13 reasoned action menyatakan bahwa menurut teori reasoned action, perilaku
merupakan hasil pertimbangan sadar dari beberapa faktor dan sikap bukanlah satu-satunya prediktor tunggal dari perilaku. Senada dengan hal tersebut Agus
Abdul Rahman 2014: 137 menambahkan bahwa selain sikap evaluasi positif dan negatif terhadap suatu perilaku yang spesifik, lingkungan sosial pun
berpengaruh terhadap perilaku. Dengan demikian, perilaku merupakan tanggapan atau tindakan nyata seseorang yang diakibatkan adanya rangsangan atau faktor-
faktor yang mempengaruhi seseorang untuk melakukan tindakan tertentu. Dan sikap hanyalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa internalisasi merupakan upaya yang dilakukan untuk memasukkan nilai kedalam
diri dan jiwa seseorang sehingga segala sikap dan perilakunya sesuai dengan nilai yang yakininya tersebut. Di dalam konsep internalisasi ini mengandung tiga buah
unsur yang penting yaitu: 1 adanya upaya untuk memasukkan nilai ke dalam jiwa seseorang, 2 terbentuknya sikap sebagai hasil proses internalisasi, dan 3
munculnya perilaku yang dapat dilihat sebagai dampak dari adanya internalisasi tersebut. Dengan demikian internalisasi sangat erat hubungannya dengan sikap
dan perilaku yang merupakan hasil dari proses internalisasi itu sendiri.
2. Pengertian Karakter
Secara etimologis, kata karakter Inggris: character berasal dari bahasa Yunani Greek, yaitu charassein
yang berarti “to engrave” Ryan Bohlin dalam Darmiyati Zuchdi, 2015: 15. To engrave dapat diartikan sebagai kata
‘mengukir’. Sebagaimana ukiran yang tidak mudah hilang, begitu pula dengan
14 karakter. Karakter yang telah melekat pada diri seseorang tidak akan mudah
hilang dengan bertambahnya usia. Suyanto Syamsul Kurniawan, 2013: 28 mendefiniskan karakter sebagai
cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Karakter
adalah pola, baik itu pikiran, sikap, maupun tindakan yang melekat pada diri seseorang dengan sangat kuat dan sulit dihilangkan Abdullah Munir, 2010: 3
Berdasarkan pendapat di atas karakter diartikan sebagai cara berpikir dalam bersikap dan berperilaku yang telah melekat kuat pada diri seseorang. Karakter
sudah menjadi ciri khas yang kuat dari seseorang dalam bersikap dan berperilaku, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat. Sebagaimana sebuah ukiran
karakter yang telah melekat pada diri seseorang tidak akan mudah terkikis atau pun hilang.
Kemendiknas 2010: 3 karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan
vitues yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan
norma, seperti jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain. Jadi karakter itu diperoleh akbiat adanya suatu proses internalisasi berbagai
nilai, moral, dan norma yang dipandang baik. Sehingga menjadi pedoman dalam bersikap serta bertingkah laku dalam kehidupan sehari-hari.
15 Hal senada juga diungkapkan oleh Darmiyati Zuchdi 2015: 16 tentang
karakter, menurutnya : “karakter identik dengan akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai
perilaku manusia yang universal yang meliputi seluruh aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan dengan Tuhannya, dengan dirinya, dengan
sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang terwujud dalam pikiran, perasaan, dan perkataan serta perilaku sehari-hari berdasarkan
norma-
norma agama, hukum, tata karama, budaya, dan adat istiadat.’ Menurut Darmiyati Zuchdi karakter merupakan segala nilai perilaku yang
tercermin dalam seluruh aktivitasnya baik yang berhubungan dengan Tuhan, sesama manusia ataupun dengan lingkungannya yang diwujudkan dalam bentuk
pikiran, perasaan, dan tindakan dengan berlandasakan pada norma-norma yang ada.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas maka dapat diambil kesimpulan pengertian karakter. Karakter adalah sikap dan perilaku, baik yang diwujudkan
dalam bentuk pikiran, perasaan, atau pun tindakan yang menjadi ciri khas seseorang sehingga membedaknnya dengan yang lain. Karakter sifatnya tidak
mudah hilang, ia akan terus melekat pada diri yang memilikinya. Karakter juga dapat diartikan sebagai kepribadian atau watak. Karakter ini diperoleh dari proses
internalisasi nilai-nilai yang didapatkan dari seluruh aktivitas manusia. Baik yang hubungannya dengan Tuhan, dengan sesama manusia, ataupun dengan lingkungan
sekitarnya. Nilai-nilai tersebut berlandaskan pada norma-norma agama, hukum, tata karama, budaya, dan adat istiadat.
16
3. Pengertian Karakter Religius