16
3. Pengertian Karakter Religius
Karakter religius merupakan salah satu dari 18 nilai karakter yang diimplementasikan dalam pendidikan karakter di Indonesia sebagimana
dikeluarkan oleh Kemendiknas. Syamsul Kurniawan 2013: 39-38 menyatakan bahwa nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan karakter di Indonesia
diidentifikasi berasal dari salah satu dari empat sumber dalam hal ini agama, Pancasila, budaya, dan Tujuan Pendidikan Nasional yang pertama yaitu agama.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang beragama. Di setiap segi kehidupan individu, masyarakat dan bangsa selalu didasarkan pada ajaran agama
dan kepercayaannya. Dan perlu digaris bawahi bahwa nilai-nilai pendidikan karakter tersebut harus didasarkan pada nilai-nilai yang berasal dari agama. Sebab
jika nilai agamanya bagus, maka nilai-nilai yang lain juga akan baik. Menurut Kemendiknas 2010: 9, nilai karakter religius adalah sikap dan
perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain. Pendapat lain tentang karakter religius disampaikan oleh Mohamad Mustari 2014: 1 mendefinisikan religius adalah nilai karakter dalam hubungannya
dengan Tuhan. Ia menunjukkan bahwa pikiran, perkataan, dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan dan atau ajaran
agamanya. Lebih lanjut lagi, Nurul Zuriah 2011: 39 mengatakan bahwa nilai religius dapat diwujudkan dalam perilaku: 1 mensyukuri hidup dan percaya
kepada tuhan, 2 sikap toleran, dan 3 mendalami ajaran agama.
17 Jika dilihat dari beberapa pendapat di atas karakter religius dimaknai
sebagai sikap dan perilaku yang selalu didasarkan pada ajaran agama yang dianutnya dan berdasarkan dengan nilai-nilai yang hubungannya dengan
ketuhanan. Jadi segala pikiran, perasaan, perkataan dan perbuatan itu selalu dilandaskan oleh ajaran agamnya dan tidak melanggar aturan-aturan yang telah
ditetapkan oleh Tuhan. Hal ini, senada dengan yang disampaikan oleh Syamsul Kurniwan 2013:
127 sikap dan perilaku religius merupakan sikap dan perilaku yang dekat dengan hal-hal spiritual. Seseorang disebut religius ketika ia merasa perlu dan berusaha
mendekatkan dirinya dengan Tuhan sebagai penciptanya, dan patuh melaksanakan ajaran agama yang dianutnya. Sehingga, segala sikap dan perilaku
itu berhubungan dengan hal-hal yang sifatnya spiritual atau keagamaan. Seseorang dapat dikatakan religius ketika timbul perasaan bahwa ia perlu
mendekatkan diri kepada penciptanya serta mematuhi dan melaksanakan ajaran agamnya dalam kehidupan sehari-hari. Indah Ivonna Syamsul Kurniwan, 2013:
128 menambahkan bahwa religiositas seringkali merupakan sikap batin seseorang ketika berhadapan dengan realitas kehidupan luar dirinya misalnya
hidup, mati, kelahiran, bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan sebagainya. Religius seseorang muncul ketika seseorang berhadapan dengan
berbagai bencana yang secara langsung maupun tidak langsung menimpa dirinya. Memang benar jika seseorang sedang tertimpa bencana ataupun saudaranya
tertimpa bencana secara spontan religius itu timbul dengan sendirinya. Hal ini
18 disebabakan karena manusia memiliki sifat pasrah dan perlunya meminta
perlindungan dari Sang Pencipta. Pendapat lain tentang karakter religius disampaikan oleh Prof. Notonagoro
Sajarkawi: 2006: 31-32 yang mendefinisikan bahwa nilai religius adalah nilai yang bersumber dari keyakinan ketuhanan yang ada pada diri seseorang, dan nilai
kerokhaian itu berposisi yang tertinggi dan mutlak. Hal ini jelas bahwa karakter religius bersumber dari keyakinan dalam diri seseorang sendiri terhadap nilai-nilai
ketuhanan yang sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya. Nilai karakter religius ini merupakan nilai yang tertinggi dan menjadi pedoman dalam setiap
penanaman nilai karakter dalam kehidupan berbangsa. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Darmiyati Zuchdi 2015: 19 karakter yang dibangun tanpa
agama adalah karakter yang tidak utuh. Bagaimana orang dikatakan baik atau buruk karakternya jika ukurannya hanyalah berbuat baik kepada manusia saja dan
mengabaikan hubungan vertikalnya ibadah kepada Tuhan. Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh beberapa ahli di atas terkait
karakter religius, dapat disimpulkan bahwa karakter religius bersumber dari keyakinan ketuhanan yang ada dalam diri seseorang. Karakter religius berkaitan
dengan ajaran-ajaran agama yang berhubungan dengan ketuhanan atau spiritual. Karakter religius diwujudkan dengan sikap dan perilaku yang selalu berlandaskan
dengan nilai-nilai agama yang sesuai dengan agama yang dianutnya. Jadi seseorang yang dalam dirinya telah terinternalisasi karakter religius, maka segala
pikiran, perkataan, dan perbuatannya dilandaskan pada ajaran agama yang dianutnya. Baik seseorang yang beragama muslim maupun non muslim dalam
19 bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-harinya senantiasa berlandaskan
pada ajaran agamanya. Bagi yang beragama muslim wajib melaksanakan ibadah sholat lima waktu, membayar zakat, puasa wajib saat bulan Ramadhan,
menunaikan ibadah haji bagi yang mampu, dan yang lainnya. Bagi yang beragama non muslim, misalnya beragama kristen atau katolik pergi ke gereja setiap hari
Minggu dan ikut memperingati hari besar keagamaan seperti Natal dan Paskah, bagi yang beragama hindu pergi ke pura untuk beribadah, dan memperingati hari
besar keagamaan Nyepi.
4. Macam-Macam Karakter Religius