Saran KESIMPULAN DAN SARAN

221 2. Hambatan dalam upaya internalisasi karakter religius di SD Negeri Demakijo 1 yaitu: a rendahnya kesadaran siswa untuk menerapkan karakter religius dalam kehidupan sehari-hari, b kurangnya dukungan orang tua, c pengaruh lingkungan sekitar siswa yang tidak baik, d kurangnya waktu untuk mengadakan kegiatan keagamaan di sekolah, e adanya perbedaan agama dalam satu kelas menuntut guru untuk berhati-hati dalam menyampaikan materi pelajaran, f ketersedian dana untuk mengikuti lomba keagamaan yang terbatas, dan g sulitnya mencari peserta lomba seni baca Al-Quran.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah sebagai berikut. 1. Sebaiknya guru membuat patokan khusus terkait jumlah istighfar yang diucapkan siswa ketika melakukan kesalahan. Supaya siswa tidak kembali melakukan kesalahan yang sama. 2. Sekolah sebaiknya membuat jadwal piket membersihkan mushola untuk siswa. Supaya siswa dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan mushola dan kerapian alat ibadah yang ada di mushola. 3. Sekolah sebaiknya memperdengarkan suara azan ketika waktu sholat zuhur tiba yang dikumandangkan oleh siswa dengan jadwal yang sudah ditentukan. 4. Guru sebaiknya membuat buku kegiatan sholat dan perilaku baik yang diberikan pada siswa yang berupa cek list. Sehingga guru dapat memantau apakah siswa sudah berperilaku sesuai dengan karakter religius dalam kehidupan sehari-harinya. 222 5. Sekolah sebaiknya mengadakan kegiatan parenting yang diadakan setiap berapa bulan sekali untuk meningkatkan dukungan orang tua dalam membimbing anak berperilaku sesuai dengan karakter religius. Kegiatan parenting ini bertujuan untuk membelajarkan orang tua siswa bagaimana cara membina anak supaya berkarakter religius. 223 DAFTAR PUSTAKA Abdullah Munir. 2010. Pendidikan Karakter Membangun Karakter Anak Sejak dari Rumah. Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani. Abin Syamsuddin Makmun. 2005. Psikologi Kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Agus Abdul Rahman. 2014. Psikologi Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Agus Wibowo. 2012. Pendidikan Karakter Strategi Membangun Karakter Bangsa Berperadaban. Yoyakarta: Pustaka Pelajar. Agus Wibowo. 2013. Pendidikan Karakter Berbasis Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Akhmad Muhaimin Azzet. 2013. Urgensi Pendidikan Karakter Di Indonesia. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Darmiyati Zuchdi. 2015. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: UNY Press Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Dwi Siswoyo. 2012. Membangun Konstruk Filosofi Pendidikan Nasional Pancasila Sebuah Pendekatan Hermeneutika Dialektis. Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Dyah Kumalasari. 2010 . “Konsep Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dalam Pendidikan Taman Siswa Tinjauan Humanis-Religius. Jurnal Istoria, VIII 1: 55. Endah Sulityawati. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Yogyakarta: PT Citra Aji Parama. Fuad Ikhsan. 2005. Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. http:daerah.sindonews.comread1133848190bocah-sd-jadi-korban-sodomi- siswa-sma-1472063807 25 Oktober 2016 http:fajar.co.id20161102nekat-nyolong-buku-di-perpus-ternyata-duitnya untuk-main-game-online diakses 3 November 2016 pukul 16.00 Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo. 224 Jamal Ma’mur Asmani. 2011. Buku Panduan Internalisasi Pendidikan Karakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press. Kemendiknas. 2010. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa Pedoman Sekolah. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Kemendiknas. 2011. Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Kementrian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Kirschenbaum, H. 1995. One hundred ways to enhance values and morality in schools and youth settings. Needham Heights, MA: Allyn and Bacon. Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitaian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Masnur Muslich. 2011. Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT Bumi Akasara. Mohamad Mustari. 2014. Nilai Karkater Refleksi untuk Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Muchlas Samani Hariyanto. 2013. Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Muhaimin dkk. 1996. Strategi Belajar Mengajar Penerapan dalam pembelajaran pendidikan Agama. Surabaya: Citra Media Muller, Daniel J. 1992. Mengukur Sikap Sosial Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi. Terjemahan: Eddy Soewardi Kartawidjaja. Jakarta: Bumi Aksara. Novan Ardy Wiyani. 2013. Konsep, Praktik Strategi Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Nurul Zuriah. 2011. Pendidikan Moral Budi Pekerti dalam Prespektif Perubahan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Paulus Dwi Hardianto. 2014 . “Pentingnya Pendidikan Interreligius di Sekolah Dasar ”. Jurnal Teologi, 03 01: 19-20. Singgih D. Gunarsa Yulia Singgih D. Gunarsa. 2006. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Gunung Mulia. 225 Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Melalui Peningkatan Pertimbangan Moral. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuanititatif, Kualitatif, Dan RD. Bandung: Alfabeta. Susanta. 2006. Sikap: Konsep dan Pengukuran. Jurnal Administrasi Bisnis, 2 02. Syamsu Yusuf. 2004. Psikologi Perkembangan Anak Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syamsul Kurniawan. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Thomas Lickona. 2013. Educating for character:how our schools can teach respect and responsbility. Terjemahan: Juma Abdu Wamaungo. Jakarta: PT Bumi Aksara. Uri Wahyuni. 2015. Peran Guru dalam Membentuk Karakter Siswa di SD Jigudan Triharjo Pandak Bantul. Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Yogyakarta. Diakses dari http:repository.upy.ac.id3181ArtikelUri20Wahyuni20111426001 24.pdf pada tanggal 18 Desember 2016. 226 LAMPIRAN 227 Lampiran 1. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Data Hasil Wawancara dengan Kepala Sekolah REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1 No Pertanyaan Jawaban Reduksi Kesimpulan 1. Apa sajakah karakter religius yang diinternalisasikan di sekolah ini? “Antara lain sholat dhuha, jamaah zuhur, 5 S di depan itu, PHBI tiap hari besar agama islam itu, kemudian bantuan anak-anak ke yang kena musibah bencana alam, anak sakit, keluarga yang meninggal, korban, tadarus tiap hari Jumat. Kemudian berbaris di depan kelas itu ya, berdoa semau belajar dan sehabis belajar.” Karakter religius yang diinternalisasikan meliputi siswa mengikuti sholat dhuha dan zuhur berjamaah, memperingati hari besar keagamaan, membantu sesama, mengikuti kegiatan tadarus, dan berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Menurut Kepala Sekolah macam karakter religius yang diinternalisasikan adalah pembiasaan sholat dhuha dan sholat zuhur, memperingati setiap hari besar agama, pemberian bantuan kepada korban bencana, anak yang sedang sakit, pemberian bantuan pada keluarga siswa yang meninggal, tadarus setiap hari Jumat, serta membaca doa sebelum dan sesudah pelajaran. 2. Bentuk kegiatan apa yang secara rutin oleh Bapak Ibu guru laksanakan dalam rangka menginternalisasikan karakter religius pada siswa? “5 S itu tiap hari itu dengan cara piket ya, kemudian untuk yang doa itu juga tiap hari, sholat itu juga tiap hari hanya waktu yang berbeda. Kan tempatnya terbatas, nanti kelas I kelas II tapi nanti semuanya kebagian.” Bentuk kegiatan rutin dalam rangka internalisasi karakter religius yaitu kegiatan berdoa dan sholat berjamaah. Kegiatan yang secara rutin dilaksanakan adalah pembiasaan 5 S, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran, pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur sesuai jadwal. 3. Hal apa yang spontan dilakukan oleh BapakIbu guru ketika menjumpai siswa “Kita panggil kita bicara, lalu itu ringan ya cukup anaknya tapi kalau ada perlu konsultasi orang tuanya kita panggil orang tuanya. Hal spontan yang dilakukan guru ketika menjumpai siswa yang melakukan tindakan tidak baik yaitu dengan memanggilnya, menasehati, dan Hal spontan yang akan dilakukan Kepala Sekolah ketika menjumpai siswa yang melakukan kesalahan yaitu memanggil anak yang bersangkutan kemudian dinasehati. Jika 228 melakukan tindakan yang tidak baik? Untuk hukuman itu sudah dilakukan oleh guru kelasnya, ada yang ambil daun dan sampah di hitung berapa sekaligus untuk membimbing anak disiplin juga untuk melatih perhitungan matamatika itu ada. Tapi tidap kelas tidak sama. Hukuman secara fisik tidak ada.” memberinya hukuman untuk mengambil sampah dengan jumlah yang ditentukan. membutuhkan konsultasi dengan orang tuanya akan dipanggilkan orang tuanya. Hukuman lain yang biasa diberikan dengan memint siswa mengumpulkan sampah sesuai jumlah yang ditentukan. 4. Bagaimana bentuk keteladanan Bapak Ibu guru yang dapat dijadikan teladan bagi siswa dalam mencerminkan karakter religius? “Termasuk memberi contoh kita 5 S, termasuk kita langsung memimpin sholat. Kemudian kita berpakaian, kemudian pas istirahat kita juga memantau di halaman sepertia apakah anak kalau bermain. setelah sholat zuhur pun imamnya memimpin berzikir tapi zikirnya tidak yang terlalu panjang kita ambil yang pendek. Itu kan satu hari untuk sholat kan gantian, nanti kalau dikasih terlalu lama nanti kan... sebab itu kan nanti dilanjutkan kelas selanjutnya.” Keteladanan yang guru berikan yaitu memberi contoh dengan menerapkan 5 S, menjadi imam dalam pelaksanaan sholat, berzikir setelah selesai sholat, dan berpakian rapi. Kepala Sekolah memberikan teladan dengan menerapkan 5 S, menjadi imam sholat dan memimpin ketika berdzikir selesai sholat, berpakian rapi. 5. Bagaimana bentuk pengkondisian “Ya.. untuk lingkungan terutama untuk yang kelas itu dari anak- Bentuk pengkondisian lingkungan yang dilakukan yaitu dengan menyediakan Bentuk pengkondisian lingkungan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah supaya karakter religius 229 lingkungan baik sekolah maupun kelas yang Bapak Ibu lakukan untuk mendukung berkembangnya karakter religius siswa? anak sendiri, kemudian juga dibantu secara umum oleh Pak bon sendiri dan ada satu lagi yang khusus untuk mengurusi kamar mandi. Kemudian untuk yang mushola juga kita berikan pada Pak bonnya sendiri. Untuk pajangan ya ada tapi belum merata itu, umpa itu di sana ada berdoa tapi ya kita buatkan juga tapi sudah banyak yang rusak itu tulisan- tulisan itu.” tempat ibadah yang nyaman dan memjang tulisan bertemakan keagamaan di dinding luar kelas. terinternalisasikan yaitu dengan memajang tulisan bertemakan keagamaan di dinding luar sekolah. 6. Hambatan apa yang sering ditemukan oleh BapakIbu guru dalam menginternalisasikkan karakter religius melalui program pengembangan diri? “Hambatannya engga ada hambatannya.” Guru tidak menemukan hambatan melalui program pengembangan diri. Kepala Sekolah tidak menemukan hambatan dalam menginternalisasikan karakter religius melalui program pengembangan diri. 7. Apa saja bentuk budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius pada siswa? “Untuk budaya berpakaian itu, doa itu tadi, tadarus, ya hampir sama dengan yang nganu tadi ya yang pertama tadi. Yang muslim itu tidak diwajibkan berjilbab hanya disarankan kan itu nanti berkembang. Jadi yang tidak pake Bentuk budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu pembiasaan mengenakan pakaian yang menutup aurat, berdoa, tadarus, dan mengenakan jilbab bagi siswa perempuan yang beragama muslim. Bentuk budaya sekolah yang mencerminkan adanya karakter religius adalah budaya berpakaian yang rapi. Walaupun tidak diwajibkan berjilbab hampir 100 persen siswa yang beragama muslim mengenakan jilbab, tadarus. Sedangkan budaya kelas yaitu pembiasaan berdoa sebelum belajar beserta artinya supaya dapat dihayati oleh siswa, 230 itu tetap pake hanya nanti kan lama-lama dia akan tahu sendiri. tapi ternyata sekarang ya hampir 100 untuk yang putri pake jilbab. Doa sebelum belajar itu juga pake artinya, ya karena supaya bisa diresapi oleh anak. Sebelum pulang sekolah itu doanya yang dibaca itu dua ya, tafaratul majelis sama doa untuk mohon ditunjukkan baik dan buruk.” doa sebelum pulang sekolah yaitu doa tafaratul majelis dan doa untuk mohon ditunjukkan baik dan buruk. 