221 2.
Hambatan dalam upaya internalisasi karakter religius di SD Negeri Demakijo 1 yaitu: a rendahnya kesadaran siswa untuk menerapkan karakter religius
dalam kehidupan sehari-hari, b kurangnya dukungan orang tua, c pengaruh lingkungan sekitar siswa yang tidak baik, d kurangnya waktu untuk
mengadakan kegiatan keagamaan di sekolah, e adanya perbedaan agama dalam satu kelas menuntut guru untuk berhati-hati dalam menyampaikan
materi pelajaran, f ketersedian dana untuk mengikuti lomba keagamaan yang terbatas, dan g sulitnya mencari peserta lomba seni baca Al-Quran.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut.
1. Sebaiknya guru membuat patokan khusus terkait jumlah istighfar yang
diucapkan siswa ketika melakukan kesalahan. Supaya siswa tidak kembali melakukan kesalahan yang sama.
2. Sekolah sebaiknya membuat jadwal piket membersihkan mushola untuk
siswa. Supaya siswa dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan mushola dan kerapian alat ibadah yang ada di mushola.
3. Sekolah sebaiknya memperdengarkan suara azan ketika waktu sholat zuhur
tiba yang dikumandangkan oleh siswa dengan jadwal yang sudah ditentukan. 4.
Guru sebaiknya membuat buku kegiatan sholat dan perilaku baik yang diberikan pada siswa yang berupa cek list. Sehingga guru dapat memantau
apakah siswa sudah berperilaku sesuai dengan karakter religius dalam kehidupan sehari-harinya.
222 5.
Sekolah sebaiknya mengadakan kegiatan parenting yang diadakan setiap berapa bulan sekali untuk meningkatkan dukungan orang tua dalam
membimbing anak berperilaku sesuai dengan karakter religius. Kegiatan parenting ini bertujuan untuk membelajarkan orang tua siswa bagaimana cara
membina anak supaya berkarakter religius.
223
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Munir. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani.
Abin Syamsuddin Makmun. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Agus Abdul Rahman. 2014. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Agus Wibowo. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yoyakarta: Pustaka Pelajar.
Agus Wibowo. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Akhmad Muhaimin Azzet. 2013. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Darmiyati Zuchdi. 2015. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: UNY Press Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka. Dwi Siswoyo. 2012. Membangun Konstruk Filosofi Pendidikan Nasional
Pancasila Sebuah Pendekatan Hermeneutika Dialektis. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta.
Dyah Kumalasari. 2010 . “Konsep Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam
Pendidikan Taman Siswa Tinjauan Humanis-Religius. Jurnal Istoria, VIII 1: 55.
Endah Sulityawati. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama.
Fuad Ikhsan. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. http:daerah.sindonews.comread1133848190bocah-sd-jadi-korban-sodomi-
siswa-sma-1472063807 25 Oktober 2016 http:fajar.co.id20161102nekat-nyolong-buku-di-perpus-ternyata-duitnya
untuk-main-game-online diakses 3 November 2016 pukul 16.00 Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo.
224 Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter
di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Pedoman Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Kemendiknas. 2011. Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum
dan Perbukuan. Kirschenbaum, H. 1995. One hundred ways to enhance values and morality in
schools and youth settings. Needham Heights, MA: Allyn and Bacon. Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Akasara. Mohamad Mustari. 2014. Nilai Karkater Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada. Muchlas Samani Hariyanto. 2013. Pendidikan Karakter. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Muhaimin dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar Penerapan dalam
pembelajaran pendidikan Agama. Surabaya: Citra Media Muller, Daniel J. 1992. Mengukur Sikap Sosial Pegangan untuk Peneliti dan
Praktisi. Terjemahan: Eddy Soewardi Kartawidjaja. Jakarta: Bumi Aksara. Novan Ardy Wiyani. 2013. Konsep, Praktik Strategi Membumikan
Pendidikan Karakter di SD. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Nurul Zuriah. 2011. Pendidikan Moral Budi Pekerti dalam Prespektif
Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Paulus Dwi Hardianto. 2014
. “Pentingnya Pendidikan Interreligius di Sekolah Dasar
”. Jurnal Teologi, 03 01: 19-20. Singgih D. Gunarsa Yulia Singgih D. Gunarsa. 2006. Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia.
225 Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Melalui Peningkatan Pertimbangan
Moral. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuanititatif, Kualitatif, Dan RD. Bandung: Alfabeta.
Susanta. 2006. Sikap: Konsep dan Pengukuran. Jurnal Administrasi Bisnis, 2 02.
Syamsu Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Syamsul Kurniawan. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Thomas Lickona. 2013. Educating for character:how our schools can teach
respect and responsbility. Terjemahan: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Uri Wahyuni. 2015. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa di SD Jigudan Triharjo Pandak Bantul. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta.
Diakses dari
http:repository.upy.ac.id3181ArtikelUri20Wahyuni20111426001 24.pdf pada tanggal 18 Desember 2016.
226
LAMPIRAN
227 Lampiran 1. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Data Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1
No Pertanyaan
Jawaban Reduksi
Kesimpulan 1.
Apa sajakah karakter religius yang
diinternalisasikan di sekolah ini?
“Antara lain sholat dhuha, jamaah zuhur, 5 S di depan itu, PHBI tiap
hari besar agama islam itu, kemudian bantuan anak-anak ke
yang kena musibah bencana alam, anak
sakit, keluarga
yang meninggal, korban, tadarus tiap
hari Jumat. Kemudian berbaris di depan kelas itu ya, berdoa semau
belajar dan sehabis belajar.” Karakter
religius yang
diinternalisasikan meliputi
siswa mengikuti sholat dhuha dan zuhur
berjamaah, memperingati hari besar keagamaan,
membantu sesama,
mengikuti kegiatan tadarus, dan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
Menurut Kepala Sekolah macam karakter religius yang diinternalisasikan adalah pembiasaan sholat
dhuha dan sholat zuhur, memperingati setiap hari besar agama, pemberian bantuan kepada korban
bencana, anak yang sedang sakit, pemberian bantuan pada keluarga siswa yang meninggal,
tadarus setiap hari Jumat, serta membaca doa sebelum dan sesudah pelajaran.
2. Bentuk kegiatan apa
yang secara rutin oleh Bapak Ibu guru
laksanakan dalam rangka menginternalisasikan
karakter religius pada siswa?
“5 S itu tiap hari itu dengan cara piket ya, kemudian untuk yang
doa itu juga tiap hari, sholat itu juga tiap hari hanya waktu yang
berbeda. Kan tempatnya terbatas, nanti kelas I kelas II tapi nanti
semuanya kebagian.” Bentuk kegiatan rutin dalam rangka
internalisasi karakter religius yaitu kegiatan berdoa dan sholat berjamaah.
Kegiatan yang secara rutin dilaksanakan adalah pembiasaan 5 S, berdoa sebelum dan sesudah
pelajaran, pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur sesuai jadwal.
3. Hal apa yang spontan
dilakukan oleh BapakIbu guru ketika
menjumpai siswa “Kita panggil kita bicara, lalu itu
ringan ya cukup anaknya tapi kalau ada perlu konsultasi orang
tuanya kita panggil orang tuanya. Hal spontan yang dilakukan guru ketika
menjumpai siswa yang melakukan tindakan tidak baik yaitu dengan
memanggilnya,
menasehati, dan
Hal spontan yang akan dilakukan Kepala Sekolah ketika
menjumpai siswa
yang melakukan
kesalahan yaitu
memanggil anak
yang bersangkutan
kemudian dinasehati.
Jika
228 melakukan tindakan yang
tidak baik? Untuk
hukuman itu
sudah dilakukan oleh guru kelasnya, ada
yang ambil daun dan sampah di hitung berapa sekaligus untuk
membimbing anak disiplin juga untuk
melatih perhitungan
matamatika itu ada. Tapi tidap kelas tidak sama. Hukuman secara
fisik tidak ada.” memberinya
hukuman untuk
mengambil sampah dengan jumlah yang ditentukan.
membutuhkan konsultasi dengan orang tuanya akan dipanggilkan orang tuanya. Hukuman lain
yang biasa diberikan dengan memint siswa mengumpulkan sampah sesuai jumlah yang
ditentukan.
4. Bagaimana bentuk
keteladanan Bapak Ibu guru yang dapat
dijadikan teladan bagi siswa dalam
mencerminkan karakter religius?
“Termasuk memberi contoh kita 5 S,
termasuk kita
langsung memimpin sholat. Kemudian kita
berpakaian, kemudian
pas istirahat kita juga memantau di
halaman sepertia apakah anak kalau bermain. setelah sholat
zuhur pun imamnya memimpin berzikir tapi zikirnya tidak yang
terlalu panjang kita ambil yang pendek. Itu kan satu hari untuk
sholat kan gantian, nanti kalau dikasih terlalu lama nanti kan...
sebab itu kan nanti dilanjutkan
kelas selanjutnya.” Keteladanan yang guru berikan yaitu
memberi contoh dengan menerapkan 5 S, menjadi imam dalam pelaksanaan
sholat, berzikir setelah selesai sholat, dan berpakian rapi.
Kepala Sekolah memberikan teladan dengan menerapkan 5 S, menjadi imam sholat dan
memimpin ketika
berdzikir selesai
sholat, berpakian rapi.
5. Bagaimana bentuk
pengkondisian “Ya.. untuk lingkungan terutama
untuk yang kelas itu dari anak- Bentuk pengkondisian lingkungan yang
dilakukan yaitu dengan menyediakan Bentuk pengkondisian lingkungan yang dilakukan
oleh Kepala Sekolah supaya karakter religius
229 lingkungan baik sekolah
maupun kelas yang Bapak Ibu lakukan
untuk mendukung berkembangnya karakter
religius siswa? anak sendiri, kemudian juga
dibantu secara umum oleh Pak bon sendiri dan ada satu lagi yang
khusus untuk mengurusi kamar mandi. Kemudian untuk yang
mushola juga kita berikan pada Pak
bonnya sendiri.
Untuk pajangan ya ada tapi belum
merata itu, umpa itu di sana ada berdoa tapi ya kita buatkan juga
tapi sudah banyak yang rusak itu tulisan-
tulisan itu.” tempat ibadah yang nyaman dan
memjang tulisan
bertemakan keagamaan di dinding luar kelas.
terinternalisasikan yaitu dengan memajang tulisan bertemakan keagamaan di dinding luar sekolah.
6. Hambatan apa yang
sering ditemukan oleh BapakIbu guru dalam
menginternalisasikkan karakter religius melalui
program pengembangan diri?
“Hambatannya engga
ada hambatannya.”
Guru tidak menemukan hambatan melalui program pengembangan diri.
Kepala Sekolah tidak menemukan hambatan dalam menginternalisasikan karakter religius
melalui program pengembangan diri.
7. Apa saja bentuk budaya
sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya
internalisasi karakter religius pada siswa?
“Untuk budaya berpakaian itu, doa itu tadi, tadarus, ya hampir
sama dengan yang nganu tadi ya yang pertama tadi. Yang muslim
itu tidak diwajibkan berjilbab hanya disarankan kan itu nanti
berkembang. Jadi yang tidak pake Bentuk budaya sekolah dan kelas yang
mencerminkan adanya
internalisasi karakter religius yaitu pembiasaan
mengenakan pakaian yang menutup aurat, berdoa, tadarus, dan mengenakan
jilbab bagi siswa perempuan yang beragama muslim.
Bentuk budaya sekolah yang mencerminkan adanya karakter religius adalah budaya berpakaian
yang rapi. Walaupun tidak diwajibkan berjilbab hampir 100 persen siswa yang beragama muslim
mengenakan jilbab, tadarus. Sedangkan budaya kelas yaitu pembiasaan berdoa sebelum belajar
beserta artinya supaya dapat dihayati oleh siswa,
230 itu tetap pake hanya nanti kan
lama-lama dia akan tahu sendiri. tapi ternyata sekarang ya hampir
100 untuk yang putri pake jilbab. Doa sebelum belajar itu
juga pake artinya, ya karena supaya bisa diresapi oleh anak.
Sebelum
pulang sekolah
itu doanya yang dibaca itu dua ya,
tafaratul majelis sama doa untuk mohon ditunjukkan baik dan
buruk.” doa sebelum pulang sekolah yaitu doa tafaratul
majelis dan doa untuk mohon ditunjukkan baik dan buruk.
8. Bagaimana partisipasi
sekolah dalam mengikuti perlombaan yang
bertema keagamaan di luar sekolah?
“Bagus ya, setiap ada lomba kita ikut ya. Yang pasti tiap tahun itu
ada lomba di sini itu MTQ. Ya tiap
tahun meskipun
hanya harapan satu dua mesti ada.
Pesertanya karena itu tingkat SD, untuk yang CCA hanya kelas VI.
Tapi untuk yang lain bisa kita ikutkan, untuk pidato bisa kelas II.
Kemudian untuk hafalan bisa kelas ya karena anaknya bisa
kelas III. Jadi variasi anaknya, hanya khusus yang CCA yang
kelas VI. Lomba di dalam sekolah Partisipasi sekolah dalam mengikuti
perlombaan yang bertema keagamaan di luar sekolah yaitu dengan mengikuti
lomba MTQ. Setiap tahun sekolah mengikuti perlombaan MTQ.
Peserta lomba diambil dari kelas berapa pun, hanya cabang lomba CCA saja yang pesertanya
siswa kelas VI.
231 yang rutin itu hanya spontanitas
melihat situasi.”
9. Apa sajakah kegiatan ekstrakulikuler di
sekolah ini yang berkaitan dengan
internalisasi karakter religius?
“Dulu itu agak banyak, tapi sekarang berkurang yang masih
itu TPA. Dulu itu ada hadroh juga qiroah ya karena pesertanya. Ya
yang masih jalan ekstranya yang tinggal itu TPA. Kalau qiroah itu
pesertanya yang sulit peminatnya yang kurang. TPA yang mengajar
dari luar. Kita kerjasama dengan
Fitri Insani.” Kegiatan ekstrakulikuler sekolah yang
berkaitan dengan internalisasi karakter religius yaitu Baca Tulis Al-Quran
BTA
yang bekerjasama
dengan lembaga Fitri Insani sebagai tenaga
pengajarnya. Adapun ekstrakulikuler yang berkaitan dengan
internalisasi karakter religius adalah TPA atau BTA Baca Tulis Al-Quran. Sekolah bekerja
sama dengan lembaga Fitri Insani sebagai pengajarnya.
10. Menurut Bapak Ibu guru hambatan apa saja yang
ditemukan ketika melaksanakan
internalisasi karakter religius melalui budaya
sekolah? “Hambatannya ya kadang ada satu
dua masalah biaya, karena untuk itukan dibatasi ya. Kemudian
untuk keduanya pesertanya, jadi kan
kadang kita
mudah mencarinya
kadang tidak.
Kemarin kita tidak bisa mencari yang ikut MTQnya, tapi untuk
yang lain- lain bisa.”
Hambatan yang ditemukan ketika internalisasi karakter religius melalui
budaya sekolah yaitu dana mengikuti lomba keagamaan yang terbatas serta
sulitnya mencari peserta lomba MTQ. Hambatan yang ditemukan menurut Kepala
Sekolah dalam intenalisasi karakter religius melalui budaya sekolah adalah masalah dana yang
terbatas dan sulit mencari peserta lomba MTQ yang memiliki kemampuan untuk mengikuti
lomba.
11. Apakah dalam membuat silabus dan RPP
BapakIbu guru sudah memuat karakter
religius? “Itu kan saya kepala sekolah tidak
tahu persis ya mbak, saya baru PLT satu minggu ini ya mbak.
Kalau di tempat agama ya ada ya mbak tapi untuk yang itu saya
Bapakibu guru sudah memuatkan karakter religius dalam silabus dan RPP
apalagi bagi
kelas yang
telah menerapkan K13.
Bapak Ibu guru sudah memuatkan karakater religius dalam setiap pembuatan silabus dan RPP.
232 tidak tahu persis. Tapi kalau
secara umum kelihatnnya sudah masuk mbak, apalagi yang K13
itu jelas sudah masuk ya mbak.”
12. Bagaimana cara Bapak Ibu guru dalam
menginternalisasikan karakter religius pada
siswa selama proses pembelajaran?
“Ya itu untuk awal itu memang kita buat anak supaya tertarik
dulu, mungkin dengan permainan, kadang dengan nyanyian, kadang
dengan tanya jawab, intinya ya pokoknya supaya anak tertarik
dulu. Kan biasanya untuk anak kan juga sulit untuk menerima
pelajaran praktiknya juga sulit.” Cara
yang digunakan
untuk menginternalisasikan karakter religius
pada siswa selama proses pembelajaran yaitu dengan menarik perhatian siswa
melalui permainan, nyanyian, dan tanya jawab.
Cara untuk menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran dengan menarik
perhatian siswa melalu permainan ataupun nyanyian sert tanya jawab.
13. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam
internalisasi karakter religius melalui
pengintegrasian dalam mata pelajaran?
Tidak ditemukan data selama proses wawancara.
Tidak ditemukan data selama proses wawancara.
Tidak ditemukan data selama proses wawancara.
233 Lampiran 2. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Data Hasil Wawancara dengan Guru
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1
No. Pertanyaan
Sumber Jawaban
Reduksi Kesimpulan
1. Apa sajakah
karakter religius yang
diinternalisasik an di sekolah
ini? Pak Adt
“Diantaranya adalah untuk ibadah adalah rajin beribadah, ibadah tepat waktu, terus
berinfaq, membantu sesama, kegiatan tadarus,
yang tadi
masuk kegiatan
menolong sesama ya.., tadi ada infaq untuk bantu korban bencana lewat infaq,
ada yang lainnya tapi mungkin pas event tertentu saja ya. Kalau pas puasa ada buka
bersama untuk kebersamaan, ada juga penanaman nilai agama melalui kegiatan
pengajian pada event tertentu seperti
maulid Nabi.” 9 Januari 2017 Karakter
religius yang
diinternalisasikan adalah ketaatan dalam ibadah yang diwujudkan
melalui kegiatan rajin beribadah, ibadah tepat waktu, berinfaq,
membantu sesama, tadarus, buka bersama
saat ramadhan,
dan pengajian dalam memperingati hari
besar keagamaan. Karakter religius yang diinternalisasikan
adalah rajin ibadah, ibadah tepat waktu, infaq, tadarus, pengajian, pakaian yang menutup
aurat, sholat wajib, sholat dhuha, TPA, pemberian bantuan pada korban bencana,
mengucapkan
salam ketika
bersalaman dengan bapak ibu guru, masuk kelas dengan
kaki kanan dan mengucapkan basmallah sebelumnya
dengan bersalaman
sambil ucapkan salam, tata cara makan yang benar,
bersikap sopan dengan orang lain dan orang tua, memperingati hari besar keagamaan,
membiasakan
siswa perempuan
tidak menyentuh siswa laki-laki dan sebaliknya
karena bukan mahromnya. Bu End
“Ya seperti dari pakaian mbak jelas nggih, pakaian kita walapun sekolah negeri
tapikan mbake kan bisa lihat to itu yang putri jilbab semua. Ya jilbab itu bukan
diwajibkan tapi kita menganjurkan. Yaitu kita mau menunjukkan walapun sekolah
negeri tapi religiusnya mau kita kelihatkan kita nampakkan. Selain itu, kegiatan
keagamaan misalnya sholat wajib, sholat Karakter
religius yang
diinternalisasikan adalah
pembiasaan siswa
untuk mengenakan
pakaian yang
menutup aurat dan pembiasaan melaksanakan sholat wajib dan
dhuha berjamaah.
234 dhuha, yang di mana di sekolah negeri
kebanyakan belum.” 10 Januari 2017
Bu Pri “Religius berarti pada agama ya mbak?
Satu sholat dhuha, terus sholat wajib kalau pas ada kegiatan di sekolah. Jadi jam-jam
itu, terus kemudian TPA, kemudian juga ada infaq latihan untuk, terus misalnya
kalau ada sumbangan-sumbangan kalau ada bencana, ada orang meninggal itu juga
bisa, kayaknya cuman itu.” 10 Januari 2017
Karakter religius
yang diinternalisasikan
adalah 1
ketaatan dalam
melaksanakan ajaran agamanya yang diwujudkan
melalui pelaksanaan
kegiatan sholat dhuha dan wajib di sekolah,
TPA, infaq, dan 2 hidup rukun dengan
pemeluk agama
lain dengan saling membantu jika ada
teman yang sedang mengalami kesulitan.
Bu Mu “Yang jelas itu, saya itu sebisa mungkin
kebetulan kelas III A itu kan muslim semua. Jadi buat saya itu lebih mudah
menghandel ke arah yang sesuai dengan tuntutan islam. Sebisa mungkin apapun
yang dilakukan siswa itu selama itu ada dan diajarkan oleh agama islam saya
terapkan itu. Misalnya saat yang paling sederhana ketika bertemu dengan bapak
ibu guru di depan, itu kan mengucapkan salam sambil bersalaman. Kalau masuk
kelas,
masuk dengan
kaki kanan,
sebelumnya nanti salaman dulu, dengan Karakter
religius yang
diinternalisasikan adalah ketaatan dalam
melaksanakan ajaran
agamanya yaitu
dengan membiasakan
anak untuk
mengucap salam ketika bertemu dengan bapak ibu guru dan masuk
ruangan, melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucap
basmallah ketika masuk ruangan yang, sholat lima waktu, tata cara
makan yang baik, bersikap sopan kepada orang lain, dan bersedekah.
235 assalammualaikum, melangkahkan kaki
kanan dahulu
dengan mengucapkan
basmallah. Tidak untuk di sekolah saja, saya juga ingatkan kalau masuk ke
ruangan pake bismillah. Sebaliknya, kalau ruangan itu banyak najisnya itu dengan
kaki kiri dahulu, keluar dengan kaki kanan, kalau saat sholat iya saya tekankan
anak-anak untuk sholat lima waktu. Saya juga berikan kepercayaan pada mereka,
meskipun mereka belum baliq tapi harus berusaha sholat lima waktu dan itu mbak
sampai hari ini saya sangat sedih. Jadi separuh itu belum ada yang genap sholat
lima waktu.” 21 Januari 2017 2. Bentuk
kegiatan apa yang secara
rutin oleh Bapak Ibu
guru laksanakan
dalam rangka menginternalis
asikan karakter religius pada
Pak Adt “Secara continue, untuk berinfaq,
kemudian tadarus, dan sholat jamaah. Berinfaq setiap hari Senin merupakan
program sekolah, tadarus setiap hari Jumat pagi. Kalau tadarus kita hanya membaca
sama-sama, juga sholat dhuha setiap hari selasa untuk kelas V A. Sholat zuhurnya
hanya untuk kelas tinggi IV, V, dan VI bertepatan dengan kegiatan les yaitu
Senin, Rabu.” 9 Januari 2017
Bentuk kegiatan yang secara rutin diadakan
oleh guru
yaitu pembiasaan
berinfaq, tadarus,
sholat berjamaah. Kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah infaq
setiap hari Senin, tadarus setiap hari Jumat saat tadarus kadang-kadang guru menjelaskan
arti dari surat yang dibaca, sholat dhuha berjamaah, sholat zuhur berjamaah bagi kelas
tinggi setiap hari Senin dan Rabu selesai sholat anak-anak dibimbing untuk berdzikir
sebanyak 11 kali yang terdiri dari tiga bacaan dzikir, berjabat tangan sambil mengucapkan
salam, masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan basmallah, berdoa sebelum
Bu End “Itu jabat tangan, itu lo mbak kalau masuk Bentuk kegatan yang secara rutin
236
siswa? jabat tangan sambil mengucapkan salam,
kemudian di sekolah itu terus masuk lo mbak pagi itu kita bu gurunya sudah di
depan pintu untuk melihat cara masuk anak, pokoknya di kelihatkan gerak-gerik
anak religiusnya kelihatan. Itu caranya masuk dia terus pake kaki kanan atau kiri,
itu kita perhatikan.” 10 Januari 2017 diadakan guru yaitu pembiasaan
bersalaman sambil
mengucap salam, dan masuk kelas dengan
melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu.
mulai pelajaran beserta artinya supaya siswa dapat memahami apa yang dibacanya dan
dapat mengena dalam hati siswa, berdoa sebelum pulang sekolah, setiap pergantian jam
pelajaran mengucapkan salam dan basmallah, jika selesai pergantian jam pelajaran dan akan
istirahat membaca hamdallah.
Bu Pri “Nek tiap hari itu cuman tanya, tadi
bangun jam berapa? Siapa yang sholat? Siapa yang tidak? Pasti saya tanya. Terus
tiap hari Jumat itu membaca surat-surat pendek. Waktu baca tadarus saya di dalam
kelas. Saya juga membaca bersama anak- anak nanti kemudian sekali tempo saya
bahas isinya atau terjemahannya. Jadi kan anak-anak ngerti surat ini itu perintahnya
untuk apa. Tapi tidak setiap kali, cuman sekali tempo. Misalkan surat itu sambil
menghafalkan itu saya baca, nanti kalau anak-anak sudah lancar baru tak suruh
bersama membaca artinya nanti tak jelaskan satu-
satu.” 10 Januari 2017 Bentuk kegiatan yang secara rutin
diadakan guru yaitu melakukan tanya jawab dengan siswa terkait
pelaksanaan
sholatnya, dan
diadakannya kegiatan
tadarus dengan siswa membaca arab dan
arti dari surat yang dibacanya.
Bu Mu “Dari awal itu masuk ucapkan salam, terus
melangkahkan kaki kanan dulu ucapkan bismillah, berdoa sebelum mulai pelajaran
Bentuk kegiatan yang secara rutin diadakan
oleh guru
yaitu pembiasaan
siswa untuk
237 dan sebelum pulang sekolah, terus setiap
pergantian jam
pelajaran itu
saya mengucapkan
salam terus
membaca basmallah juga, kalau selesai pergantian
pelajaran dan
akan istirahat
baca hamdallah bersama-sama, terus sholat
dhuha tiap hari Kamis, TPA setiap hari Senin. Kalau mereka berdoa itu pake
artinya, karena kalau kita membaca sesuatu itu kita tidak tahu artinya tidak
ngena dihati. Misalnya kita baca Al- Fatihah, kalau kita tidak tahu artinya itu
kan kurang merasuk. Tapi kan kalau kita baca sesuatu dengan artinya kita tahu
artinya itu kita dengan harapan nanti bisa mengena dengan kuat di hati seperti itu.
Soalnya kalau tidak dengan arti itu kadang-kadang abstrakkan mbak. Abstrak
kan kurang mendalam lah mbak kurang
konkret.” 21 Januari 2017 mengucapkan salam, masuk kelas
dengan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan basmallah,
berdoa
sebelum dan
sesudah kegiatan
pembelajaran, melaksanakan sholat dhuha dan
zuhur, dan BTA.
3. Hal apa yang
spontan dilakukan oleh
BapakIbu guru ketika
menjumpai Pak Adt
“Dalam beberapa kasus, misal terjadi perkelahian saya temukan kami berikan
pendekatan, terus arahan agar bisa berdamai kembali dan berteman seperti
biasa. Terus kemudian kalau ada yang misalnya
mengucap kata-kata
kotor, Hal spontan yang dilakukan guru
yaitu memberikan nasehat dan arahan pada siswa yang berbuat
kesalahan. Kegiatan spontan yang dilakukan oleh bapak
ibu guru ketika menjumpai siswa yang melakukan
kesalahan adalah
dengan memberinya
nasehat, menegur
secara langsung, memintanya untuk mengambil
sampah dengan jumlah yang sudah ditentukan,
238 siswa
melakukan tindakan yang
tidak baik? mengejek itu kami beri semacam apa ya..
arahan atau penjelasan, kurang lebih
seperti itu.” 9 Januari 2017
tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran, memberi tugas tambahan dan memintanya
mengucapkan istighfar ketika mengucapkan kata-kata kotor.
Bu End “Kita panggil, kita beri arahan itu
perbuatan anda itu salah yang benar, kita tunjukkan yang benar. Hukuman secara
langsung, untuk satu dua belum hukuman itu nanti kalau kita sudah tiga kali lebih
baru kita berikan. Hukumannya ya hukuman yang mendidik mbak, misalkan
kita beri apa ya... kita hukum secara nganu aja engga-engga begitu.. ya yang mendidik
engga berat-berat engga menyakitkan, tidak fisik mbak pokoknya yang berupa
pendidikan. Dia mau misalkan mengambili
sampah kita kumpulkan itu aja.” 10 Januari 2017
Hal spontan yang dilakukan guru yaitu, memberikan nasehat dan
hukuman bagi siswa melakukan kesalahan.
Bu Pri “Itu langsung saya panggil, dalam artian
saya ajak berdua, kalau itu sendiri ya individu terus saya tanyai kemudian saya
nasehati dan saya klarifikasi dengan orang tua.
