
memperingati hari-hari besar
keagamaan Sekolah
memberi pengumuman
jika akan
memperingati hari besar keagamaan.
Ada papan pengumuman untuk
menulisakan peringatan hari-hari besar
keagamaan Ada dokumentai foto
papan pengumuman. Data dinyatakan valid.
3. Hambatan
internalisasi karakter
religius Faktor
penghambat Faktor penghambat
Guru mengungkapakan ada
hambatan internalisasi karakter
religius Ditemukan
hambatan internalisasi
karakter religius melalui kegitan
pengembangan diri. Tidak
ada dokumentasi.
Data dinyatakan valid.
376 melalui
program pengemban
gan diri melalui
kegiatan pengembangan diri.
4. Internalisasi
karakter religius
melalui pengintegra
sian dalam mata
pelajaran Karakter
religius tercantum
dalam silabus Karakter religius
tertulis dalam silabus Guru
sudah mencantumkan
karakter religius
dalam silabus. Tidak ditemukan hasil.
Ada dokumentasi
karakter religius
tercantum dalam
silabus. Data dinyatakan valid.
Karakter religius
tercantum dalam RPP
Karakter religius tertulis dalam RPP
Guru sudah
mencantumkan karakter
religius dalam RPP.
Tidak ditemukan hasil. Ada
dokumentasi karakter
religius tercantum
dalam silabus.
Data dinyatakan valid.
Karekter religius ada
dalam kegiatan pembelajaran
a. Kegiatan
Pendahuluan Ada hasil wawancara
Karakter religius
ada dalam
kegiatan pendahuluan.
Ada dokumentasi
RPP. Data dinyatakan valid.
b. Kegiatan Inti
Karakter religius
ada
dalam kegiatan inti.
Ada dokumentasi
RPP. Data dinyatakan valid.
c. Kegiatan Penutup
Karakter religius
ada
dalam kegiatan penutup.
Ada dokumentasi
RPP. Data dinyatakan valid.
5. Hambatan
internalisasi karakter
religius melalui
pengintegra sian dalam
mata pelajaran
Faktor penghambat
Faktor penghambat Ada
hambatan internalisasi karakter
religius melalui
penginetgrasaian dalam mata pelajaran.
Diteumkan hambatan
selama proses
pembelajaran. Tidak
ada dokumentasi.
Data dinyatakan valid.
377 6.
Internalisasi karakter
religius melalui
budaya sekolah
Internalisasi karakter religius
ada dalam aturan sekolah.
Karakter religius tertulis dalam aturan
sekolah Karakter religius ada
dalam aturan sekolah. Ada aturan sekolah yang
mencerminkan karkater
religius yaitu pada Tata Krama Siswa.
Ada dokumentasi
tata krama dan etika dalam pergaulan.
Data dinyatakan valid.
Internalisasi karakter religius
dilakukan di dalam kelas,
sekolah, dan luar sekolah.
Karakter religius dilaksanakan dalam
kegiatan di kelas Tidak
ada hasil
wawancara. Karakter
religius ada
dalam kegiatan rutin di kelas.
Ada hasil
dokumentasi pada
tata krama dan etika dalam pergaulan.
Data dinyatakan valid.
Kegiatan religius dilaksanakan di
sekolah Ada hasil wawancara
karakter religius
dalam kegiatan
di sekolah.
Karakter religius
ada dalam kegiatan rutin di
sekolah. Ada
hasil dokumentasi
pada tata krama dan etika
dalam pergaulan. Data dinyatakan valid.
Karakter religius dilaksanakan dalam
kegiatan di luar sekolah
Ada hasil wawancara karakter
religius dalam kegiatan di luar
sekolah. Karakter
religius ada
dalam kegiatan
rutin mingguan dan tahunan di
luar sekolah. Ada
hasil dokumentasi catatan
prestasi siswa dan ada jadwal kegiatan
BTA. Data dinyatakan valid.
7. Hambatan
internalisasi karakter
religius melalui
budaya sekolah
Faktor penghambat
Faktor penghambat dalam budaya sekolah
Ada hasil wawancara hambatan internalisasi
karakter religius
melalui budaya
sekolah. Ada hambatan internalisasi
karakter religius melalui budaya sekolah.
Tidak ada
dokumentasi. Data dinyatakan valid.
378 Lampiran 11. Dokumentasi Tata Krama Siswa
TATA KRAMA SISWA A.
Etika Sopan Santun dalam Pergaulan
Dalam pergaulan sehari-hari di sekolah siswa hendaknya: 1.
Mengucapkan salam antar siswa maupun kepada kepala sekolah, guru dan karyawan saat bertemu maupun akan berpisah.
2. Saling menghormati dan menghargai sesama siswa di dalam maupun di
luar sekolah. 3.
Saling menghargai dan menghormati terhadap perpbedaan pendapat maupun agama serta perbedaan latar belakang sosial.
4. Berani menyampaikan sesuatu yang benar atau salah secara sopan.
5. Berani mengakui kesalahan dan meminta maaf apabila melanggar hak-hak
orang lain. 6.
Senantiasa menggunakan bahasa yang sopan terhadap orang yang lebih tua maupun sesama siswa.
B. Kegiatan Keagamaan