8. Bagaimana partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan yang bertema keagamaan di luar sekolah? “Bagus ya, setiap ada lomba kita ikut ya. Yang pasti tiap tahun itu ada lomba di sini itu MTQ. Ya tiap tahun meskipun hanya harapan satu dua mesti ada. Pesertanya karena itu tingkat SD, untuk yang CCA hanya kelas VI. Tapi untuk yang lain bisa kita ikutkan, untuk pidato bisa kelas II. Kemudian untuk hafalan bisa kelas ya karena anaknya bisa kelas III. Jadi variasi anaknya, hanya khusus yang CCA yang kelas VI. Lomba di dalam sekolah Partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan yang bertema keagamaan di luar sekolah yaitu dengan mengikuti lomba MTQ. Setiap tahun sekolah mengikuti perlombaan MTQ. Peserta lomba diambil dari kelas berapa pun, hanya cabang lomba CCA saja yang pesertanya siswa kelas VI. 231 yang rutin itu hanya spontanitas melihat situasi.” 9. Apa sajakah kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius? “Dulu itu agak banyak, tapi sekarang berkurang yang masih itu TPA. Dulu itu ada hadroh juga qiroah ya karena pesertanya. Ya yang masih jalan ekstranya yang tinggal itu TPA. Kalau qiroah itu pesertanya yang sulit peminatnya yang kurang. TPA yang mengajar dari luar. Kita kerjasama dengan Fitri Insani.” Kegiatan ekstrakulikuler sekolah yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius yaitu Baca Tulis Al-Quran BTA yang bekerjasama dengan lembaga Fitri Insani sebagai tenaga pengajarnya. Adapun ekstrakulikuler yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius adalah TPA atau BTA Baca Tulis Al-Quran. Sekolah bekerja sama dengan lembaga Fitri Insani sebagai pengajarnya. 10. Menurut Bapak Ibu guru hambatan apa saja yang ditemukan ketika melaksanakan internalisasi karakter religius melalui budaya sekolah? “Hambatannya ya kadang ada satu dua masalah biaya, karena untuk itukan dibatasi ya. Kemudian untuk keduanya pesertanya, jadi kan kadang kita mudah mencarinya kadang tidak. Kemarin kita tidak bisa mencari yang ikut MTQnya, tapi untuk yang lain- lain bisa.” Hambatan yang ditemukan ketika internalisasi karakter religius melalui budaya sekolah yaitu dana mengikuti lomba keagamaan yang terbatas serta sulitnya mencari peserta lomba MTQ. Hambatan yang ditemukan menurut Kepala Sekolah dalam intenalisasi karakter religius melalui budaya sekolah adalah masalah dana yang terbatas dan sulit mencari peserta lomba MTQ yang memiliki kemampuan untuk mengikuti lomba. 11. Apakah dalam membuat silabus dan RPP BapakIbu guru sudah memuat karakter religius? “Itu kan saya kepala sekolah tidak tahu persis ya mbak, saya baru PLT satu minggu ini ya mbak. Kalau di tempat agama ya ada ya mbak tapi untuk yang itu saya Bapakibu guru sudah memuatkan karakter religius dalam silabus dan RPP apalagi bagi kelas yang telah menerapkan K13. Bapak Ibu guru sudah memuatkan karakater religius dalam setiap pembuatan silabus dan RPP. 232 tidak tahu persis. Tapi kalau secara umum kelihatnnya sudah masuk mbak, apalagi yang K13 itu jelas sudah masuk ya mbak.” 12. Bagaimana cara Bapak Ibu guru dalam menginternalisasikan karakter religius pada siswa selama proses pembelajaran? “Ya itu untuk awal itu memang kita buat anak supaya tertarik dulu, mungkin dengan permainan, kadang dengan nyanyian, kadang dengan tanya jawab, intinya ya pokoknya supaya anak tertarik dulu. Kan biasanya untuk anak kan juga sulit untuk menerima pelajaran praktiknya juga sulit.” Cara yang digunakan untuk menginternalisasikan karakter religius pada siswa selama proses pembelajaran yaitu dengan menarik perhatian siswa melalui permainan, nyanyian, dan tanya jawab. Cara untuk menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran dengan menarik perhatian siswa melalu permainan ataupun nyanyian sert tanya jawab. 13. Hambatan apa saja yang ditemukan dalam internalisasi karakter religius melalui pengintegrasian dalam mata pelajaran? Tidak ditemukan data selama proses wawancara. Tidak ditemukan data selama proses wawancara. Tidak ditemukan data selama proses wawancara. 233 Lampiran 2. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Data Hasil Wawancara dengan Guru REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN GURU MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1 No. Pertanyaan Sumber Jawaban Reduksi Kesimpulan 1. Apa sajakah karakter religius yang diinternalisasik an di sekolah ini? Pak Adt “Diantaranya adalah untuk ibadah adalah rajin beribadah, ibadah tepat waktu, terus berinfaq, membantu sesama, kegiatan tadarus, yang tadi masuk kegiatan menolong sesama ya.., tadi ada infaq untuk bantu korban bencana lewat infaq, ada yang lainnya tapi mungkin pas event tertentu saja ya. Kalau pas puasa ada buka bersama untuk kebersamaan, ada juga penanaman nilai agama melalui kegiatan pengajian pada event tertentu seperti maulid Nabi.” 9 Januari 2017 Karakter religius yang diinternalisasikan adalah ketaatan dalam ibadah yang diwujudkan melalui kegiatan rajin beribadah, ibadah tepat waktu, berinfaq, membantu sesama, tadarus, buka bersama saat ramadhan, dan pengajian dalam memperingati hari besar keagamaan. Karakter religius yang diinternalisasikan adalah rajin ibadah, ibadah tepat waktu, infaq, tadarus, pengajian, pakaian yang menutup aurat, sholat wajib, sholat dhuha, TPA, pemberian bantuan pada korban bencana, mengucapkan salam ketika bersalaman dengan bapak ibu guru, masuk kelas dengan kaki kanan dan mengucapkan basmallah sebelumnya dengan bersalaman sambil ucapkan salam, tata cara makan yang benar, bersikap sopan dengan orang lain dan orang tua, memperingati hari besar keagamaan, membiasakan siswa perempuan tidak menyentuh siswa laki-laki dan sebaliknya karena bukan mahromnya. Bu End “Ya seperti dari pakaian mbak jelas nggih, pakaian kita walapun sekolah negeri tapikan mbake kan bisa lihat to itu yang putri jilbab semua. Ya jilbab itu bukan diwajibkan tapi kita menganjurkan. Yaitu kita mau menunjukkan walapun sekolah negeri tapi religiusnya mau kita kelihatkan kita nampakkan. Selain itu, kegiatan keagamaan misalnya sholat wajib, sholat Karakter religius yang diinternalisasikan adalah pembiasaan siswa untuk mengenakan pakaian yang menutup aurat dan pembiasaan melaksanakan sholat wajib dan dhuha berjamaah. 234 dhuha, yang di mana di sekolah negeri kebanyakan belum.” 10 Januari 2017 Bu Pri “Religius berarti pada agama ya mbak? Satu sholat dhuha, terus sholat wajib kalau pas ada kegiatan di sekolah. Jadi jam-jam itu, terus kemudian TPA, kemudian juga ada infaq latihan untuk, terus misalnya kalau ada sumbangan-sumbangan kalau ada bencana, ada orang meninggal itu juga bisa, kayaknya cuman itu.” 10 Januari 2017 Karakter religius yang diinternalisasikan adalah 1 ketaatan dalam melaksanakan ajaran agamanya yang diwujudkan melalui pelaksanaan kegiatan sholat dhuha dan wajib di sekolah, TPA, infaq, dan 2 hidup rukun dengan pemeluk agama lain dengan saling membantu jika ada teman yang sedang mengalami kesulitan. Bu Mu “Yang jelas itu, saya itu sebisa mungkin kebetulan kelas III A itu kan muslim semua. Jadi buat saya itu lebih mudah menghandel ke arah yang sesuai dengan tuntutan islam. Sebisa mungkin apapun yang dilakukan siswa itu selama itu ada dan diajarkan oleh agama islam saya terapkan itu. Misalnya saat yang paling sederhana ketika bertemu dengan bapak ibu guru di depan, itu kan mengucapkan salam sambil bersalaman. Kalau masuk kelas, masuk dengan kaki kanan, sebelumnya nanti salaman dulu, dengan Karakter religius yang diinternalisasikan adalah ketaatan dalam melaksanakan ajaran agamanya yaitu dengan membiasakan anak untuk mengucap salam ketika bertemu dengan bapak ibu guru dan masuk ruangan, melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucap basmallah ketika masuk ruangan yang, sholat lima waktu, tata cara makan yang baik, bersikap sopan kepada orang lain, dan bersedekah. 235 assalammualaikum, melangkahkan kaki kanan dahulu dengan mengucapkan basmallah. Tidak untuk di sekolah saja, saya juga ingatkan kalau masuk ke ruangan pake bismillah. Sebaliknya, kalau ruangan itu banyak najisnya itu dengan kaki kiri dahulu, keluar dengan kaki kanan, kalau saat sholat iya saya tekankan anak-anak untuk sholat lima waktu. Saya juga berikan kepercayaan pada mereka, meskipun mereka belum baliq tapi harus berusaha sholat lima waktu dan itu mbak sampai hari ini saya sangat sedih. Jadi separuh itu belum ada yang genap sholat lima waktu.” 21 Januari 2017 2. Bentuk kegiatan apa yang secara rutin oleh Bapak Ibu guru laksanakan dalam rangka menginternalis asikan karakter religius pada Pak Adt “Secara continue, untuk berinfaq, kemudian tadarus, dan sholat jamaah. Berinfaq setiap hari Senin merupakan program sekolah, tadarus setiap hari Jumat pagi. Kalau tadarus kita hanya membaca sama-sama, juga sholat dhuha setiap hari selasa untuk kelas V A. Sholat zuhurnya hanya untuk kelas tinggi IV, V, dan VI bertepatan dengan kegiatan les yaitu Senin, Rabu.” 9 Januari 2017 Bentuk kegiatan yang secara rutin diadakan oleh guru yaitu pembiasaan berinfaq, tadarus, sholat berjamaah. Kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah infaq setiap hari Senin, tadarus setiap hari Jumat saat tadarus kadang-kadang guru menjelaskan arti dari surat yang dibaca, sholat dhuha berjamaah, sholat zuhur berjamaah bagi kelas tinggi setiap hari Senin dan Rabu selesai sholat anak-anak dibimbing untuk berdzikir sebanyak 11 kali yang terdiri dari tiga bacaan dzikir, berjabat tangan sambil mengucapkan salam, masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan basmallah, berdoa sebelum Bu End “Itu jabat tangan, itu lo mbak kalau masuk Bentuk kegatan yang secara rutin 236 siswa? jabat tangan sambil mengucapkan salam, kemudian di sekolah itu terus masuk lo mbak pagi itu kita bu gurunya sudah di depan pintu untuk melihat cara masuk anak, pokoknya di kelihatkan gerak-gerik anak religiusnya kelihatan. Itu caranya masuk dia terus pake kaki kanan atau kiri, itu kita perhatikan.” 10 Januari 2017 diadakan guru yaitu pembiasaan bersalaman sambil mengucap salam, dan masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu. mulai pelajaran beserta artinya supaya siswa dapat memahami apa yang dibacanya dan dapat mengena dalam hati siswa, berdoa sebelum pulang sekolah, setiap pergantian jam pelajaran mengucapkan salam dan basmallah, jika selesai pergantian jam pelajaran dan akan istirahat membaca hamdallah. Bu Pri “Nek tiap hari itu cuman tanya, tadi bangun jam berapa? Siapa yang sholat? Siapa yang tidak? Pasti saya tanya. Terus tiap hari Jumat itu membaca surat-surat pendek. Waktu baca tadarus saya di dalam kelas. Saya juga membaca bersama anak- anak nanti kemudian sekali tempo saya bahas isinya atau terjemahannya. Jadi kan anak-anak ngerti surat ini itu perintahnya untuk apa. Tapi tidak setiap kali, cuman sekali tempo. Misalkan surat itu sambil menghafalkan itu saya baca, nanti kalau anak-anak sudah lancar baru tak suruh bersama membaca artinya nanti tak jelaskan satu- satu.” 10 Januari 2017 Bentuk kegiatan yang secara rutin diadakan guru yaitu melakukan tanya jawab dengan siswa terkait pelaksanaan sholatnya, dan diadakannya kegiatan tadarus dengan siswa membaca arab dan arti dari surat yang dibacanya. Bu Mu “Dari awal itu masuk ucapkan salam, terus melangkahkan kaki kanan dulu ucapkan bismillah, berdoa sebelum mulai pelajaran Bentuk kegiatan yang secara rutin diadakan oleh guru yaitu pembiasaan siswa untuk 237 dan sebelum pulang sekolah, terus setiap pergantian jam pelajaran itu saya mengucapkan salam terus membaca basmallah juga, kalau selesai pergantian pelajaran dan akan istirahat baca hamdallah bersama-sama, terus sholat dhuha tiap hari Kamis, TPA setiap hari Senin. Kalau mereka berdoa itu pake artinya, karena kalau kita membaca sesuatu itu kita tidak tahu artinya tidak ngena dihati. Misalnya kita baca Al- Fatihah, kalau kita tidak tahu artinya itu kan kurang merasuk. Tapi kan kalau kita baca sesuatu dengan artinya kita tahu artinya itu kita dengan harapan nanti bisa mengena dengan kuat di hati seperti itu. Soalnya kalau tidak dengan arti itu kadang-kadang abstrakkan mbak. Abstrak kan kurang mendalam lah mbak kurang konkret.” 