Kalau human
fisik engga,
hukumannya ya cuman nanti misalkan kamu. Ya sebenarnya bukan hukuman
mbak, cuman peringatan kalau kamu mau mengerjakan atau melakukan hal itu lagi
Hal spontan yang dilakukan guru yaitu memberikan nasehat dan
peringatan bagi
siswa yang
melakukan kesalahan.
239 ada sanksi dari sekolah. Dalam artian
sanksinya misalnya tidak boleh mengikuti pelajaran atau ada tugas tambahan kayak
gitu. Nek fisik engga.” 10 Januari 2017
Bu Mu “Saya ingatkan. Misalnya, kadang-kadang
anak-anak makan minum dengan tangan kiri ya di kelas ya diluar kelas, “Ayo
duduk dengan tangan kanan, minum dengan tangan kanan.” Menguap juga
begitu, kadang-kadang
saya tegur
kemudian saat itu juga saya suruh untuk membetulkan kalau misalnya itu bisa. Nek
menguap itu kan engga bisa, cuman saya tegur. Kalau makan minum kan bisa, terus
kalau ada anak-anak yang berkata tidak sopan nanti saya suruh istighfar, biasanya
sepuluh kali. Tapi tergantung mbak 20 kali tidak mesti. Untuk jumlah istighfarnya
saya belum tentukan, tapi saya kan orangnya titen mbak. Jadi semisal ia
semakin sering melanggar akan semakin
jumlah istighfarnya banyak.” 21 Januari 2017
Hal spontan yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan nasehat dan
meminta anak
mengucapkan istigfar bagi siswa yang melkukan
kesalahan. Jumlah istighfar yang dibaca siswa akan semakin banyak
ketika siswa kerap melakukan kesalahan.
4. Bagaimana
bentuk keteladanan
Pak Adt “Biasanya mengajak siswa untuk
mempersiapakan dulu dengan tenang khusyuk, kemudian mengajak untuk
Ketladanan yang diberikan guru yaitu dengan ikut melksanakan
sholat berjamaah
di mushola
Bentuk keteladanan yang diberikan bapak ibu guru melalui membacakan kisah-kisah nabi,
datang ke sekolah tepat waktu, menggunakan
240 Bapak Ibu
guru yang dapat dijadikan
teladan bagi siswa dalam
mencerminkan karakter
religius? sholat
jamaah pada
jadwal yang
ditentukan, sama setiap ada seperti tadi kasus-kasus
seperti itu
memberikan semacam
motivasi, kisah-kisah
keteladanan nabi agar anak itu istilahnya itu nanti sadar akan kesalahannya dan
harus berubah menjadi baik.” 9 Januari 2017
sekolah. pakaian yang menutup aurat, mengikuti sholat
dhuha dan zuhur, memberi salam saat masuk kelas dan diawal pelajaran, masuk kelas
dengan kaki kanan sambil mengucapkan bismillah, mengucapkan kata-kata yang baik,
dan makan minum dengan cara yang benar.
Bu End “Satu kita datang lebih awal ya mbak, biar
anak tidak mencontoh juga jangan datang terlambat, terus pakaian kita pakaian yang
menunjukkan religius kita, kita orang islam paling tidak ya kita bisa menutup
aurat biar ditiru anak, anak-anak kita bisa karena sesuai dengan tujuan kita tadi
sekolah negeri mau mengislamkan sekolah
negeri.” 10 Januari 2017 Bentuk keteladanan yang diberikan
guru yaitu dengan tidak terlambat ketika datang ke sekolah, dan
mengenakan pakaian yang religius.
Bu Pri “Saya ikut sholat dhuha, jadi kalau tidak
pas ada halangan saya mesti ikut. Saya amati kemudian saya bahas, kalau ada
yang ramai saya panggil sendiri, atau satu kelas saya kumpulkan kalau ramai itu. Ya
pokoknya diberi nasehat supaya besok tidak ramai lagi sholat dengan lebih baik
lagi.” 10 Januari 2017 Bentuk keteladanan yang diberikan
guru yaitu dengan ikut serta dalam pelaksanaan
sholat dhuha
di sekolah.
Bu Mu “Saya memberi contoh kalau ini ya Bentuk keteladanan yang diberikan
241 memberi salam, terus meminta anak
memimpin berdoa, terus kalau saya masuk ya memberi salam kalau seingat saya ya
masuk dengan kaki kanan ucap bismillah juga. Kemudian saya berusaha kalau zuhur
ikut sholat berjamaah di sini, kalau dhuha saya juga ikut mendampingi juga, makan
minum saya juga. Ya seperti yang saya ajarkan ke anak lah pokoknya. Kalau
makan minum sih seinget saya, saya juga
selalu duduk dan dengan tangan kanan.” 21 Januari 2017
guru yaitu dengan memberi salam ketika masuk kelas, masuk kelas
dengan kaki
kanan dan
mengucapkan basmallah,
ikut melaksanakan sholat dhuha dan
zuhur berjamaah,
dan makan
dengan tangan
kanan sambil
duduk.
5. Bagaimana
bentuk pengkondisian
lingkungan baik sekolah
maupun kelas yang Bapak
Ibu lakukan untuk
mendukung berkembangny
a karakter religius siswa?
Pak Adt “Ya semacam tadi ya mbak... sebelumnya
itu untuk mengkondisikan siswa agar siap untuk berdoa, sewaktu tadarus tenang.
Untuk pajangan sendiri saya tidak ada
mbak.” 9 Januari 2017 Bentuk pengkondisian lingkungan
kelas yang dilakukan yaitu dengan mengkondisikan
siswa supaya
tenang sebelum berdoa dan tadarus. Bentuk pengkondisian lingkungan kelas dan
sekolah yaitu membuat siswa tenang sebelum berdoa dan saat tadarus, membisakan siswa
untuk mengingatkan temannya jika berbuat kesalahan, memajang tata cara sholat, di
dalam kelas terdapat pojok perpus yang berisi salah satunya buku-buku agama, dan juz
amma, memajang tulisan bertema keagamaan di lingkungan sekolah.
Bu End “Iya enggih, tatacara sholat ada kan mbak
di kelas, gambar-gambar orang sholat itu. Terus di depan itu mau di pasang belum
dipasang, sudah ada 5 S itu mbak salam senyum... itu kan termasuk. Itu mau
ditempelkan di dinding depan mbak.” 10 Januari 2017
Bentuk pengkondisian lingkungan kelas yang dilakukan yaitu dengan
memajang tulisan tata cara sholat dan pajangan budaya 5 S.
Bu Pri “Kelasnya itu, sementara ini belum ada
dukungan tersendiri. Hanya mungkin Bentuk pengkondisian lingkungan
kelas yang dilakukan yaitu dengan
242 keteladanan sikap saja mbak. Jadberkata-
kata yang halus atau yang tidak kasar. Apalagi yang sampai jorok atau saru
katakanlah orang Jawa itu engga pernah, jadi setiap kali saya dengar itu pasti saya
tegur anaknya. Cuman ada buku-buku agama saja, itu kan di sana ada pojok buku
nah itu pojok perpus istilahnya. Saya isi cerita-cerita ada juz amma di situ ada
cerita
tentang binatang,
ada cerita
bermacam-macam. Ada salah satunya tentang a
gama keteladanan sikap.” 10 Januari 2017
memberikan keteladanan
sikap yang baik seperti berkata-kata yang
halus dan menyediakan pojok perpustakaan yang diisi dengan
buku-buku
cerita tentang
keteladanan sikap dan perilaku yang baik serta buku cerita, dan juz
amma.
Bu Mu “Ya ini saya berusaha mengingatkan terus,
jadi saya juga meminta anak untuk saling mengingatkan temennya. Jadi nek saya
kadang entah lupa atau apa itu, anak-anak nanti yang mengingatkan. Jadi anak-anak
itu sudah sebagian besar itu sudah terbiasa untuk seperti itu. Saya memberi contoh,
kemudian ayo anak-anak berdoa memberi salam. Ya mengingatkan lah mbak, kan
lama-lama terbiasa. Kalau untuk pajang belum ya mbak, untuk sementara di kelas
memang belum ada ya mbak. Jadi kelas itu hanya pajangan yang berkaitan dengan
Bentuk pengkondisian lingkungan kelas
yang dilakukan
yaitu membiasakan siswa mengingatkan
temannya yang
melakukan kesalahan, memberikan keteldanan
sikap yang baik. Sedangkan bentuk pengkondisian lingkungan sekolah
yang
dilakukan yaitu
dengan memajang tulisan tentang ajakan
mematuhi perintah agama.
243 tugas-tugas siswa. Sebenarnya itu bisa sih,
tapi kaitannya dengan pelajaran agama. Tapi kalau di sekeliling lingkungan
sekolah itu ada.” 21 Januari 2017 6.
Hambatan apa yang sering
ditemukan oleh BapakIbu
guru dalam menginternalis
asikkan karakter
religius melalui
program pengembangan
diri? Pak Adt
“Untuk karakter anak kita SD Negeri Demakijo 1 ini kan bermacam-macam, itu
terbentuk dalam background orang tuanya ya.. kadang-kadang itu yang membuat
kami kesulitan. Karena background dari orang tua kan belum tentu baik, kadang
istilahnya saya harus berusaha sendiri untuk menyadarkan anak itu. Sedangkan
orang
tua itu
terkesan kurang
memperhatikan. Dan lingkungan juga.” 9 Januari 2017
Hambatan yang ditemukan guru dalam kegiatan pengembangan diri
yaitu kurangnya dukungan orang tua.
Hambatan dalam program pengembangan diri yaitu kurangnya dukungan dari orang tua
siswa dan lingkungan sekitar siswa yang tidak baik. Ketika siswa di sekolah telah diajari hal-
hal yang baik, namun ketika di rumah orang tua tidak mampu memberi contoh yang baik
maka karakter religius pada siswa akan sulit berkembang. Selain itu, kesadaran siswa yang
rendah dalam menerapkan karakter religius dalam kehidupan sehari-harinya.
Bu End “Hambatannya yang jelas, kita repotnya
nganu ya mbak dukungan dari orang tua. Nanti di sekolah kita biasakan seperti ini
tapi di rumah kita kan engga tahu di rumah orang
tuanya gimana
itu. Iya
membutuhkan kerjasama orang tua dan sekolah. Kalau kita kan yang jelas kita
sebatas kita di sekolah to mbak? Kalau di rumah kita sudah ndak tahu orang tua
gimana ya. Ya saya kira cuman itu mbak, karena anak itu kan biasanya terbawa dari,
Hambatan yang ditemukan guru dalam kegiatan pengembangan diri
yaitu kurangnya dukungan orang tua.
244 ya kalau di sekolah bisa iya iya.... tapi
kalau di rumah kita sudah ndak tahu nanti terbawa lagi ke sekolah nanti di sekolah
d ia menyalahi atau menyimpang.” 10
Januari 2017 Bu Pri
“Ya yang
namanya anak-anak
hambatannya ya kadang-kadang masih ingin bermain, masih ingin bergurau gitu.
Jadi untuk ke tingkat serius memang tidak seperti yang kelas besar kalau saya.
Karena kan saya kelas kecil, kalau kelas besar mungkin sudah ada pemahaman atau
kesadaran kewajiban. Tapi kalau anak kecil itu mutenya beda. Kadang, suatu saat
ada anteng sudah selesai mengikuti sesuai aturan kedisiplinan tapi suatu saat ya
mungkin lagi ada sesuatu dia bikin ulah,
kayak gitu.” 10 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru
dalam kegiatan pengembangan diri yaitu kesadaran siswa yang kurang
dalam berperilaku sesuai karakter religius karena siswa tergolong
kelas rendah.
Bu Mu “Belum terbiasa, jadi anak-anak itu. Sekali
lagi mbak, ini kan kebiasaan di rumah mbak. Jadi masih ada satu dua anak yang
lupa. Kalau masuk kaki kanan dengan bismillah, insyallah itu sedikit sekali anak
yang lupa. Bahkan dalam seminggu itu paling satu dua kali. Itu anaknya satu ada
dua aja, mungkin itu karena kan ada saya. Hambatan yang ditemukan guru
dalam kegiatan pengembangan diri yaitu belum terbiasanya anak
dalam berperilaku sesuai dengan karakter religius.
245 Terus temen-temen anak itu sudah
ngawasi kaki temennya. Jadi otomatis anak-anak itu kan terawasi. Jadi kan mesti
ini kan lebih tertib, yang ini makan dan minum yang kadang sering lupa itu
sih.” 21 Januari 2017
7. Apakah dalam
membuat silabus dan
RPP BapakIbu
guru sudah memuat
karakter religius?
Pak Adt “Ada beberapa materi ya... beberapa mata
pelajaran yang
turut mengimplementasikan
hal tersebut.
Mungkin seperti pada PKN, terus juga Bahasa Indonesia. Porsinya yang lebih
banyak itu sih...” 9 Januari 2017 Guru sudah membuatkan karakter
religius dalam silabus dan RPP dan mata pelajaran yang paling banyak
mengimplemntasikan
karakter religius adalam PKn dan Bahasa
Indonesia. Dalam membuat silabus dan RPP guru sudah
sebagian besar memuatkan karakter religius di dalamnya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia
dan IPA menurut guru mempunyai porsi yang lebih banyak dalam memuatkan karakter
religius dibandingkan pelajaran yang lain.
Bu End “Sudah mbak, iya sudah.” 10 Januari
2017 Guru sudah membuatkan karakter
religius dalam silabus dan RPP.
Bu Pri “Ya ada tapi tidak terlalu, karena saya
mengacunya gini tempat saya kan ya meski itu sekolah kita karakter ada sih ya..
tapi kan statusnya negeri. Apalagi kelas saya kan beda agama, bermacam-macam
agama. Ada yang nasrani, yang katolik, kristen, sama islam jadi kalau saya bicara
di depan kelas atau memberikan nasehat secara umum, saya engga bisa mbak tak
fokuskan ke islam mbak. Jadi saya memberi nasehat secara umum, tapi nanti
suatu saat kalau yang bermasalah itu yang Guru sudah membuatkan karakter
religius dalam silabus dan RPP.
246 beragama kristen misalkan ya saya harus
kondisikan ke dia. Ya itu memang permasalahan yang kadang-kadang saya
me.. kalau pas membaca juz amma kan yang nasrnai keluar ke guru lain yang
sesuai. Kalau pas bimbingan bersama kan, satu kelas saya kan ada tiga macam
agama. Jadi saya tidak bisa hanya fokus ke islam terus mengulas banyak jauh tentang
islam kan engga mungkin saya lakukan. Soale nanti bisa menyinggung yang,
soalnya kan yang nganu nya beda. Ya saya islam sih tapi nek toleransi kan ada.
Jadi seperti itu, jadi kan yang saya sampaikan di kelas ya sebatas yang
umum-umum. Nanti kan kalau misalkan ada anak tanya, nah dia agama apa ya saya
harus ngerti. Kalau islam ya saya beralaskan Al-Quran kalau dia nasrani ya
saya minta gurunya untuk memberi masukan. Dadi kalau ini kan engga baik,
mau tanya sama Pak gurumu Bu gurumu gimana tindakanmu itu betul atau salah.
Nek saya memberikan alasan tersendiri saya kan engga berani. Karena kan
nganunya dia. Saya hanya berdasarkan
247 baik buruk sesuai pengetahuan saya aja.”
10 Januari 2017 “Selama ini tidak ada pertikaian yang
menyangkut agama, selama ini saya kebetulan sering tempat saya yang
dijadikan area untuk bermacam agama, hindu ditempat saya juga pernah sekali.
Tapi alhamdullilah toleransi berjalan dengan baik. Jadi pada saat dhuha anak-
anak yang tidak sholat dhuha karena beragama lain, tidak saya bolehkan
langsung jajan. Dia di dalam menunggu, entah itu membaca, entah itu belajar atau
apa atau main menggambar atau apa. Nanti setelah selesai sholat dhuha baru
semua istirahat jajan saya kasih waktu pengganti i
stirahat.” 10 Januari 2017 Bu Mu
“Sudah mbak.” 21 Januari 2017 Guru sudah membuatkan karakter
religius dalam silabus dan RPP.
8. Bagaimana
cara Bapak Ibu guru dalam
menginternalis asikan karakter
religius pada siswa selama
Pak Adt “Setiap kami menjumpai suatu kasus ya
mbak, misalkan ada anak yang berkelahi, anak yang mengejek teman, atau mencuri
itu
langsung kami
secara klasikal
memberikan pengertian dan pemahaman yang di dalamnya berisi norma-norma
sosial ataupun agama. Respon siswapun Cara guru menginternalisasikan
karakter religius selama proses pembelajaran
yaitu dengan
memberikan peringatan
dan pemahaman
bagi siswa
yang melakukan kesalahan saat pelajaran
berlangsung. Cara menginternalisasikan karakter religius
selama proses pembelajaran yaitu dengan membiasakan anak mengucapkan salam di
awal pembelajaran, menanyakan kabar siswa serta mengaitkan karakter religius dengan
kompetensi-kompetensi dasar dalam materi pelajaran dan kehidupan sehari-hari siswa.
248 proses
pembelajaran? bermacam-macam, ada yang dengan
teguran itu dia bisa berubah untuk tidak mengulangi ada juga ya.. mungkin karena
sudah karakter yang terbentuk karena faktor orang tua dan lingkungan yang
kurang baik ya... ada yang tetap. Ya seperti itu.... tapi rata-rata ya lebih baik
lagi.” 9 Januari 2017 Bu End
“Yang jelas kita nganu ya paling tidak untuk
semangat, kita
kan masuk
mengucapkan salam itu kan kita sudah termasuk. Dan juga jangan yang jelas kita
religius islam jangan sampai anak itu mengucapkan selamat pagi selamat siang,
itu sudah nganu lo mbak. Harus kita salam, iya assalammualaikum jangan kita
yaitu
dikatakan kalau
kita hanya
mengucapkan selamat pagi bu guru, lau assalammualaikum untuk selanjutnya. Itu
kan dari arti assalammualaikum dari rohmat, diberi rohmat, diberi keselamatan,
diberi barokah oleh Allah kan gitu, tidak ada batasan waktu. Kalau cuman selamat
pagi bu guru berarti kan ada batasan waktunya. Iya dia mendoakan kepada bu
gurunya atau pak gurunya kepada nganu Cara guru menginternalisasikan
karakter religius selama proses pembelajaran
yaitu dengan
membiasakan siswa mengucapkan salam disetiap awal pembelajaran,
meminta izin ketika akan keluar kelas ketika pelajaran sedang
berlangsung, dengan menyanyi dan dengan
bertanya kabar
siswa supaya siswa dapat mensyukuri
kesehatan yang telah diberikan oleh Tuhan.
249 kan cuman berarti cuman nganu aja cuman
waktu itu aja, yang diucapkan saja. Itu termasuk mbak, itu termasuk kita nganu to
mbak apa istilahe membiasakan anak menginternalisasikan itu dari hal yang
kecil terus nanti dari nganu ada anak yang keluar tanpa ijin tanpa pamit, mau ke
mana saja kita harus nganu itu kan termasuk kita membiasakan anak. Selama
proses pembelajaran supaya siswa tertarik dengan pelajaran agama iya kadang
menyanyi. Kalau menyanyi itu yang jelas memang juga dia wal saya itu paling tidak
ucapakan
salam terus
semangat ‘allhammdulliah gimana kabar anak-anak
hari ini?’ nah itu seperti itu semangat. Terus nanti kita nyanyi yang bertautan
dengan apa yang kita pelajari” 10 Januari 2017
Bu Pri “Karakter religius saya tanamkan
didekatkan aja mbak dengan materi yang ada. Misal kan yang kaitannya langsung
itu di PKN itu kan sikap kepribadian masuk situ. Nah, disitu yang banyak saya
berikan. Kalau yang matematika engga, kalau yang IPA itu kan engga. Cuman
Cara guru menginternalisasikan karakter religius selama proses
pembelajaran yaitu
dengan mengaitkannya
dengan materi
pelajaran, dan mata pelajaran banyak
mengimplementasikan karakter religius tersebut adalah
250 yang saat PKN itu memang ada sedikit
banyak agama yang saya masukan. Entah itu mengenal dosa, entah mengenal pahala,
entah sholat yang lebih baik. Kalau yang nasrani ke gerejanya aktif seperti apa tapi
semua tak singgung. Karena itu tadi yang saya
katakan, tidak
terlalu tinggi
keberagamnnya. Tapi tetap banyak yang islam. Yang kristen hanya dua yang
katolik satu kadang dua, dulu hindu satu pernah.” 10 Januari 2017
PKn.
Bu Mu “Banyak sekali ya mbak, selama proses
pembelajaran itu kebetulan kompetensi- kompetensi dasarnya itu bisa kita kaitkan.
Apa saja, cuman kalau matematika itu agak sulit ya. Kita kaitkan dengan
internalisasi agama. Jadi kalau saya eksidental saja sih mbak. Misalnya,
kemarin materi energi ketemu sama matahari jadi seperti itu. Jadi pokoknya
secara insidental itu sebisa mungkin materi-materi dalam pembelajaran itu kita
kaitakan dengan nilai religius itu. Itu pasti ada banyak sekali. Jadi tidak harus semua
pelajaran tidak, karena memang ada pelajaran-pelajaran yang memang agak
Cara guru menginternalisasikan karakter religius yaitu dengan
mengaitkan karakter religius pada kompetensi-kompetensi dasar pada
mata pelajaran IPA dan PKn.
251 susah dikaitkan. Yang paling banyak itu
biasanya IPA, kemudian PKn banyak sekali agama jelas. Kalau matematika agak
sulit, apalagi urusannya kalau pecahan. Tapi ya bisa juga sih, kayak kemarin
sholat kan bisa juga.” 21 Januari 2017 9.
Menurut BapakIbu
guru hambatan apa sajakah
yang ditemukan
ketika menginternalis
asikan karakter religius
melalui pengintegrasai
an dalam mata pelajaran?
Pak Adt “Waktu yang kurang, karena kebetulan ini
rombongan kelasnya agak lumayan besar. Jadi waktu yang diperlukan itu agak
sedikit berkurang. Karena nanti juga ada kegiatan-kegiatan lain setelah sekolah.
Jadi kadang mau menelateni itu jadi
kekurangan waktu.” 9 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru
dalam startegi
pengintegrasian dalam mata pelajaran yaitu waktu
yang kurang
dalam menginternalisasikan
karakter religius
selama proses
pembelajaran. Hambatan
internalisasi karakter
religius melalui pengintegrasian dalam mata pelajaran
yaitu waktu yang kurang, kurangnya dorongan orang tua di rumah, serta perlu adanya
kehatian-hatian guru dalam menyampaikan materi sebab adanya perbedaan agama siswa
dalam satu kelas.
Bu End “Saya kira kalau hambatan itu apa ya
mbak, tinggal dari anake mbak. Saya kira hambat itu tidak begitu nganu mbak, ya
hambatan itu tadi kita kurang dorongan dari orang tua dari rumah kurang, iya
kembali ke orang tua lagi kurang
dorongannya.” 10 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru
dalam startegi
pengintegrasian dalam
mata pelajaran
yaitu kurangnya dukungan orang tua.
Bu Pri “Ya sebeneranya engga ada hambatan,
cuman saya
harus hati-hati
dalam menyampaiakan karena da agama beda.
Jadi kalau misalkan saya pas membahas tentang topik agama tapi saya tetap
berpusat bahwa di Indonesia itu kan Hambatan yang ditemukan guru
dalam startegi
pengintegrasian dalam
mata pelajaran
yaitu perlunya
kehatian-hatian guru
dalam menyampaikan
materi pelajaran karena adanya perbedaan
252 agama yang diakui sekian, karena agama
itu beda-beda kita tidak boleh saling mengejek,
saling menghina,
saling melecehkan kita engga boleh. Tetap harus
saling berdampingan
menghormati. Sehingga semua berjalan dengan baik. Ya
itu jadi engga ada rintangan yang, apalagi kan anak-anak kan belum se anu orang
dewasa
mbak. Misalkan
memahami perbedaaan itu kan tidak seperti orang
dewasa, masih sekedar dolan ya dolan oh kamu kristen ya kristen aja mbak. Engga
ada mbak nek kristen misalnya seperti ini, nek
islam seperti ini engga ada.” 10 Januari 2017
agama dalam satu kelas.
Bu Mu -
10. Menurut BapakIbu
guru bagaimana
internalisasi karakter
religius dalam aturan
sekolah? Pak Adt
“aaa.... termasuk yang aturan ini kan untuk siswa berjamaah, sholat berjamaah ya
termasuk dalam aturan. Terus kegiatan tadarus di setiap Jumat sama sholat dhuha
termasuk dalam aturan sekolah.” “Sebelum mulai belajar doa anak beserta
artinya, mungkin karena sudah tradisi ya. Akan tetapi menurut saya sendiri agar
anak itu lebih paham tentang apa yang diucapkan dan pengertian itu istilahnya
Pelaksanaan karakter
religius dalam aturan sekolah berupa aturan
siswa sholat berjamaah di sekolah, pelaksanaan kegiatan tadarus setiap
hari Jumat, membaca doa sebelum belajar beserta artinya.
Internalisasi karakter religius dalam aturan sekolah yaitu sholat berjamaah, tadarus setiap
hari Jumat, sholat dhuha, berdoa sebelum belajar, bagi siswa perempuan yang beragama
muslim setiap hari Rabu dan Kamis diwajibkan menggunkan jilbab, dan tercantum
dalam tata krama siswa.
253 dapat menambah khusyuk lagi dalam
berdoa. Karena kan di dalamnya ada yang isinya untuk memohon kepada Allah agar
diberikan kemudahan. Jadi anak itu tahu
berdoa itu tujuannya untuk itu.” “Sebelum masuk kelas itu ada aturannya.
Sebelum masuk kelas salaman dengan guru, kemudian ucap salam itu juga
dengan pulang sekolahnya salim dengan
salam jabat tangan dengan salam.” “Doa sebelum pulang sekolah yang dibaca
ada doa pulang sekolah sama doa penutup majelis.” 9 Januari 2017
Bu End “Saya juga engga hafale mbak, tata tertib
anak biasanya terpasang, saya juga engga hafale mbak. Ada mbak tapi kelihatannya
ada mbak.” 10 Januari 2017 Pelaksanaan
karakter religius
dalam aturan sekolah ada dalam tata tertib sekolah.
Bu Pri “Itu mengacunya ke status sekolah juga
mbak. Jadi di sini kan ada hari wajib pake jilbab itu hari Rabu dan Kamis itu yang
islam
jilbab.” 10 Januari 2017 Pelaksanaan
karakter religius
dalam aturan sekolah yaitu aturan mengenakan jilbab bagi siswa yang
beragama muslim setiap hari Rabu dan Kamis.
Bu Mu “Ini kan sekolah negeri, ada sih ada
beberapa misalnya itu di dalam tata krama siswa. Bisa mbak lihat sendiri di tata
krama siswa. Tapi tidak semuanya agama Pelaksanaan
karakter religius
dalam aturan sekolah terdapat dalam tata krama siswa.
254 islam, hanya saja karena kelas ini
siswanya muslim
semua jadi
internalisasinya ya sesuai dengan agama islam.” 21 Januari 2017
11. Apa saja bentuk budaya
sekolah dan kelas yang
mencerminkan adanya
internalisasi karakter
religius pada siswa?
Pak Adt “Kira-kira hampir sama dengan yang tadi
itu, sama misalnya ada kegiatan ya tapi cuman sunnah. Seperti puasa sunnah.
Mungkin yang lain point-point awal yang
tadi itu ya bu.” 9 Januari 2017 Budaya sekolah dan kelas yang
mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu budaya
puasa sunnah. Budaya sekolah yang mencerminkan adanya
internalisasi karakter religius yaitu saat bulan ramdhan diadakan kegiatan buka bersama,
pesantren kilat tarawih, pengisian buku kegiatan ramadhan, dan berzakat fitrah.
Adanya kegiatan syawalan antara siswa, guru, dan karyawan sekolah. Saat Idul Adha
dilakukan penyembelihan hewan kurban. Dan diadakannya pengajian untuk memperingati
Maulid Nabi. Selain itu, pembiasaan sholat dhuha secara bergiliran. Setiap hari ada dua
kelas yang melaksanakan ibadah sholat dhuha, sholat zuhur berjamaah untuk kelas tinggi
setiap hari Senin dan Rabu, bersalaman sambil mengucapkan salam. Adapun budaya kelas
yang mencerminkan adanya internalisasi karakter
religius yaitu
puasa sunnah,
mengucapakan salam, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Saat berdoa yang beragama
islam mengucapkan doa sebelum belajar beserta artinya dengan menyuarakan suaranya.
Sedangkan yang beragama non muslim Bu End
“Idul Fitri ada syawalan, antar siswa guru karyawan terus nanti kita sambil salam-
salam to di halaman. Kalau Idul Adha ada korban kita penyembelihan hewan korban.
Iya kita peringatan seperti kemarin maulid nabi itu kita manggil guru itu yang cerita
itu lo mbak pendongeng, di luar mbak.. ada fotonya mbak. Puasa ada nanti ada
buka bersama, tarawih bersama, ya itu nanti dari buka bersama kita sambung
dengan tarawih selesai tarawih baru kita pulang. Terus Idul Fitri kita ada zakat
fitrah pengumpulan dan pembagian zakat fitrah. Pembagiannya itu nanti tidak
melibatkan siswa, nanti itu kita melibatkan wali kelas, wali kelas itu pun hanya
memandang anak yang perlu diberi Budaya sekolah dan kelas yang
mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu adanya
kegiatan
syawalan dalam
memperingati Idul
Fitri, penyembelihan hewan kurban pada
Idul Adha,
pengajian ketika
memperingati maulid nabi, buka bersama
dan tarawih
saat
ramadhan, dan zakat fitrah.
255 lingkungan anak. Nanti kalau lebih itu
anak sudah diberi pantas, pantas diberi terus masih sisa nanti kita keluarkan
memang kalau ada yang mengejukan ke
sini nanti kita beri.” 10 Januari 2017 menundukkan kepala dan berdoa sesuai
dengan agamanya. Sedangkan budaya luar sekolah meliputi TPA untuk kelas rendah
yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal, dan lomba MTQ yang diikuti setiap tahun.
Bu Pri “Kebiasaan sehari-hari itu ya ucap salam,
pasti kalau
ketemu pasti
assalammualaikum yang islam. Kalau masuk kelas cuman salam, pertama
penghormatan guru, terus setelah itu berdoa. Berdoa itu tempat saya karena
bermacam-macam yang islam disuarakan yang non muslim menundukkan kepala.
Jadi sudah saya sampaikan awal karena di kelas kita itu tidak hanya ada satu agama
silahkan yang non muslim berdoa sesuai dengan agamanya dengan menundukkan
kepala, yang islam di suarakan tapi tidak terlalu keras sedang aja. Terus setelah itu
saya mengucap salam, terus kemudian
belajar.” 10 Januari 2017 Budaya sekolah dan kelas yang
mencerminkan adanya internalisasi karakter
religius yaitu
mengucapkan salam
ketika bersalaman
dengan guru
dan sebelum pelajaran, serta berdoa
sebelum pelajaran beserta artinya.
Bu Mu “Kalau yang kelas itu tadi mbak, jawaben
podo wae. Kalau yang sekolah itu pembiasaaan untuk sholat dhuha itu
bergiliran. Kemudian untuk sholat zuhur itu untuk kelas atas. Kalau sholat dhuha itu
Budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi
karakter religius yaitu pembiasaan sholat dhuha berjamaah bagi semua
kelas sesuai dengan jadwal yang
256 kelas I sampai VI secara bergiliran setiap
hari. Maksudnya dua kelas satu hari. Kalau sholat zuhur itu kelas IV, V, VI
setiap hari Senin dan Rabu sholat zuhur berjamaah. Kalau sabtu tidak karena kan
cuman sampe jam 12.10 WIB. Terus salam, kalau bapak ibu berdiri di depan
kan. Misalnya anak-anak disuruh salaman, kalau yang islam nanti disuruh ngucapin
assalammualaikum, kalau yang bukan islam nanti yo selamat pagi siang sore.
Kalau pulang anak-anak diminta untuk salaman ke ruang guru, yang ada di sana
siapa. Sama salaman sambil ucapkan salam, terus pembiasaan kebersihan kan
bisa mbak. Jadi kebersihan kan juga bagian dari iman kan. Terus meminta
maaf, saling meminta maaf kalau salah. Kalau perayaan idul fitri nanti masuk
pertama setelah idul fitri itu nanti koordinasi
anak-anak berkumpul,
kemudian saling
maaf-memaafkan. Kemudian nanti urut semuanya bapak ibu
guru, sama
saling anak-anak
juga. Pokoknya dibuat sedemikian sehingga bisa
salaman semua. Terus kalau idul adha ditentukan, sholat zuhur berjamaah
bagi siswa kelas IV, V, dan VI setiap hari Senin dan Rabu,
mengucapkan
salam, dan
mengadakan peringatan
saat perayaan hari besar keagamaan
dengan menyembelih
hewan kurban saat Idul Adha, dan
syawalan saat Idul Fitri, serta pengisian buku kegiatan Ramadhan
ketika ramadhan.
257 nanti kalau yang lalu-lalu ada arissan
kurban untuk bapak ibu guru. Biasanya setahun itu dapat dua kambing. Terus
kalau yang kemarin itu ada iuran untuk latihan kurban, sukarela sih mau berapa.
Mau ngasih ya boleh tidak pun gak papa. Jadi tidak terikat, itu nanti dapetnya berapa
nanti nek cukup dibelikan kambing ya dibelikan kalau tidak ya cuman dibelikan
daging. Nanti itu bapak ibu guru yang masak sama siswa kelas VI yang
perempuan. Kalau pas bulan ramdhan itu nanti anak-anak kelas III sampai VI itu
diberi buku kegiatan ramadhan. Jadi dibuku itu anak-anak nanti diminta
menuliskan kegiatannya yang berkaitan dengan ibadah selama bulan ramadhan.
Mulai sholat lima waktu sholat sunnah, baca Al-Quran. Nanti ada tadarus, terus
nanti ada juga pas sepuluh hari terakhir itu biasanya ada ikhtikaf. Terus pas Idul Fitri
itu nanti dia ikut sholat Idul Fitri tidak, eh sebelumnya ikut sholat tarawih tidak.
Pokoknya yang berkaitan dengan agama dibuku itu tertuang semua. Terus selama
ramdhan yang muslim pake baju muslim
258 berjilbab. Yang non muslim pake baju
sopan saja. ” 21 Januari 2017
12. Bagaimana partisipasi
sekolah dalam mengikuti
perlombaan yang bertema
keagamaan di luar sekolah?
Pak Adt “Cukup baik dan rutin dilakukan, seperti
kegiatan MTQ itu setiap tahun ada dan mengikuti, mewakilkan siswa. MTQ itu
yang ikut kelas IV, V, VI. Walaupun tidak juara
satu ya... juga sering dapat juara.” 9 Januari 2017
Partisipasi sekolah
dalam mengikuti
perlombaan bertema
keagamaan di luar sekolah cukup baik yaitu dengan mengikuti lomba
MTQ setiap tahunnya. Sekolah
setiap tahunnya
secara rutin
mengikuti lomba MTQ. Siswa yang diikutkan diseleksi terlebih dahulu oleh sekolah.
Kemudian ajukan lomba ditingkat gugus terlebih dahulu. Jika juara makan dilanjutkan
di tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi.
Bu End “Di luar sekolah itu ya seperti MTQ,
bulannya sekitar September mbak. Yang diikutkan kelas satu pun kalau dia mampu
lomba kita ikutkan. Di dalam sekolah ya ada lomba-lomba keagamaan dari kita mau
MTQ itu kan ambil seleksi, kita lewatkan lomba per kelas kita ambil kita seleksikan
nanti yang terbaik kita ambil untuk maju ke kecamatan. Per kelasnya kita pandang
anak yang mampu nanti kan walaupun dia sama kelas satu kan nanti akan berbeda
kan mbak.” 10 Januari 2017 Partisipasi
sekolah dalam
mengikuti perlombaan
bertema keagamaan di luar sekolah cukup
baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya dengan
diadakan seleksi terlebih dahulu oleh sekolah.
Bu Pri “Bagus mbak, tiap tahun ada MTQ di
semester 1 baru bulan kemarine mbak tapi saya tidak hafale mbak tapi tiap tahun ada
mbak.
sekolah nanti
antar gugus,
kemudian antar kecamatan bisa masuk Partisipasi
sekolah dalam
mengikuti perlombaan
bertema keagamaan di luar sekolah cukup
baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya, lomba
259 propinsi kalau ada yang juara kabupaten
ke tingkat propinsi dan seterusnya. Jadi awalnya dari tingkat gugus. Di dalam
sekolah sendiri lomba bertema keagamaan kalau ada event. Misalkan kalau ada KKN
mengadakan, moment hari besar islam atau apa itu ada menggambar. Misale ya
menggambar atau mewarnai yang bertema islam. Tapi kalau sekolah sendiri paling
cuman pengajian-pengajian, kalau lomba- lomba engga jarang paling pengajian.
Misale
pas hari
Nuzulul Quran,
mendatangkan pembicara dari luar terus nanti anak-
anak itu di halaman luar.” 10 Januari 2017
mewarnai dan menggambar yang diadakan mahasiswa KKN dan
mengadakan pengajian
untuk
memperingati Nuzulul Quran.
Bu Mu “O.. iya rutin itu mbak setiap setahun
sekali itu ada MTQ. Dan kami pasti mengirimkan siswa untuk mengikuti
lomba itu. Jadi lombanya itu ada delapan macam kalau tidak sepuluh. Nanti itu
setiap tahun ada untuk mengirimkan
anak.” 21 Januari 2017 Partisipasi
sekolah dalam
mengikuti perlombaan
bertema keagamaan di luar sekolah cukup
baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya.
13. Apa sajakah kegiatan
ekstrakulikuler di sekolah ini
Pak Adt “Baca tulis Al-Quran, tapi untuk anak-
anak kelas I, II, dan III. Yang mengajar kerjasama dengan pihak luar. Ada
wisudanya juga, biasanya bebarengan Esktrakulikuler
yang berkaitan
dengan internalisasi
karakter religius yaitu ekstrakulikuler BTA
bagi kelas I, II, dan III. Ekstrakulikuler yang mencerminkan adanya
karakter religius yaitu TPA. TPA diwajibkan bagi siswa kelas rendah yaitu kelas I, II dan
III. Siswa yang sudah Al-Quran ataupun
260 yang berkaitan
dengan internalisasi
karakter religius?
dengan acara perpisahan kelas VI, ada wisuda TPAnya digabung jadi satu.” 9
Januari 2017 khatam
akan diwisuda
yang diadakan
bebarengan dengan perpisahan siswa kelas VI. Sekolah bekerja sama dengan Lembaga Fitri
Insani untuk tenaga pengajar TPA. Walapun demikian Bu End selaku guru pendidikan
agama islam kelas rendah juga turut mengajar TPA.
Bu End “TPA, tapi yang jelas ya cuman TPA itu.
Kalau dulua ada ya mbak seni baca Al- Quran untuk sementara waktu ini udah
sekitar 2 tahunan ini agak vacum mbak. Kalau TPA yang mengajar itu ada dari
Bina Insani istilahnya kerjasama ada ustazah ustad yang, perkumpulan itu lo...
mbak nanti ada ya itu tugasnya ada yang di SD-SD untuk mengajar dan juga guru
agama jelas guru agamnya yang rendah seperti saya juga terlibat di situ. Di mana
waktu ekstra itu saya juga ikut masuk ke situ, iya misalnya TPA kelas III sama
kelas I A itu kemarin itu to saya masuk.” 10 Januari 2107
Esktrakulikuler yang
berkaitan dengan
internalisasi karakter
religius yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III. Sekolah
bekerja sama dengan Lembaga Fitri
Insani sebagai
tenaga
pengajarnya.
Bu Pri “Ya cuman TPA, dulu ada Al-Quran tapi
peminatnya kan itu yang Al-Quran hanya pilihan, kalau TPA kan wajib untuk kelas I
sampai III. Kalau kelas IV samapai VI dulu itu Al-Quran. Tapi pilihan yang
berminat saja, dulu pernah banyak pas awal-awal saya di sini. Mendatangkan
guru juga dari luar tapi lama-kelamaan Esktrakulikuler
yang berkaitan
dengan internalisasi
karakter religius yang sekarang masih ada
yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III.
261 tinggal tiga. Akhirnya diputuskan karena
kan pembayarannya kan juga rutin kalau sekarang kan sudah tidak ada. TPA yang
mengajar dari Fitri Insani itu khusus untuk mengajar TPA-TPA di sekolah-sekolah
dan
di pondok.” 10 Januari 2017 Bu Mu
“TPA, jaman dahulu ada qira’ah tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Karena
gurunya atau peminatnya yang engga ada. Kalau TPA yang mengajar dari luar, kita
kerjasama dengan Fitri Insani itu nama lembaganya. Yang kegiatannya itu mbak
setiap hari Jumat tadarus itu. Kalau dulu pas sebelum saya ngajar kelas ini, konsep
saya agak berbeda dengan yang lain memang. Nek saya itu anak-anak itu baca
dengan artinya, supaya engga abstrak to. Setelah itu, misalnya baca tiga ayat ya
mbak nanti biasanya saya ambil satu surat atau tiga surat nanti saya jelaskan. Hari ini
saya menjelaskan Al-Fatihah, besuk saya menjelaskan Al-Ikhlas, nek saya piket itu
begitu. Kalau TPA ada wisudanya, cuman kalau tahun kemarin itu karena yang di
wisuda sedikit atau karena mungkin malah engga a
da, ada wisuda TPA itu.” 21 Esktrakulikuler
yang berkaitan
dengan internalisasi
karakter religius yang sekarang masih ada
yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III. Setiap tahunnya
akan diadakan wisuda TPA bagi siswa yang sudah khatam atau
sudah mulai membaca Al-Quran.
262 Januari 2017
14. Menurut Bapak Ibu
guru hambatan apa saja yang
ditemukan ketika
melaksanakan internalisasi
karakter religius
melalui budaya sekolah?
Pak Adt “Mungkin untuk waktu ya mbak, waktu
yang kurang begitu banyak dalam artian tidak seperti di SD-SD yang berbasis
keagamaaan, misalnya seperti SD-IT, kan untuk porsi kegiatan agamaannya kan
lebih besar. Dan kita SD Negeri, waktunya juga
kita menurut
pada istilahnya
peraturan dari dinas ya diantara waktu- waktu itu nanti kita sisipkan tadi kegiatan.
Kemudian juga point awal tadi seperti lingkungan dan dukungan orang tua ya...
Karena ini SDnya itu istilahnya apa ya, bisa dikatakan kota ya belum begitu, desa
juga sudah tidak lagi. Untuk penanaman karakter, norma-norma sosial pun kita
agak kesulitan. Contoh kecil pun kadang, misalnya kalau di SD kampung saya itu,
anak itu yang penting dibiasakan didikan orang tua. Bisa berkata dengan sopan
memakai Bahasa Jawa Krama. Tapi kalau di sini sulit sekali, tapi kan tidak lepas dari
dukungan orang tua. Pola asuhnya orang tua, yang bangga memakai Bahasa
Indonesia atau gimana. Padahal Bahasa Jawa itu menurut saya lebih di dalamnya
Hambatan yang ditemukan guru dalam
menginternalisasikan karakter religius melalui budaya
sekolah adalah kurangnya waktu mengadakan kegiatan religius di
sekolah karena status sekolah yang negeri, kurangnya dukungan orang
tua serta lingkungan sekitar siswa yang tidak baik.
Adapun hambatan
internalisasi karakter
religius yang dirasakan guru melalui budaya sekolah yaitu waktu yang kurang, karena
status s“Kalau untuk bulan ramadhan tadarus itu setiap pagi, terus anak-anak memakai
pakaian muslim. Yang beragama non muslim menyesuaikan, akan ada doa-doa atau
istilahnya siraman rohani dari Bapak Ibu guru
agamnya.” 9 Januari 2017 sekolah yang negeri
membuat porsi
untuk kegiatan
keagamaannya terbatas. Selain itu pengaruh lingkungan anak dan dukungan orang tua di
rumah yang kurang. Jika dari segi siswa adalah kesadaraan siswa sendiri yang rendah.
Ketika mencari peserta untuk lomba seni baca Al-Quran guru kesulitan menemukannya.
Terutama untuk siswa laki-laki yang memiliki bakat seni baca Al-Quran yang bagus.
263 itu sekaligus kita mengajarkan norma-
norma kesopanan. Di kelas saya ada hari Bahasa Jawa, Jumat Sabtu. Tapi kadang-
kadang anak-anak itu sukar memahami ya
Bahasa Indonesia jadi campur gitu.” “Kalau tiba waktu sholat zuhur itu tidak
diperdengarakan azan.” “Kalau untuk bulan ramadhan tadarus itu
setiap pagi, terus anak-anak memakai pakaian muslim. Yang beragama non
muslim menyesuaikan, akan ada doa-doa atau istilahnya siraman rohani dari Bapak
Ibu guru agamnya.” 9 Januari 2017 Bu End
“Kalau lomba itu yang sulit dari seni baca Al-Quran mbak, seni baca Al-Quran itu
kalau saya rasa kok kalau memang ndak ada bakat tu susah seklai. Itu terbukti
kemarin mbak, ada seni baca Al-Quran lesnya itu ya termasuk ekstranya itu susah
anak mengikuti. Ternyata yang mengikuti itu anak cuman berapa anak dan hasilnya
pun tidak maksimal. Karena ya itu kalau saya lihat itu kalau seni itu ya memang
dari bakat, kalau tidak ada bakat ya memang susah sekali. Sekarang sampai
dimana-mana kita pun mencari bibit anak Hambatan yang ditemukan guru
dalam menginternalisasikan
karakter religius melalui budaya sekolah adalah sulitnya mencari
peserta lomba seni baca Al-Quran, guru memnadang bahwa hanya
siswa yang memiliki bakat seni baca Al-Quran yang sejak lahir
yang bagus dalam membaca Al- Quran dengan baik.
Doa sebelum belajar menggunakan artinya supaya siswa paham arti
dari doa yang dibacanya, sehingga
264 yang untuk MTQ susah mbak, kalau
cuman istilah baca itu bisa kita latih mbak, tapi ya tartil mbak harus tartil mbak kalau
kita ajukan engga cukup dengan baca itu bisa kita pelajari. Terus sama hafalan, dan
lagi kebanyakan SD Negeri Demakijo 1 itu susahnya kalau nyari bibit yang laki,
kalau perempuan banyak kalau laki kurang. Memang hambatannya itu, kalau
dari segi seni baca Al-Quran. Karena yang jelas itu kita lihat dari bakat yang
lainnyakan kita bisa latih kan banyak latihan makin semakin bagus hasilnya.
Tapi kalau seni baca Al-Quran memang
susah sekali.” “Setelah sholat zuhur anak dibimbing
untuk berzikir mbak tapi secukupnya, misalkan
zikir itu
cuman kalau
subbehanakallah itu kan 33 kali kan kalau anjuran dari tapi kita ambil 11 kali aja.
Jadi 33 kali itu tiga macam, singkat kan anak maunya kan yang cepet jadi kita
tidak menghilangkan istilahnya tidak menghilangkan sunnah-sunnahnya tapi
tetep kita laksanakan. Tapi biar anak fokus
kita ambil sedikit saja.” 10 Januari 2017 dapat
menerpakannya dalam
kehidupan sehari-hari.
265 Bu Pri
“Engga ada sih mbak, berjalan dengan baik saja. Asalkan kita saja yang bisa
mengasuh anak-anak dengan baik semua. Belum pernah juga ada yang bermasalah
karena perbedaan agama.” 10 Januari 2017
Guru tidak menemukan hambatan dalam strategi budaya sekolah.
Bu Mu “Jadi kesadaran dari anak itu kurang,
anak-anak itu melakukan itu karena diingatkan terus. Itu kemungkinannya
karena di rumah penekanannya kurang mbak. Kalau dari kelas lain bisa jadi
penekanan dari orang tua dan guru kurang. Kalau di kelas saya sebisa mungkin saya
tekankan. Cuman kan kalau di rumah kurang ditekankan terus kan ya jadi, di sini
diuyak-uyak dikon sholat nek rumah ora yo podho wae istilahnya kayak gitu.
Hamabatnya itu sih, anak-anak itu belum sadar jadi dia kan belum terbiasa dan satu
lagi kemungkinan penekanan dari keluarg itu kurang. Wong kadang ada kok yang
bilang, “wong mamahku aja engga sholat” wong nek mbokne ora sholat kon yo
mencontoh dari mana. Kan kadang dari orang tua ada sih mbak yang di rumah
implementasi agamanya kurang, kalau di Hambatan yang ditemukan guru
dalam menginternalisasikan
karakter religius melalui budaya sekolah adalah kesadaran siswa
yang rendah dalam berperilaku sesuai karakter religius karena
dukungan dan keteladanan orang tua yang rendah.
266 sini... Tapi sebenarnya saya agak khawatir
juga nanti terlalu fanatik atau engga. Seperti pas ulang tahun kemarin itu kan
sebenarnya saya engga ngrayain. Bahkan untuk keluarga saya pun tidak, dan anak-
anakpun engga kalau ada yang ulang tahun engga saya, engga saya coba nyari tanggal
berapa itu kan seberanya tujuannya itu. Makanya kemarin saya hati-hati sekali,
kemarin mau bagaimana.. karena itu kan beda pemahaman. Karena itu kan riskan
itu. Ohh... iya yang kelas VI itu pemberian motivasi itu dilakukan setiap
mau ujian sekolah menjelang, semester dua lah itu pasti ada. Nanti itu sekitar dua
atau empat kali kalau engga. Itu nanti biasanya mengundang narasumber dari
luar itu, terus nanti doa bersama. Nanti pas saat doa bersama nanti yang muslim
dengan Bapak Jumadi, yang bukan muslim dengan Bu Yuni. Itu nanti baisanya di
bawah di kelas. Itu ada juga mbak pesantren kilat ada mbak setiap tahun pas
ramdhan. Itu satu malam, ya itu nanti kerjasama dengan pondok pesantren nanti
ada penyelenggaranya. Itu yang ikut kelas
267 V kalau engga ya kelas VI.” 21 Januari
2017 15. Apa sikap
yang akan dilakukan oleh
bapakibu guru ketika melihat
siswa berbuat kebaikan, baik
di kelas maupun di luar
kelas? Pak Adt
“Kadang-kadang dengan reward, biasanya uang. Pujian secara lisan juga iya. Kadang
juga mengajak siswa untuk memberikan upplus
atau tepuk tangan.” 13 Maret 2017
Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan
reward, pujian lisan, dan tepuk tangan.
Ketika guru melihat ada siswa yang berbuat kebaikan guru memberikan reward berupa
pujian, hadiah, dan pemberian tepuk tangan. Supaya siswa dapat termotivasi dan terus
mengembangkan
perbuatan yang
baik tersebut.
Bu End “Kita langsung menjelaskaan pada anak,
paling tidak itu perbuatan baik yang perlu kita contoh. Dengan pesan kalau kebaikan
seseorang itu kita ingat-ingat, tapi kalau kejelekannya jangan. Kalau kejelekkan
kita lihat kita sendiri, kalau kejelekan orang lain jangan diingat-ingat dan jangan
dilihat. Untuk memotivasi diri kita, kalau dia bisa melakukan perbuatan yang baik
kenapa saya tidak. Tapi untuk kejelekkan kalau kita lihat-lihat akan semakin,, wah
duwe bolo nah kan itu. Yang jelas kita lihatkan pada anak itu perbuatan yang
terpuji, perlu kita contoh, nah dengan nasehat sebagai pemberian motivasi.
Karena sifatnya seketika, jadi ya cukup pujian.
Tapi kalau,
itu sebagai
Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan
penjelasan secara klasikal di kelas terkait
perilaku baik
yang dilakukan oleh siswa. Sehingga
siswa tersebut dapat termotivasi dan siswa yang lainnya tahu bahwa
perilaku baik tersebut perlu untuk dicontoh. Selain itu guru juga
memberikan
hadiah berupa
makanan bagi siswa yang berbuat kebiakan.
268 pembelajaran
kita siapakan
hadiah. Hadiahnya cukup dengan makanan, yang
penting anak merasa tersanjung.” 14
Maret 2017 Bu Pri
“Reward, biasanya dalam bentuk kata- kata, misalnya bagus... sama saya florin di
kelas jadi biar dapat apresiasi dari teman- temannya yang lain. Nanti siswa yang lain
saya minta untuk memberi tepuk tangan, pujian iya mbak. Kalau dalam hasl prestasi
nanti saya kasih hadiah alat tulis.” 14 Maret 2017
Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan
reward, pujian lisan, tepuk tangan, dan hadiah.
Bu Mu “Reward ya mbak, iya saya berikan.
Biasanya pujian, untuk anak laki-laki nanti saya puji dengan menyebutnya sholeh.
Kalu anak perempuan nanti saya puji dengan
menyebutnya sholih.” 13 Maret 2017
Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan
reward berupa pujian dengan mengatakan sholeh bagi siswa laki-
laki
dan sholih
bagi siswa
perempuan.
16. Bagaimana keteladanan
yang bapakibu guru lakukan
dalam kegiatan Pak Adt
“Iya mengikuti, dengan berdoa bersama siswa.” 13 Maret 2017
Keteldanan yang guru lakukan dalam kegiatan berdoa sebelum
pelajaran yaitu ikut berdoa bersama siswa sebelum pelajaran.
Guru memberikan keteldananan dengan ikut berdoa sebelum pelajaran. Guru akan berdoa
terlebih dahulu dan tidak disuarakan. Setelah guru selesai berdoa guru akan mengawasi
sikap berdoa siswa.
Bu End “Ikut mbak jelas, sebelumnya saya berdoa Keteldanan yang guru lakukan
269 berdoa
sebelum pelajaran?
sendiri. Paling
tidak robbisholi
shoderiwayasshirli wahlulmukdata
millisani yafkhohukouli itu doa saya sendiri. Terus nanti kita seketika bareng
anak, apa yang dibaca anak kita baca.” 14 Maret 2017
dalam kegiatan berdoa sebelum pelajaran yaitu guru ikut berdoa
sebelum pelajaran
dengan membaca doa sendiri kemudian
dilanjutkkan dnegan mnegikuti doa yang dibaca siswa.
Bu Pri “Ya saya sikapny atenang, berdoa dengan
baik, kepala menuduk dan tidak bersuara. Iya saya juga membaca doa seperti yang
anak-anak
baca tapi di dalam hati.” 14 Maret 2017
Keteldanan yang guru lakukan dalam kegiatan berdoa sebelum
pelajaran yaitu guru memberikan keteldanan sikap berdoa sebelum
pelejaran dengan tenang, kepala menunduk, dan membaca doa di
dalam hati.
Bu Mu “Iya saya ikut berdoa. Tapi doa yang saya
baca beda. Nantikan saya berdoa sendiri, dan setelah selesai nanti saya terus
mengawasi anak-anak. Soalnya, kadang masih ada yang berdoanya itu tidak
khusyuk. Masih ada yang lirik-lirik, terus nanti saya ingatkan dengan berkata
tundukkan kepala, mata melihat ke meja, sambil ingat-
ingat Allah.” 13 Maret 2017 Guru
memberikan keteldanan
dalam kegiatan berdoa sebelum pelajaran dengan ikut berdoa di
dalam hati dan setelah selesai guru akan mengawasi perilaku berdoa
siswa.
17. Bagaimana Pak Adt
“Iya ikut, sama seperti yang tadi mbak.” Guru ikut berdoa setelah pelajaran. Guru memberikan keteladanan dalam kegiatan
270 keteladanan
yang bapakibu guru lakukan
dalam kegiatan berdoa setelah
pelajaran? 13 Maret 2017
berdoa setelah pelajaran dengan mengucapkan hamdallah setiap akhir pergantian jam
pelajaran dan ikut berdoa bersama siswa sebelum pulang sekolah.
Bu End “Kita kan paling tidak mengucapkan
alhamdulliah itu to mbak. Sebelum mengucapkan salam kan mengucapkan
alhamdulliah kita sudah selesai pelajaran, kita telah diberi kelancaran.” 14 Maret
2017 Guru ikut berdoa setelah pelajaran
dengan mengucapkan
alhamdulliah.
Bu Pri
“Iya sama yang tadi.” 14 Maret 2017
Guru ikut berdoa setelah pelajaran. Bu Mu
“Iya saya ikut berdoa, seperti yang tadi.” 13 Maret 2017
Guru ikut berdoa setelah pelajaran. 18. Bagimana
sikap berdoa yang khusyuk
yang bapakibu guru tunjukkan
saat berdoa sehingga dapat
menjadi teladan bagi
siswa? Pak Adt
“Sikap khusyuknya kalau misal saya sedang
berdiri, ya
dengan tangan
ngapurancang ya sikap siap berdoa.” 13 Maret 2017
Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan oleh guru yaitu dengan
tangan ngapurancang ketika guru dalam keadaan berdiri.
Guru memberikan sikap berdoa yang khusyuk dengan duduk, tangan sedekap di atas meja,
kepala menunduk pandangan ke bawah atau ke depan.