21 Januari 2017 mengucapkan salam, masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan basmallah, berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran, melaksanakan sholat dhuha dan zuhur, dan BTA. 3. Hal apa yang spontan dilakukan oleh BapakIbu guru ketika menjumpai Pak Adt “Dalam beberapa kasus, misal terjadi perkelahian saya temukan kami berikan pendekatan, terus arahan agar bisa berdamai kembali dan berteman seperti biasa. Terus kemudian kalau ada yang misalnya mengucap kata-kata kotor, Hal spontan yang dilakukan guru yaitu memberikan nasehat dan arahan pada siswa yang berbuat kesalahan. Kegiatan spontan yang dilakukan oleh bapak ibu guru ketika menjumpai siswa yang melakukan kesalahan adalah dengan memberinya nasehat, menegur secara langsung, memintanya untuk mengambil sampah dengan jumlah yang sudah ditentukan, 238 siswa melakukan tindakan yang tidak baik? mengejek itu kami beri semacam apa ya.. arahan atau penjelasan, kurang lebih seperti itu.” 9 Januari 2017 tidak diperbolehkan mengikuti pelajaran, memberi tugas tambahan dan memintanya mengucapkan istighfar ketika mengucapkan kata-kata kotor. Bu End “Kita panggil, kita beri arahan itu perbuatan anda itu salah yang benar, kita tunjukkan yang benar. Hukuman secara langsung, untuk satu dua belum hukuman itu nanti kalau kita sudah tiga kali lebih baru kita berikan. Hukumannya ya hukuman yang mendidik mbak, misalkan kita beri apa ya... kita hukum secara nganu aja engga-engga begitu.. ya yang mendidik engga berat-berat engga menyakitkan, tidak fisik mbak pokoknya yang berupa pendidikan. Dia mau misalkan mengambili sampah kita kumpulkan itu aja.” 10 Januari 2017 Hal spontan yang dilakukan guru yaitu, memberikan nasehat dan hukuman bagi siswa melakukan kesalahan. Bu Pri “Itu langsung saya panggil, dalam artian saya ajak berdua, kalau itu sendiri ya individu terus saya tanyai kemudian saya nasehati dan saya klarifikasi dengan orang tua. Kalau human fisik engga, hukumannya ya cuman nanti misalkan kamu. Ya sebenarnya bukan hukuman mbak, cuman peringatan kalau kamu mau mengerjakan atau melakukan hal itu lagi Hal spontan yang dilakukan guru yaitu memberikan nasehat dan peringatan bagi siswa yang melakukan kesalahan. 239 ada sanksi dari sekolah. Dalam artian sanksinya misalnya tidak boleh mengikuti pelajaran atau ada tugas tambahan kayak gitu. Nek fisik engga.” 10 Januari 2017 Bu Mu “Saya ingatkan. Misalnya, kadang-kadang anak-anak makan minum dengan tangan kiri ya di kelas ya diluar kelas, “Ayo duduk dengan tangan kanan, minum dengan tangan kanan.” Menguap juga begitu, kadang-kadang saya tegur kemudian saat itu juga saya suruh untuk membetulkan kalau misalnya itu bisa. Nek menguap itu kan engga bisa, cuman saya tegur. Kalau makan minum kan bisa, terus kalau ada anak-anak yang berkata tidak sopan nanti saya suruh istighfar, biasanya sepuluh kali. Tapi tergantung mbak 20 kali tidak mesti. Untuk jumlah istighfarnya saya belum tentukan, tapi saya kan orangnya titen mbak. Jadi semisal ia semakin sering melanggar akan semakin jumlah istighfarnya banyak.” 21 Januari 2017 Hal spontan yang dilakukan oleh guru yaitu memberikan nasehat dan meminta anak mengucapkan istigfar bagi siswa yang melkukan kesalahan. Jumlah istighfar yang dibaca siswa akan semakin banyak ketika siswa kerap melakukan kesalahan. 4. Bagaimana bentuk keteladanan Pak Adt “Biasanya mengajak siswa untuk mempersiapakan dulu dengan tenang khusyuk, kemudian mengajak untuk Ketladanan yang diberikan guru yaitu dengan ikut melksanakan sholat berjamaah di mushola Bentuk keteladanan yang diberikan bapak ibu guru melalui membacakan kisah-kisah nabi, datang ke sekolah tepat waktu, menggunakan 240 Bapak Ibu guru yang dapat dijadikan teladan bagi siswa dalam mencerminkan karakter religius? sholat jamaah pada jadwal yang ditentukan, sama setiap ada seperti tadi kasus-kasus seperti itu memberikan semacam motivasi, kisah-kisah keteladanan nabi agar anak itu istilahnya itu nanti sadar akan kesalahannya dan harus berubah menjadi baik.” 9 Januari 2017 sekolah. pakaian yang menutup aurat, mengikuti sholat dhuha dan zuhur, memberi salam saat masuk kelas dan diawal pelajaran, masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan bismillah, mengucapkan kata-kata yang baik, dan makan minum dengan cara yang benar. Bu End “Satu kita datang lebih awal ya mbak, biar anak tidak mencontoh juga jangan datang terlambat, terus pakaian kita pakaian yang menunjukkan religius kita, kita orang islam paling tidak ya kita bisa menutup aurat biar ditiru anak, anak-anak kita bisa karena sesuai dengan tujuan kita tadi sekolah negeri mau mengislamkan sekolah negeri.” 10 Januari 2017 Bentuk keteladanan yang diberikan guru yaitu dengan tidak terlambat ketika datang ke sekolah, dan mengenakan pakaian yang religius. Bu Pri “Saya ikut sholat dhuha, jadi kalau tidak pas ada halangan saya mesti ikut. Saya amati kemudian saya bahas, kalau ada yang ramai saya panggil sendiri, atau satu kelas saya kumpulkan kalau ramai itu. Ya pokoknya diberi nasehat supaya besok tidak ramai lagi sholat dengan lebih baik lagi.” 10 Januari 2017 Bentuk keteladanan yang diberikan guru yaitu dengan ikut serta dalam pelaksanaan sholat dhuha di sekolah. Bu Mu “Saya memberi contoh kalau ini ya Bentuk keteladanan yang diberikan 241 memberi salam, terus meminta anak memimpin berdoa, terus kalau saya masuk ya memberi salam kalau seingat saya ya masuk dengan kaki kanan ucap bismillah juga. Kemudian saya berusaha kalau zuhur ikut sholat berjamaah di sini, kalau dhuha saya juga ikut mendampingi juga, makan minum saya juga. Ya seperti yang saya ajarkan ke anak lah pokoknya. Kalau makan minum sih seinget saya, saya juga selalu duduk dan dengan tangan kanan.” 21 Januari 2017 guru yaitu dengan memberi salam ketika masuk kelas, masuk kelas dengan kaki kanan dan mengucapkan basmallah, ikut melaksanakan sholat dhuha dan zuhur berjamaah, dan makan dengan tangan kanan sambil duduk. 5. Bagaimana bentuk pengkondisian lingkungan baik sekolah maupun kelas yang Bapak Ibu lakukan untuk mendukung berkembangny a karakter religius siswa? Pak Adt “Ya semacam tadi ya mbak... sebelumnya itu untuk mengkondisikan siswa agar siap untuk berdoa, sewaktu tadarus tenang. Untuk pajangan sendiri saya tidak ada mbak.” 9 Januari 2017 Bentuk pengkondisian lingkungan kelas yang dilakukan yaitu dengan mengkondisikan siswa supaya tenang sebelum berdoa dan tadarus. Bentuk pengkondisian lingkungan kelas dan sekolah yaitu membuat siswa tenang sebelum berdoa dan saat tadarus, membisakan siswa untuk mengingatkan temannya jika berbuat kesalahan, memajang tata cara sholat, di dalam kelas terdapat pojok perpus yang berisi salah satunya buku-buku agama, dan juz amma, memajang tulisan bertema keagamaan di lingkungan sekolah. Bu End “Iya enggih, tatacara sholat ada kan mbak di kelas, gambar-gambar orang sholat itu. Terus di depan itu mau di pasang belum dipasang, sudah ada 5 S itu mbak salam senyum... itu kan termasuk. Itu mau ditempelkan di dinding depan mbak.” 10 Januari 2017 Bentuk pengkondisian lingkungan kelas yang dilakukan yaitu dengan memajang tulisan tata cara sholat dan pajangan budaya 5 S. Bu Pri “Kelasnya itu, sementara ini belum ada dukungan tersendiri. Hanya mungkin Bentuk pengkondisian lingkungan kelas yang dilakukan yaitu dengan 242 keteladanan sikap saja mbak. Jadberkata- kata yang halus atau yang tidak kasar. Apalagi yang sampai jorok atau saru katakanlah orang Jawa itu engga pernah, jadi setiap kali saya dengar itu pasti saya tegur anaknya. Cuman ada buku-buku agama saja, itu kan di sana ada pojok buku nah itu pojok perpus istilahnya. Saya isi cerita-cerita ada juz amma di situ ada cerita tentang binatang, ada cerita bermacam-macam. Ada salah satunya tentang a gama keteladanan sikap.” 10 Januari 2017 memberikan keteladanan sikap yang baik seperti berkata-kata yang halus dan menyediakan pojok perpustakaan yang diisi dengan buku-buku cerita tentang keteladanan sikap dan perilaku yang baik serta buku cerita, dan juz amma. Bu Mu “Ya ini saya berusaha mengingatkan terus, jadi saya juga meminta anak untuk saling mengingatkan temennya. Jadi nek saya kadang entah lupa atau apa itu, anak-anak nanti yang mengingatkan. Jadi anak-anak itu sudah sebagian besar itu sudah terbiasa untuk seperti itu. Saya memberi contoh, kemudian ayo anak-anak berdoa memberi salam. Ya mengingatkan lah mbak, kan lama-lama terbiasa. Kalau untuk pajang belum ya mbak, untuk sementara di kelas memang belum ada ya mbak. Jadi kelas itu hanya pajangan yang berkaitan dengan Bentuk pengkondisian lingkungan kelas yang dilakukan yaitu membiasakan siswa mengingatkan temannya yang melakukan kesalahan, memberikan keteldanan sikap yang baik. Sedangkan bentuk pengkondisian lingkungan sekolah yang dilakukan yaitu dengan memajang tulisan tentang ajakan mematuhi perintah agama. 243 tugas-tugas siswa. Sebenarnya itu bisa sih, tapi kaitannya dengan pelajaran agama. Tapi kalau di sekeliling lingkungan sekolah itu ada.” 21 Januari 2017 6. Hambatan apa yang sering ditemukan oleh BapakIbu guru dalam menginternalis asikkan karakter religius melalui program pengembangan diri? Pak Adt “Untuk karakter anak kita SD Negeri Demakijo 1 ini kan bermacam-macam, itu terbentuk dalam background orang tuanya ya.. kadang-kadang itu yang membuat kami kesulitan. Karena background dari orang tua kan belum tentu baik, kadang istilahnya saya harus berusaha sendiri untuk menyadarkan anak itu. Sedangkan orang tua itu terkesan kurang memperhatikan. Dan lingkungan juga.” 9 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru dalam kegiatan pengembangan diri yaitu kurangnya dukungan orang tua. Hambatan dalam program pengembangan diri yaitu kurangnya dukungan dari orang tua siswa dan lingkungan sekitar siswa yang tidak baik. Ketika siswa di sekolah telah diajari hal- hal yang baik, namun ketika di rumah orang tua tidak mampu memberi contoh yang baik maka karakter religius pada siswa akan sulit berkembang. Selain itu, kesadaran siswa yang rendah dalam menerapkan karakter religius dalam kehidupan sehari-harinya. Bu End “Hambatannya yang jelas, kita repotnya nganu ya mbak dukungan dari orang tua. Nanti di sekolah kita biasakan seperti ini tapi di rumah kita kan engga tahu di rumah orang tuanya gimana itu. Iya membutuhkan kerjasama orang tua dan sekolah. Kalau kita kan yang jelas kita sebatas kita di sekolah to mbak? Kalau di rumah kita sudah ndak tahu orang tua gimana ya. Ya saya kira cuman itu mbak, karena anak itu kan biasanya terbawa dari, Hambatan yang ditemukan guru dalam kegiatan pengembangan diri yaitu kurangnya dukungan orang tua. 244 ya kalau di sekolah bisa iya iya.... tapi kalau di rumah kita sudah ndak tahu nanti terbawa lagi ke sekolah nanti di sekolah d ia menyalahi atau menyimpang.” 10 Januari 2017 Bu Pri “Ya yang namanya anak-anak hambatannya ya kadang-kadang masih ingin bermain, masih ingin bergurau gitu. Jadi untuk ke tingkat serius memang tidak seperti yang kelas besar kalau saya. Karena kan saya kelas kecil, kalau kelas besar mungkin sudah ada pemahaman atau kesadaran kewajiban. Tapi kalau anak kecil itu mutenya beda. Kadang, suatu saat ada anteng sudah selesai mengikuti sesuai aturan kedisiplinan tapi suatu saat ya mungkin lagi ada sesuatu dia bikin ulah, kayak gitu.” 10 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru dalam kegiatan pengembangan diri yaitu kesadaran siswa yang kurang dalam berperilaku sesuai karakter religius karena siswa tergolong kelas rendah. Bu Mu “Belum terbiasa, jadi anak-anak itu. Sekali lagi mbak, ini kan kebiasaan di rumah mbak. Jadi masih ada satu dua anak yang lupa. Kalau masuk kaki kanan dengan bismillah, insyallah itu sedikit sekali anak yang lupa. Bahkan dalam seminggu itu paling satu dua kali. Itu anaknya satu ada dua aja, mungkin itu karena kan ada saya. Hambatan yang ditemukan guru dalam kegiatan pengembangan diri yaitu belum terbiasanya anak dalam berperilaku sesuai dengan karakter religius. 245 Terus temen-temen anak itu sudah ngawasi kaki temennya. Jadi otomatis anak-anak itu kan terawasi. Jadi kan mesti ini kan lebih tertib, yang ini makan dan minum yang kadang sering lupa itu sih.” 21 Januari 2017 7. Apakah dalam membuat silabus dan RPP BapakIbu guru sudah memuat karakter religius? Pak Adt “Ada beberapa materi ya... beberapa mata pelajaran yang turut mengimplementasikan hal tersebut. Mungkin seperti pada PKN, terus juga Bahasa Indonesia. Porsinya yang lebih banyak itu sih...” 9 Januari 2017 Guru sudah membuatkan karakter religius dalam silabus dan RPP dan mata pelajaran yang paling banyak mengimplemntasikan karakter religius adalam PKn dan Bahasa Indonesia. Dalam membuat silabus dan RPP guru sudah sebagian besar memuatkan karakter religius di dalamnya. Mata pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA menurut guru mempunyai porsi yang lebih banyak dalam memuatkan karakter religius dibandingkan pelajaran yang lain. Bu End “Sudah mbak, iya sudah.” 