Bu End “Yang jelas sikap duduk kita gimana
nggeh, terus pandangan ke depan seakan- akan kita itu berhadapan dengan Allah.
Tangan kita sedekap di atas meja.” 14 Maret 2017
Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan oleh guru yaitu dengan
duduk, pandangan ke depan, dan tangan sedekap di atas meja.
Bu Pri “Ya saya doanya di dalam hati tidak saya
ucapkan, dengan tenang, tangan sedekap pandangan ke meja.” 14 Maret 2017
Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan oleh guru yaitu dengan
berdoa di dalam hati, tenang, tangan sedekap di atas meja dan
pandangan ke bawah.
271 Bu Mu
“Dengan duduk, kepala menunduk, tangan kanan di atas tangan kiri, kemudian
sedekap di atas meja.” 13 Maret 2017 Sikap berdoa yang khusyuk yang
ditunjukkan guru yaitu dengan duduk, kepala menunduk, dan
tangan sedekap di atas meja.
19. Bagaimana peran aktif
bapakibu guru dalam kegiatan
hafalan surat pendek setiap
hari Jumat? Pak Adt
“Yang tadarus hari Jumat itu kan? Iya saya ikut bersama anak-anak membaca surat-
surat pendek.” 13 Maret 2017 Guru
berperan aktif
dengan mengikuti
kegiatan tadarus
bersama siswa. Guru memberikan keteladanan dengan ikut
dalam kegiatan tadarus. Saat kegiatan tadarus guru ikut membaca surat bersama-sama siswa
dan ikut untuk memandu dan membimbing.
Bu End “Kalau hanya membimbing itu tidak bisa
mbak, kalau surat itu sudah kita berikan kita pancing diawal. Kalau hafalan lo
mbak. Kalau yang dibaca tiap hari Jumat itu tidak hafalan, hanya tadarus bukan
hafalan. Kalau hafalan kelas saya sendiri ada, kalau kelas yang lain ada. Tapi
kebetulan kelas saya yang ngajar kelas itu, saya kasih hafalan. Conothnya kelas II B ,
kebetulan hari Jumat jam pertama. Itu ada hafalan. Kalau hafalan itu yang pertama
satu kita bericontoh membaca yang benar, kemudian annati kita tuntun untuk
menghafalan. Nanti dua ayat dulu, nanti diulang-ulang terus. Nanti boleh buka
buku, nanti kalau sudah tidak buka juz Guru berperan aktif dalam kegiatan
tadarus dengan cara memberikan contoh membaca ayat-ayat Al-
Quran yang baik dan benar.
272 amma berarti anak itu sudah hafal. Nanti
kalau sudah hafal kita ulang lagi kemudian kita
sambung lagi
ke ayat-ayat
selanjutnya. Kalau tadarus awal itu anak diminta untuk membaca surat Al-Fatihah
baru dilanjutkan dengan surat lainnya. Nanti kita kan kasih contoh cara membaca
yang benar dulu soalnya kadang-kadang anak-anak itu masih membaca latinnya.
Kalau sudah nanti kita tanya pada anak kemarin sampai surat apa kemudian
melanjutkan” 14 Maret 2017
Bu Pri “Saya memandu mbak, nanti pertama kali
yang anak-anak saya minta baca surat Al- Fatihah baru dilanjutkan dengan membaca
surat-surat yang lain. Biasanya saya minta anak-anak untuk membaca dua buah
surat.” 14 Maret 2017 Guru berperan aktif dalam kegiatan
tadarus dengan cara memandu siswa membaca surat-surat pendek.
Bu Mu “Ikut tadarus mbak. Saya juga selalu
ingatkan selain baca arabnya juga baca artinya. Walaupun baca arabnya dapat
pahala, tapi kan kalau dengan artinya anak lebih tahu tidak kosong seperti itu mbak.
Guru berperan aktif dalam kegiatan tadarus dengan mengikuti tadarus
bersama siswa, dan mengingatkan siswa untuk membaca arti dari doa
yang dibacanya.
273 Pertama kali yang dibaca itu surat Al-
Fatihah itu wajib dibaca diawal, terus nanti dilanjutkan dengan membaca surat-surat
lainnya.” 13 Maret 2017
20. Apakah sekolah
memberikan pengumuman
jika ada peringatan hari
besar keagamaan?
Bu End “Iya, bentuknya ya sekedar pengumuman.
Kalau kita memberikannya di waktu liburan misalnya Nuzulul Quran, otomatis
kita kasih undangan. Kalau tidak cukup diumumkan diwali kelas masing-masing.
Juga menggunkan papan pengumuman yang ada di dekat tempat parkir, itu nanti
itu diperuntukkan untuk wali murid, kan berkaitan dengan penjemputan anak.”14
Maret 2017 Sekolah memberikan pengumuman
jika ada peringatan hari besar keagamaan melalui undangan dan
pengumuman langsung di dalam kelas serta menuliskannya di papan
pengumuman. Sekolah memberikan pengumuan jika akan
memperingati hari besar keagamaan mellaui surat edaran, pengumuman lisan dari guru,
serta menuliskan pengumuman di papan pengumuman.
Bu Pri “Iya diumumkan mbak, biasanya lewat
surat edaran, kemudian lisan nanti saya yang mengumumkan, terus itu nanti biar
wali murid tahu ditulis menggunakan papan pengumuman yang ada di depan
itu.” 14 Maret 2017 Sekolah memberikan pengumuman
jika ada peringatan hari besar keagamaan melalui surat edaran
dan pengumuman langsung di dalam kelas serta menuliskannya di
papan pengumuman.
274 Lampiran 3. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Data Hasil Wawancara dengan Siswa
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1
No Pertanyaan
Sumber Jawaban
Reduksi Kesimpulan
1. Apakah kamu sering
ikut sholat berjamaah di sekolah?
Adt “Iya, sholat duha. Sikap waktu sholat
tenang. Di shaf ke dua, tapi bacaannya belum hafal.” 9 Januari 2017
Siswa sering mengikuti sholat dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang.
Siswa mengikuti
sholat dhuha
berjamaah. Ketika sholat dhuha beberapa siswa ada yang sudah
tenang, tapi ada juga yang masih ramai sendiri.
Pu “Iya, sholat duha. Sikap waktu sholat
tenang.” 9 Januari 2017 Siswa
sering ikut
sholat dhuha
berjamaah dengan sikap yang tenang. Na
“Sering, sholat duha. Sikap saat sholat tenang dan rapi sholatnya.” 9 Januari
2017 Siswa
sering ikut
sholat dhuha
berjamaah dengan sikap tenang dan rapi.
Ik “Iya, sholat dhuha, kadang-kadang
ramai kalau sholat.” 10 Januari 2017 Siswa
sering ikut
sholat dhuha
berjamaah dan terkadang ketika sholat masih ramai.
Rai “Iya, sholat dhuha saat sholat kadang-
kadang ramai.” 10 Januari 2017 Siswa
sering ikut
sholat dhuha
berjamaah dan terkadang masih ramai. Vau
“Iya, sholat dhuha. Kalau sholat dhuha engga ramai.” 16 Januari 2017
Siswa sering
ikut sholat
dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang.
Key “Iya, sholat dhuha, sikap sholatnya
anteng .” 16 Januari 2017
Siswa sering
ikut sholat
dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang.
2. Bagaimana sikap
kamu ketika melihat teman yang berbeda
agama dengan kamu Adt
“Menunggu” 9 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang
berbeda agama
dengan sedang
beribadah yaitu menunggunya. Ketika ada teman yang berbeda
agama sedang beribadah sikap siswa ialah
menunggunya dan
menghomatinya. Pu
“Menghomati, tenang.” 9 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang
275 sedang beribadah?
berbeda agama
dengan sedang
beribadah yaitu menghormatinya dan tenang.
Na “Menunggunya.” 9 Januari 2017
Ketika siswa melihat temannya yang berbeda
agama dengan
sedang beribadah yaitu menunggunya.
Ik “Menunggu” 10 Januari 2017
Ketika siswa melihat temannya yang berbeda
agama dengan
sedang beribadah yaitu menunggunya.
Rai “Menunggu” 10 Januari 2017
Ketika siswa melihat temannya yang berbeda
agama dengan
sedang beribadah yaitu menunggunya.
Vau “Dihormati, tidak memilih teman.” 16
Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang
berbeda agama
dengan sedang
beribadah yaitu menghormatinya. Key
“Menunggu” 16 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang
berbeda agama
dengan sedang
beribadah yaitu menunggunya. 3.
Ketika di dalam kelasmu ada siswa
yang berbeda agama dengan kamu
bagaimana sikapmu? Adt
“Menghormati, tidak
membeda- bedakan.” 9 Januari 2017
Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa
yaitu menghomatinya
dan tidak
membeda-bedakan. Sikap siswa ketika di dalam kelasnya
terdapat siswa yang berbeda agama dengannya adalah mengormatinya,
tidak
membeda-bedakan dalam
berteman, serta menolongnya jika sedang dalam kesulitan.
Pu “Menghormati,
tidak membeda-
bedakan.” 9 Januari 2017
Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa
yaitu menghomatinya
dan tidak
membeda-bedakan.
276 Na
“Menghormatinya dengan tolong- menolong, tidak membeda-
bedakan.” 9 Januari 2017
Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa
yaitu menghomatinya
dan tidak
membeda-bedakan serta saling tolong- menolong.
Ik “Berteman” 10 Januari 2017
Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa
yaitu tetap berteman dengannya.
Rai “Diamkan aja” 10 Januari 2017
Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa
yaitu mendiamkannya.
Vau “Menghargai” 16 Januari 2017
Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa
yaitu menghargainya.
Key “Menghormatinya, tolong-menolong,
tidak membeda- bedakan.” 16 Januari
2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang
berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu
menghormatinya, tolong-
mrnolong, dan tidak membeda-bedakan. 4.
Apa saja kegiatan keagamaan yang
rutin kalian lakukan di sekolah?
Adt “Sholat duha, ngaji, berdoa sebelum dan
sesudah belajar.” 9 Januari 2017 Kegiatan
keagamaan rutin
yang dilakukan siswa yaitu sholat dhuha,
mengaji, dan berdoa sebelum dan sesudah belajar.
Kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan siswa di sekolah adalah
berdoa sebelum
dan sesudah
pelajara, sholat dhuha, dan TPA. Pu
“Sholat duha, ngaji atau TPA, berdoa sebelum dan sesudah belajar.” 9
Januari 2017 Kegiatan
keagamaan rutin
yang dilakukan siswa yaitu sholat dhuha,
mengaji, TPA dan berdoa sebelum dan sesudah belajar.
277 Na
“Berdoa sebelum dan sesudah belajar, TPA.” 9 Januari 2017
Kegiatan keagamaan
rutin yang
dilakukan siswa yaitu berdoa sebelum dan sesudah belajar serta TPA.
Ik “Pelajaran agama, TPA, Sholat” 10
Januari 2017 Kegiatan
keagamaan rutin
yang dilakukan
siswa yaitu
mengikuti pelajaran agama, TPA, dan sholat.
Rai “Berdoa, pelajaran agama, TPA, sholat
dhuha, pengajian.” 10 Januari 2017
Kegiatan keagamaan
rutin yang
dilakukan siswa
yaitu berdoa,
menguikuti pelajaran agama, TPA, sholat dhuha, dan pengajian.
Vau “TPA, sholat dhuha” 16 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang
dilakukan siswa yaitu TPA dan sholat dhuha.
Key “TPA, berdoa, baris” 16 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang
dilakukan siswa yaitu TPA dan berdoa. 5.
Apa yang akan dilakukan oleh
Bapak Ibu guru ketika ada yang tidak
ikut atau terlambat mengikuti ibadah
sholat berjamaah atau mengaji?
Adt “Diingatkan” 9 Januari 2017
Guru akan mengingatkannya. Menurut siswa, ketika ada siswa
yang tidak ikut atau terlambat mengikti ibadah sholat berjamaah
dan
mengaji guru
akan menasehatinya, menegurnya atau
memperingatkan, dan diminta untuk mengulang sholat sendiri.
Pu “Disuruh ngulang.” 9 Januari 2017
Siswa diminta untuk mengulangi sholat mengaji sendiri.
Na “Menasehati, memperingatkan.” 9
Januari 2017 Guru akan memberikan nasehat dan
mengingatkannya. Ik
“Suruh mengulang” 10 Januari 2017 Siswa diminta untuk mengulangi sholat
mengaji sendiri. Rai
“Mengulang, suruh baca tadarus sendiri.” 10 Januari 2017
Siswa diminta untuk mengulangi sholat tadarus sendiri.
Vau “Dinasehati, kalau tadarus sama Pak
Yuli kalau rame dimarahin.” 16 Januari Siswa diminta tadarus sendiri dan
terkadang guru akan memarahinya.
278 2017
Key “Ditegur, dinasehati” 16 Januari 2017 Guru akan memberikan teguran dan
nasehat. 6.
Apa yang biasanya dilakukan oleh
BapakIbu guru ketika kalian sedang
melakukan sholat berjamaah atau
ketika kalian sedang mengaji?
Adt “Mengikuti sholat, kalau mengaji bu
guru di ruang guru.” 9 Januari 2017 Guru akan mengikuti sholat dan
mengaji. Ketika siswa sedang melakukan
sholat berjamaah atau mengaji bapak ibu guru akan ikut melaksanakan
sholat dan mengaji atau tadarus. Pu
“Ikut sholat, terus pas ngaji kadang- kadang bu guru di kantor.” 9 Januari
2017 Guru akan mengikuti sholat dan
mengaji.
Na “Saat sholat mengkuti, saat ngaji
menunggu di ruang guru.” 9 Januari 2017
Guru mengikuti sholat dan menunggu ketika di kantor guru ketika tadarus
berlangsung.
Ik “Ikut sholat, kalau pas ngaji menunggu
di ruang guru.” 10 Januari 2017 Guru mengikuti sholat dan menunggu di
kantor guru ketika tadarus berlangsung. Rai
“Ikut sholat, ikut tadarus. Tapi kalau tadarus biasannya Pak Yuli.” 10
Januari 2017 Guru mengikuti sholat dan tadarus.
Vau “Mengikuti” 16 Januari 2017
Guru akan ikut kegiatan sholat dan tadarus.
Key “Mengikuti sholat, ikut tadarus” 16
Januari 2017 Guru akan ikut kegiatan sholat dan
tadarus. 7.
Alat ibadah apa saja yang ada di dalam
musholla yang dapat kalian gunakan untuk
melakukan kegiatan ibadah?
Adt “Sajadah, sarung, Al-Quran, iqr’a, dan
tasbih.” 9 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu
sajadah, sarung, Al-Quran, iqra dan tasbih.
Alat ibadah yang ada di dalam mushola yang dapat digunakan siswa
untuk beribadah adalah sajadah, mukena, sarung, peci, tasbih, Al-
Quran, dan tasbih.
Pu “Sajadah, mukena, Al-Quran, Iqr’a,
tasbih.” 9Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu
sajadah, mukena, Al-Quran, Iqra, dan tasbih.
279 Na
“Tasbih, sajadah, mukena, Al-Quran.” 9 Januari 2017
Alat ibadah yang ada di mushola yaitu tasbih, sajadah, mukena, dan Al-Quran.
Ik “Sajadah, tasbih, sarung.” 10 Januari
2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu
sajadah, tasbih, dan sarung. Rai
“Sajadah, sarung, peci, iqra.” 10 Januari 2017
Alat ibadah yang ada di mushola yaitu sajadah, sarung, peci, dan iqra.
Vau “Mukena, Al-Quran, iqra, sajadah.” 16
Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu
mukena, Al-Quran, iqra, dan sajadah. Key
“Mukena, sajadah, Al-Quran, Iqra” 16 Januari 2017
Alat ibadah yang ada di mushola yaitu mukena, Al-Quran, iqra, dan sajadah.
8. Apa saja kegiatan
yang kalian lakukan sebelum mulai
belajar di kelas? Adt
“Berdoa doa sebelum belajar, menyanyi lagu Indonesia Raya setiap hari Selasa,
Rabu, Kamis, Sabtu.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum
mulai belajar di kelas yaitu berdoa. Kegitan siswa sebelum mulai belajar
di kelas adalah berbaris, masuk kelas sambil
mengucapkan bismillah,
bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam, dan berdoa
sebelum belajar. Pu
“Berdoa doa sebelum belajar dan sesudah
belajar, menyanyi
lagu Indonesia Raya.” 9 Januari 2017
Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa.
Na “Berdoa, berbaris, masuk kelas
mengucapkan bismillah, salim sambil ucap salam, masuk harus pake kaki
kanan, nyanyi lagu Indonesia Raya.” 9 Januari 2017
Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa,
berbaris, masuk kelas sambil ucap basmallah, bersalaman sambil ucap
salam, dan masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu.
Ik “Berdoa, baris, menyanyi.” 10 Januari
2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum
mulai belajar di kelas yaitu berdoa dan berbaris.
Rai “Baris, berdoa, nyanyi.” 10 Januari Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum
280 2017
mulai belajar di kelas yaitu berdoa. Vau
“Berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya tapi kecuali hari Senin dan
Jumat.” 16 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum
mulai belajar di kelas yaitu berdoa.
Key “Berdoa, Baris” 16 Januari 2017
Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa.
9. Saat menerangkan
tentang materi pelajaran apakah
bapak ibu guru sering menceritakan kisah-
kisah nabi? Adt
“Pernah, Nabi Ibrahim.” 9 Januari 2017
Guru pernah menceritakan kisah nabi Ibrahim
saat menjelaskan
materi pelajaran.
Menurut siswa
ketika sedang
menjelaskan materi pelajaran guru pernah menceritakan kisah Nabi
Ibrahim dan Nabi Muhammad. Pu
“Pernah, Nabi Ibrahim.” 9 Januari 2017
Guru pernah menceritakan kisah nabi Ibrahim
saat menjelaskan
materi pelajaran.
Na “Iya, Nabi Ibrahim dan Muhammad.” 9
Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah nabi
Ibrahim dan
Muhammad saat
menjelaskan materi pelajaran. Ik
“Engga” 10 Januari 2017 Guru tidak pernah menceritakan kisah
Nabi saat
menerangkan mataeri
pelajaran. Rai
“Pernah, tapi lupa.” 10 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah nabi
saat menjelaskan materi pelajaran. Vau
“Pernah, Nabi Ibrahim.” 16 Januari 2017
Guru pernah menceritakan kisah Nabi Ibrahim
saat menjelaskan
materi pelajaran.
Key “Iya, Ibrahim” 16 Januari 2017
Guru pernah menceritakan kisah Nabi Ibrahim
saat menjelaskan
materi pelajaran
281 10. Ketika ada hari besar
keaagamaan, biasanya di sekolah
di adakan kegiatan apa saja?
Adt “Pengajian, tukar kado atau kado
silang.” 9 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari
besar keagamaan dengan pengajian dan kado silang bagi siswa.
Ketika ada peringatan hari besar keagamaan, di sekolah diadakan
kegiatan pengajian, bersedekah, saat Idul Fitri terdapat kegiatan syawalan,
dan saat Idul Adha menyembelih hewan korban.
Pu “Pengajian, Kado silang.” 9 Januari
2017 Sekolah mengadakan peringatan hari
besar keagamaan dengan pengajian dan kado silang bagi siswa.
Na “Pengajian, tukar kado, pas Idul Adha
korban, Idul fitri salim- salim.” 9
Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari
besar keagamaan dengan pengajian, kado silang bagi siswa, penyEmbelihan
hewan kurban saat Idul Adha, dan syawalan saat Idul Fitri.
Ik “Mbeleh, mendengarkan, sedekah.” 10
Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari
besar keagamaan dengan menyembelih hewan kurban dan mengdakan kegiatan
sedekah.
Rai “Pengajian, mbeleh sapi, mbeleh
kambing, tukar kado.” 10 Januari 2017
Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian,
menyembelih hewan kurban, dan kado silang.
Vau “Pengajian, mbeleh sapi, jabat tangan.”
16 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari
besar keagamaan dengan pengajian, menyembeilh
hewan kurban,
dan syawalan.
Key “Pengajian, menyembeleh sapi atau
hewan kurban.” 16 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari
besar keagamaan dengan pengajian dan menyembeilh hewan kurban.
282 11. Apakah kamu pernah
mengikuti lomba keagamaan yang
diikuti sekolah? Adt
“Belum” 9 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan
lomba keagamaan
yang diiukuti
sekolah. Lomba keagamaan yang pernah
diikuti siswa adalah lomba saat wisuda akbar TPA, lomba membaca
Al-Quran, lomba sholat, dan lomba wudhu.
Pu “Belum pernah.” 9 Januari 2017
Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba
keagamaan yang
diiukuti sekolah.
Na “Belum pernah, tapi ada lomba-lomba
saat wisuda akbar TPA lomba membaca Al-
Quran.” 9 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan
lomba keagamaan
yang diiukuti
sekolah. Akan tetapi terdapat lomba membaca Al-Quran saat wisuda akbar
TPA.
Ik “Tidak” 10 Januari 2017
Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba
keagamaan yang
diiukuti sekolah.
Rai “Di sekolah pernah ikut lomba sholat,
wudhu.” 10 Januari 2017 Siswa pernah mengikuti lomba sholat
dan wudhu. Vau
“Belum” 16 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan
lomba keagamaan
yang diiukuti
sekolah. Key
“Belum” 16 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan
lomba keagamaan
yang diiukuti
sekolah. 12. Kegiatan
ekstrakulikuler keagamaan apa
sajakah yang ada di Adt
“TPA setiap hari Senin, yang ngajar Mbak Erni, Mbak Warni, sama Mbak
Sri.” 9 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
sekolah yaitu TPA. Kegiatan ekstrakulikuler keagamaan
yang ada di sekolah yaitu TPA.
Pu “TPA” 9 Januari 2017
Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
283 sekolah?
sekolah yaitu TPA. Na
“TPA.” 9 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
sekolah yaitu TPA. Ik
“TPA” 10 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
sekolah yaitu TPA. Rai
“TPA” 101 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
sekolah yaitu TPA. Vau
“TPA” 16 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
sekolah yaitu TPA. Key
“TPA” 16 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di
sekolah yaitu TPA. 13. Menurut kamu,
seperti apa tata tertib yang ada di kelas
sekolah yang mengatur tentang
pelaksanaan sholat dhuhazuhur?
Adt “Tidak boleh ramai, wudhu dulu,
berikhtiar.” 9 Januari 2017 Tata
tertib kelas
sekolah yang
mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tidak boleh ramai, wudhu
terlebih dahulu. Tata tertib kelas atau sekolah yang
mengatur pelaksanaan sholat dhuha atau zuhur yaitu semua siswa wajib
mengikuti sholat, saat sholat harus tenang dan tertib. Sebelum sholat
berwudhu dahulu, membaca doa dalam hati, serta membaca doa sholat
dhuha.
Pu “Wajib ikut semua, tenang, wudhu
dulu.” 9 Januari 2017 Tata
tertib kelas
sekolah yang
mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur
yaitu semua
siswa wajib
mengukutinya dan berwudhu terlebih dahulu sebelum sholat.
Na “Tenang, membaca doa dalam hati,
wudhu, membaca doa sholat duha.” 9 Januari 2017
Tata tertib
kelas sekolah
yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan
zuhur yaitu tenang, membaca doa di dalam hati, wudhu terlebih dahulu, serta
membaca doa shoalt dhuha setiap selesai sholat.
284 Ik
“Tidak boleh ramai, tertib” 10 Januari 2017
Tata tertib
kelas sekolah
yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan
zuhur yaitu tidak boleh ramai dan harus tertib.
Rai “Tidak boleh ramai, harus anteng, kalau
ramai harus ngulangi.” 10 Januari 2017
Tata tertib
kelas sekolah
yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan
zuhur yaitu tidak boleh ramai. Vau
“Engga boleh ramai.” 16 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan
zuhur yaitu tidak boleh ramai. Key
“Tidak boleh ramai, harus tertib.” 16 Januari 2017
Tata tertib
kelas sekolah
yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan
zuhur yaitu tidak boleh ramai dan harus tertib.
14. Apa yang akan dilakukan Bapak Ibu
guru ketika ada siswa yang melakukan
kesalahan? Adt
“Diminta untuk istighfar 33 kali, dan mengumpulkan sampah.” 9 Januari
2017 Ketika ada siswa yang melakukan
kesalahan guru akan meminta siswa untuk
istighfar 33
kali dan
mengumpulkan sampah. Ketika ada siswa yang melakukan
kesalahan bapak ibu guru akan menasehatinya,
meminta siswa
istighfar 33 kali, membantu piket, dan mencari sampah.
Pu “Diminta untuk istighfar 33 kali, dan
mengumpulkan sampah.” 9 Januari 2017
Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan meminta siswa
untuk istighfar
33 kali
dan mengumpulkan sampah.
Na “Ambil sampah, baca istighfar, sama
dinasehati.” 9 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan
kesalahan guru akan meminta siswa untuk
mengumpulkan samapah,
beristighfar dan menasehatinya.
285 Ik
“Disuruh bantu piket, dinasehati, sama mencari
sampah.” 10 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan
kesalahan guru akan meminta siswa untuk
membantu petugas
piket, menasehatinya, dan mencari sampah.
Rai “Menasehati” 10 Januari 2017
Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan menasehatinya.
Vau “Dinasehati, nyari sampah, bantu
piket.” 16 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan
kesalahan guru akan menasehatinya, memintanya
mencari sampah
dan memintanya untuk membantu petugas
piket. Key
“Dinasehati, suruh nyari sampah.” 16 Januari 2017
Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan menasehatinya dan
memintanya untuk mencari sampah.
15. Kegiatan apa saja yang kalian lakukan
ketika piket? Adt
“Nyapu, menyiram tanaman biar tidak mati.” 9 Januari 2017
Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket
yaitu menyapu,
menyirami tanaman.
Ketika piket kegiatan yang dilakukan siswa
adalah menyapu,
membersihkan jendela,
membersihkan papan
tulis, mengganti tanggal di papan tulis,
mengepel, dan menyirami tanaman supaya tidak mati.
Pu “Menyiram tanaman biar tidak layu dan
tidak mati.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika
piket yaitu menyirami tanaman. Na
“Menyiram tanaman,
menyapu, membersihkan papan tulis, mematikan
kipas dan
lampu, membersihkan
jendela.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika
piket yaitu
menyirami tanaman,
menyapu, membersihkan papan tulis, mematikan kipas dan lampu serta
membersihkan jendela.
Ik “Membersihkan papan tulis, nyapu,
siram tanaman.” 10 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika
piket yaitu membersihkan papan tulis,
286 menyapu, dan menyirami tanaman.
Rai “Nyapu, nyulaki, menghapus papan
tulis, mengganti tanggal.” 10 Januari 2017
Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket
yaitu menyapu,
menyulaki, menghapus papan tulis, dan menggantii
tanggal di papan tulis. Vau
“Menyapu, menyulaki, mengepel, menyiram tanaman.” 16 Januari 2017
Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket
yaitu menyapu,
menyulaki, mengepel, dan menyirami tanaman.
Key “Menghapus papan tulis, menyapu,
membersihkan debu.” 16 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika
piket yaitu membersihkan papan tulis, menyapu, dan membersihkan ruang dari
debu.
287 Lampiran 4. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Macam-Macam Karakter Religius
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI MACAM-MACAM No.
Indikator Sub Indikator
Reduksi Hasil Kesimpulan
1. Sikap
dan perilaku
siswa yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agamanya.
a. Siswa
dibiasakan melaksanakan
ibadah sholat
dhuha berjamaah.
Observasi I Hari Senin kelas VI A dan VI B melaksanakan sholat
dhuha di mushola dengan tidak berjamaah. Observasi II
Jadwal sholat dhuha hari Selasa adalah siswa kelas V A dan V B. Siswa sholat dhuha tidak berjamaah.
Observasi III Jadwal sholat dhuha hari Rabu adalah siswa kelas IV
A dan IV B. Siswa sholat dhuha berjamaah. Observasi IV
Hari ini yang mendapat jadwal melaksanakan ibadah sholat dhuha adalah siswa kelas III A dan III B yang
diimami oleh Pak Sr. Observasi V
Hari ini siswa kelas II A dan II B mendapat jadwal pelaksanaan sholat dhuha. Pak Sr berperan sebagi
imam. Observasi VI
Hari ini yang mendapat giliran melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas I A dan I B. Siswa sholat
dhuha berjamaah. Observasi VII
Semua isswa kelas VI A dan VI B melaksanakan Pelaksanaan sholat dhuha dilakukan disetiap kelas
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu: 1.
Senin: Kelas VI A dan VI B 2.
Selasa : Kelas V A dan V B 3.
Rabu : Kelas IV A dan IV B 4.
Kamis : Kelas III A dan III B 5.
Jumat : Kelas II A dan II B 6.