10 Januari 2017 Guru sudah membuatkan karakter religius dalam silabus dan RPP. Bu Pri “Ya ada tapi tidak terlalu, karena saya mengacunya gini tempat saya kan ya meski itu sekolah kita karakter ada sih ya.. tapi kan statusnya negeri. Apalagi kelas saya kan beda agama, bermacam-macam agama. Ada yang nasrani, yang katolik, kristen, sama islam jadi kalau saya bicara di depan kelas atau memberikan nasehat secara umum, saya engga bisa mbak tak fokuskan ke islam mbak. Jadi saya memberi nasehat secara umum, tapi nanti suatu saat kalau yang bermasalah itu yang Guru sudah membuatkan karakter religius dalam silabus dan RPP. 246 beragama kristen misalkan ya saya harus kondisikan ke dia. Ya itu memang permasalahan yang kadang-kadang saya me.. kalau pas membaca juz amma kan yang nasrnai keluar ke guru lain yang sesuai. Kalau pas bimbingan bersama kan, satu kelas saya kan ada tiga macam agama. Jadi saya tidak bisa hanya fokus ke islam terus mengulas banyak jauh tentang islam kan engga mungkin saya lakukan. Soale nanti bisa menyinggung yang, soalnya kan yang nganu nya beda. Ya saya islam sih tapi nek toleransi kan ada. Jadi seperti itu, jadi kan yang saya sampaikan di kelas ya sebatas yang umum-umum. Nanti kan kalau misalkan ada anak tanya, nah dia agama apa ya saya harus ngerti. Kalau islam ya saya beralaskan Al-Quran kalau dia nasrani ya saya minta gurunya untuk memberi masukan. Dadi kalau ini kan engga baik, mau tanya sama Pak gurumu Bu gurumu gimana tindakanmu itu betul atau salah. Nek saya memberikan alasan tersendiri saya kan engga berani. Karena kan nganunya dia. Saya hanya berdasarkan 247 baik buruk sesuai pengetahuan saya aja.” 10 Januari 2017 “Selama ini tidak ada pertikaian yang menyangkut agama, selama ini saya kebetulan sering tempat saya yang dijadikan area untuk bermacam agama, hindu ditempat saya juga pernah sekali. Tapi alhamdullilah toleransi berjalan dengan baik. Jadi pada saat dhuha anak- anak yang tidak sholat dhuha karena beragama lain, tidak saya bolehkan langsung jajan. Dia di dalam menunggu, entah itu membaca, entah itu belajar atau apa atau main menggambar atau apa. Nanti setelah selesai sholat dhuha baru semua istirahat jajan saya kasih waktu pengganti i stirahat.” 10 Januari 2017 Bu Mu “Sudah mbak.” 21 Januari 2017 Guru sudah membuatkan karakter religius dalam silabus dan RPP. 8. Bagaimana cara Bapak Ibu guru dalam menginternalis asikan karakter religius pada siswa selama Pak Adt “Setiap kami menjumpai suatu kasus ya mbak, misalkan ada anak yang berkelahi, anak yang mengejek teman, atau mencuri itu langsung kami secara klasikal memberikan pengertian dan pemahaman yang di dalamnya berisi norma-norma sosial ataupun agama. Respon siswapun Cara guru menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran yaitu dengan memberikan peringatan dan pemahaman bagi siswa yang melakukan kesalahan saat pelajaran berlangsung. Cara menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran yaitu dengan membiasakan anak mengucapkan salam di awal pembelajaran, menanyakan kabar siswa serta mengaitkan karakter religius dengan kompetensi-kompetensi dasar dalam materi pelajaran dan kehidupan sehari-hari siswa. 248 proses pembelajaran? bermacam-macam, ada yang dengan teguran itu dia bisa berubah untuk tidak mengulangi ada juga ya.. mungkin karena sudah karakter yang terbentuk karena faktor orang tua dan lingkungan yang kurang baik ya... ada yang tetap. Ya seperti itu.... tapi rata-rata ya lebih baik lagi.” 9 Januari 2017 Bu End “Yang jelas kita nganu ya paling tidak untuk semangat, kita kan masuk mengucapkan salam itu kan kita sudah termasuk. Dan juga jangan yang jelas kita religius islam jangan sampai anak itu mengucapkan selamat pagi selamat siang, itu sudah nganu lo mbak. Harus kita salam, iya assalammualaikum jangan kita yaitu dikatakan kalau kita hanya mengucapkan selamat pagi bu guru, lau assalammualaikum untuk selanjutnya. Itu kan dari arti assalammualaikum dari rohmat, diberi rohmat, diberi keselamatan, diberi barokah oleh Allah kan gitu, tidak ada batasan waktu. Kalau cuman selamat pagi bu guru berarti kan ada batasan waktunya. Iya dia mendoakan kepada bu gurunya atau pak gurunya kepada nganu Cara guru menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran yaitu dengan membiasakan siswa mengucapkan salam disetiap awal pembelajaran, meminta izin ketika akan keluar kelas ketika pelajaran sedang berlangsung, dengan menyanyi dan dengan bertanya kabar siswa supaya siswa dapat mensyukuri kesehatan yang telah diberikan oleh Tuhan. 249 kan cuman berarti cuman nganu aja cuman waktu itu aja, yang diucapkan saja. Itu termasuk mbak, itu termasuk kita nganu to mbak apa istilahe membiasakan anak menginternalisasikan itu dari hal yang kecil terus nanti dari nganu ada anak yang keluar tanpa ijin tanpa pamit, mau ke mana saja kita harus nganu itu kan termasuk kita membiasakan anak. Selama proses pembelajaran supaya siswa tertarik dengan pelajaran agama iya kadang menyanyi. Kalau menyanyi itu yang jelas memang juga dia wal saya itu paling tidak ucapakan salam terus semangat ‘allhammdulliah gimana kabar anak-anak hari ini?’ nah itu seperti itu semangat. Terus nanti kita nyanyi yang bertautan dengan apa yang kita pelajari” 10 Januari 2017 Bu Pri “Karakter religius saya tanamkan didekatkan aja mbak dengan materi yang ada. Misal kan yang kaitannya langsung itu di PKN itu kan sikap kepribadian masuk situ. Nah, disitu yang banyak saya berikan. Kalau yang matematika engga, kalau yang IPA itu kan engga. Cuman Cara guru menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran yaitu dengan mengaitkannya dengan materi pelajaran, dan mata pelajaran banyak mengimplementasikan karakter religius tersebut adalah 250 yang saat PKN itu memang ada sedikit banyak agama yang saya masukan. Entah itu mengenal dosa, entah mengenal pahala, entah sholat yang lebih baik. Kalau yang nasrani ke gerejanya aktif seperti apa tapi semua tak singgung. Karena itu tadi yang saya katakan, tidak terlalu tinggi keberagamnnya. Tapi tetap banyak yang islam. Yang kristen hanya dua yang katolik satu kadang dua, dulu hindu satu pernah.” 10 Januari 2017 PKn. Bu Mu “Banyak sekali ya mbak, selama proses pembelajaran itu kebetulan kompetensi- kompetensi dasarnya itu bisa kita kaitkan. Apa saja, cuman kalau matematika itu agak sulit ya. Kita kaitkan dengan internalisasi agama. Jadi kalau saya eksidental saja sih mbak. Misalnya, kemarin materi energi ketemu sama matahari jadi seperti itu. Jadi pokoknya secara insidental itu sebisa mungkin materi-materi dalam pembelajaran itu kita kaitakan dengan nilai religius itu. Itu pasti ada banyak sekali. Jadi tidak harus semua pelajaran tidak, karena memang ada pelajaran-pelajaran yang memang agak Cara guru menginternalisasikan karakter religius yaitu dengan mengaitkan karakter religius pada kompetensi-kompetensi dasar pada mata pelajaran IPA dan PKn. 251 susah dikaitkan. Yang paling banyak itu biasanya IPA, kemudian PKn banyak sekali agama jelas. Kalau matematika agak sulit, apalagi urusannya kalau pecahan. Tapi ya bisa juga sih, kayak kemarin sholat kan bisa juga.” 21 Januari 2017 9. Menurut BapakIbu guru hambatan apa sajakah yang ditemukan ketika menginternalis asikan karakter religius melalui pengintegrasai an dalam mata pelajaran? Pak Adt “Waktu yang kurang, karena kebetulan ini rombongan kelasnya agak lumayan besar. Jadi waktu yang diperlukan itu agak sedikit berkurang. Karena nanti juga ada kegiatan-kegiatan lain setelah sekolah. Jadi kadang mau menelateni itu jadi kekurangan waktu.” 9 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru dalam startegi pengintegrasian dalam mata pelajaran yaitu waktu yang kurang dalam menginternalisasikan karakter religius selama proses pembelajaran. Hambatan internalisasi karakter religius melalui pengintegrasian dalam mata pelajaran yaitu waktu yang kurang, kurangnya dorongan orang tua di rumah, serta perlu adanya kehatian-hatian guru dalam menyampaikan materi sebab adanya perbedaan agama siswa dalam satu kelas. Bu End “Saya kira kalau hambatan itu apa ya mbak, tinggal dari anake mbak. Saya kira hambat itu tidak begitu nganu mbak, ya hambatan itu tadi kita kurang dorongan dari orang tua dari rumah kurang, iya kembali ke orang tua lagi kurang dorongannya.” 10 Januari 2017 Hambatan yang ditemukan guru dalam startegi pengintegrasian dalam mata pelajaran yaitu kurangnya dukungan orang tua. Bu Pri “Ya sebeneranya engga ada hambatan, cuman saya harus hati-hati dalam menyampaiakan karena da agama beda. Jadi kalau misalkan saya pas membahas tentang topik agama tapi saya tetap berpusat bahwa di Indonesia itu kan Hambatan yang ditemukan guru dalam startegi pengintegrasian dalam mata pelajaran yaitu perlunya kehatian-hatian guru dalam menyampaikan materi pelajaran karena adanya perbedaan 252 agama yang diakui sekian, karena agama itu beda-beda kita tidak boleh saling mengejek, saling menghina, saling melecehkan kita engga boleh. Tetap harus saling berdampingan menghormati. Sehingga semua berjalan dengan baik. Ya itu jadi engga ada rintangan yang, apalagi kan anak-anak kan belum se anu orang dewasa mbak. Misalkan memahami perbedaaan itu kan tidak seperti orang dewasa, masih sekedar dolan ya dolan oh kamu kristen ya kristen aja mbak. Engga ada mbak nek kristen misalnya seperti ini, nek islam seperti ini engga ada.” 10 Januari 2017 agama dalam satu kelas. Bu Mu - 10. Menurut BapakIbu guru bagaimana internalisasi karakter religius dalam aturan sekolah? Pak Adt “aaa.... termasuk yang aturan ini kan untuk siswa berjamaah, sholat berjamaah ya termasuk dalam aturan. Terus kegiatan tadarus di setiap Jumat sama sholat dhuha termasuk dalam aturan sekolah.” “Sebelum mulai belajar doa anak beserta artinya, mungkin karena sudah tradisi ya. Akan tetapi menurut saya sendiri agar anak itu lebih paham tentang apa yang diucapkan dan pengertian itu istilahnya Pelaksanaan karakter religius dalam aturan sekolah berupa aturan siswa sholat berjamaah di sekolah, pelaksanaan kegiatan tadarus setiap hari Jumat, membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Internalisasi karakter religius dalam aturan sekolah yaitu sholat berjamaah, tadarus setiap hari Jumat, sholat dhuha, berdoa sebelum belajar, bagi siswa perempuan yang beragama muslim setiap hari Rabu dan Kamis diwajibkan menggunkan jilbab, dan tercantum dalam tata krama siswa. 253 dapat menambah khusyuk lagi dalam berdoa. Karena kan di dalamnya ada yang isinya untuk memohon kepada Allah agar diberikan kemudahan. Jadi anak itu tahu berdoa itu tujuannya untuk itu.” “Sebelum masuk kelas itu ada aturannya. Sebelum masuk kelas salaman dengan guru, kemudian ucap salam itu juga dengan pulang sekolahnya salim dengan salam jabat tangan dengan salam.” “Doa sebelum pulang sekolah yang dibaca ada doa pulang sekolah sama doa penutup majelis.” 9 Januari 2017 Bu End “Saya juga engga hafale mbak, tata tertib anak biasanya terpasang, saya juga engga hafale mbak. Ada mbak tapi kelihatannya ada mbak.” 10 Januari 2017 Pelaksanaan karakter religius dalam aturan sekolah ada dalam tata tertib sekolah. Bu Pri “Itu mengacunya ke status sekolah juga mbak. Jadi di sini kan ada hari wajib pake jilbab itu hari Rabu dan Kamis itu yang islam jilbab.” 10 Januari 2017 Pelaksanaan karakter religius dalam aturan sekolah yaitu aturan mengenakan jilbab bagi siswa yang beragama muslim setiap hari Rabu dan Kamis. Bu Mu “Ini kan sekolah negeri, ada sih ada beberapa misalnya itu di dalam tata krama siswa. Bisa mbak lihat sendiri di tata krama siswa. Tapi tidak semuanya agama Pelaksanaan karakter religius dalam aturan sekolah terdapat dalam tata krama siswa. 254 islam, hanya saja karena kelas ini siswanya muslim semua jadi internalisasinya ya sesuai dengan agama islam.” 