Sabtu : Kelas I A dan I B
288 ibadah sholat dhuha.
Observasi VIII Hari ini siswa kelas V A dan V B mendapat giliran
melaksanakan ibadah sholat dhuha di mushola. Terlihat beberapa siswa sedang antri menunggu giliran
wudhu. Observasi IX
Hari ini siswa yang melaksanakan ibadah sholat dhuha adalah siswa kelas IV A dan IV B.
Observasi X Hari ini siswa kelas III A dan III B mendapat giliran
melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi XI
Hari ini siswa kelas II A dan II B mendapat giliran melaksanakan ibadah sholat dhuha.
b. Siswa
dibiasakan melaksanakan
ibadah sholat
zuhur berjamaah.
Observasi I Sholat zuhur dilaksanakan oleh kelas tinggi yaitu kelas
IV A-B, V A-B, dan VI A-B. Pelaksanaan sholat zuhur secara bergantian tiap kelasnya. Yang berperan
menjadi imam adalah Pak Ru. Selesai sholat Pak Ru membimbing siswa untuk berdzikir
Observasi III Hari ini siswa kelas tinggi melaksanakan sholat zuhur
di mushola secara berjamaah. Selesai shoat siswa berdzikir.
Observasi VII Siswa kelas tinggi melaksanakan ibadah sholat zuhur
berjamaah secara bergantian. Ibadah sholat zuhur dilaksanakan oleh kelas tinggi
yaitu kelas IV, V, dan VI setiap hari Senin dan Rabu. Pelaksanaan sholat zuhur dilakukan secara
bergiliran dengan diimami oleh satu guru laki-laki. Selesai sholat siswa dibimbing untuk berdoa dan
berzikir sebanyak 11 kali yang terdiri dari tiga bacaan dzikir.
289
Observasi IX Karena siswa kelas tinggi hari ini ada jadwal les, maka
pukul 12.20 WIB semua siswa kelas tinggi keluar kelas dan melaksanakan ibadah sholat zuhru
berjamaah. Secara bergantian.
2. Toleransi
siswa terhadap
pelaksanaan ibadah
agama lain.
a. Siswa
dibiasakan untuk
tidak menggangu
teman yang
berbeda agama ketika
sedang beribadah.
Observasi I Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah
sholat zuhur, siswa lain yang tidak melaksanakan sholat beristirahat di halaman sekolah.
Observasi II Ketika siswa yang beragama muslim di kelas V A dan
V B sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha, siswa kelas lain tidak membuat kegaduhan di dekat mushola.
Dan siswa yang lain bermain di halaman sekolah. Observasi III
Ketika siwa kelas IV A dan IV B melaksanakan sholat dhuha siswa yang lain asik bermian di halaman
sekolah. Observasi IV
Ketika ada kelas yang sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha, siswa lain tidak membuat ramai
lingkungan sekitar mushola. Observasi V
Karena setiap hari Jumat dilaksanakan kegiatan tadarus di semua kelas, maka siswa yang beragama
non muslim diminta untuk menunggu di luar kelas sampai tadarus selesai.
Observasi VI Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan
ibadah sholat dhuha atau zuhur di mushola, siswa lain
yang tidak
melaksanakan tidak
mengganggunya dan tetap bermain di halaman sekolah.
290 Ketiak kelas I A dan I B sedang melaksanakan sholat
dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah dan tidak menggangu siswa yang sedang sholat.
Observasi VII Ketika ada kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah
sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah. Observasi VIII
Ketika siswa kelas V A dan V B melaksanakan sholat dhuha, siswa lain tidak membuat keramaian di dekat
mushola. Observasi IX
Ketika kelas IV A dan IV B sedang melaksanakan sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah
dan
tidak menggangu
siswa yang
sedang
melaksanakan sholat. Observasi X
Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah.
Observasi XI Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah
sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah.
b. Siswa
dibiasakan untuk
tidak menghina
bentuk ibadah
agama lain.
Observasi I Terlihat tidak ada siswa yang menghina kelas VI A
dan VI B ketika melaksnakan sholat dhuha. Observasi II
Ketika ada siswa yang melaksanakan sholat di mushola siswa lain tidak menghinanya.
Observasi V Siswa tidak pernah menghina bentuk ibadah agama
lain.
291 Siswa tidak pernah menghina bentuk ibadah agama
lain. Observasi X
Tidak terlihat ada siswa yang menghina temanyya yang sedang melaksanakan sholat dhuha.
Observasi XI Tidak terlihat ada siswa yang menghina temanyya
yang sedang melaksanakan sholat dhuha.
c. Siswa
dibiasakan untuk
menghargai pelaksanaan
ibadah
agama lain.
Observasi I Bagi kelas yang mendapatkan giliran melaksanakan
ibadah sholat dhuha, maka siswa lain yang beragama non muslim tidak diijinkan untuk beristirahat terlibih
dahulu sebelum temannya selesai sholat. Observasi II
Siswa non muslim di kelas V A dan V B tidak diijikan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum teman
sekelasnya selesai melaksanakan sholat dhuha. Observasi III
Ketika siswa muslim di k elas IV A dan IV B sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa non muslim
yang ada di kelas tersebut belum diperbolehkan jajan terlib dahulu. Akan tetapi harus menunggu temannya
selsesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi IV
Bagi siswa yang beragama non muslim di kelas III A dan III B, belum diperbolehkan untuk beristirahat
sebelum temannya selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha.
Siswa dibiasakan untuk menghargai pelaksanaan ibadah agama lain. Bagi siswa non muslim yang
kelasnya mendapat giliran untuk melaksanakan ibadah sholat dhuha, tidak diberbolehkan untuk
keluar kelas dan istirahat. Akan tetapi diminta untuk menunggu temannya di dalam kelas sampai
temannya selesai sholat dhuha. Ketika kegiatan tadarus berlangsung siswa non muslim diminta
untuk menunggu di luar kelas sampai tadarus selesai.
292
Observasi V Siswa yang beragama non muslim di kelas II A dan II
B, ketika temannya sedang melaksanakan sholat dhuha mereka menunggunya di dalam kelas dan tidak
langsung istirahat. Observasi VI
Bagi siswa non muslim di kelas I A dan I B belum diijinkan untuk istirahat, sebelum teman sekalnya
selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi VII
Ketika siswa muslim kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa non muslim
di kelas tersebut menunggu di dalam kelas. Observasi VIII
Ketika siswa muslim kelas V A dan V B melaksanakan sholat dhuha. Siswa kelas V A dan V B
yang non muslim tidak diperbolehkan langsung jajan akan tetapi harus menunggu temannya yang sholat
dhuha selesai. Observasi IX
Ketika siswa muslim kelas IV A dan IV B melaksanakan sholat dhuha. Siswa kelas IV A dan IV
B yang non muslim tidak diperbolehkan langsung jajan akan tetapi harus menunggu temannya yang
sholat dhuha selesai. Observasi X
Bagi siswa yang beragama non muslim di kelas III A dan III B, belum diperbolehkan untuk beristirahat
293 sebelum temannya selesai melaksanakan ibadah sholat
dhuha. Observasi XI
Saat pelaksanaan tadarus bagi siswa yang beragama non muslim diminta untuk menunggu di luar kelas
sampai kegiatan tadarus selesai. Bagi siswa yang beragama non muslim di kelas II A dan II B, belum
diperbolehkan untuk beristirahat sebelum temannya selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha.
3. Siswa hidup
rukun dengan
pemeluk agama
lain. a.
Siswa bermain bersama dengan
teman yang
berbeda agama.
Observasi I Siswa bermain bersama saat istirahat tanpa membeda-
bedakan agama. Observasi II
Terlihat ketika istirahat berlangsung, semua siswa berbaur dan bermain bersama tanpa membeda-
bedakan agama yang dianut temannya. Observasi III
Saat istirhat terlihat semua siswa dari kelas yang berbeda dan agama yang berbeda sedang asik bermain
di halaman sekolah. Observasi IV
Saat istirahat semua siswa bermain bersama walau beda agama.
Observasi V Terlihat ketika istirahat semua siswa berbaur bersama
tanpa membedakan agamnya. Observasi VI
Terlihat ketika sedang istirahat semua siswa bermain Ketika sedang istirahat semua siswa berbaur
bersama dan bermain bersama di halaman sekolah maupun di luar sekolah walaupun agama mereka
berbeda.
294
bersama di halaman sekolah dengan ceria. Observasi VII
Saat istirahat semua siswa bermain bersama di halaman sekolah dengan gembira walapun mereka
berbeda agama Observasi VIII
Terlihat ketika bel tanda istirahat berbunyi semua siswa keluar kelas untuk bermian dengan temanya.
Observasi IX Ketika istirahat berlangsung siswa bermain bersama
dengan temannya walapun berbeda agama dengan gembira.
Observasi X Saat istirahat berlangsung semua siswa bermain
bersama walapun agama mereka berbeda. Observasi XI
Saat istirahat berlangsung semua siswa bermain bersama walapun agama mereka berbeda.
b. Siswa dibiaskan
untuk menolong teman
yang sedang kesulitan
walau berbeda
agama.
Observasi I Saat pelajaran Fa terluka karena tergores paku saat
bermain memasukkan tangannya ke dalam laci meja. Kemudian Ik membantunya untuk mengobati luka Fa
dengan betadine.
Siswa dibiasakan menolong temannya yang sedang dalam kesulitan walapun berbeda agama.
295 Lampiran 5. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Strategi dan Hambatan melalui Kegiatan Pengembangan Diri
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI STRATEGI DAN HAMBATAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
No. Indikator
Sub Indikator Reduksi
Kesimpulan
1. Kegiatan
Rutin Sekolah
a. Membiasakan
berdoa sebelum
pelajaran.
Observasi I Ma memimpin doa, semua siswa membaca doa sebelum pelajaran
beserta artinya dengan duduk tangan sedakp di atas meja dan kepala menunduk. Di awal pergnatian jam pelajaran mataematika dan
Pendidikan Agama guru mengajak siswa membaca basmallah. Observasi II
Siswa berbaris di depan kelas sebelum masuk kelas dengan dipimpin oleh Nau. Kemudian siswa masuk kelas sambil bersalaman dan
mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika masuk kelas Bu Mu mengecek kuku siswa. Setelah itu Nau memimpin doa, semua siswa
berdoa sebelum belajar beserta artinya. Observasi III
Sebelum masuk kelas siswa berbaris terlebih dahulu dengan dipimpin oleh Na. Selesai berbaris siswa masuk kelas. Siswa sebelum belajar
membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Siswa berdoa dengan sikap duduk tangan sedakp di atas meja dan kepala menunduk. Di
setiap awal pergantian jam guru mengajak siswa membaca basmallah bersama-sama.
Observasi IV Sebelum masuk kelas dan berdoa, siswa kelas III A terlebih dahulu
berbaris di depan kelas. Hari ini yang memimpin barisan adalah Naf. Sete
lah Naf mengatakan, “Berdoa mulai.” semua langsung berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Setelah istirahat kedua dan
Kegiatan rutin membiasakan berdoa sebelum pelajaran dilakukan setiap hari. Sebelum siswa
masuk kelas di jam pertama siswa berbaris terlebih dahulu di depan kelas dengan dipimpin
oleh salah satu siswa secara bergiliran sesuai dengan nomor presensi dan tanggal. Satu siswa
yang memimpin berbaris ini, nantinya juga akan memimpin pemberian salam dan doa di awal
pembelajaran serta memimpin pemberian salam dan doa ketika pulang sekolah. Setelah berbaris,
siswa masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan
basmallah dan bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam. Kemudian salah satu siswa
memimpin pemberian salam dengan mengetuk meja dengan penghapus sebagai pemberian aba-
aba. Setelah itu dilanjutkan dengan berdoa doa sebelum belajara dan dilanjutkan dengan
membaca artinya. Ketika berdoa, sikap siswa yaitu dengan duduk tangan sedekap di atas meja
dan kepala menunduk. Di setiap awal pergantian jam pelajaran, siswa juga dibiasakan membaca
basmallah.
296 dilanjutkan dengan mata pelajaran IPS Bu Mu membuka pelajaran
dengan mengajak siswa membaca basmallah. Observasi V
Pu mendapat giliran untuk memimpin pemberian salam dan doa. Siswa berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Sikap siswa saat
berdoa dengan duduk, tangan sedekap di atas meja, dan kepala menunduk.
Observasi VI Hari ini Ol mendapat giliran untuk memimpin berbaris dan berdoa..
Bagi siswa yang putri pengecekan kuku dilakukan oleh Ni, sedangkan siswa laki-laki dicek oleh Raf. Di awal pergantian jam
pelajaran Bahasa Jawa siswa membaca basmallah. Observasi VII
Hari ini Raf mendapat giliran memimpin berdoa. Siswa berdoa, dengan tangan sedekap di atas meja kepala menunduk anak- anak
membaca doa doa sebelum belajar berserta artinya. Observasi VIII
Di awal pembelajaran Bahasa Indonesia jam ke 5 siswa membaca basmallah bersama-sama. Setelah istirahat kedua dan akan
melanjutkan pelajaran SBK siswa membaca basmallah. Observasi IX
Sebelum masuk kelas semua siswa berbaris di depan kelas yang dipimpin oleh Ev. Semua siswa duduk di kursi dengan tangan
sedekap dan kepala menunduk. Seperti biasa doa yang dibaca saat awal pembelajaran adalah doa sebelum belajar dan dilanjutkan
dengan artinya. Siswa berdoa dengan khusyuk. Observasi X
Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas dengan dipimpin
297 Nin. Siswa perempuan dipersilahkan masuk kelas terlebih dahulu.
Pemimpin doa yaitu Ki, semua siswa berdoa sebelum pelajaran beserta artinya.
Observasi XI Hari ini Ram mendapat giliran untuk memimpin berbaris. Setelah
siswa siap satu persatu siswa masuk kelas dengan bersalaman dan mengucapkan salam pada Bu Mu. Ram memimpin ucapan salam
pada Bu Mu dan doa. Seperti biasa siswa berdoa dengan sikap duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk.
b. Membiasakan
berdoa sesudah
pelajaran.
Observasi I Pada akhir pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama
Islam siswa membaca hamdallah. Observasi II
Selesai pelajaran IPS siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar ditunjukkan yang baik dan yang
buruk serta doa kafaratul majelis yang dipimpin oleh Na. Observasi III
Selesai pelajaran Bahasa Indonesia dan PKn siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa berdoa doa minta agar
diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Observasi IV
Selesai pelajaran PKn Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah. Selesai satu jam pelajaran IPS Bu Mu mengajak siswa membaca
hamdallah sebelum istirahat. Observasi V
Sebelum pulang anak-anak berdoa terlebih dahulu. Pu maju untuk memimpin pemberian salam dan doa. Adapun doa yang dibaca
adalah doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Kegiatan rutin membiasakan berdoa sesudah
pelajaran di lakukan setiap hari pada akhir pergantian
jam pelajaran
atau sebelum
beristirahat siswa diajak untuk membaca hamdallah. Sebelum siswa pulang, dibiaskan
untuk membaca doa agar diberi petunjuk yang baik dan buruk serta doa penutup majelis.
Ketika akan keluar kelas untuk pulang, siswa bersalaman dengan guru serta mengucapkan
salam.
298 Sikap siswa ketika berdoa dengan tangan sedekap di atas meja,
kepala menunduk, dan duduk. Observasi VI
Di akhir pelajaran Bahasa Jawa siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa seperti biasaya berdoa-doa supaya di tunjukkan
yang benar dan doa penutup majelis. Sikap siswa saat berdoa tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk.
Observasi VII Selesai pelajaran Ketika pendidikan agama islam berakhir siswa
membaca hamdallah oleh Bu End. Sebelum pulang sekolah seusai BTA siswa membaca doa agar ditunjukkan yang benar, doa penutup
majelis, doa kedua orang tua, beserta artinya. Observasi VIII
Sebelum istirahat ke dua Bu Mu mengakhiri pelajaran SBK dengan mengajak siswa membaca hamdallah. Ketika akan pulang Ray maju
di depan kelas untuk memimpin berdoa. Siswa berdoa minta ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis.
Observasi IX Diakhir pelajaran Bahasa Indonesaia, pendidikan agama, dan PKn
siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benara dan doa penutup majelis. Sikap
saat siswa berdoa dengan duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk.
Observasi X Siswa membaca hamdallah ketika jam pelajaran IPA telah berakhir.
Setelah semua kelas selesai berkemas-kemas Ki langsung maju untuk memimpin berdoa. Semua siswa duduk dengan tangan sedekap di
atas meja dan kepala menunduk. Semua siswa berdoa dengan
299 khusyuk membaca bacaan doa agar diberi petunjuk yang benar dan
doa penutup majelis. Selesai berdoa semua siswa keluar kelas dengan bersalam dengan Bu Mu dan mengucapkan salam.
Observasi XI Sebelum menutup pelajaran Bu Mu mengajak siswa membaca
hamdallah dan pelajaran diakhiri dengan Bu Mu mengucapkan salam.
c. Mengadakan
tadarus dan
hafalan surat
pendek.
Observasi V Siswa membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nass.
Saat tadarus siswa tidak menggunakan Juz Amma. Kegiatan tadarus diakhiri
dengan membaca shadaqallah’hulazim. Obsrevasi XI
Siswa diminta untuk tadarus membaca surat Al-Fatihah sampai surat Al-Ikhlas beserta artinya. Satu persatu ayat dibaca dengan artinya.
Siswa tadarus dengan khusyuk. Selesai tadarus Bu Mu menjelaskan isi surat Al-Fatihah kepada siswa. Bu Mu menenkankan pada makna
ayat ke lima surat Al-Fatihah yang menjelaskan bahwa kita harus memohon hanya kepada Allah. Bu Mu menasehati bahwa isi surat
Al-Quraan itu harus diamalakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan rutin mengadakan hafalan surat pendek
dilakukan setiap hari Jumat pagi. Siswa membaca surat-surat pendek. Terkadang selain
membaca arabnya siswa juga membaca artinya saat
tadarus. Dan
guru terkadang
juga menjelaskan isi dari salah satu surat yang dibaca
siswa.
d. Mengadakan
sholat zuhur
berjamaah sesuai dengan
jadwal yang
telah ditentukan.
Observasi I Sholat zuhur dilaksanakan oleh kelas tinggi yaitu kelas IV A-B, V A-
B, dan VI A-B. Pelaksanaan sholat zuhur secara bergantian tiap kelasnya. Yang berperan menjadi imam adalah Pak Ru. Selesai sholat
Pak Ru membimbing siswa untuk berdzikir Observasi II
Setiap Selasa siswa kelas tinggi tidak diwajibkan melaksanakan sholat zuhur berjamaah di sekolah karena mereka pulang lebih awal,
sebab tidak ada jadwal les. Observasi III
Kegiatan rutin
sholat zuhur
berjamaah dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu yang
diiukuti oleh seluruh siswa kelas IV, V, dan VI. Pelaksanaan sholat zuhur dilakukan secara
bergiliran karena ruang mushola terbatas dengan diimami oleh guru laki-laki di setiap kloternya.
Selesai sholat, siswa dibimbing untuk membaca doa kebaikan dunia akhirat, doa kedua orang tua,
serta berdzikir sebanyak 11 kali yang terdiri dari tiga bacaan dzikir.
300 Hari ini siswa kelas tinggi melaksanakan sholat zuhur di mushola
secara berjamaah. Selesai shoat siswa berdzikir. Observasi VII
Siswa kelas tinggi melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah secara bergantian.
Observasi IX Karena siswa kelas tinggi hari ini ada jadwal les, maka pukul 12.20
WIB semua siswa kelas tinggi keluar kelas dan melaksanakan ibadah sholat zuhru berjamaah. Secara bergantian.
e. Mengadakan
sholat dhuha
berjamaah sesuai dengan
jadwal yang
telah ditentukan.
Observasi I Hari Senin yang melaksanakan sholat dhuha adalah kelas VI A dan
VI B. Observasi II
Jadwal kelas yang melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas V A dan V B
Observasi III Kelas IV A dan IV B hari ini mendapat giliran untuk melaksanakan
sholat dhuha. Pak Ru berperan sebagai imamnya. Setelah selesai pelasksanaan sholat dhuha Pak Ru langsung mengajak siswa untuk
membaca doa sholat dhuha, bagi siswa yang belum hafal dapat membaca tulisan doa sholat dhuha di dinding depan dalam mushola.
Observasi IV Hari ini kelas III A dan III B mendapat giliran untuk melaksanakan
sholat dhuha. Pak Sr menjadi imamnya. Selesai sholat anak-anak dengan bimbingan Pak Sr membaca doa sholat dhuha. Selain
membaca arabnya, anak-anak juga membaca arti dari bacaan doa sholat dhuha tersebut. Selesai sholat anak-anak diberikan waktu
istirahat 10 menit. Kegiatan sholat dhuha dilaksanakan disetiap
kelas sesuai
dengan jadwal
yang telah
ditentukan, yaitu 1. Senin : kelas VI A dan VI B
2. Selasa : kelas V A dan V B 3. Rabu : kelas IV A dan IV B
4. Kamis : kelas III A dan III B 5. Jumat : kelas II A dan II B
6. Sabtu : kelas I A dan I B Pada kelas VI dan V pelaksanaan sholat dhuha
dilakukan tidak berjamaah. Sedangkan di kelas IV, III, II, dan I pelaksanaan sholat dhuha
dilakukan secara berjamaah dengan diimami oleh salah satu orang guru laki-laki. Setelah
selesai
sholat dhuha,
guru kemudian
membimbing siswa untuk membaca doa sholat doa sebagaimana yang sudah terpajang di
dinding depan dalam mushola.
301
Observasi V Hari ini yang mendapat jadwal pelaksanaan sholat dhuha adalah
siswa kelas II A dan II B. Pelaksanaan sholat dhuha diimami oleh Pak Sr. Selesai sholat anak-anak dibimbing untuk membaca doa sholat
dhuha beserta artinya. Observasi VI
Hari ini yang mendapat giliran melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas I A dan I B. Sholat dhuha dilaksanakan secara berjamaah.
Selesai sholat anak-anak dibimbing untuk membaca doa sholat dhuha.
Observasi VII Semua siswa kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah sholat dhuha
secara tidak berjamaah di mushola. Selesai sholat anak-anak membaca doa sholat dhuha.
Observasi VIII Hari ini siswa kelas V A dan V B mendapat giliran melaksanakan
sholat dhuha. Terlihat siswa sedang antri untuk berwudhu. Observasi IX
Siswa kelas IV A dan IV B melaksanakan ibadah sholat dhuha. Pak Ru akan menjadi imam pada sholat dhuha hari ini. Setelah selesai
sholat anak-anak tidak langsung keluar, akan tetapi secara bersama- sama membaca doa sholat dhuha.
Observasi X Hari ini siswa kelas III A dan III B sholat dhuha di mushola dengan
diimami oleh Pak Ju. Setelah selesai sholat anak-anak dibimbing untuk membaca bacaan doa sholat dhuha berserta artinya. Selesai
sholat anak-anak diizinkan untuk beristirahat. Observasi XI
302 Siswa kelas II A dan II B melaksanakan sholat dhuha dengan
khusyuk dengan Pak Sr sebagai imamnya. Selesai sholat, siswa dibimbing untuk membaca doa sholat dhuha beserta artinya. Selesai
berdoa siswa diperbolehkan untuk beristirahat.
f. Membiasakan
peserta didik
untuk mengucapkan
salam sebelum dan
sesudah kegiatan
pelajaran.
Observasi I Siswa mengucap salam pada guru ketika awal jam pelajaran pertama
dan akhir pelajaran terakhir. Bu Mu masuk dengan mengucap salam “Assalammualaikum”. Siswa masuk kelas juga dengan mengucap
salam. Observasi II
Di awal pembelajaran jam pertama dan sebelum pulang sekolah siswa mengucapkan salam pada guru. Sedangkan pada setiap awal dan
akhir pergantian jam pelajaran guru yang mengucapkan salam dan dijawab oleh siswa.
Observasi III Awal jam pertama semua siswa mengucapkan salam pada Bu Mu.
Ketika akan pulang sekolah semua siswa juga mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika pelajaran agama islam siswa menjawab salam
yang diucapkan Bu End. Observasi IV
Di awal jam pelajaran yang pertama yaitu IPA siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika selesai jam pelajaran terakhir sebelum
berdoa pulang siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Dan di setiap pergantian jam pelajaran siswa yang menjawab salam dari guru.
Observasi V Sebelum berdoa Pu memimpin pemberian salam pada Pak Yu dengan
aba-
aba “Beri salam”. Kemudian siswa mengucapkan “Assalammualaikum wr.wb.” Sebelum doa pulang sekolah Pu juga
Siswa sudah terbiasa mengucapkan salam pada guru diawal jam pelajaran pertama dan ketika
akan berdoa sebelum pulang sekolah. Sedangkan disetiap awal dan akhir pergantian jam pelajaran
siswa yang menjawab salam dari guru.
303
memimppin pemeberian salam. Observasi VI
Di awal jam pertama pembelajaran, sebelum berdoa siswa mengucapkan salam pada Bu Mu yang dipimpin oleh Ol. Sebelum
pembacaan doa sebelum pulang sekolah memimin pemberian salam pada Bu Mu.
Observasi VII Hari ini pada jam pertama Raf yang bertugas untuk memimpin doa
dan
ucapan salam.
Seperti biasa
siswa mengucapakan
“Assalammualaikum Ms. Na” .. “Good Morning Ms. Na, good morning my friends
.” Observasi VIII
Di setiap pergantian jam pelajaran siswa menjawab salam dari Bu Mu. Ketika akan berdoa sebelum pulang siswa mengucapkan salam
pada Bu Mu dengan dipimpin oleh Raf. Observasi IX
Sebelum berdoa Ev maju untuk memimpin pemberian salam pada Bu Mu dengan memberikan tanda mengetuk meja dengan pengahapus
dan berkata, “Beri salam” Siswa “Assalamulaiakumum wr. wb.” Ketika akan berdoa sebelemum pulang sekolah pun siswa juga
memebrikan salam dengan dipimpin oleh Ev. Observasi X
Di awal jam pelajaran pertama siswa mengucapkan salam pada Bu Mu dengan dipimpin oleh Ki. Sebelum doa pulang sekolah siswa
mengucapkan salam pada Bu Mu. Observasi XI
Ram memimpin pemberian salam pada Bu Mu dan semua siswa
mengucapkan ,”Assalammualaikum wr. wb.”
304 g.
Membiasakan peserta
didik untuk
mengucap salam
ketika bertemu
dengan guru.
Observasi I Hari ini Pak Ju menyambut anak-anak di depan gerbang sekolah.
Siswa yang baru tiba sekolah langsung bersalaman sambil mengucapkan salam pada Pak Ju. Ketika peneliti sedang mengamati
tiba-tiba Su anak kelas VI, menghampiri peneliti dan bersalaman sambil mengucapkan salam.
Observasi II Sesampainya di gerbang sekolah siswa langsung menghampiri Pak Ju
untuk bersalaman dan mengucap salam. Ketika pulang sekolah siswa bersalaman dengan Bu Mu yang sudah berdiri di dekat pintu. Siswa
bersalaman sambil mengucapkan asslammualaikum pada Bu Mu saat keluar kelas.
Observasi III Saat bersalaman dengan bapak ibu guru setiba di sekolah siswa
mengucapakan salam. Saat akan masuk kelas di jam pertama siswa bersalam dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Saat akan
keluar kelas untuk pulang sekolah, siswa bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam.
Observasi IV Saat kegiatan sapa pagi, siswa yang baru tiba di sekolah bersalaman
dengan Pak Ju dan Bu Pri sambil mengucapkan salam
“Assalammualaikum”bagi yang beragama islam dan “selamat pagi” bagi yang non muslim. Setelah selesai berbaris siswa msuk kelas
dengan bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Begitu pula ketika pulang siswa keluar kelas sambil salaman dengan
Bu Mu dan mengucapkan salam. Observasi V
Ketika tiba di sekolah siswa langsung menghampiri Pak Ju dan Ketika bertemu dengan bapak ibu guru di
sekolah siswa bersalaman sambil mengucapkan salam. Kebiasaan ini dapat dilihat ketika
kegiatan sapa pagi, ketika siswa masuk kelas pada jam pertama, ketika siswa keluar kelas akan
pulang, serta ketika siswa menemuai bapak ibu guru di luar kelas.
305
bersalaman sambil mengucapkan salam. Observasi VI
Pak Ju dan Pak Sr sudah berdiri di depan halaman Terlihat siswa yang baru tiba di sekolah menghampiri Pak Ju dan Pak Sr untuk
bersalaman sambil mengucapkan salam. Siswa yang lain keluar kelas untuk pulang sekolah dengan bersalam sambil mengucapkan salam
pada Bu Mu. Observasi VII
Ketika Bu End tiba di kelas Na langsung menghampiri Bu End dan mengajak beliau berjabat tangan sambil mengucapkan salam.