21 Januari 2017 11. Apa saja bentuk budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius pada siswa? Pak Adt “Kira-kira hampir sama dengan yang tadi itu, sama misalnya ada kegiatan ya tapi cuman sunnah. Seperti puasa sunnah. Mungkin yang lain point-point awal yang tadi itu ya bu.” 9 Januari 2017 Budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu budaya puasa sunnah. Budaya sekolah yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu saat bulan ramdhan diadakan kegiatan buka bersama, pesantren kilat tarawih, pengisian buku kegiatan ramadhan, dan berzakat fitrah. Adanya kegiatan syawalan antara siswa, guru, dan karyawan sekolah. Saat Idul Adha dilakukan penyembelihan hewan kurban. Dan diadakannya pengajian untuk memperingati Maulid Nabi. Selain itu, pembiasaan sholat dhuha secara bergiliran. Setiap hari ada dua kelas yang melaksanakan ibadah sholat dhuha, sholat zuhur berjamaah untuk kelas tinggi setiap hari Senin dan Rabu, bersalaman sambil mengucapkan salam. Adapun budaya kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu puasa sunnah, mengucapakan salam, berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Saat berdoa yang beragama islam mengucapkan doa sebelum belajar beserta artinya dengan menyuarakan suaranya. Sedangkan yang beragama non muslim Bu End “Idul Fitri ada syawalan, antar siswa guru karyawan terus nanti kita sambil salam- salam to di halaman. Kalau Idul Adha ada korban kita penyembelihan hewan korban. Iya kita peringatan seperti kemarin maulid nabi itu kita manggil guru itu yang cerita itu lo mbak pendongeng, di luar mbak.. ada fotonya mbak. Puasa ada nanti ada buka bersama, tarawih bersama, ya itu nanti dari buka bersama kita sambung dengan tarawih selesai tarawih baru kita pulang. Terus Idul Fitri kita ada zakat fitrah pengumpulan dan pembagian zakat fitrah. Pembagiannya itu nanti tidak melibatkan siswa, nanti itu kita melibatkan wali kelas, wali kelas itu pun hanya memandang anak yang perlu diberi Budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu adanya kegiatan syawalan dalam memperingati Idul Fitri, penyembelihan hewan kurban pada Idul Adha, pengajian ketika memperingati maulid nabi, buka bersama dan tarawih saat ramadhan, dan zakat fitrah. 255 lingkungan anak. Nanti kalau lebih itu anak sudah diberi pantas, pantas diberi terus masih sisa nanti kita keluarkan memang kalau ada yang mengejukan ke sini nanti kita beri.” 10 Januari 2017 menundukkan kepala dan berdoa sesuai dengan agamanya. Sedangkan budaya luar sekolah meliputi TPA untuk kelas rendah yang dilaksanakan sesuai dengan jadwal, dan lomba MTQ yang diikuti setiap tahun. Bu Pri “Kebiasaan sehari-hari itu ya ucap salam, pasti kalau ketemu pasti assalammualaikum yang islam. Kalau masuk kelas cuman salam, pertama penghormatan guru, terus setelah itu berdoa. Berdoa itu tempat saya karena bermacam-macam yang islam disuarakan yang non muslim menundukkan kepala. Jadi sudah saya sampaikan awal karena di kelas kita itu tidak hanya ada satu agama silahkan yang non muslim berdoa sesuai dengan agamanya dengan menundukkan kepala, yang islam di suarakan tapi tidak terlalu keras sedang aja. Terus setelah itu saya mengucap salam, terus kemudian belajar.” 10 Januari 2017 Budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu mengucapkan salam ketika bersalaman dengan guru dan sebelum pelajaran, serta berdoa sebelum pelajaran beserta artinya. Bu Mu “Kalau yang kelas itu tadi mbak, jawaben podo wae. Kalau yang sekolah itu pembiasaaan untuk sholat dhuha itu bergiliran. Kemudian untuk sholat zuhur itu untuk kelas atas. Kalau sholat dhuha itu Budaya sekolah dan kelas yang mencerminkan adanya internalisasi karakter religius yaitu pembiasaan sholat dhuha berjamaah bagi semua kelas sesuai dengan jadwal yang 256 kelas I sampai VI secara bergiliran setiap hari. Maksudnya dua kelas satu hari. Kalau sholat zuhur itu kelas IV, V, VI setiap hari Senin dan Rabu sholat zuhur berjamaah. Kalau sabtu tidak karena kan cuman sampe jam 12.10 WIB. Terus salam, kalau bapak ibu berdiri di depan kan. Misalnya anak-anak disuruh salaman, kalau yang islam nanti disuruh ngucapin assalammualaikum, kalau yang bukan islam nanti yo selamat pagi siang sore. Kalau pulang anak-anak diminta untuk salaman ke ruang guru, yang ada di sana siapa. Sama salaman sambil ucapkan salam, terus pembiasaan kebersihan kan bisa mbak. Jadi kebersihan kan juga bagian dari iman kan. Terus meminta maaf, saling meminta maaf kalau salah. Kalau perayaan idul fitri nanti masuk pertama setelah idul fitri itu nanti koordinasi anak-anak berkumpul, kemudian saling maaf-memaafkan. Kemudian nanti urut semuanya bapak ibu guru, sama saling anak-anak juga. Pokoknya dibuat sedemikian sehingga bisa salaman semua. Terus kalau idul adha ditentukan, sholat zuhur berjamaah bagi siswa kelas IV, V, dan VI setiap hari Senin dan Rabu, mengucapkan salam, dan mengadakan peringatan saat perayaan hari besar keagamaan dengan menyembelih hewan kurban saat Idul Adha, dan syawalan saat Idul Fitri, serta pengisian buku kegiatan Ramadhan ketika ramadhan. 257 nanti kalau yang lalu-lalu ada arissan kurban untuk bapak ibu guru. Biasanya setahun itu dapat dua kambing. Terus kalau yang kemarin itu ada iuran untuk latihan kurban, sukarela sih mau berapa. Mau ngasih ya boleh tidak pun gak papa. Jadi tidak terikat, itu nanti dapetnya berapa nanti nek cukup dibelikan kambing ya dibelikan kalau tidak ya cuman dibelikan daging. Nanti itu bapak ibu guru yang masak sama siswa kelas VI yang perempuan. Kalau pas bulan ramdhan itu nanti anak-anak kelas III sampai VI itu diberi buku kegiatan ramadhan. Jadi dibuku itu anak-anak nanti diminta menuliskan kegiatannya yang berkaitan dengan ibadah selama bulan ramadhan. Mulai sholat lima waktu sholat sunnah, baca Al-Quran. Nanti ada tadarus, terus nanti ada juga pas sepuluh hari terakhir itu biasanya ada ikhtikaf. Terus pas Idul Fitri itu nanti dia ikut sholat Idul Fitri tidak, eh sebelumnya ikut sholat tarawih tidak. Pokoknya yang berkaitan dengan agama dibuku itu tertuang semua. Terus selama ramdhan yang muslim pake baju muslim 258 berjilbab. Yang non muslim pake baju sopan saja. ” 21 Januari 2017 12. Bagaimana partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan yang bertema keagamaan di luar sekolah? Pak Adt “Cukup baik dan rutin dilakukan, seperti kegiatan MTQ itu setiap tahun ada dan mengikuti, mewakilkan siswa. MTQ itu yang ikut kelas IV, V, VI. Walaupun tidak juara satu ya... juga sering dapat juara.” 9 Januari 2017 Partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan bertema keagamaan di luar sekolah cukup baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya. Sekolah setiap tahunnya secara rutin mengikuti lomba MTQ. Siswa yang diikutkan diseleksi terlebih dahulu oleh sekolah. Kemudian ajukan lomba ditingkat gugus terlebih dahulu. Jika juara makan dilanjutkan di tingkat kecamatan, kabupaten, dan provinsi. Bu End “Di luar sekolah itu ya seperti MTQ, bulannya sekitar September mbak. Yang diikutkan kelas satu pun kalau dia mampu lomba kita ikutkan. Di dalam sekolah ya ada lomba-lomba keagamaan dari kita mau MTQ itu kan ambil seleksi, kita lewatkan lomba per kelas kita ambil kita seleksikan nanti yang terbaik kita ambil untuk maju ke kecamatan. Per kelasnya kita pandang anak yang mampu nanti kan walaupun dia sama kelas satu kan nanti akan berbeda kan mbak.” 10 Januari 2017 Partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan bertema keagamaan di luar sekolah cukup baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya dengan diadakan seleksi terlebih dahulu oleh sekolah. Bu Pri “Bagus mbak, tiap tahun ada MTQ di semester 1 baru bulan kemarine mbak tapi saya tidak hafale mbak tapi tiap tahun ada mbak. sekolah nanti antar gugus, kemudian antar kecamatan bisa masuk Partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan bertema keagamaan di luar sekolah cukup baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya, lomba 259 propinsi kalau ada yang juara kabupaten ke tingkat propinsi dan seterusnya. Jadi awalnya dari tingkat gugus. Di dalam sekolah sendiri lomba bertema keagamaan kalau ada event. Misalkan kalau ada KKN mengadakan, moment hari besar islam atau apa itu ada menggambar. Misale ya menggambar atau mewarnai yang bertema islam. Tapi kalau sekolah sendiri paling cuman pengajian-pengajian, kalau lomba- lomba engga jarang paling pengajian. Misale pas hari Nuzulul Quran, mendatangkan pembicara dari luar terus nanti anak- anak itu di halaman luar.” 10 Januari 2017 mewarnai dan menggambar yang diadakan mahasiswa KKN dan mengadakan pengajian untuk memperingati Nuzulul Quran. Bu Mu “O.. iya rutin itu mbak setiap setahun sekali itu ada MTQ. Dan kami pasti mengirimkan siswa untuk mengikuti lomba itu. Jadi lombanya itu ada delapan macam kalau tidak sepuluh. Nanti itu setiap tahun ada untuk mengirimkan anak.” 21 Januari 2017 Partisipasi sekolah dalam mengikuti perlombaan bertema keagamaan di luar sekolah cukup baik yaitu dengan mengikuti lomba MTQ setiap tahunnya. 13. Apa sajakah kegiatan ekstrakulikuler di sekolah ini Pak Adt “Baca tulis Al-Quran, tapi untuk anak- anak kelas I, II, dan III. Yang mengajar kerjasama dengan pihak luar. Ada wisudanya juga, biasanya bebarengan Esktrakulikuler yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III. Ekstrakulikuler yang mencerminkan adanya karakter religius yaitu TPA. TPA diwajibkan bagi siswa kelas rendah yaitu kelas I, II dan III. Siswa yang sudah Al-Quran ataupun 260 yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius? dengan acara perpisahan kelas VI, ada wisuda TPAnya digabung jadi satu.” 9 Januari 2017 khatam akan diwisuda yang diadakan bebarengan dengan perpisahan siswa kelas VI. Sekolah bekerja sama dengan Lembaga Fitri Insani untuk tenaga pengajar TPA. Walapun demikian Bu End selaku guru pendidikan agama islam kelas rendah juga turut mengajar TPA. Bu End “TPA, tapi yang jelas ya cuman TPA itu. Kalau dulua ada ya mbak seni baca Al- Quran untuk sementara waktu ini udah sekitar 2 tahunan ini agak vacum mbak. Kalau TPA yang mengajar itu ada dari Bina Insani istilahnya kerjasama ada ustazah ustad yang, perkumpulan itu lo... mbak nanti ada ya itu tugasnya ada yang di SD-SD untuk mengajar dan juga guru agama jelas guru agamnya yang rendah seperti saya juga terlibat di situ. Di mana waktu ekstra itu saya juga ikut masuk ke situ, iya misalnya TPA kelas III sama kelas I A itu kemarin itu to saya masuk.” 10 Januari 2107 Esktrakulikuler yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III. Sekolah bekerja sama dengan Lembaga Fitri Insani sebagai tenaga pengajarnya. Bu Pri “Ya cuman TPA, dulu ada Al-Quran tapi peminatnya kan itu yang Al-Quran hanya pilihan, kalau TPA kan wajib untuk kelas I sampai III. Kalau kelas IV samapai VI dulu itu Al-Quran. Tapi pilihan yang berminat saja, dulu pernah banyak pas awal-awal saya di sini. Mendatangkan guru juga dari luar tapi lama-kelamaan Esktrakulikuler yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius yang sekarang masih ada yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III. 261 tinggal tiga. Akhirnya diputuskan karena kan pembayarannya kan juga rutin kalau sekarang kan sudah tidak ada. TPA yang mengajar dari Fitri Insani itu khusus untuk mengajar TPA-TPA di sekolah-sekolah dan di pondok.” 10 Januari 2017 Bu Mu “TPA, jaman dahulu ada qira’ah tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Karena gurunya atau peminatnya yang engga ada. Kalau TPA yang mengajar dari luar, kita kerjasama dengan Fitri Insani itu nama lembaganya. Yang kegiatannya itu mbak setiap hari Jumat tadarus itu. Kalau dulu pas sebelum saya ngajar kelas ini, konsep saya agak berbeda dengan yang lain memang. Nek saya itu anak-anak itu baca dengan artinya, supaya engga abstrak to. Setelah itu, misalnya baca tiga ayat ya mbak nanti biasanya saya ambil satu surat atau tiga surat nanti saya jelaskan. Hari ini saya menjelaskan Al-Fatihah, besuk saya menjelaskan Al-Ikhlas, nek saya piket itu begitu. Kalau TPA ada wisudanya, cuman kalau tahun kemarin itu karena yang di wisuda sedikit atau karena mungkin malah engga a da, ada wisuda TPA itu.” 21 Esktrakulikuler yang berkaitan dengan internalisasi karakter religius yang sekarang masih ada yaitu ekstrakulikuler BTA bagi kelas I, II, dan III. Setiap tahunnya akan diadakan wisuda TPA bagi siswa yang sudah khatam atau sudah mulai membaca Al-Quran. 262 Januari 2017 14. Menurut Bapak Ibu guru hambatan apa saja yang ditemukan ketika melaksanakan internalisasi karakter religius melalui budaya sekolah? Pak Adt “Mungkin untuk waktu ya mbak, waktu yang kurang begitu banyak dalam artian tidak seperti di SD-SD yang berbasis keagamaaan, misalnya seperti SD-IT, kan untuk porsi kegiatan agamaannya kan lebih besar. Dan kita SD Negeri, waktunya juga kita menurut pada istilahnya peraturan dari dinas ya diantara waktu- waktu itu nanti kita sisipkan tadi kegiatan. Kemudian juga point awal tadi seperti lingkungan dan dukungan orang tua ya... Karena ini SDnya itu istilahnya apa ya, bisa dikatakan kota ya belum begitu, desa juga sudah tidak lagi. Untuk penanaman karakter, norma-norma sosial pun kita agak kesulitan. Contoh kecil pun kadang, misalnya kalau di SD kampung saya itu, anak itu yang penting dibiasakan didikan orang tua. Bisa berkata dengan sopan memakai Bahasa Jawa Krama. Tapi kalau di sini sulit sekali, tapi kan tidak lepas dari dukungan orang tua. Pola asuhnya orang tua, yang bangga memakai Bahasa Indonesia atau gimana. Padahal Bahasa Jawa itu menurut saya lebih di dalamnya Hambatan yang ditemukan guru dalam menginternalisasikan karakter religius melalui budaya sekolah adalah kurangnya waktu mengadakan kegiatan religius di sekolah karena status sekolah yang negeri, kurangnya dukungan orang tua serta lingkungan sekitar siswa yang tidak baik. Adapun hambatan internalisasi karakter religius yang dirasakan guru melalui budaya sekolah yaitu waktu yang kurang, karena status s“Kalau untuk bulan ramadhan tadarus itu setiap pagi, terus anak-anak memakai pakaian muslim. Yang beragama non muslim menyesuaikan, akan ada doa-doa atau istilahnya siraman rohani dari Bapak Ibu guru agamnya.” 9 Januari 2017 sekolah yang negeri membuat porsi untuk kegiatan keagamaannya terbatas. Selain itu pengaruh lingkungan anak dan dukungan orang tua di rumah yang kurang. Jika dari segi siswa adalah kesadaraan siswa sendiri yang rendah. Ketika mencari peserta untuk lomba seni baca Al-Quran guru kesulitan menemukannya. Terutama untuk siswa laki-laki yang memiliki bakat seni baca Al-Quran yang bagus. 263 itu sekaligus kita mengajarkan norma- norma kesopanan. Di kelas saya ada hari Bahasa Jawa, Jumat Sabtu. Tapi kadang- kadang anak-anak itu sukar memahami ya Bahasa Indonesia jadi campur gitu.” “Kalau tiba waktu sholat zuhur itu tidak diperdengarakan azan.” “Kalau untuk bulan ramadhan tadarus itu setiap pagi, terus anak-anak memakai pakaian muslim. Yang beragama non muslim menyesuaikan, akan ada doa-doa atau istilahnya siraman rohani dari Bapak Ibu guru agamnya.” 9 Januari 2017 Bu End “Kalau lomba itu yang sulit dari seni baca Al-Quran mbak, seni baca Al-Quran itu kalau saya rasa kok kalau memang ndak ada bakat tu susah seklai. Itu terbukti kemarin mbak, ada seni baca Al-Quran lesnya itu ya termasuk ekstranya itu susah anak mengikuti. Ternyata yang mengikuti itu anak cuman berapa anak dan hasilnya pun tidak maksimal. Karena ya itu kalau saya lihat itu kalau seni itu ya memang dari bakat, kalau tidak ada bakat ya memang susah sekali. Sekarang sampai dimana-mana kita pun mencari bibit anak Hambatan yang ditemukan guru dalam menginternalisasikan karakter religius melalui budaya sekolah adalah sulitnya mencari peserta lomba seni baca Al-Quran, guru memnadang bahwa hanya siswa yang memiliki bakat seni baca Al-Quran yang sejak lahir yang bagus dalam membaca Al- Quran dengan baik. Doa sebelum belajar menggunakan artinya supaya siswa paham arti dari doa yang dibacanya, sehingga 264 yang untuk MTQ susah mbak, kalau cuman istilah baca itu bisa kita latih mbak, tapi ya tartil mbak harus tartil mbak kalau kita ajukan engga cukup dengan baca itu bisa kita pelajari. Terus sama hafalan, dan lagi kebanyakan SD Negeri Demakijo 1 itu susahnya kalau nyari bibit yang laki, kalau perempuan banyak kalau laki kurang. Memang hambatannya itu, kalau dari segi seni baca Al-Quran. Karena yang jelas itu kita lihat dari bakat yang lainnyakan kita bisa latih kan banyak latihan makin semakin bagus hasilnya. Tapi kalau seni baca Al-Quran memang susah sekali.” “Setelah sholat zuhur anak dibimbing untuk berzikir mbak tapi secukupnya, misalkan zikir itu cuman kalau subbehanakallah itu kan 33 kali kan kalau anjuran dari tapi kita ambil 11 kali aja. Jadi 33 kali itu tiga macam, singkat kan anak maunya kan yang cepet jadi kita tidak menghilangkan istilahnya tidak menghilangkan sunnah-sunnahnya tapi tetep kita laksanakan. Tapi biar anak fokus kita ambil sedikit saja.” 10 Januari 2017 dapat menerpakannya dalam kehidupan sehari-hari. 265 Bu Pri “Engga ada sih mbak, berjalan dengan baik saja. Asalkan kita saja yang bisa mengasuh anak-anak dengan baik semua. Belum pernah juga ada yang bermasalah karena perbedaan agama.” 10 Januari 2017 Guru tidak menemukan hambatan dalam strategi budaya sekolah. Bu Mu “Jadi kesadaran dari anak itu kurang, anak-anak itu melakukan itu karena diingatkan terus. Itu kemungkinannya karena di rumah penekanannya kurang mbak. Kalau dari kelas lain bisa jadi penekanan dari orang tua dan guru kurang. Kalau di kelas saya sebisa mungkin saya tekankan. Cuman kan kalau di rumah kurang ditekankan terus kan ya jadi, di sini diuyak-uyak dikon sholat nek rumah ora yo podho wae istilahnya kayak gitu. Hamabatnya itu sih, anak-anak itu belum sadar jadi dia kan belum terbiasa dan satu lagi kemungkinan penekanan dari keluarg itu kurang. Wong kadang ada kok yang bilang, “wong mamahku aja engga sholat” wong nek mbokne ora sholat kon yo mencontoh dari mana. Kan kadang dari orang tua ada sih mbak yang di rumah implementasi agamanya kurang, kalau di Hambatan yang ditemukan guru dalam menginternalisasikan karakter religius melalui budaya sekolah adalah kesadaran siswa yang rendah dalam berperilaku sesuai karakter religius karena dukungan dan keteladanan orang tua yang rendah. 266 sini... Tapi sebenarnya saya agak khawatir juga nanti terlalu fanatik atau engga. Seperti pas ulang tahun kemarin itu kan sebenarnya saya engga ngrayain. Bahkan untuk keluarga saya pun tidak, dan anak- anakpun engga kalau ada yang ulang tahun engga saya, engga saya coba nyari tanggal berapa itu kan seberanya tujuannya itu. Makanya kemarin saya hati-hati sekali, kemarin mau bagaimana.. karena itu kan beda pemahaman. Karena itu kan riskan itu. Ohh... iya yang kelas VI itu pemberian motivasi itu dilakukan setiap mau ujian sekolah menjelang, semester dua lah itu pasti ada. Nanti itu sekitar dua atau empat kali kalau engga. Itu nanti biasanya mengundang narasumber dari luar itu, terus nanti doa bersama. Nanti pas saat doa bersama nanti yang muslim dengan Bapak Jumadi, yang bukan muslim dengan Bu Yuni. Itu nanti baisanya di bawah di kelas. Itu ada juga mbak pesantren kilat ada mbak setiap tahun pas ramdhan. Itu satu malam, ya itu nanti kerjasama dengan pondok pesantren nanti ada penyelenggaranya. Itu yang ikut kelas 267 V kalau engga ya kelas VI.” 21 Januari 2017 15. Apa sikap yang akan dilakukan oleh bapakibu guru ketika melihat siswa berbuat kebaikan, baik di kelas maupun di luar kelas? Pak Adt “Kadang-kadang dengan reward, biasanya uang. Pujian secara lisan juga iya. Kadang juga mengajak siswa untuk memberikan upplus atau tepuk tangan.” 13 Maret 2017 Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan reward, pujian lisan, dan tepuk tangan. Ketika guru melihat ada siswa yang berbuat kebaikan guru memberikan reward berupa pujian, hadiah, dan pemberian tepuk tangan. Supaya siswa dapat termotivasi dan terus mengembangkan perbuatan yang baik tersebut. Bu End “Kita langsung menjelaskaan pada anak, paling tidak itu perbuatan baik yang perlu kita contoh. Dengan pesan kalau kebaikan seseorang itu kita ingat-ingat, tapi kalau kejelekannya jangan. Kalau kejelekkan kita lihat kita sendiri, kalau kejelekan orang lain jangan diingat-ingat dan jangan dilihat. Untuk memotivasi diri kita, kalau dia bisa melakukan perbuatan yang baik kenapa saya tidak. Tapi untuk kejelekkan kalau kita lihat-lihat akan semakin,, wah duwe bolo nah kan itu. Yang jelas kita lihatkan pada anak itu perbuatan yang terpuji, perlu kita contoh, nah dengan nasehat sebagai pemberian motivasi. Karena sifatnya seketika, jadi ya cukup pujian. Tapi kalau, itu sebagai Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan penjelasan secara klasikal di kelas terkait perilaku baik yang dilakukan oleh siswa. Sehingga siswa tersebut dapat termotivasi dan siswa yang lainnya tahu bahwa perilaku baik tersebut perlu untuk dicontoh. Selain itu guru juga memberikan hadiah berupa makanan bagi siswa yang berbuat kebiakan. 268 pembelajaran kita siapakan hadiah. Hadiahnya cukup dengan makanan, yang penting anak merasa tersanjung.” 14 Maret 2017 Bu Pri “Reward, biasanya dalam bentuk kata- kata, misalnya bagus... sama saya florin di kelas jadi biar dapat apresiasi dari teman- temannya yang lain. Nanti siswa yang lain saya minta untuk memberi tepuk tangan, pujian iya mbak. Kalau dalam hasl prestasi nanti saya kasih hadiah alat tulis.” 14 Maret 2017 Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan reward, pujian lisan, tepuk tangan, dan hadiah. Bu Mu “Reward ya mbak, iya saya berikan. Biasanya pujian, untuk anak laki-laki nanti saya puji dengan menyebutnya sholeh. Kalu anak perempuan nanti saya puji dengan menyebutnya sholih.” 13 Maret 2017 Ketika melihat siswa yang berbuat kebaikan guru akan memberikan reward berupa pujian dengan mengatakan sholeh bagi siswa laki- laki dan sholih bagi siswa perempuan. 16. Bagaimana keteladanan yang bapakibu guru lakukan dalam kegiatan Pak Adt “Iya mengikuti, dengan berdoa bersama siswa.” 13 Maret 2017 Keteldanan yang guru lakukan dalam kegiatan berdoa sebelum pelajaran yaitu ikut berdoa bersama siswa sebelum pelajaran. Guru memberikan keteldananan dengan ikut berdoa sebelum pelajaran. Guru akan berdoa terlebih dahulu dan tidak disuarakan. Setelah guru selesai berdoa guru akan mengawasi sikap berdoa siswa. Bu End “Ikut mbak jelas, sebelumnya saya berdoa Keteldanan yang guru lakukan 269 berdoa sebelum pelajaran? sendiri. Paling tidak robbisholi shoderiwayasshirli wahlulmukdata millisani yafkhohukouli itu doa saya sendiri. Terus nanti kita seketika bareng anak, apa yang dibaca anak kita baca.” 14 Maret 2017 dalam kegiatan berdoa sebelum pelajaran yaitu guru ikut berdoa sebelum pelajaran dengan membaca doa sendiri kemudian dilanjutkkan dnegan mnegikuti doa yang dibaca siswa. Bu Pri “Ya saya sikapny atenang, berdoa dengan baik, kepala menuduk dan tidak bersuara. Iya saya juga membaca doa seperti yang anak-anak baca tapi di dalam hati.” 14 Maret 2017 Keteldanan yang guru lakukan dalam kegiatan berdoa sebelum pelajaran yaitu guru memberikan keteldanan sikap berdoa sebelum pelejaran dengan tenang, kepala menunduk, dan membaca doa di dalam hati. Bu Mu “Iya saya ikut berdoa. Tapi doa yang saya baca beda. Nantikan saya berdoa sendiri, dan setelah selesai nanti saya terus mengawasi anak-anak. Soalnya, kadang masih ada yang berdoanya itu tidak khusyuk. Masih ada yang lirik-lirik, terus nanti saya ingatkan dengan berkata tundukkan kepala, mata melihat ke meja, sambil ingat- ingat Allah.” 13 Maret 2017 Guru memberikan keteldanan dalam kegiatan berdoa sebelum pelajaran dengan ikut berdoa di dalam hati dan setelah selesai guru akan mengawasi perilaku berdoa siswa. 17. Bagaimana Pak Adt “Iya ikut, sama seperti yang tadi mbak.” Guru ikut berdoa setelah pelajaran. Guru memberikan keteladanan dalam kegiatan 270 keteladanan yang bapakibu guru lakukan dalam kegiatan berdoa setelah pelajaran? 13 Maret 2017 berdoa setelah pelajaran dengan mengucapkan hamdallah setiap akhir pergantian jam pelajaran dan ikut berdoa bersama siswa sebelum pulang sekolah. Bu End “Kita kan paling tidak mengucapkan alhamdulliah itu to mbak. Sebelum mengucapkan salam kan mengucapkan alhamdulliah kita sudah selesai pelajaran, kita telah diberi kelancaran.” 14 Maret 2017 Guru ikut berdoa setelah pelajaran dengan mengucapkan alhamdulliah. Bu Pri “Iya sama yang tadi.” 14 Maret 2017 Guru ikut berdoa setelah pelajaran. Bu Mu “Iya saya ikut berdoa, seperti yang tadi.” 13 Maret 2017 Guru ikut berdoa setelah pelajaran. 18. Bagimana sikap berdoa yang khusyuk yang bapakibu guru tunjukkan saat berdoa sehingga dapat menjadi teladan bagi siswa? Pak Adt “Sikap khusyuknya kalau misal saya sedang berdiri, ya dengan tangan ngapurancang ya sikap siap berdoa.” 13 Maret 2017 Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan oleh guru yaitu dengan tangan ngapurancang ketika guru dalam keadaan berdiri. Guru memberikan sikap berdoa yang khusyuk dengan duduk, tangan sedekap di atas meja, kepala menunduk pandangan ke bawah atau ke depan. Bu End “Yang jelas sikap duduk kita gimana nggeh, terus pandangan ke depan seakan- akan kita itu berhadapan dengan Allah. Tangan kita sedekap di atas meja.” 14 Maret 2017 Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan oleh guru yaitu dengan duduk, pandangan ke depan, dan tangan sedekap di atas meja. Bu Pri “Ya saya doanya di dalam hati tidak saya ucapkan, dengan tenang, tangan sedekap pandangan ke meja.” 14 Maret 2017 Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan oleh guru yaitu dengan berdoa di dalam hati, tenang, tangan sedekap di atas meja dan pandangan ke bawah. 