Observasi VIII Selesai berdoa sambil keluar kelas siswa bersalaman dengan guru
sambil mengucapkan salam. Observasi IX
Ketika masuk kelas setelah berbaris siswa masuk kelas bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Ketika keluar kelas akan
pulang skeolah siswa mengucapkan salam sambil bersalaman dengan Bu Mu.
Observasi X Siswa masuk kelas diawal jam pelajaran pertama dengan bersalaman
sambil mengucapkan salam.
h. Melatih
peserta didik
untuk mencintai
lingkungan sekolahnya.
Observasi II Siswa menyapu, membersihkan papan tulis, dan mengganti tanggal
yang tertulis di papan tulis. Li dan Ma menyirami tanaman yang ada di depan kelasnya dengan air yang sudah disediakan di dalam botol.
Setelah selesai menyirami Li dan Ma mengisi kembali botol dengan air di kamar mandi.
Observasi III Siswa dilatih untuk mencintai lingkungan
sekolahnya melalui kegiatan piket kelas yang sudah ditentukan dalam jadwal regu piket setiap
harinya. Adapun bentuk kegiatan untuk melatih siswa mencintai lingkungan sekolahnya yaitu
menyapu ruang kelas dan sekitar luar ruang kelas, membersihkan jendela kelas dengan
306 Petugas piket kelas membersihkan lingkungan kelasnya dengan
menyapu, membersihkan jendela, dan membuang sampah pada tempatnya. Ketika pelajaran Ki dan Fa menegur Be untuk berbuat
kebaikan dengan mengambil sampah yang ada di dekat tempat Be. Observasi IV
Terlihat petugas piket sedang membersihkan kelas, ada yang menyapu, membersihkan jendela dengan kemoceng, menghapus
papan tulis, dan menyirami tanaman yang ada di depan kelasnya. Observasi V
Terlihat petugas piket sedang membersihkan ruang kelas, ada yang menyapu, memersikahan jendela, menyirami tanaman , dan ada pula
yang menyapu ditangga dekat kelas. Observasi VII
Petugas piket membersihkan ruang kelas dan lingkungan luar sekitar kelas. Ada juga petugas piket yang sedang menyiram tanaman.
Observasi IX Pagi hari sebelum bel tanda masuk kelas berbunyi, petugas piket
membersihkan ruang kelas dan menyirmai tanaman yang ada di depan kelas.
Observasu XI Terlihat petugas piket hari Jumat sedang membersihkan ruang kelas,
ada yang sedang menyapu dan ada pula yang sedang membersihkan jendela dengan kemoceng.
kemoceng, membersihkan
papan tulis,
menyirami tanaman, membersihkan laci meja, dan membiasakan anak membuang sampah pada
tempatnya walapun bukan sampah miliknya, serta setiap hari Sabtu guru akan menunjuk satu
siswa sesuai gilirannya untuk mencuci taplak meja guru di rumah dan membawa kembali ke
sekolah pada hari Senin.
i. Membiasakan
peserta didik
untuk mengucapkan
terima kasih,
Observasi I Pu berkata kalau bilang terima kasih itu kalau ditolong, kalau berbuat
salah bilang maaf, kalau minta tolong bilang tolong. Observasi II
Bu Mu mengucapkan terima kasih kepada Nau karena sudah Peserta didik dibiasakan untuk mengucapkan
terima kasih ketika sudah dibantu oleh orang lain atau temannya, mengucapkan maaf ketika
berbuat salah pada temannya, dan mengucapkan tolong jika akan meminta bantuan kepada orang
307 maaf,
dan tolong.
memimpin bernyanyi lagu Indonesia Raya sebelum pelajaran. Saat pelajaran Ham usil dengan teman sebangkunya, kemudian oleh Bu
Mu dimnta untuk meminta maaf. Pu dan Vau meminta izin untuk ke kamar mandi, ketika kembali ke kelas Pu mengucapkan salam dan
mengucapkan terimakasih pada Bu Mu. Ketika pelajaran SBK belangsung Ma dan Ism duduk bersebelahan, terlihat saat Ma akan
keluar dari tempat duduknya Ism menutupi jalannya, melihat kejadian tersebut Bu Mu menegurnya supaya Ism memberikan jalan pada Ma
dan saling memaafkan. Observasi III
Ism mengganggu Na saat di dalam kelas, kemudian oleh Bu Mu Ism diminta meminta maaf kepada Na sambil bersalaman.
Observasi IV Adt meminta izin pada Bu Mu untuk keluar membuang sampah.
Ketika pembelajaran sedang berlangsung tidak sengaja tempat pensil Vau tersenggol tangnnya dan terjatuh. Melihat kejadian tersebut Bu
Mu meminta siswa lain untuk membantu membereskan tempat pensil Vau yang jatuh tersebut. Terlihat Adt dan Pu ikut membantu
membereskan tempat pensil Vau. Bu Mu meminta Ca dan Ar untuk bermaafan karena mereka bertengkar.
Observasi VI Ada satu orang siswa yang izin ke kamar mandi dan setelah masuk ke
kelas kembali mengucapkan terima kasih pada Bu Mu. Az mengembalikan potongan kuku pada Bu Mu dengan mengucapkan
terima kasih. Observasi VIII
Di saat jam istirahat di dalam kelas III A, Ni yang sedang asik bermain terjatuh karena tersandung kaki Be. Melihat kejadian itu, Ky
lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan di kelas seperti ketika sudah dipinjami barang
mengucapkan terima kasih, saat sengaja atau tidak sengaja melukai temanya mengucapkan
maaf, dan ketika akan meminta bantuan temannya untuk menolongnya.
308 langsung menarik telingan Be dan memintanya untuk minta maaf
pada Ni. Akhirnya Be minta maaf dengan Ni sambil bersalaman. Bu Mu meminta tolong Li untuk mengembalikan buku pada Na di meja
guru. Observasi IX
Bu Mu mengucap terima kasih pada Ev yang sudah mempimpin menyanyi lagu Indonesia Raya.
Observasi X
Bu Mu menegur Rai supaya berkata, “Minta tolong Ham.” ketika akan meminta tolong temannya. Adt mengucapkan ,”Terima kasih
bu.” pada Bu Mu. Observasi XI
Selesai tadarus, Arz dan Ham mengembalikan juz amma ke dalam almari. Ketika Arz tidak dapat membuka pintu almari karena kedua
tangannya memegang juz amma, Li membantunya dengan membukakan pintu almari.
j. Membiasakan
peserta didik
untuk meminta izin
ketika meminjam
barang orang lain.
Observasi I Pu berkata kalau engga bilang berarti nyuri. Waktu pelajaran
matematika beberapa siswa kelas III A meminta kertas label pada Adt dengan bertanya “Adt boleh minta tidak?”. Ram juga meminta izin
pada Bu Mu untuk meminjam penggaris yang ada di meja guru. Observasi II
Pu meminta izin pada Bu Mu untuk meminjam minyak kayu putih yang ada di meja guru.
Observasi III Adt meminta izin pada Bu End saat izin keluar kelas, karena akan ke
kamar mandi. Arz meminta izin pada Ham untuk meminja barang yang ada di tempat pensil Ham
Peserta didik dibiasakan untuk meminta izin ketika meminjam barang milik temannya dan
ketika meminjam barang yang ada di meja guru. Selain itu ketika akan ke kamar mandi peserta
didik juga meminta izin kepada guru.
309
.Observasi VI Ki meminta ijin pada Bu Mu untuk meminjam pastel di almari guru.
Bu Mu menegur Raf supaya meminta izin dahulu kalau mau meminjam spidol Riz.
Observasi VIII Ca meminta izin pada Bu Mu untuk meminjam penggaris yang ada di
meja guru. Observasi IX
Ham meminta izin pada Na untuk meminta kertas label. Observasi X
El meminta izin meminjam penggaris yang ada di meja guru pada Bu Mu. Rai meminta izin pada Bu Mu untuk mengambil kertas di meja
guru.
k. Mengadakan
ekstrakulikuler Baca Tulis Al-
Quran sesuai jadwal
yang ditentukan.
Observasi I Baca Tulis Al-Quran di laksanakan pada hari Senin untuk kelas I A
dan III A. Bagi siswa yang sudah jilid 5, 6, dan Al-Quran berkelas di lantai bawah. Sedangkan yang jilid 1, 2, 3, 4 berada di kelas lantai
atas. Sambil menunggu giliran untuk mengaji anak-anak diberikan materi oleh guru TPA yang berasal dari Fitri Insani. Materi yang
diberikan yaitu menuliskan ayat dari suatu surat beserta artinya. Kegiatan TPA akan berakhir pada pukul 13.00 WIB.
Observasi II BTA dilaksanakan di kelas I B dan III B.
Observasi V Hari ini yang mendapat jadwal melaksanakan BTA adalah siswa
kelas II A dan II B. Observasi VII
Pukul 12.00 WIB kegiatan BTA dilaksanakan. Guru membuka Kegiatan rutin Baca Tulis Al-Quran BTA atau
TPA dilaksanakan untuk kelas rendah dengan jadwal sebagai berikut.
1. Senin : kelas I A dan III A
2. Selasa : kelas I B dan III B
3. Jumat : kelas II A dan II B
Pengajar BTA berasal dari lembaga Fitri Insani. Selama proses kegiatan BTA di dalam kelas III
A terdapat tiga orang guru mengaji. Tempat duduk siswa putra dan putri dipishkan siswa
putra di sebelah utara dan siswa putri di sebelah selatan. Bagi siswa yang iqra jilid 1,2,3,4 berada
di ruang kelas atas, sedangkan yang iqra jilid 5,6, dan Al-Quraan berada di lantai bawah. Sebelum
dimulai guru mengajak siswa untuk berdoa.
310 pelajaran dengan mengucapkan salam. Pada kegiatan BTA tempat
duduk putra dan putri dipisahkan. Putri duduk di sebelah selatan sedangkan putra diduduk di sebelah utara. Pada awal pembelajaran
guru meminta siswa membaca doa robbizitdini beserta artinya dan doa untuk kedua orang tua. Sebelum mulai mengaji siswa diberikan
tugas untuk menulis arab jilid 6 hal 6. Sambil menunggu dipanggil giliran untuk mengaji, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru.
Kegiatan TPA berakhir pada pukul 13.00 WIB Observasi VIII
Hari ini yang melaksanakan kegiatan BTA adalah kelas I B dan III B. Observasi XI
Kelas II A dan II B hari ini mendapat giliran melaksanakan kegiatan BTA.
Kemudian siswa diberikan tugas untuk menulis arab yang ada dibuku iqra dan dilanjutkan
dengan mengaji, satu per satu siswa akan dipanggil oleh guru. Kegiatan BTA berakhir
pukul 13.00 WIB. Sebelum pulang siswa berdoa terlebih dahulu.
2. Kegiatan Spontan
a. Memperingat
kan peserta
didik yang
tidak melaksanakan
ibadah.
Observasi II Bu Mu mengingatkan siswa untuk duduk dengan kepala menunduk
dengan mengingat Allah saat akan mulai berdoa. Sebelum pulang sekolah pukul 11.35 Bu Mu mengingatkan kembali pada siswa
dengan berkata, “Supaya pecahnnya utuh harus sholat lima waktu.” Observasi III
Ketika selesai mencocokkan soal latihan matematika Bu Mu bertanya
pada siswa, “Siapa yang betul semua? yang jujur ya.” Observasi IV
Bu Mu mengingatkan kembali pada siswa, “Hayo anak-anak posisi
kepala menunduk sambil mengingat- ingat Allah.” Ketika siswa
diminta untuk berdiksusi tentang sumber energi dan kegunannya Bu Mu mengatakan, “Mengerjaknnya harus jujur ya, tidak boleh mencuri
pembicaraan orang lain.” Bu Mu mengajak siswa untuk bersyukur atas apa yang dmiliki dengan mengucap alhamdulilah. Selesai berdoa
Bu Mu memperingatkan siswa ketika akan berdoa supaya dengan sikap yang baik yaitu
kepala menunduk, mengingatkan siswa supaya sholat lima waktu, mengingatkan Arz untuk
segera wudhu, memperingatkan siswa untuk jujur saat mengerjakan soal evaluasi dan soal
diskusi, membantu orang tua, ketika makan sambil duduk dan dengan tangan kanan, serta
memotong kuku setiap hari Jumat.
311 doa sebelum pulang sekolah
Bu Mu mengingatkan siswa, “Anak- anak jangan lupa ya kukunya dipotong, besuk kan hari Jumat sesuai
tuntunan. Besuk Sabtu ibu akan cek ya.” Observasi VI
Siswa yang tadi belum memotong kukunya, menuliskan namanya di papan tulis.
Observasi VII Bu Mu mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi
mataemtaik dengan jujur. Observasi VIII
Ketika akan pulang sekolah Bu Mu mengingatkan anak-anak untuk rajin belajar dan membantu orang tua.
Observasi IX Ketika akan berdoa sebelum belajar Bu Mu memperingatkan Nau
untuk menundukkan kepala. Bu Mu berkata, “Anak-anak tundukkan kepala ingat-
ingat Allah.” Observasi X
Bu Mu menegur beberapa siswa yang belum melaksanakan sholat subuh dengan alasan bangun kesiangan. Bu Mu menasehati siswa
supaya meminta orang tuanya untuk membangunkannya. Bu End menegur Arz untuk segera berwudhu saat pelaksanaan sholat dhuha.
Observasi XI
Bu Mu memperingatkan siswa, “Ayo berdoa yang benar.” b.
Memperingat kan
peserta didik
yang tidak
mengucapkan
Observasi III Bu Mu meminta Ram untuk mengulangi jawaban salam dari Bu Mu
sendiri. Observasi V
Ketika semua siswa sudah masuk kelas, Zid terlambat datang. Pak Yu Bu Mu memperingatkan siswa untuk menjawab
salam sendiri ketika tidak menjawab salam yang diberikan guru. Bagi siswa yang datang
terlambat, oleh Bu Mu dan Pak Yu diminta untuk mengucapkan salam sendiri pada teman-
312 salam.
memintanya mengucapkan salam sendiri pada teman-temannya. Observasi VIII
Bu Mu menegur siswa yang tidak menjawab salam. Observasi IX
Ketika masuk Ki lupa tidak mengucapkan salam ketika bersalaman dengan Bu Mu. Siswa tersebut kemudian diingatkan oleh Bu Mu
untuk mengucapkan salam. Bu End menegur Ki yang tidak menjawab salam yang diucapkan Bu End. Kemudian Bu End menasehati siswa
jika mengucapkan salam lebih dahulu itu pahalanya lebih besar. Observasi X
Karena Ki datang terlambat kemudian oleh Bu Mu diminta untuk mengucapkan salam pada teman-temannya. Ki ditegur oleh Bu Mu
karena tidak menjawab salam Bu Mu saat membuka pelajaran. temannya. Bu End memperingatkan siswa bahwa
mengucapkan salam pahalanya lebih besar dari pada menjawab salam.
c. Memberikan
nasehat pada peserta didik
yang melakukan
kesalahan.
Observasi I Guru memberikan nasehat pada siswa tidak mengerjakan PR, berkata
kotor, menguap, dan siswa yang makan sambil berdiri. Observasi II
Bu Mu menegur Arz supaya bicara yang baik saja. Waktu pelajaran Ham mengusili teman sebangkunya, oleh Bu Mu mengatakan,
“Tangan ini diciptakan oleh Allah untuk berbuat kebaikan.” Ketka Ram berkata kotor Bu Mu menasehatinya dan mengingatkan siswa
lain supaya temannya mengingatkan dan memintanya beristighfar. Observasi III
Bu Mu menasehati siswa supaya mengucap ‘Barakallah’ jika menjumpai teman tetangganya yang islam sedang berulang tahun.
Bu End juga mengingatkan siswa, “Kalian harus belajar agama di rumah tidak hanya les mapel saja.” Guru selalu mengakan siswa
untuk makan dengan tangan kanan.
Kegiatan spontan yang dilakukan guru ketika ada siswa yang melakukan kesalahan ialah
dengan mmeberikan nasehat yang dilandasakan dengan tuntunan agama supaya sikap dan
perilaku siswa menjadi lebih baik, meminta siswa mengucapkan istighfar, dan memberikan
hukuman kepada siswa untuk berbuat kebaikan dengan mengambil sampah.
313
Observasi IV Saat pembelajaran PKn Li tidak mengerjakan PR, kemudian Li maju
dan menuliskan namnya di papan tulis. Selesai menulis Li kembali duduk, dan beristrighfar dengan kepala menunduk.
Observasi VI Bu Mu mengingatkan siswa, jika sedang mengingatkan temannya
tidak perlu berterika. Bu Mu mengingatkan siswa untuk mengembalikan buku dengan tangan kanan dan tidak dilemparkan.
Bu Mu menegur Ram supaya bicara yang sopan. Terlihat saat waktu istirahat Vau mengingatkan Ram untuk duduk saat makan. Vau juga
mengingatkan Na yang duduk di atas meja supaya tidak duduk di atas meja. Terlihat ketika pelajaran SBK berlangsung Ev menegur Na,
“Serakah” karena meja Na tidak mau berbagi meja dengan Ev. Selesai berdoa Bu Mu mengingatkan pada Ca dan Raf untuk
memotong kukunya terlebih dahulu sebelum pulang. Observasi VII
Ketika Bu Mu sedang menjelaskan Ram terus saja bicara, oleh Bu
Mu ditegurnya, “Bicara yang sopan, kendalikan lidahmu.” Waktu Ki menerima lembar soal dari Bu Mu dengan tangan kiri, kemudian Bu
Mu menegurnya supaya menggunakan tangan kanan. Li menegur Ram yang mengucapkan kata tidak baik.
Observasi VIII Ketika Bu Mu sedang menjelaskan ada beberapa anak yang
mengatakan kata-kata tidak baik. Kemudian oleh Bu Mu ditegur,
“Kalian itu jangan menjadi korban sinetron ya. Apalagi memakai
pakaian yang menunjukkan aurat kalian.”. Observasi IX
Siswa mengingatkan temannya yang duduk di atas meja. Bu Mu
314
meminta Arz untuk mengucapkan istighfar karena berkata kotor. Observasi X
Bu Mu mengingatkan Ram untuk duduk saat minum dan memberikan nasehat padanya untuk selalu bersyukur. Terlihat Adt yang sedang
asik minum sambil berdiri, kemudian oleh Kay ditegurnya dan Kay berusaha untuk mendudukkan Adt. Kay juga melihat Ism yang makan
sambil berdiri, kemudian oleh Key ditegurnya. Kemudian Ism duduk.
d. Memberikan
pujian ketika peserta didik
melakukan kebaikan.
Observasi II Bu Mu memuji Key yang sudah jujur bahwa dirinya belum
mengumpulkan PR matematikanya. Observasi III
Bu Mu memuji semua siswa kelas III A yang telah berbuat kebaikan memberikan kejutan ulang tahun pada beliau.
Observasi VI Bu Mu memuji siswa, yang sudah mematikan lampu dan
mengingatkan kembali untuk mematika kipas angin dalam kelas saat tidak diperlukan.
Observasi VIII Bu Mu memuji kelompok Adt yang telah selesai mengerjakan tugas
kelompok Bahasa Indonesia dengan cepat dan hasilnya baik. Observasi IX
Bu Mu memuji Zi yang menyebutkan istilah “Surga ada ditelapak kaki ibu” ketika Bu Mu meminta siswa untuk berbakti kepada orang
tuanya. Observasi X
Ketika pelajaran PKn Bu Mu meminta Key untuk membacakan jawaban soal no. 5. Key yang termasuk anak pendiam di kelas ketika
membacakan jawabnnya dengan suara yang lantang, Bu Mu pun Guru memberikan pujian secara spontan ketika
ada siswa yang berbuat kebaikan seperti jujur jika tidak mengerjakan PR, mengucapkan kata-
kata yang baik, mematikan kipas dan lampu kelas jika tidak digunakan, berani saat diminta
untuk berbicara, dan menyelesaikan tugas diskusi dengan baik.
315 memuji
nya, “Nah seperti Key ini lo.. kalau pelajaran anteng, tapi
disaat untuk membacakan jawabannya suaranya lantang dan keras.”
3. Keteladanan
a. Guru berdoa
bersama peserta
didik sebelum
pelajaran dimulai
Observasi I Ketika di awal pembelajaran bahasa Inggris Bu Na bersama siswa
berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Ketika pelajaran Matematika Bu Mu membaca basmallah bersama siswa. Begitu pula
saat pelajaran Pendidikan Agama Bu End membuka pelajaran dengan salam dan membaca basmallah bersama siswa.
Observasi II Bu Mu berdoa doa sebelum belajar beserta artinya.
Observasi III Bu Mu ikut berdoa bersama siswa doa sebelum belajar dan
dilanjutkan membacakan artinya. Ketika awal pembelajaran matemtaika Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah.
Observasi IV Bu Mu ikut membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Bu Mu
mengajak siswa membaca basmallah ketika membuka pelajara IPS setelah istirahat.
Observasi V Pak Yu mengikuti doa sebelum belajar beserta artinya.
Observasi VI Bu Mu ikut berdoa bersama siswa sebelum belajar. Bu Mu membaca
doa sebelum belajar dan dilanjutkan membaca artinya. Observasi VII
Ms. Na ikut berdoa doa sebeum belajara beserta artinya. Bu End membuka pelajaran denan mngajak siswa membaca basmallah
Observasi VIII Bu Mu ikut membaca basmallah ketika membuka pelajaran Bahasa
Guru memberikan keteladanan dengan ikut berdoa bersama siswa sebelum pelajaran jam
pertama dimulai dengan membaca doa sebelum belajar beserta artinya dan disetiap awal
pergantian jam pelajaran guru mengucapkan basmallah.
316
Indonesia dan SBK. Observasi IX
Bu Mu ikut berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Bu End dan Bu Mu membaca basmallha bersama siswa ketika akan mengawali
pelajaran. Observasi X
Terlihat Bu Mu ikut berdoa doa sebelum belajar. Observasi XI
Bu Mu ikut berdoa sebelum belajar.
b. Guru berdoa
bersama peserta
didik sesudah
pelajaran dimulai
Observasi I Di akhir pelajaran Bahasa Indonesia Bu Mu membaca hamdallah
bersama siswa. Pelajaran terakhir Pendidikan Agama Bu En membaca bacaan hamdallah bersama siswa untuk mengakhiri
pelajaran. Observasi II
Di setiap akhir perhantian jam pelajaran Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa. Bu Mu ikut membaca doa agar ditunjukkan yang
benar dan doa penutup majelis saat siswa akan pulang sekolah. Observasi III
Bu Mu mengajak siswa mengucap hamdallah setiap pergantian jam ke jam istirahat atau diakhir pelajarannya. Bu Mu juga ikut berdoa
ketika akan pulang sekolah. Observasi IV
Ketika jam pelajaran IPS berakhir dan anak-anak akan istirahat, Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah bersama-sama.
Observasi V Bu Mu ikut berdoa bersama siswa saat akan pulang sekolah. Doa
yang dibaca adalah doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa Guru memberikan keteladanan dengan ikut
berdoa bersama siswa setelah pelajaran jam pelajaran terakhir dengan membaca doa agar
diberi petunjuk yang baik dan doa penutup majelis, dan disetiap akhir pergantian jam
pelajaran guru mengucapkan hamdallah.
317
penutup majelis. Observasi VI
Sebelum istirahat Bu Mu mengucapkan hamdallah bersama siswa. Sebelum pulang sekolah Bu Mu ikut berdoa doa agar diberi petunjuk
yang benar dan doa penutup majelis. Observasi VII
Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa ketika menutup pelajaran matematika. Bu End membaca hamdallah bersama siswa ketika
menutup pelajaran pendidikan agama islam. Observasi VIII
Bu Mu menutup pelajaran SBK dengan membaca hamdallah dan ikut berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar serta doa penutup majelis
ketika akan pulang sekolah. Observasi IX
Bu Mu dan Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa ketika diakhir pergantian jam peljaaran.
Observasi X Bu Mu ikut mengucapkan hamdallah dan berdoa doa agar diberi
petunjuk yang benar serta doa penutup majelis. Observasi XI
Bu Mu mengucap hamdallah setelah pelajaran Bahasa Jawa.
c. Guru
memberikan contoh
sikap berdoa
yang khusyuk
Observasi I Bu Na memberikan contoh sikap berdoa dengan tangan bersedekap di
atas meja dan duduk dengan kepala menunduk. Observasi II
Bu Mu memposisikan diri duduk di kursi dengan tangan sedekap dan kepala menunduk mengikuti doa sebelum belajar berserta artinya.
Observasi III Guru memberikan keteladanan sikap berdoa
yang khusyuk ketika berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan sikap duduk, tangan
sedekap di atas meja, dan kepala menunduk.
318 Bu End memberi contoh sikap berdoa yang khusyuk dengan kepala
menunduk dan tangan sedekap di atas meja ketika berdoa sebelum pulang sekolah
Observasi IV Bu Mu memberikan contoh sikap berdoa yang baik dengan duduk di
kursi tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk saat membaca doa sebelum belajar dan ketika pembacaan doa sebelum
pulang sekolah. Observasi V
Saat berdoa Pak Yu duduk di kursi guru dengan tangan sedekap di atas meja, dan kepala menunduk.
Observasi VI Bu Mu juga memberikan sikap khusyuk saat berdoa, dengan tangan
sedekap di atas meja mata terpejam. Observasi VII
Ms. Na menunjukkan sikap berdoa yang baik dengan duduk, tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk.
Observasi VIII Saat berdoa sebelum pulang sekolah, Bu Mu memberikan contoh
sikap berdoa dengan duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk.
Observasi IX Ketika berdoa sikap Bu Mu duduk di kursi dengan tangan sedekap di
atas meja dan kepala menunduk. Observasi X
Saat berdoa sebelum pelajaran dan doa akan pulang sikap Bu Mu duduk di kursi dengan tangan sedekap di atas meja dan kepala
menunduk.
319
Observasi XI Bu Mu juga menunjukkan sikap berdoa yang khusyuk yaitu duduk
dan tangan sedekap di atas meja sambil kepala menunduk.
d. Guru berperan
aktif dalam
kegiatan hafalan
surat pendek
Observasi I Hafalan surat pendek setiap hari Jumat pagi.
Observasi V Ketika siswa melakukan tadarus Pak Yu ikut membaca surat-surat
pendek yang dibaca siswa. Observasi XI
Saat kegiatan tadarus Bu Mu ikut membaca surat beserta arti dari surat yang juga dibaca siswa. Setelah selsai tadarus Bu Mu
menjelaskan isi ayat ke lima surat Al-Fatihah. Guru memberikan keteladanan saat kegiatan
tadarus setiap hari Jumat pagi. Guru ikut membaca surat-surat pendek. Dan setelah selesai
Bu Mu menjelaskan isi dari salah satu surat yang dibaca siswa.
e. Guru
dan karyawan
sekolah menjadi
contoh
yang baik
dalam kegiatan sholat
zuhur dan
dhuha berjamaah
Observasi I Terlihat saat waktu sholat dhuha Pak Sr sedang melaksanakan sholat
dhuha. Saat sholat zuhur bapak ibu guru melaksanakan sholat zuhur berjamaah di mushola.
Observasi II Ketika waktu sholat zuhur tiba bapak ibu guru segera menuju
mushola untuk melaksanakan sholat zuhur berjamaah yang hari ini di imami oleh Pak Ju.
Observasi III Pak Ru menjadi imam pelaksanaan sholat dhuha siswa kelas IV A
dan IV B. Bu Ri pun ikut mendampingi siswa melaksanakan ibadah sholat dhuha. Ketika pelaksanaan sholat zuhur beberapa bapak ibu
guru ikut melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah dengan siswa. Observasi IV
Terlihat ketika pelaksanaan sholat dhuha Bu Mu, Bu Pri, Bu End, dan Pak Sr ikut mendampingi pelaksanaan ibadah sholat dhuha siswa
Keteladanan yang diberikan bapak ibu guru dan karyawan
sekolah yaitu
dengan ikut
melaksanakan sholat dhuha dan zuhur berjamaah di mushola setiap hari dan saat sholat dengan
sikap yang khusyuk.
320 kelas III A dan III B. Selesai sholat dhuha terlihat Bu Mu merapikan
mukena yang kurang tertata dengan rapi dan ada beberapa mukena yang tidak ada pasangannya.
Observasi V Terlihat Pak Sr menjadi imam saat pelaksanaan sholat dhuha di kelas
II A dan II B. Observasi VI
Terlihat ketika pelaksanaan sholat dhuha Bu En dan Bu Fi ikut melaksanakan ibadah sholat dhuha.