271 Bu Mu “Dengan duduk, kepala menunduk, tangan kanan di atas tangan kiri, kemudian sedekap di atas meja.” 13 Maret 2017 Sikap berdoa yang khusyuk yang ditunjukkan guru yaitu dengan duduk, kepala menunduk, dan tangan sedekap di atas meja. 19. Bagaimana peran aktif bapakibu guru dalam kegiatan hafalan surat pendek setiap hari Jumat? Pak Adt “Yang tadarus hari Jumat itu kan? Iya saya ikut bersama anak-anak membaca surat- surat pendek.” 13 Maret 2017 Guru berperan aktif dengan mengikuti kegiatan tadarus bersama siswa. Guru memberikan keteladanan dengan ikut dalam kegiatan tadarus. Saat kegiatan tadarus guru ikut membaca surat bersama-sama siswa dan ikut untuk memandu dan membimbing. Bu End “Kalau hanya membimbing itu tidak bisa mbak, kalau surat itu sudah kita berikan kita pancing diawal. Kalau hafalan lo mbak. Kalau yang dibaca tiap hari Jumat itu tidak hafalan, hanya tadarus bukan hafalan. Kalau hafalan kelas saya sendiri ada, kalau kelas yang lain ada. Tapi kebetulan kelas saya yang ngajar kelas itu, saya kasih hafalan. Conothnya kelas II B , kebetulan hari Jumat jam pertama. Itu ada hafalan. Kalau hafalan itu yang pertama satu kita bericontoh membaca yang benar, kemudian annati kita tuntun untuk menghafalan. Nanti dua ayat dulu, nanti diulang-ulang terus. Nanti boleh buka buku, nanti kalau sudah tidak buka juz Guru berperan aktif dalam kegiatan tadarus dengan cara memberikan contoh membaca ayat-ayat Al- Quran yang baik dan benar. 272 amma berarti anak itu sudah hafal. Nanti kalau sudah hafal kita ulang lagi kemudian kita sambung lagi ke ayat-ayat selanjutnya. Kalau tadarus awal itu anak diminta untuk membaca surat Al-Fatihah baru dilanjutkan dengan surat lainnya. Nanti kita kan kasih contoh cara membaca yang benar dulu soalnya kadang-kadang anak-anak itu masih membaca latinnya. Kalau sudah nanti kita tanya pada anak kemarin sampai surat apa kemudian melanjutkan” 14 Maret 2017 Bu Pri “Saya memandu mbak, nanti pertama kali yang anak-anak saya minta baca surat Al- Fatihah baru dilanjutkan dengan membaca surat-surat yang lain. Biasanya saya minta anak-anak untuk membaca dua buah surat.” 14 Maret 2017 Guru berperan aktif dalam kegiatan tadarus dengan cara memandu siswa membaca surat-surat pendek. Bu Mu “Ikut tadarus mbak. Saya juga selalu ingatkan selain baca arabnya juga baca artinya. Walaupun baca arabnya dapat pahala, tapi kan kalau dengan artinya anak lebih tahu tidak kosong seperti itu mbak. Guru berperan aktif dalam kegiatan tadarus dengan mengikuti tadarus bersama siswa, dan mengingatkan siswa untuk membaca arti dari doa yang dibacanya. 273 Pertama kali yang dibaca itu surat Al- Fatihah itu wajib dibaca diawal, terus nanti dilanjutkan dengan membaca surat-surat lainnya.” 13 Maret 2017 20. Apakah sekolah memberikan pengumuman jika ada peringatan hari besar keagamaan? Bu End “Iya, bentuknya ya sekedar pengumuman. Kalau kita memberikannya di waktu liburan misalnya Nuzulul Quran, otomatis kita kasih undangan. Kalau tidak cukup diumumkan diwali kelas masing-masing. Juga menggunkan papan pengumuman yang ada di dekat tempat parkir, itu nanti itu diperuntukkan untuk wali murid, kan berkaitan dengan penjemputan anak.”14 Maret 2017 Sekolah memberikan pengumuman jika ada peringatan hari besar keagamaan melalui undangan dan pengumuman langsung di dalam kelas serta menuliskannya di papan pengumuman. Sekolah memberikan pengumuan jika akan memperingati hari besar keagamaan mellaui surat edaran, pengumuman lisan dari guru, serta menuliskan pengumuman di papan pengumuman. Bu Pri “Iya diumumkan mbak, biasanya lewat surat edaran, kemudian lisan nanti saya yang mengumumkan, terus itu nanti biar wali murid tahu ditulis menggunakan papan pengumuman yang ada di depan itu.” 14 Maret 2017 Sekolah memberikan pengumuman jika ada peringatan hari besar keagamaan melalui surat edaran dan pengumuman langsung di dalam kelas serta menuliskannya di papan pengumuman. 274 Lampiran 3. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Data Hasil Wawancara dengan Siswa REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA MENGENAI INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1 No Pertanyaan Sumber Jawaban Reduksi Kesimpulan 1. Apakah kamu sering ikut sholat berjamaah di sekolah? Adt “Iya, sholat duha. Sikap waktu sholat tenang. Di shaf ke dua, tapi bacaannya belum hafal.” 9 Januari 2017 Siswa sering mengikuti sholat dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang. Siswa mengikuti sholat dhuha berjamaah. Ketika sholat dhuha beberapa siswa ada yang sudah tenang, tapi ada juga yang masih ramai sendiri. Pu “Iya, sholat duha. Sikap waktu sholat tenang.” 9 Januari 2017 Siswa sering ikut sholat dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang. Na “Sering, sholat duha. Sikap saat sholat tenang dan rapi sholatnya.” 9 Januari 2017 Siswa sering ikut sholat dhuha berjamaah dengan sikap tenang dan rapi. Ik “Iya, sholat dhuha, kadang-kadang ramai kalau sholat.” 10 Januari 2017 Siswa sering ikut sholat dhuha berjamaah dan terkadang ketika sholat masih ramai. Rai “Iya, sholat dhuha saat sholat kadang- kadang ramai.” 10 Januari 2017 Siswa sering ikut sholat dhuha berjamaah dan terkadang masih ramai. Vau “Iya, sholat dhuha. Kalau sholat dhuha engga ramai.” 16 Januari 2017 Siswa sering ikut sholat dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang. Key “Iya, sholat dhuha, sikap sholatnya anteng .” 16 Januari 2017 Siswa sering ikut sholat dhuha berjamaah dengan sikap yang tenang. 2. Bagaimana sikap kamu ketika melihat teman yang berbeda agama dengan kamu Adt “Menunggu” 9 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menunggunya. Ketika ada teman yang berbeda agama sedang beribadah sikap siswa ialah menunggunya dan menghomatinya. Pu “Menghomati, tenang.” 9 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang 275 sedang beribadah? berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menghormatinya dan tenang. Na “Menunggunya.” 9 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menunggunya. Ik “Menunggu” 10 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menunggunya. Rai “Menunggu” 10 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menunggunya. Vau “Dihormati, tidak memilih teman.” 16 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menghormatinya. Key “Menunggu” 16 Januari 2017 Ketika siswa melihat temannya yang berbeda agama dengan sedang beribadah yaitu menunggunya. 3. Ketika di dalam kelasmu ada siswa yang berbeda agama dengan kamu bagaimana sikapmu? Adt “Menghormati, tidak membeda- bedakan.” 9 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu menghomatinya dan tidak membeda-bedakan. Sikap siswa ketika di dalam kelasnya terdapat siswa yang berbeda agama dengannya adalah mengormatinya, tidak membeda-bedakan dalam berteman, serta menolongnya jika sedang dalam kesulitan. Pu “Menghormati, tidak membeda- bedakan.” 9 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu menghomatinya dan tidak membeda-bedakan. 276 Na “Menghormatinya dengan tolong- menolong, tidak membeda- bedakan.” 9 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu menghomatinya dan tidak membeda-bedakan serta saling tolong- menolong. Ik “Berteman” 10 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu tetap berteman dengannya. Rai “Diamkan aja” 10 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu mendiamkannya. Vau “Menghargai” 16 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu menghargainya. Key “Menghormatinya, tolong-menolong, tidak membeda- bedakan.” 16 Januari 2017 Ketika didalam kelasnya ada siswa yang berbeda agama dengannya sikap siswa yaitu menghormatinya, tolong- mrnolong, dan tidak membeda-bedakan. 4. Apa saja kegiatan keagamaan yang rutin kalian lakukan di sekolah? Adt “Sholat duha, ngaji, berdoa sebelum dan sesudah belajar.” 9 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu sholat dhuha, mengaji, dan berdoa sebelum dan sesudah belajar. Kegiatan keagamaan yang rutin dilakukan siswa di sekolah adalah berdoa sebelum dan sesudah pelajara, sholat dhuha, dan TPA. Pu “Sholat duha, ngaji atau TPA, berdoa sebelum dan sesudah belajar.” 9 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu sholat dhuha, mengaji, TPA dan berdoa sebelum dan sesudah belajar. 277 Na “Berdoa sebelum dan sesudah belajar, TPA.” 9 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu berdoa sebelum dan sesudah belajar serta TPA. Ik “Pelajaran agama, TPA, Sholat” 10 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu mengikuti pelajaran agama, TPA, dan sholat. Rai “Berdoa, pelajaran agama, TPA, sholat dhuha, pengajian.” 10 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu berdoa, menguikuti pelajaran agama, TPA, sholat dhuha, dan pengajian. Vau “TPA, sholat dhuha” 16 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu TPA dan sholat dhuha. Key “TPA, berdoa, baris” 16 Januari 2017 Kegiatan keagamaan rutin yang dilakukan siswa yaitu TPA dan berdoa. 5. Apa yang akan dilakukan oleh Bapak Ibu guru ketika ada yang tidak ikut atau terlambat mengikuti ibadah sholat berjamaah atau mengaji? Adt “Diingatkan” 9 Januari 2017 Guru akan mengingatkannya. Menurut siswa, ketika ada siswa yang tidak ikut atau terlambat mengikti ibadah sholat berjamaah dan mengaji guru akan menasehatinya, menegurnya atau memperingatkan, dan diminta untuk mengulang sholat sendiri. Pu “Disuruh ngulang.” 9 Januari 2017 Siswa diminta untuk mengulangi sholat mengaji sendiri. Na “Menasehati, memperingatkan.” 9 Januari 2017 Guru akan memberikan nasehat dan mengingatkannya. Ik “Suruh mengulang” 10 Januari 2017 Siswa diminta untuk mengulangi sholat mengaji sendiri. Rai “Mengulang, suruh baca tadarus sendiri.” 10 Januari 2017 Siswa diminta untuk mengulangi sholat tadarus sendiri. Vau “Dinasehati, kalau tadarus sama Pak Yuli kalau rame dimarahin.” 16 Januari Siswa diminta tadarus sendiri dan terkadang guru akan memarahinya. 278 2017 Key “Ditegur, dinasehati” 16 Januari 2017 Guru akan memberikan teguran dan nasehat. 6. Apa yang biasanya dilakukan oleh BapakIbu guru ketika kalian sedang melakukan sholat berjamaah atau ketika kalian sedang mengaji? Adt “Mengikuti sholat, kalau mengaji bu guru di ruang guru.” 9 Januari 2017 Guru akan mengikuti sholat dan mengaji. Ketika siswa sedang melakukan sholat berjamaah atau mengaji bapak ibu guru akan ikut melaksanakan sholat dan mengaji atau tadarus. Pu “Ikut sholat, terus pas ngaji kadang- kadang bu guru di kantor.” 9 Januari 2017 Guru akan mengikuti sholat dan mengaji. Na “Saat sholat mengkuti, saat ngaji menunggu di ruang guru.” 9 Januari 2017 Guru mengikuti sholat dan menunggu ketika di kantor guru ketika tadarus berlangsung. Ik “Ikut sholat, kalau pas ngaji menunggu di ruang guru.” 10 Januari 2017 Guru mengikuti sholat dan menunggu di kantor guru ketika tadarus berlangsung. Rai “Ikut sholat, ikut tadarus. Tapi kalau tadarus biasannya Pak Yuli.” 10 Januari 2017 Guru mengikuti sholat dan tadarus. Vau “Mengikuti” 16 Januari 2017 Guru akan ikut kegiatan sholat dan tadarus. Key “Mengikuti sholat, ikut tadarus” 16 Januari 2017 Guru akan ikut kegiatan sholat dan tadarus. 7. Alat ibadah apa saja yang ada di dalam musholla yang dapat kalian gunakan untuk melakukan kegiatan ibadah? Adt “Sajadah, sarung, Al-Quran, iqr’a, dan tasbih.” 9 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu sajadah, sarung, Al-Quran, iqra dan tasbih. Alat ibadah yang ada di dalam mushola yang dapat digunakan siswa untuk beribadah adalah sajadah, mukena, sarung, peci, tasbih, Al- Quran, dan tasbih. Pu “Sajadah, mukena, Al-Quran, Iqr’a, tasbih.” 9Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu sajadah, mukena, Al-Quran, Iqra, dan tasbih. 279 Na “Tasbih, sajadah, mukena, Al-Quran.” 9 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu tasbih, sajadah, mukena, dan Al-Quran. Ik “Sajadah, tasbih, sarung.” 10 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu sajadah, tasbih, dan sarung. Rai “Sajadah, sarung, peci, iqra.” 10 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu sajadah, sarung, peci, dan iqra. Vau “Mukena, Al-Quran, iqra, sajadah.” 16 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu mukena, Al-Quran, iqra, dan sajadah. Key “Mukena, sajadah, Al-Quran, Iqra” 16 Januari 2017 Alat ibadah yang ada di mushola yaitu mukena, Al-Quran, iqra, dan sajadah. 8. Apa saja kegiatan yang kalian lakukan sebelum mulai belajar di kelas? Adt “Berdoa doa sebelum belajar, menyanyi lagu Indonesia Raya setiap hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa. Kegitan siswa sebelum mulai belajar di kelas adalah berbaris, masuk kelas sambil mengucapkan bismillah, bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam, dan berdoa sebelum belajar. Pu “Berdoa doa sebelum belajar dan sesudah belajar, menyanyi lagu Indonesia Raya.