Observasi VII Terlihat Pak Ju ikut melaksanakan ibadah sholat dhuha.
Observasi VIII Terlihat Pak Ru berjalan menuju mushola untuk melaksanakan
ibadah sholat dhuha. Saat pelaksanaan sholat dhuha di kelas V A dan V B terlihat Pak Sr, Pak Adt, dan Bu Wu ikut melaksanakan sholat
dhuha. Observasi IX
Hari ini Pak Ru dan Bu Ri ikut mendampingi pelaksanaan ibadah sholat dhuha.
Observasi X Terlihat Bu Mu, Bu Pri, Bu End, dan Pak Ju mengikuti pelaksanaan
sholat dhuha kelas III A dan III B. Saat sholat zuhur terlihat Pak Yu, Bu Fi dan beberapa siswa kelas VI sedang melaksanakan ibadah
sholat zuhur berjamaah. Observasi XI
Terlihat Bu Ar, Bu End, dan Pak Sr mengikuti pelaksanaan sholat dhuha.
4. Pengkondisia a.
Menyediakan Observasi I
Pengkondisian lingkungan dengan menyediakan
321 n Lingkungan
tempat ibadah yang nyaman
Terdapat mushola dengan ukuran sekitar 5 m x 7 m. Mushola dalam keadaan bersih dan rapi. Di dalam mushola terdapat tiga almari yang
berfungsi untuk meletakkan alat-alat ibadah seperti mukena, sajadah, peci, Al-Quran, jilid, dan tasbih. Di dalam mushola dilengkapi dua
kipas angin. Tempat wudhu untuk putra ada di sebelah luar, sedangkan yang putri berada di dalam.
Observasi II Mushola dalam keadaan bersih dan rapi. Dan di sediakan dua tempat
wudhu yaitu untuk putri dan putra Observasi III
Mushola dalam keadaan yang bersih, tempat wudhu juga bersih, dan alat ibadah tertata dengan rapi.
Observasi IV Mushola dalam keadaan nyaman dan bersih, yang sebelumnya telah
disapu oleh Pak Sa selaku petugas kebersihan sekolah. Observasi V
Mushola dalam kondisi yang bersih, tempat wudhu putra dan putri juga dalam keadaan yang bersih. Alat ibadah tertata rapi di almari.
Observasi VI Mushola dalam keadaan yang bersih, alat ibadah tertata rapi di almari
dalam mushola. Observasi VIII
Mushola dalam kondisi yang bersih, tempat wudhu yang tersedia juga dalam kondisi yang bersih.
Observasi IX Mushola dalam keadaan yang bersih, alat ibadah tertata dengan rapi,
tempat wudhu juga bersih. Observasi X
tempat ibadah yang nyaman yaitu terdapat satu mushola dengan ukuran sekitar 5 m x 7 m yang
setiap hari dalam kondisi yang bersih. Di dalam mushola terdapat tiga almari yang digunakan
untuk meletakkan alat-alat ibadah, dan dua buah kipas angin. Di dekat mushola juga disediakan
dua buah tempat wudhu yang berada di sebelah luar untuk siswa laki-laki dan tempat wudhu
yang di sebelah dalam untuk siswa perempuan.
322 Mushola dalam keadaan yang bersih, alat ibadah tertata rapi di almari
dalam mushola. Observasi XI
Mushola dalam keadaan bersih, di depan mushola disediakan beberapa keset.
b. Menyediakan
alat ibadah
yang layak
Observasi I Terdapat banyak mukena yang bersih dan harum, sajadah, sarung,
peci, Al-Quran, jilid, dan tasbih. Observasi II
Di dalam mushola terdapat mukena, sajadah, sarung yang layak dan biasa digunakan oleh siswa dan bapak ibu guru untuk sholat.
Observasi III Mukena, sarung, sajadah dalam keadaan yang bersih dan harum.
Selain itu, juga terdapat alat ibadah Al-
Quran, iqr’a, tasbih, dan peci. Observasi IV
Di dalam almari mushola terdapat mukena, sarung, sajadah dalam kondisi yang bersih dan harum.
Observasi V Di dalam almari mushola terdapat beberapa pasang mukena
berukuran kecil yang bagus khusus digunakan untuk siswa. Terdapat pula mukena yang berukuran besar untuk digunakan guru. Ada pula
bebrapa sajadah yang layak digunakan. Observasi VI
Terdapat beberapa mukena berukuran kecil dan berukuran besar dalam kondisi yang bersih dan harum. Terdapat sajadah yang
berukuran besar dan sedang. Observasi VII
Di dalam almari mushola terdapat alat ibadah mukena, sarung, peci, Di dalam mushola disedikan alat ibadah seperti
mukena, sarung, sajadah, dan peci yang dalam keadaan bersih dan wangi. Selain itu juga
terdapat tasbih, iqra, dan Al-quran. Alat-alat ibadah tersebut masih layak dan tertata rapi di
dalam almari.
323
sajadah, tasbih, iqra dan Al-Quran. Observasi VIII
Mukena, sarung, sajadah, peci, tasbih, Al-Quran, dan iqra dalam kondisi yang baik.
Observasi IX Mukena, sarung, sajadah dalam keadaan yang bersih dan harum.
Observasi X Terdapat beberapa mukena berukuran kecil dan berukuran besar
dalam kondisi yang bersih dan harum. Terdapat sajadah yang berukuran besar dan sedang.
Observasi XI Di dalam almari mushola terdapat alat ibadah mukena, sarung, peci,
sajadah, tasbih, iqra dan Al-Quran.
c. Memasang
tulisan dinding yang
berisi ajakan
mematuhi perintah
agama
Observasi I Di dalam mushola terdapat tulisan dinding:
“Sebesar keinsfanmu sebesar itu pula keberuntunganmu.” “Agama itu adalah nasehat”
“Agama Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi.” Sedangkan di dinding luar kelas terdapat tulisan:
“Awali semua dengan doa.” “Cintailah saudaramu seperti mencintai diri sendiri.”
“Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” Observasi II
Di dalam mushola dan sepanjang dinding luar sekolah dipasang beberapa tulisan ajakan mematuhi perintah agama.
Observasi III Di dalam ruang mushola dan di luar dinding kelas terdapat pajang
tulisan yang berisi ajakan mematuhi perintah agama seperti mulai lah Pengkondisian lingkungan dengan memasang
tulisan dinding yang berisi ajakan mematuhi perintah agama baik di dalam mushola atapun
didinding luar kelas. Tulisan yang ada di dalam mushola yaitu:
1.
Sebesar Keinsafanmu Sebesar Itu Pula Keburuntunganmu.
2. Agama Itu Adalah Nasehat.
3. Agama Islam Itu Tinggi Dan Tidak Ada
Yang Melebihi. Tulisan yang ada di dinidng luar kelas, yaitu:
1. Awali Semua Dengan Doa.
2. Cintailah Saudaramu Seperti Mencintai Diri
Sendiri. 3.
Tangan Di Atas Lebih Baik Daripada Tangan
324 semua dengan doa, dan tangan di atas lebih baik dari pada tangan di
bawah. Di Bawah.
4. Sayangi
Saudaramu Seperti
Kamu Menyayangi Dirimu Sendiri.
d. Memajang
tulisan tentang tata
cara beribadah
Observasi I Di dalam mushola terdapat tulisan dan bacaan tentang: asmaul husna,
ilmu tajwid, jenis bacaan mad, dan bacaan doa sholat dhuha. Observasi III
Di dalam mushola terdapat pajang tentang tata cara membaca Al- Quran dengan ilmu tajwid yang baik dan benar, dan jenis-jenis
bacaan mad. Observasi IV
Di dinding dalam mushola terpajang tulisan Jenis Bacaan Mad, Doa Sholat Dhuha, Ilmu Tajwid, Asmaul Husna.
Pengkondisian lingkungan dengan memajang tulisan tentang tata cara beribadah yang
terpajang di dalam mushola. yaitu: tulisan Asmaul Husna, Ilmu Tajwid, Jenis Bacaan Mad,
dan Doa Sholat Dhuha.
e. Memajang
pengumuman jika
akan memperingatai
hari-hari besar keagamaan
Observasi I Disediakan satu buah papan pengumuman dengan papan white board
untuk menulisakan pengumuman-pengumuman termasuk tentang peringatan hari besar keagamaan.
. Berdasarkan hasil observasi disediakan satu buah
papan pengumumann yang terbuat dari white board di dekat tepmat parkir guru. Papan ini
digunakan untuk menulisakan pengumuman- pengumuman termasuk tentang peringatan hari
besar keagamaan kepada siswa dan wali murid.
5. Faktor
penghambat Faktor
penghambat Observasi I
Ram ketika di nasehati oleh Bu Mu masih belum patuh, justru tertawa sendiri dan masih mengulangi perbuatannya yang salah. Ketika waktu
sholat dhuha masih banyak siswa yang belum khusyuk. Dan ketika sholat dhuhur kondisi mushola terdengar sangat riuh karena siswa
yang menunggu antrian sholat asik berbicara dengan temannya di luar.
Observasi II Masih banyak siswa yang tidak mendengarkan ketika guru
Faktor penghambat dalam pengembangan diri yaitu tingkat kesadaran siswa dalam bersikap
dan bertindak yang sesuai dengan ajaran agama yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat masih
ditemukan
beberapa siswa
yang masih
mengucapkan kata-kata
kotor, tidak
mendengarkan ketika sedang diberi nasehat oleh guru, makan sambil berdiri dan dengan tangan
kiri, dan saat sholat berjamaah masih ramai
325
memberikan nasehat. Observasi III
Ketika Bu End memberi nasehat pada siswa saat di dalam kelas, masih banyak terdapat siswa yang asik mengobrol sendiri.
Observasi IV Beberapa siswa masih mengucapkan kata-kata kotor walapun sudah
diingatkan berulang kali oleh Bu Mu. Terlihat siswa belum dapat meletakkan mukena yang selesai digunakannya dengan rapi di almari
dalam mushola. Observasi V
Ketika pelaksanaan tadarus masih ada beberapa siswa yang tidak ikut mengaji.
Observasi VI Ada dua orang siswa yang lupa memotong kuku padahal hari
sebelumnya sudah diingatkan oleh Bu Mu. Observasi VII
Beberapa siswa masih lupa masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan dan mengucap salam.
Observasi VIII Ketika istirahat masih terlihat banyak siswa yang makan sambil
berdiri. Observasi IX
Siswa masih perlu untuk diingatkan kembali untuk bicara yang sopan.
Observasi X Ketika istirahat masih banyak siswa yang makan dan minum sambil
berdiri dan menggunakan tangan kiri. sendiri.
326 Lampiran 6. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Strategi dan Hambatan melalui Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI STRATEGI DAN HAMBATAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS MELALUI PENGINTEGRASAIAN
DALAM MATA PELAJARAN No.
Indikator Sub Indikator
Reduksi
1. Karakter religius ada
dalam kegiatan
pembelajaran a.
Kegiatan Pendahuluan
Observasi I Di awal jam pertama yaitu pelajaran Bahasa Inggris Ms. Na mengajak siswa membaca doa sebelum belajar
beserta artinya. Di awal pergantian jam pelajaran matematika Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah dan bertanya kabar pada siswa. Siswa menjawabnya dengan ungkapan syukur karena diberi kesehatan dengan
mengucapkan Alhamdullilah. Ketika ada siswa yang tidak masuk Bu Mu mengajak siswa untuk mendoakan siswa tersebut. Di awal pergantian jam pelajaran agama Bu End mengajak siswa membaca basmallah
Observasi II Pada kegiatan pendahuluan jam pertama yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia guru mengajak siswa untuk
membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Ketika awal pergantian jam pelajaran SBK Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah.
Observasi III Pelajaran jam pertama adalah Bahasa Indonesia, sebelum pembelajaran dimulai Bu Mu mengajak siswa
membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Ketika awal pergantian jam pelajaran Pendidikan Agama Islam
Bu End mengucapkan salam dan bertanya kabar pada siswa. Siswa mengucapkan “Allahmdullilah Bu, tetap semangat” sebagi bentuk ungkapan syukur. Di awal pelajaran Bu End juga memberikan nasehat pada siswa
bahwa ulang tahun yang paling penting adalah rasa bersyukur karena telah diberi umur yang panjang. Di awal pergantian jam pelajaran Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah.
Observasi IV Pukul 07.15 WIB pelajaran IPA dimulai Bu Mu melakukan apersepsi tentang materi pelajaran hari ini yaitu
sumber energi yang merupakan ciptaak Allah. Observasi V
Pada kegiatan awal Pak Yu mengajak siswa untuk berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Dan dilanjutkan
327
dengan tadarus Observasi VI
Sebelum mulai belajar siswa berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Pukul 07.15 WIB pelajaran IPA dimulai, pada kegiatan pendahuluan Bu Mu menanyakan kabar kebada siswa. Ternyata hari ini Ray masih belum
berangkat, padahal sudah hampir 1 minggu. Mengetahui hal tersebut, Bu Mu meminta tolong Ik yang kebetulan rumahnya dekat dengan rumah Ray untuk menengoknya dan memastikan Ray sakit apa. Bu Mu pun mengajak
anak-anak untuk mendoakan Ray supaya lekas sembuh dan dapat kembali masuk sekolah. Observasi VII
Pukul 11.00 WIB bel tanda masuk kelas berbunyi, pelajaran dilanjutkan dengan Pendidikan Agama. Bu End membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa bersama-sama membaca basmallah. Pada
kegiatan pendahuluan Bu End bertanya pada siswa siapa y
ang tidak berangkat, Na menjawab “Pu dan Az bu, soalnya sakit.” Kemudian Bu End mengatakan, “Kalian punya tugas lo... yaitu mendoakannnya.” Lalu Na
ditempat duduknya berdoa, “Ya Allah semoga Pu dan Az cepat sembuh. Observasi VIII
Pukul 09.05 WIB bel tanda usai istirahat berbunyi. Semua siswa kelas III A masuk ke kelas. Jam ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Mu membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa
membaca basmallah. Observasi IX
Pukul 07.05 WIB pelajaran pertama yaitu Bahasa Indonesia dimulai. Pada kegiatan awal pembelajaran Bu Mu menyapa Az dan Pu yang sudah kembali masuk sekolah. Kemudian Bu Mu mengajak siswa untuk bersyukur
dengan mengucapakan alhamdulilah. Selanjutnya Bu Mu me
nnaykan kabar siswa, “Apa kabar kalian hari ini anak-
anak?” Siswa menjawab, “Alhamdulilah, baik bu.”. Di kelas Bu Mu mengingatkan Ham untuk beristighfar ketika melakukan kesalahan. Bu End membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Terlihat Ki melamun,
kem udian oleh Bu End ditegurnya. Bu End menasehati siswa dengan berkata, “Mengucapkan salam terlebih
dahulu itu pahalanya lebih besar anak-anak, dibandingkan dengan menjawab salam. Jika diumpamakan mengucapkan salam pahalanya dua dan menjawab salam satu.” Bu End membuka pelajaran dengan mengajak
siswa membaca basmallah. Setelah itu Bu End menanyankan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya hari ini anak- anak?” Siswa menjawab, “Alhamdulliah, tetap semangat, Allahhu akbar.” Pukul 10.10 WIB pelajaran
328 dilanjutkan dengan pelajaran PKn. Bu Mu melakukan apersepsi yang isinya supaya harga dirinya tinggi maka
perlu ada usahanya. Bu Mu menerangkan bahwa harga diri terbentuk dari ucapan, sikap, dan perilaku. Bu Mu mengatakan, “Allah menciptakan mata, tangan itu untuk berbuat kebaikan dan untuk beribadah. Jangan
menggunkan tangan, kaki untuk menyakiti temannya.” Bu Mu mengajak siswa untuk dapat mengontrol diri sendiri. Mengingatkan temannya jika berbuat salah. Bu Mu kembali berkata,”Jika setiap orang tidak peduli
dengan harga dirinya masing-masing, maka dunia ini akan rusak. Kita beda dengan hewan, manusia punya akal
dan budi sedangkan hewan tidak punya.” Observasi X
Pukul 07.15 WIB Bu Mu membuka pelajaran IPA dengan mengucapkan salam “Assalammualaikum wr. wrb.” Bu Mu melakukan pre
sensi kehadiran siswa dengan bertanya, “Siapa yang tidak masuk?”. Siswa menjawab, “Ikhwan Bu, kemarin hujan-hujanan.” Bu Mu bertanya kabar pada siswa, “Apa kabar kalian hari ini?” Siswa
menjawab, “Alhamdullilah, baik bu.” Kemudian Bu Mu bertanya pada siswa kembali, “Siapa yang tadi sholat subuh?” Beberapa siswa mengangkat tangan, “Yang lain kenapa tidak sholat? Kenapa bangun kesiangan? Kalian
kan bisa meminta tolong pada orang tua kalian untuk membangunkan kalian. Mati listrik dan gelap bukan alasan ya anak-
anak. Jika kalian tahu, dahulu Nabi Muhammad itu sholat juga dalam keadaan gelap.” Observasi XI
Siswa dan guru berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Kemudian Bu Mu membuka pelajaran Bahasa Jawa
dengan mengucapkan salam, “Assalammualaikum wr.wb.” Kesimpulan :
Pada kegiatan pendahuluan ada beberapa kegiatan yang dilakukan guru sebelum masuk ke kegiatan inti yaitu: 1.
Pemberian salam : di setiap awal pelajaran guru selalu mengucapkan salam. Bu End memberi nasehat pada siswa bahwa mengucapkan salam itu pahalanya lebih besar daripada menjawab salam.
2. Mengajak siswa berdoa: berdoa doa sebelum belajar beserta artinya pada jam pertama pelajaran. Di setiap awal pergantian jam
pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah. 3.
Menanyakan kabar : mengajak siswa untuk mengungkapkan syukur atas keadaannya dengan mengucapkan Alhamdullilah. 4.
Melakukan presensi: guru mengajak siswa untuk ikut mendoakan siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit, agar cepat sembuh. 5.
Memberikan motivasi : guru memberi nasehat pada siswa bahwa ulang tahun itu yang penting adalah ungkapan syukur atas umur yang panjang, bukan perayaannya. Mengingatkan siswa saat istirahat untuk makan dan minum sambil duduk dan dengan tangan
329 kanan. Bertanya pada siswa siapakah yang sudah melaksanakan sholat subuh.
6. Melakukan apersepsi : pada pelajaran IPA, guru mengajak siswa untuk menysukuri berbagai jenis energi yang telah Allah berikan.
Pada pelajaran PKn, supaya harga diri tinggi maka harus menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang baik. b.
Kegiatan Inti
Observasi I Pelajaran agama islam oleh Bu End diisi dengan materi tentang ilmu tajwid yaitu cara membaca surat Al-Lahab
dengan benar. Siswa antusias saat diminta untuk menuliskan tulisan latin dan arab di papan tulis. Observasi III
Bu End kemudian melanjutkan materi tentang tata cara membaca surat Al-Lahab dengan cara yang benar. Bu End meminta salah satu siswa untuk maju menuliskan huruf latin dari ayat dua surat Al-Lahab. Kegiatan
pelajaran PKn diisi oleh Bu Mu dengan bercerita. Cerita pertama yang berlokasi dirumah, yang isinya sebagai orang yang memiliki harga diri yang tinggi anak-anak tidak boleh sombong, dan harus pandai bersyukur. Bu Mu
menasehati siswa kembali, “Sebagai orang islam kalian harus rajin ibadah, sholat lima waktu.” Bu Mu kembali memberi nasehat pada siswa, bahwa sebagai orang islam kita itu harus berusaha. Selanjutnya Bu Mu memberi
tugas pada masing-masing siswa untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan dirinya. Ternyata masih terdapat beberapa siswa yang bingung untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan dirinya. Bu Mu pun menegurnya dan
berkata, “Kalau kalian tahu akan harga dirinya, kalian itu pasti akan tahu kekurangnnya.” Setelah semua siswa selesai menulisakan kelebihan dan kekurangan dirinya Bu Mu meminta siswa untuk membacakan hasilnya. Na
pun bersedia mempresentasikan hasilnya, “Kelebihan saya, saya pandai, rajin, dan pintar menggambar. Kekurangan saya, saya tidak bisa berenang.” Setelah dua orang siswa membacakan hasilnya Bu Mu kembali
menasehati siswa, “Tidak mungkin mahluk Allah itu sempurna, pasti punya kekurangan.” Observasi IV
Pada kegiatan inti pembelajaran pelajaran IPS materi tentang jenis-jenis pekerjaan siswa diminta untuk menyebutkan pekerjaan orang tuanya. Bu Mu mengajak siswa untuk mensyukuri setiap pekerjaan orang tuanya,
“Anak-anak kalian harus bersyukur pada setiap pekerjaan orang tua kalian. Dan tidak boleh sombong karena pekerjaan orang tuamu mempunyai pangkat yang tinggi. Akan tetapi, kalian juga tidak perlu malu jika orang
tuanya, maaf... hanya tukang cuci atau asisten rumah tangga. Yang penting pekerjaannya halal dan
barokah.” Observasi VI
Pada kegiatan inti Bu Mu menjelaskan tentang kebijakan pemerintah dalam meningkatkan tarif listrik untuk
330 daya 900 Volt ke atas, yang mulai maret pelan-pelan akan dihilangkan. Bu Mu menjelaskan bahwa keluarga
yang daya listriknya 900 Volt ke atas merupakan keluarga yang berkecukupan dalam segi materi. Sehingga begitu pentingnya anak-anak dalam menghemat listrik supaya waktu membayar tidak banyak dan dapat
berhemat. Ketika Bu Mu menerangkan anak-anak mendengarkannya dengan sangat antusias sekali. Kemudian anak-anak diminta menyebutkan kegiatan sehari-hari yang menggunakan listrk. Siswa menjawab dengan
antusias. Bu Mu memberikan nasehat, “Orang yang boros katanya temannya setan. Bahksan rasullullah pernah wudhu hanya dengan segayung air.” Bu Mu mengingatkan siswa kembali, jika saat sholat dhuha pernah melihat
ada anak yang tidak mematikan kran air yang masih menetes sendiri. Oleh karena itu Bu Mu menekankan kembali pada siswa untuk bersyukur atas rezeki air yang telah Allah berikan. Dan juga untuk selalu menjaga
lingkungan sekitar, supaya tetap hijau. Kemudian Bu Mu bertanya pada siswa bagaimana cara menghemat air. Siwa menjawab dengan antusias. Bu Mu kembali
bertanya pada siswa, “Anak-anak siapa yang pernah mususi beras atau mencucui beras?” Bu Mu menjelasakan kepada siswa supaya menggunakan siswa cucian beras untuk
menyirami tanaman, dan aiar bekas cucian untuk menyirami halaman saat musim kemarau. Observasi VIII
Pada kegiatan inti Bu Mu menjelaskan materi tentang Tata Bahasa yaitu membuat kalimat tanya berdasarakan kata tanya. Terlebih dahulu siswa mendengarkan penjelaskan Bu Mu tentang macam-macam kata tanya. Siswa
diajak bersama untuk membaca macam kata tanya yang ada di papan tulis. Kemudian Bu Mu menjelaskan penggunaan kata tanya. Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk mencatat. Ram bertanya pada Bu Mu ketika
ada Pak Ru yang masuk ke kelas dan kemudian keluar, “Bu kenapa Pak Ru badannya besar?” Kemudian Bu Mu menasehati bahwa Allah itu menciptakan manusia dengan berbeda-beda. Ada yang diciptakan pendek, tinggi,
gemuk, dan kurus. Itu semua harus disyukuri. Observasi IX
Pada pelajaran pendidikan agama islam siswa mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket yaitu menuliskan arab berdasarkan tulisan latin. Terlihat ketika siswa lain sedang mengerjakan, Ism berulang kali berusaha
mengingatkan Ham untuk segera mengerjakan bukannya asik bermain sendiri. Anak-anak nampak kesulitan mengerjakan soal latihan. Melihat hal tersebut, akhirnya Bu End menuliskan huruf hijaiyah apa saja yang
dibutuhkan untuk menjawab soal tersebut. Bel tanda berakhirnya jam pelajaran Agama berbunyi. Siswa
mengumpulkan semua hasil pekerjaannya. .” Hari ini pada mata pelajaran PKn siswa akan belajar cara supaya
331 harga diri kita itu baik. Siswa dan Bu Mu mengulas kembali hasil diskusi yang kemarin tentang contoh sikap
yang menunjukkan bentuk harga diri yang tinggi dan rendah. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusinya, siswa diminta untuk menuliskan cara-cara meningkatkan harga diri yang akan di dektekan Bu Mu.
Ram meminta Bu Mu untuk melemparkan penghapus miliknya yang sebelumnya diambil oleh Bu Mu karena
Ram ramai saat pelajaran. Bu Mu pun menegurnya, “Ayo Ram beristighfar kalau berbuat salah itu.” Pukul 11.00 WIB pelajaran dilanjutkan kembali, siswa membaca bersama-sama catatan yang telah ditulisnya. Siswa
melanjutkan mencatat kembali sesuai apa yang didektekan Bu Mu dan kembali membaca bersama-sama. Bu Mu
bertanya, “Dari kelima sikap yang dapat meningkatkan harga diri tadi, siapakah yang sudah melakukannya?” Beberapa siswa mengangkat tangan. Bu Mu menasehati siswa kembali bahwa kita harus berbakti kepada orang
tua, karena hal tersebut adalah cara yang wajib dilakukan sesuai dengan yang diajarkan oleh agama kita. Zidane
berkata, “Surga ada ditelapak kaki ibu.”. Observasi X
Hari ini anak-anak akan mengulas kembali materi tentang energi. Siswa diajak untuk membahas soal yang ada di LKS. Ketika pembahasan soal di LKS, terlihat beberapa siswa masih bingung dalam memahami maksud sumber
energi dan energi yang dihasilkan. Az tertinggal menuliskan jawaban soal no. 10 kemudian Bu Mu menegurnya,
“Ayo Az bangun... Bangun...” Ketika membahas soal tentang sumber energi terbesar yaitu matahari Bu Mu mendekati Ram dan berkata, “Ayo Allah sudah memberikan matahari kepada kita semua, siapa tadi yang tidak
sholat subuh? sambil melihat Ram yang tadi mengangkat tangan tidak sholat subuh.” Pelajaran dilanjutkan dengan mata pelajaran PKn Pelajaran di lanjutkan kembali dengan pembahsan materi semangat kerja. Ketika
sedang menjelaskan Bu Mu menegur Ism yang asik bermain ludah. Kemudian Bu Mu menasehati siswa, “Anak- anak seluruh anggota tubuhmu itu nanti akan dimintai pertanggungjawaban kelak diakhirat nanti. Malaikat akan
bertaya Na matamu itu untuk apa?, Ram lidahmu itu untuk apa? Allah itu sudah memberikan kesempuranaan anggota tubuh kepada kita semua. Di luar sana masih banyak anak-anak yang tidak dikaruniani kesempurnaan
mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Kalian itu lo.. sholat saja minta diskon. Apa kalian mau anggota tubuh kalian didiskon? Tanggungjawab sebagai mahluk Allah adalah untuk beribadah, siswa untuk belajar, dan anak
untuk berbakti kepada orang tua.” Kesimpulan :
Pada kegiatan inti guru mengaitkan karakter religius dengan beberapa materi pelajaran yang ada hubungannya dengan religius. Selain
332 itu, guru juga mengaitkan materi pelajaran dengan kegiatan-kegiatan religius siswa yang dilakukannya dikehidupan sehari-hari.
Adapun karakter religius tampak jelas ada dalam kegiatan inti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, PKn, IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia.
a. Kegiatan
Penutup
Observasi I Waktu pembelajaran Bahasa Indonesia sudah akan berakhir. Pada kegiatan penutup siswa dengan bimbingan Bu
Mu menyimpulkan pembelajaran hari ini. Bu Mu mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan mengajak siswa membaca hamdallah bersama-sama. Pelajaran agama islam berakhir pukul 11.35 WIB. Bu End menutup
pelajaran dengan mengajak siswa membaca hamdallah dan mengucapkan salam. Observasi II
Saat jam pelajaran terakhir yaitu SBK selesai Na kembali memimpin doa pulang sekolah. Sebelum pulang sekolah semua siswa membaca doa agar diberi petunjuk mana yang benar dan doa penutup majelis, serta bacaan
hamdallah. Sebelum pulang sekolah pukul 11.35 Bu Mu mengingatkan kembali pada siswa dengan berkata,
“Supaya pecahnnya utuh harus sholat lima waktu.” Bu Mu memberi instruksi yang keluar kelas duluan adalah siswa putri baru kemudian siswa laki-laki. Bu Mu memposisikan diri di dekat pintu keluar supaya siswa dapat
berslaman. Siswa bersalam sambil mengucapkan asslammualaikum pada Bu Mu saat keluar kelas. Observasi III
Pada kegiatan akhir pelajaran Bahasa Indonesia Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah. Pukul 10.45 WIB pelajaran PKn berakhir, Bu Mu meminta siswa untuk mengucap hamdallah dan mengucapkan salam. Waktu
menunjukkan pukul 11.45 WIB pelajaran PKn telah usai, waktunya anak-anak pulang sekolah. Na memimpin pemberian salam dan doa. Karena anak-anak begitu ramai, Bu Mu mengkondisikan siswa dengan berkata,
“Diam 10 detik.” Semua siswa langsung diam dan tenang. Na kemudian melanjutkan untuk memimpin doa. Doa yang dibaca ketika pulang sekolah adalah allahhumma’arinal haqqa haqqa dan doa penutup majelis. Sebelum
keluar kelas, Bu Mu menunjuk yang pulang terlebih dahulu adalah siswa putri baru di susul siswa putra. Bu Mu memposisikan diri di dekat pintu, semua siswa bersalam dengan Bu Mu sambil mengucap salam sebelum keluar
kelas. Observasi IV
Pukul 11.45 WIB bel tanda berakhirnya jam pelajaran IPS dan bel tanda pulang sekolah berbunyi siswa segara berkemas-kemas. Naf segera maju dan memimpin pemberian salam dan memimpin doa. Semua siswa duduk
333 dengan tangan sedekap kepala menunduk dan membaca doa tunjukkan kebenaran haq dan doa penutup majelis.
Selesai berdoa Bu Mu mengingatkan siswa, “Anak-anak jangan lupa ya kukunya dipotong, besuk kan hari Jumat sesuai tuntunan. Besuk Sabtu ibu akan cek ya.” Kemudian anak-anak keluar kelas dengan bersalaman dengan Bu
Mu. Observasi V
Sebelum pulang setelah pelajaran Bahasa Jawa, Bu Mu mengajak siswa berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis
Observasi VI Pada kegiatan penutup Bu Mu memberikan soal evaluasi dan meningkatkan kembali pada siswa untuk
mengerjakan dengan jujur. Semua siswa menjawab soal dan diberi waktu selama 20 menit. Terlihat pada meja Vau dan Az diberi sekat dengan tempat pensil supaya tidak ada yang saling menyontek. Bu Mu bertanya pada
Raf, “Raf kenapa kemarin kamu tidak berangkat?”. Raf menjawab, “Sakit bu.”. Bu Mu mengingatkan Raf untuk mengirim sms atau Wa jika tidak masuk. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, Bu Mu dan
siswa bersama-sama mengoreksi jawabnnya dengan menukarkan kertas jawabnnya pada meja di depannya. Selesai mngoreksi, semua siswa mengumpulkan lembar jawab pada Bu Mu. Kemudian Bu Mu bersama siswa
menyimpulkan hasil pembelajaran. Ketika jam pertama pelajaran Bahasa Jawa berakhir pada pukul 08.50 WIB. Bu Mu menutup pelajaran dengan mengajak siswa membaca hamdallah dan mengucapkan salam. Pada kegiatan
penutup pelajaran SBK Ol maju ke depan untuk memimpin pemberian salam dan doa. Semua siswa seperti biasaya berdoa-doa supaya di tunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Sikap siswa saat berdoa tangan
sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Selesai berdoa Bu Mu mengingatkan pada Ca dan Raf untuk memotong kukunya terlebih dahulu sebelum pulang. Bagi siswa yang belum selesai mewarnai diminta untuk
melanjutkannya. Siswa yang lain keluar kelas dengan bersalam sambil mengucapkan salam pada Bu Mu. Bu Mu juga menasehati siswa untuk tidak lupa libur sekolah membantu orang tuanya.
Observasi VII Kemudian siswa mengerjakan soal latihan evaluasi dengan tenang. Setelah selesai mengerjakan siswa diminta
menukar jawabnnya dengan teman yang ada dibelakangnya. Siswa dengan guru mencocokkan soal bersma- sama. Saat mencocokan soal evaluasi siswa terlihat antusias. Setelah itu, Bu End memanggil satu persatu siswa
untuk menyebutkan jumlah jawaban yang salah. Pelajaran agama ditutup dengan membaca hamdallah bersama-
334
sama, bu End mengucap salam. Hari ini anak-anak melaksanakan kegiatan baca tulis Al-Quran. Observasi VIII
Waktu menunjukkan pukul 10.45 WIB waktunya untuk istirahat ke dua. Pelajaran ditutup dengan membaca hamdallah dan Bu Mu mengucapkan salam. Diakhir pelajaran SBK pada pukul 11.45 WIB bel tanda pulang
sekolah berbunyi semua siswa diminta berkemas-kemas dan siap berdoa. Ray bertugas untuk memimpin berdoa dan mengucap salam pada Bu Mu. Siswa berdoa minta ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Selesai
berdoa siswa bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam. Bu Mu mengingatkan anak-anak untuk rajin belajar dan membantu orang tua.
Observasi IX Jam pelajaran Bahasa Indonesia sudah berakhir, Bu Mu mengajak siswa mengucapkan hamdallah dan menutup
pelajaran dengan mengucapkan salam. Jam pelajaran pendidikan agama islama berakhir siswa membaca hamdallah bersama-sama. Pelajaran ditutup oleh Bu End dengan mengucapkan salam. Bel tanda istrirahat kedua
berbunyi pada pukul 10.45 WIB. Bu Mu mengajak siswa untuk membaca hamdallah dan menutup pelajaran PKn dengan salam. Sebelum mengakhir pelajaran PKn dan pulang sekolah Bu Mu memberikan soal evaluasi yaitu
siswa diminta menuliskan sikap yang telah dilakukan terhadap terhadap orang tua, kakak atau adik yang menunjukkan harga diri yang tinggi di rumah yang sudah kalian lakukan. Tiba-tiba-tiba Adt mengampiri Bu Mu
yang sedang duduk di kursi guru dan berkata, “Bu kalau adiknya masih di dalam perut gimana?” Bu Mu menjawab,
“Ya kamu bisa mengelus-elus perut ibu mu.”. Ketika siswa yang lain sedang mengerjakan Ry sibuk bermain sendiri, dari jauh Riz memanggil namnya supaya ia segera tenang. Karena waktu pelajaran sudah
hampir habis, bagi sepuluh siswa pertama yang dapat segera mengumpulkan nanti diperbolehkan pulang terlebih dahulu. Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi. Semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya dan
berkemas-kemas. Ev maju untuk memimpin pemberian salam dan doa. Sebelum berdoa anak-anak menutup gordyn yang ada dijendela kelas. Semua siswa berdoa dengan khusyuk sambil membaca doa agar ditunjukkan
yang benar dan doa penutup majelis. Sepuluh siswa pertama yang dapat menyelesaikan tugasnya tadi dipanggil satu per satu untuk pulang terlebih dahulu. Bu Mu mengingatkan pada siswa supaya jangan lupa untuk mengaji,
membantu orang tua. dan mengingatkan orang tua untuk beribadah. Observasi X
Selesai membahas soal IPA yang ada di LKS, siswa diberikan soal latihan sejumlah sepuluh soal pilihan ganda
335 dan lima soal isian singkat yang akan didektekan oleh Bu Mu soalnya untuk melatih konsentrasi siswa. Siswa
diminta untuk duduk tegap dan rileks supaya peredaran darahnya lancar. Satu per satu Bu Mu membacakan soal. Bu Mu mengingatkan kmbali, “Harus jujur ya, jangan sampai temanmu dapat melihat jawabanmu.” Setelah soal
pilihan ganda selesai dibacakan, maka dilajutkan kembali dengan soal isian singkat. Semua siswa telah selesai mengerjakan soal, kemudian dilanjutkan untuk mencocokkan jawabnya. Di kelas Arz kembali melakukan
tindakan yang tidak baik, kemudian oleh Bu Mu diingatkan untuk beristighfar. Pukul 08.45 WIB bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, semua siswa segera mengucap hamdallah dan salam. Selesai mendengarkan
penjelasan dari Bu Mu tentang materi semangat kerja pada pelajaran PKn, siswa diberikan soal evaluasi yang ada dibuku paket. Setelah slesai mengerjakan, siswa diminta untuk menukarkan pekerjaannya dengan teman
yang ada di depannya. Setelah semua soal sudah dicocokkan dan waktu menunjukkkan pukul 11.45 WIB siswa berdoa pulang sekolah.
Observasi IX Sebelum menutup pelajaran Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah dan pelajaran diakhiri dengan Bu Mu
mengucapkan salam.
Kesimpulan : Pada kegiatan penutup guru memberikan soal evaluasi dan selalu mengingatkan siswa untuk mengerjakannya dengan jujur, disetiap
akhir pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca hamdallah, mengucapkan salam, memberi motivasi dengan memberi nasehat agar rajin sholat lima waktu, memotong kuku pada hari Jumat, membantu orang tua. Sebelum pulang sekolah siswa siswa
dibiasakan membaca doa agar diberi petunjuk yang baik dan buruk dan doa penutup majelis.
2. Faktor penghambat
Faktor penghambat Observasi I
Walapun sudah berulang kali dingatkan untuk mengucapkan kata-kata yang baik, tetap saja ada beberpaa siswa yang secara spontan mengucapkan kata-kata yang tidak baik.
Observasi II Guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan karakter religius dalam mata pelajaran matematika. Walapun
begitu terlihat ketika pulang sekolah Bu Mu dapat memberikan nasehat pada siswa yang ada kaitannya dengan materi bilangan pecahan yaitu supaya pecahnnya utuh, maka sholat lima waktunya harus genap.
Observasi III Bu Mu merasa sulit mengintegrasikan karakter religius dalam mata pelajaran matematika.
336
Observasi V Untuk pelajaran Penjaskes dan Bahasa Jawa terlihat guru kesulitan dalam menginternalisasikan karakter religius
pada siswa melalui materi pemebelajaran. Observasi VI
Pada mata pelajaran Bahasa Jawa terlihat guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan karakter religius dalam materi pelajaran.
Observasi VII Pada mata pelajaran matematika guru sulit mengintergrasikan karakter religius dalam materi yang diajarkan.
Observasi X Pada pelajaran Bahasa Indonesia guru belum menunjukkan adanya integrasi karakter religius selama proses
pembelajaran. Observasi IX
Guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan karakter religius di dalam mata pelajaran Bahasa Jawa dan penjaskes.
Kesimpulan
Faktor penghambat yang ditemukan guru dalam pengintergrasian karakter religius dalam mata pelajaran yaitu guru terlihat masih kesulitan dalam mengintergrasikan karakter religius dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Jawa, dan Penjaskes.
337 Lampiran 7. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Strategi dan Hambatan melalui Budaya Sekolah
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI STRATEGI DAN HAMBATAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS MELALUI BUDAYA SEKOLAH
No. Indikator
Sub Indikator Reduksi
Kesimpulan
1. Internalisasi
karakter religius ada dalam
aturan sekolah.
Karakter religius
tertulis dalam aturan sekolah
Observasi VI-VIII Karakter religius tertulis di dalam Tata Krama
siswa yang terdiri dari 3 point utama, sebagi berikut.
A.
Etika Sopan Santun dalam Pergaulan B.
Kegiatan Keagamaan Kebersihan dan Keidsipilanan
Internalisasi karakter religius ada dalam aturan sekolah yaitu di dalam Tata Krama Siswa yang dibagi dalam 3 Bab
yaitu : 1
Etika Sopan Santun dalam pergaulan 2
Kegiatan Keagamaan 3
Kebersihan dan Kedisiplinan 2.
Internalisasi karakter
religius dilakukan di dalam
kelas, sekolah, dan luar sekolah.
Karakter religius
dilaksanakan dalam
kegiatan di kelas
Observasi I Sebelum
masuk kelas
siswa dibiasakan
bersalam dengan guru sambil mengucapkan salam, masuk kelas dengan kaki kanan sambil
mengucapkan basmallah. Sebelum pelajaran berdoa doa doa sebelum belajar beserta artinya.
Setiap akhir pelajaran guru mengajak siswa untuk membaca hamdallah dan di setiap awal
pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah. Sebelum pulang sekolah
siswa membaca doa agar minta diberikan petunjuk yang benar dan doa penutup majelis.
Bagi siswa yang ramai, tidak mengerjakan tugas ataupun PR dengan jujur mereka
menuliskan namanya di papan tulis. Observasi II
Karakter religius dilaksanakan di dalam kelas melalui pembiasaan berbaris di depan kelas dengan dipimpin oleh
salah satu siswa yang mendapat giliran sebelum masuk kelas, mempersilahkan siswa perempuan terlebih dahulu
yang masuk kelas, masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucapkan basmallah sambil bersalaman
dengan guru dan mengucapkan salam, membiasakan anak berdoa doa sebelum beajara beserta artinya di awal jam
pelajaran pertama, membiasakan anak berdoa doa agar diberi petunjuk yang baik dan doa penutup majelis sebelum
pulang sekolah, ketika pulang sekolah keluar kelas sambil bersalaman dengan guru dan mengucapkan salam dan
keluar dengan kaki kiri, setiap awal pergantian jam pelajaran
membaca basmallah
dan mengucapkan
hamdallah disetiap akhir pergantian jam pelajaran, melakukan pemeriksaan kuku oleh siswa, bagi siswa yang
338 Sebelum masuk kelas siswa kelas III A berbaris
di depan kelas. Sebelum masuk kelas siswa bersalam dengan Bu Mu sambil mengucapkan
salam dan melangkahkan kaki kanan sambil ucap basmallah. Pengecekkan kuku siswa setiap
hari Sabtu. Di setiap akhir pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca
hamdallah. Dan di setiap awal jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah..
Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang haq dan doa penutup
majelis. Siswa pulang sekolah dengan terlebih dahulu bersalaman dengan Bu Mu sambil
mengucapkan salam. Observasi III
Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas. Setelah masuk kelas siswa berdoa doa
sebelum belajar beserta artinya. Sikap siswa dan guru saat berdoa duduk dengan tangan
sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Setiap pergantian jam pelajaran guru mengajak
siswa membaca hamdallah dan di awal pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa
membaca basmallah. Setiap awal jam pelajaran pertama dan di jam pelajaran terakhir siswa
yang mengucapkan salam pada guru dengan dipimpin oleh satu siswa yang secara bergiliran
dijadwal sesuai dengan tanggal dan no.presensi. ramai tidak mengerjakan tugas tidak mengerjakan PR
menuliskan namanya di papan tulis, dan siswa mengucapkan istighfar jika melakukan kesalahan.
339 Bagi siswa yang tidak mengerakan tugas, PR,
dan ramai wajib menuliskan namanya di papan tulis sesaui dengan kategori kesalahnnya.
Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa
penutup majelis. Kemudian siswa bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam.
Observasi IV Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan
kelas.
Kemudian siswa
masuk kelas
bersalaman dengan Bu Mu dan mengucap salam. Masuk kelas dengan melangkahkan kaki
kanan terlibah dahulu sambil mengucapkan basmallah. Siswa membaca doa sebelum belajar
beserta artinya dengan sikap tangan sedekap di atas meja, duduk dan kepala menunduk. Bu
juga menunjukkan sikap berdoa yang khusyuk dengan kepala menunduk, duduk, dan tangan
sedekap di atas meja. Bagi siswa yang tidak mengerjakan PR menuliskan namanya di papan
tulis dan mengucapkan istighfar. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi
petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Keluar kelas dengan bersalaman dengan Bu Mu
sambil mengucapkan salam dan keluar dengan kaki kira.
Observasi V Sebelum mulai belajar anak dibiasakan berdoa
340 doa sebelum belajar dan dilanjutkan membaca
artinya. Sebelum
pulang sekolah
anak dibiasakan berdoa doa agar diberi petunjuk
yang benar dan membaca doa penutup majelis. Sikap siswa saat berdoa adalah dengan duduk
tangan sedakap di atas meja dan kepala menunduk.
Observasi VI Sebelum pembelajaran dimulai siswa berbaris
di depan kelas. Kemudian masuk kelas sambil bersalaman dengan Bu Mu dan mengucapkan
salam. Masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucapkan
basmallah. Hari ini diadakan pemeriksaan kuku yang dilakukan oleh siswa. Sebelum belajar
siswa dibiasakan berdoa doa sebelum belajar beserta artinya dan membaca basmallah setiap
akan mulai pergantian jam pelajran. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi
petunjuk yang benar dan membaca hamdallah setiap selesai jam pelajaran. Siswa yang tidak
memotong kuku menuliskan namanya di papan tulis. Jika berbuat salah siswa diminta oleh Bu
Mu mengucapkan istighfar. Observasi VII
Kegiatan awal pembelajaran yaitu masuk kelas degan kaki kanan, sambil baca basmallah dan
bersalaman dengan guru sambil mngucapkan
341 salam. Kemudian siswa membaca doa sebelum
belajar beserta artinya dan mengucapkan hamdallah
setiap selesai
pelajaran dan
mengucap basmallah ketika awal pergantian jam pelajaran.
Observasi VIII Di awal pergantian jam pelajaran siswa dan
guru membaca basmallah. Sedangkan di akhir pergantian jam pelajaran siswa dan guru
membaca hamdallah. Siswa meminta izin pada Bu Mu ketika akan meminjam barang yang ada
di meja guru. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar
dan doa penutup majelis. Sikap ketika berdoa duduk dengan tangan sedekap di atas meja dan
kepala menunduk. Ketika keluar kelas dan hendak pulang siswa bersalaman dengan Bu
Mu sambil mengucapkan salam. Observasi IX
Sebelum masuk kelas siswa bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Masuk
kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan basmallah. Satu
siswa memimpin berdoa, doa sebelum belajar beserta artinya. Setiap awal pergantian jam
pelajaran siswa membaca basmallah dan ketika diakhir
pergantian jam
pelajaran siswa
membaca hamdallah. Ketika akan pulang siswa
342 membaca doa agar ditunjukkan yang benar dan
doa penutup majelis. Selsai berdoa satu per satu siswa keluar kelas sambil bersalaman dengan
Bu Mu dan mengucapkan salam. Siswa keluar dengan melangkahkan kaki kiri.
Observasi X Siswa masuk kelas dengan kaki kanan terlebih
dahulu sambil mengucapkan salam. Siswa masuk kelas dengan bersalaman sambil
mengucapkan salam. Sebelum mulai berdoa siswa mengucapkan salam. Berdoa sebelum
belajar dipimpin oleh satu siswa yang mendapat giliran. Doa yang dibaca sebelum peljaran
adalah doa sebelum belajar beserta artinya. Setiap kali tidak mengerjakan PR, dan tugas
siswa menuliskan namanya di papan tulis. Siswa yang melakukan kesalahan diminta untuk
mengucapkan istighfar. Setiap awal pergantian jam pelajaran siswa dan guru membaca
basmallah. Diakhir pergantian jam pelajaran siswa membaca hamdallah. Sebelum berdoa
pulang sekolah siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Sebelum pulang sekolah siswa
membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Dilanjutkan dengan
bersalaman
dnegan Bu
Mu sambil
mengucapkan salam. Observasi XI
343 Siswa masuk kelas dengan kaki kanan sambil
mengucapkan basmallah. Kemudian ketika masuk kelas siswa bersalaman dengan Bu Mu
sambil mengucapkan salam. Berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Tadarus
membaca surat-surat pendek beserta artinya. Mengucapkan hamdallah di akhir pergantian
jam pelajaran.
Karakter religius
dilaksanakan dalam
kegiatan di sekolah
Observasi I Ketika bertemu dengan guru, siswa diminta
untuk bersalam dengan bapak ibu guru sambil mengucapkan salam bagi yang beragama islam.
Setiap hari Senin yang melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas VI A dan VI B.
Sholat zuhur dilaksanakan oleh semua siswa kelas tinggi serta bapak ibu guru dan karyawan
sekolah. Observasi II
Siswa bersalaman sambil ucap salam dengan guru setibanya di sekolah. Hari ini siswa kelas
V A dan V B melaksanakan ibadah sholat dhuha di mushola. Pukul 12.00 WIB beberapa
guru menuju mushola untuk melaksanakan ibadah sholat zuhur yang diimami oleh Pak Ju.
Observasi III Siswa bersalaman sambil ucap salam dengan
guru setibanya di sekolah. Pelaksanaan sholat dhuha hari ini dilaksankaan oleh siswa kelas IV
Karakter religius dilaksanakan dalam kegiatan di sekolah yaitu melalui pemberian amanat saat upacara yang isinya
berkaitan dengan keagamaan, kegiatan sapa pagi yaitu siswa bersalaman dengan bapak ibu guru dengan
mengucapkan salam, pelaksanaan ibadah sholat dhuha bagi semua kelas sesuai dengan jadwal yang ditentukan,
pelaksanaan ibadah sholat zuhur berjamaah bagi kelas tinggi setiap hari Senin dan Rabu, dan pelaksanaan
kegiatan tadarus setiap hari Jumat pagi.
344 A dan IV B yang didampingi oleh Pak Ru dan
Bu Ri. Pada Pukul 12.20 WIB dilaksanakan ibadah sholat zuhur yang diikuti oleh seluruh
siswa kelas tinggi secara bergantian. Observasi IV
Saat kegiatan sapa pagi siswa yang baru tiba di sekolah bersalaman dengan Bu Pri dan Pak Ju
sambil
mengucapkan salam.
Pelaksanaan ibadah sholat dhuha dilakukan oleh siswa kelas
III A dan III B dengan diimami oleh Pak Sr. Pelaksanaan ibadah sholat zuhur berjamaah
diikuti oleh bapak ibu guru. Observasi V
Terlihat saat kegiatan sapa pagi siswa bersalaman dengan Pak Ju sambil mengucapkan
salam. Di hari Jumat semua kelas melaksanakan tadarus bersama di pagi hari. Siswa membaca
surat-surat pendek bersama dengan bimbingan guru.
Kelas yang
mendapat giliran
melaksanakan sholat dhuha adalah kelas II A dan II B dengan berjamaah yang dimimami
oleh Pak Sr. Observasi VI
Saat kegiatan sapa pagi siswa bersalaman dengan Pak Ju dan Pak Sr sambil mengucapkan
salam. Kegiatan sholat dhuha hari ini dilaksanakan di kelas I A dan I B.
Observasi VII
345 Hari ini siswa kelas VI A dan VI B
melaksanakan ibadah sholat dhuha, dan siswa kelas tinggi melaksanakan ibadah sholat zuhur
berjamaah secara bergantian. Observasi VIII
Terlihat hari ini kegiatan sholat dhuha dilaksanakan oleh kelas V A dan V B. Bapak
ibu guru melaksanakan badah sholat zuhur berjamaah.
Observasi IX Hari ini siswa kelas IV A dan IV B
melaksanakan sholat dhuha. Ketika waktu sholat zuhur tiba, siswa kelas tinggi dan bapak
ibu guru melaksanakan sholat zuhur berjamaah. Observasi X
Siswa bersalaman dengan Bapak Ibu guru sambil mengucapkan salam. Siswa kelas III A
dan III B hari ini melaksanakan kegiatan sholat dhuha berjamaah. Ketika tiba waktu sholat
zuhur, bapak ibu guru segera menuju ke mushola untuk melaksanakan sholat zuhur
berjamaah. Observasi XI
Bersalaman dengan bapak ibu guru ketika tiba di sekolah sambil mengucapkan salam. Tadarus
di setiap kelas.
Karakter religius
dilaksanakan dalam
Observasi I Hari ini kelas melaksanakan kegiatan BTA
Karakter religius dilaksanakan dalam kegiatan di luar sekolah melalui kegiatan ektrakulikuler Baca Tulis Al-
346 kegiatan
di luar
sekolah
adalah siswa kelas I A dan III A. Observasi II
Hari ini yang melaksanakan kegiatan TPA adalah kelas I B dan III B. Adapun yang
mengajar adalah guru TPA dari Fitri Insani. Observasi V
Kelas II A dan II B melaksanakan kegiatan BTA sepulang sekolah.
Observasi VII Hari ini siswa kelas I A dan III A melaksanakan
kegiatan BTA. Observasi VIII
Hari ini yang melaksanakan kegiatan BTA siswa kelas I B dan III B.
Observasi XI Siswa kelas II A dan III B melaksanakan
kegiatan BTA. Quran atau TPA yang dilaksanakan oleh kelas rendah
dengan jadwa hari Senin kelas I A dan III A, hari Selasa kelas I B dan III B, serta hari Jumat kelas II A dan II B.
Pengajar TPA merupakan guru dari lembaga Fitri Insani.
3. Faktor penghambat
Faktor penghambat
dalam budaya sekolah
Observasi I Masih dijumpai beberapa siswa yang setibanya
di sekolah tidak bersalaman dengan bapak ibu guru terlebih dahulu akan tetapi langsung
menuju ke kelas. Observasi II
Masih terdapat siswa yang lupa bersalaman dengan Pak Ju saat tiba di sekolah. Dan
beberapa siswa lupa mengucapkan salam. Dan di dalam kelas Arz masih berulang kali
mengucapkan kata-kata kotor, walaupun sudah Faktor penghambat dalam budaya sekolah yaitu masih
terdapat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam saat bersalaman atau bertemu dengan bapak ibu guru,
ketika sedang melaksanakan sholat masih ramai sendiri, beberapa siswa masih saja mengucapkan kata-kata kotor
walaupun sudah ditegur oleh guru, dan saat pelaksanaan BTA beberapa siswa ada yang tidak mau segera mengaji.
347
diingatkan berulang kali. Observasi III
Saat pelaksanaan sholat zuhur berjamaah terlihat masih ada beberapa siswa yang asik
bermain di halaman sekolah dan tidak segera mengambil air wudhu.
Observasi IV Beberapa
siswa masih
ada yang
lupa
mengucapkan salam ketika masuk kelas. Observasi V
Saat sapa pagi masih terdapat siswa yang lupa mengucapkan salam.
Observasi VII Beberapa siswa laki-laki masih sulit diminta
untuk mengaji ketika sudah dipanggil guru ngajinya untuk segera mengaji.
Observasi VIII Masih ditemukan beberapa siswa yang belum
mengucapkan salam ketika bertemu dengan bapak ibu guru.
Observasi IX Masih dijumpai beberapa siswa yang masuk
kelas tidak mengucapkan salam. Observasi X
Masih terdapat bebrapa siswa yang belum mengucap salam saat bertemu dengan bapak
ibu guru.
348 Lampiran 8. Reduksi, Display, dan kesimpulan hasil wawancara sikap siswa
REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA SIKAP SISWA DAMPAK INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1
A.
Macam Karakter Religius Toleransi Siswa terhadap Pelaksanaan Ibadah Agama lain Ta dan Sh beragama Kristen
No. Pertanyaan
Sumber Jawaban
Reduksi Kesimpulan
1. Kenapa ketika temanmu yang beragama
muslim sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha di mushola kamu mau menunggunya di
kelas, apakah kamu tidak masalah? Ta
“Tidak masalah.” Siswa tidak masalah jika harus
menunggu di kelas. Ketika
siswa non
muslim diminta untuk menunggu di
dalam kelas, saat temannya melaksanakan
sholat dhuha
siswa tidak masalah karena itu merupakan kemauannya sendiri.
Sh “Tidak terpaksa, senang,
karena kemauan sendiri.” Siswa tidak masalah jika harus
menunggu di kelas karena itu kemauan sendiri.
2. Apakah kamu merasa senang atau tidak, ketika
kamu diminta untuk menunggu di luar kelas karena temanmu yang beragama muslim
sedang tadarus di dalam kelas? Ta
“Senang.” Siswa
senang menunggu
temannya di luar saat tadarus. Siswa non muslim mau dan
senang untuk menunggu di luar kelas
ketika pelaksanaan
kegiatan tadarus. Sh
“Mau menunggunya.” Siswa mau menunggu di luar
kelas saat temannya tadarus. 3.
Bagaimana perasaanmu ketika berdoa sebelum dan sesudah pelajaran kamu tidak menyuarkan
doamu karena agamamu yang berbeda dengan temanmu?
Ta “Tidak apa-apa.”
Siswa tidak masalah jika tidak menyuarakan doanya.
Siswa tidak masalah jika tidak menyuarakan doanya.
Sh “Tidak
kenapa-kenapa, tidak masalah.”
Siswa tidak masalah jika tidak menyuarakan doanya.
4. Jika di dalam kelasmua ada teman yang
berbeda agama denganmu bagaimana sikapmu? Ta
“Menghormatinya.” Siswa
akan menghormati
temannya yang berbeda agama dengannya.
Siswa akan
menghormati temannya yang berbeda agama
dengannya.
Sh “Menghormatinya.”
Siswa akan
menghormati temannya yang berbeda agama
dengannya.
349
B. Strategi Pengembangan Diri