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa. Na “Berdoa, berbaris, masuk kelas mengucapkan bismillah, salim sambil ucap salam, masuk harus pake kaki kanan, nyanyi lagu Indonesia Raya.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa, berbaris, masuk kelas sambil ucap basmallah, bersalaman sambil ucap salam, dan masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu. Ik “Berdoa, baris, menyanyi.” 10 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa dan berbaris. Rai “Baris, berdoa, nyanyi.” 10 Januari Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum 280 2017 mulai belajar di kelas yaitu berdoa. Vau “Berdoa, menyanyikan lagu Indonesia Raya tapi kecuali hari Senin dan Jumat.” 16 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa. Key “Berdoa, Baris” 16 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa sebelum mulai belajar di kelas yaitu berdoa. 9. Saat menerangkan tentang materi pelajaran apakah bapak ibu guru sering menceritakan kisah- kisah nabi? Adt “Pernah, Nabi Ibrahim.” 9 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah nabi Ibrahim saat menjelaskan materi pelajaran. Menurut siswa ketika sedang menjelaskan materi pelajaran guru pernah menceritakan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad. Pu “Pernah, Nabi Ibrahim.” 9 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah nabi Ibrahim saat menjelaskan materi pelajaran. Na “Iya, Nabi Ibrahim dan Muhammad.” 9 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah nabi Ibrahim dan Muhammad saat menjelaskan materi pelajaran. Ik “Engga” 10 Januari 2017 Guru tidak pernah menceritakan kisah Nabi saat menerangkan mataeri pelajaran. Rai “Pernah, tapi lupa.” 10 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah nabi saat menjelaskan materi pelajaran. Vau “Pernah, Nabi Ibrahim.” 16 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah Nabi Ibrahim saat menjelaskan materi pelajaran. Key “Iya, Ibrahim” 16 Januari 2017 Guru pernah menceritakan kisah Nabi Ibrahim saat menjelaskan materi pelajaran 281 10. Ketika ada hari besar keaagamaan, biasanya di sekolah di adakan kegiatan apa saja? Adt “Pengajian, tukar kado atau kado silang.” 9 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian dan kado silang bagi siswa. Ketika ada peringatan hari besar keagamaan, di sekolah diadakan kegiatan pengajian, bersedekah, saat Idul Fitri terdapat kegiatan syawalan, dan saat Idul Adha menyembelih hewan korban. Pu “Pengajian, Kado silang.” 9 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian dan kado silang bagi siswa. Na “Pengajian, tukar kado, pas Idul Adha korban, Idul fitri salim- salim.” 9 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian, kado silang bagi siswa, penyEmbelihan hewan kurban saat Idul Adha, dan syawalan saat Idul Fitri. Ik “Mbeleh, mendengarkan, sedekah.” 10 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan menyembelih hewan kurban dan mengdakan kegiatan sedekah. Rai “Pengajian, mbeleh sapi, mbeleh kambing, tukar kado.” 10 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian, menyembelih hewan kurban, dan kado silang. Vau “Pengajian, mbeleh sapi, jabat tangan.” 16 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian, menyembeilh hewan kurban, dan syawalan. Key “Pengajian, menyembeleh sapi atau hewan kurban.” 16 Januari 2017 Sekolah mengadakan peringatan hari besar keagamaan dengan pengajian dan menyembeilh hewan kurban. 282 11. Apakah kamu pernah mengikuti lomba keagamaan yang diikuti sekolah? Adt “Belum” 9 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba keagamaan yang diiukuti sekolah. Lomba keagamaan yang pernah diikuti siswa adalah lomba saat wisuda akbar TPA, lomba membaca Al-Quran, lomba sholat, dan lomba wudhu. Pu “Belum pernah.” 9 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba keagamaan yang diiukuti sekolah. Na “Belum pernah, tapi ada lomba-lomba saat wisuda akbar TPA lomba membaca Al- Quran.” 9 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba keagamaan yang diiukuti sekolah. Akan tetapi terdapat lomba membaca Al-Quran saat wisuda akbar TPA. Ik “Tidak” 10 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba keagamaan yang diiukuti sekolah. Rai “Di sekolah pernah ikut lomba sholat, wudhu.” 10 Januari 2017 Siswa pernah mengikuti lomba sholat dan wudhu. Vau “Belum” 16 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba keagamaan yang diiukuti sekolah. Key “Belum” 16 Januari 2017 Siswa belum pernah mengikuti kegiatan lomba keagamaan yang diiukuti sekolah. 12. Kegiatan ekstrakulikuler keagamaan apa sajakah yang ada di Adt “TPA setiap hari Senin, yang ngajar Mbak Erni, Mbak Warni, sama Mbak Sri.” 9 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. Kegiatan ekstrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. Pu “TPA” 9 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di 283 sekolah? sekolah yaitu TPA. Na “TPA.” 9 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. Ik “TPA” 10 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. Rai “TPA” 101 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. Vau “TPA” 16 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. Key “TPA” 16 Januari 2017 Ektrakulikuler keagamaan yang ada di sekolah yaitu TPA. 13. Menurut kamu, seperti apa tata tertib yang ada di kelas sekolah yang mengatur tentang pelaksanaan sholat dhuhazuhur? Adt “Tidak boleh ramai, wudhu dulu, berikhtiar.” 9 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tidak boleh ramai, wudhu terlebih dahulu. Tata tertib kelas atau sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha atau zuhur yaitu semua siswa wajib mengikuti sholat, saat sholat harus tenang dan tertib. Sebelum sholat berwudhu dahulu, membaca doa dalam hati, serta membaca doa sholat dhuha. Pu “Wajib ikut semua, tenang, wudhu dulu.” 9 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu semua siswa wajib mengukutinya dan berwudhu terlebih dahulu sebelum sholat. Na “Tenang, membaca doa dalam hati, wudhu, membaca doa sholat duha.” 9 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tenang, membaca doa di dalam hati, wudhu terlebih dahulu, serta membaca doa shoalt dhuha setiap selesai sholat. 284 Ik “Tidak boleh ramai, tertib” 10 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tidak boleh ramai dan harus tertib. Rai “Tidak boleh ramai, harus anteng, kalau ramai harus ngulangi.” 10 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tidak boleh ramai. Vau “Engga boleh ramai.” 16 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tidak boleh ramai. Key “Tidak boleh ramai, harus tertib.” 16 Januari 2017 Tata tertib kelas sekolah yang mengatur pelaksanaan sholat dhuha dan zuhur yaitu tidak boleh ramai dan harus tertib. 14. Apa yang akan dilakukan Bapak Ibu guru ketika ada siswa yang melakukan kesalahan? Adt “Diminta untuk istighfar 33 kali, dan mengumpulkan sampah.” 9 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan meminta siswa untuk istighfar 33 kali dan mengumpulkan sampah. Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan bapak ibu guru akan menasehatinya, meminta siswa istighfar 33 kali, membantu piket, dan mencari sampah. Pu “Diminta untuk istighfar 33 kali, dan mengumpulkan sampah.” 9 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan meminta siswa untuk istighfar 33 kali dan mengumpulkan sampah. Na “Ambil sampah, baca istighfar, sama dinasehati.” 9 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan meminta siswa untuk mengumpulkan samapah, beristighfar dan menasehatinya. 285 Ik “Disuruh bantu piket, dinasehati, sama mencari sampah.” 10 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan meminta siswa untuk membantu petugas piket, menasehatinya, dan mencari sampah. Rai “Menasehati” 10 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan menasehatinya. Vau “Dinasehati, nyari sampah, bantu piket.” 16 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan menasehatinya, memintanya mencari sampah dan memintanya untuk membantu petugas piket. Key “Dinasehati, suruh nyari sampah.” 16 Januari 2017 Ketika ada siswa yang melakukan kesalahan guru akan menasehatinya dan memintanya untuk mencari sampah. 15. Kegiatan apa saja yang kalian lakukan ketika piket? Adt “Nyapu, menyiram tanaman biar tidak mati.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu menyapu, menyirami tanaman. Ketika piket kegiatan yang dilakukan siswa adalah menyapu, membersihkan jendela, membersihkan papan tulis, mengganti tanggal di papan tulis, mengepel, dan menyirami tanaman supaya tidak mati. Pu “Menyiram tanaman biar tidak layu dan tidak mati.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu menyirami tanaman. Na “Menyiram tanaman, menyapu, membersihkan papan tulis, mematikan kipas dan lampu, membersihkan jendela.” 9 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu menyirami tanaman, menyapu, membersihkan papan tulis, mematikan kipas dan lampu serta membersihkan jendela. Ik “Membersihkan papan tulis, nyapu, siram tanaman.” 10 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu membersihkan papan tulis, 286 menyapu, dan menyirami tanaman. Rai “Nyapu, nyulaki, menghapus papan tulis, mengganti tanggal.” 10 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu menyapu, menyulaki, menghapus papan tulis, dan menggantii tanggal di papan tulis. Vau “Menyapu, menyulaki, mengepel, menyiram tanaman.” 16 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu menyapu, menyulaki, mengepel, dan menyirami tanaman. Key “Menghapus papan tulis, menyapu, membersihkan debu.” 16 Januari 2017 Kegiatan yang dilakukan siswa ketika piket yaitu membersihkan papan tulis, menyapu, dan membersihkan ruang dari debu. 287 Lampiran 4. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Macam-Macam Karakter Religius REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI MACAM-MACAM No. Indikator Sub Indikator Reduksi Hasil Kesimpulan 1. Sikap dan perilaku siswa yang patuh dalam melaksanakan ajaran agamanya. a. Siswa dibiasakan melaksanakan ibadah sholat dhuha berjamaah. Observasi I Hari Senin kelas VI A dan VI B melaksanakan sholat dhuha di mushola dengan tidak berjamaah. Observasi II Jadwal sholat dhuha hari Selasa adalah siswa kelas V A dan V B. Siswa sholat dhuha tidak berjamaah. Observasi III Jadwal sholat dhuha hari Rabu adalah siswa kelas IV A dan IV B. Siswa sholat dhuha berjamaah. Observasi IV Hari ini yang mendapat jadwal melaksanakan ibadah sholat dhuha adalah siswa kelas III A dan III B yang diimami oleh Pak Sr. Observasi V Hari ini siswa kelas II A dan II B mendapat jadwal pelaksanaan sholat dhuha. Pak Sr berperan sebagi imam. Observasi VI Hari ini yang mendapat giliran melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas I A dan I B. Siswa sholat dhuha berjamaah. Observasi VII Semua isswa kelas VI A dan VI B melaksanakan Pelaksanaan sholat dhuha dilakukan disetiap kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu: 1. Senin: Kelas VI A dan VI B 2. Selasa : Kelas V A dan V B 3. Rabu : Kelas IV A dan IV B 4. Kamis : Kelas III A dan III B 5. Jumat : Kelas II A dan II B 6. Sabtu : Kelas I A dan I B 288 ibadah sholat dhuha. Observasi VIII Hari ini siswa kelas V A dan V B mendapat giliran melaksanakan ibadah sholat dhuha di mushola. Terlihat beberapa siswa sedang antri menunggu giliran wudhu. Observasi IX Hari ini siswa yang melaksanakan ibadah sholat dhuha adalah siswa kelas IV A dan IV B. Observasi X Hari ini siswa kelas III A dan III B mendapat giliran melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi XI Hari ini siswa kelas II A dan II B mendapat giliran melaksanakan ibadah sholat dhuha. b. Siswa dibiasakan melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah. Observasi I Sholat zuhur dilaksanakan oleh kelas tinggi yaitu kelas IV A-B, V A-B, dan VI A-B. Pelaksanaan sholat zuhur secara bergantian tiap kelasnya. Yang berperan menjadi imam adalah Pak Ru. Selesai sholat Pak Ru membimbing siswa untuk berdzikir Observasi III Hari ini siswa kelas tinggi melaksanakan sholat zuhur di mushola secara berjamaah. Selesai shoat siswa berdzikir. Observasi VII Siswa kelas tinggi melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah secara bergantian. Ibadah sholat zuhur dilaksanakan oleh kelas tinggi yaitu kelas IV, V, dan VI setiap hari Senin dan Rabu. Pelaksanaan sholat zuhur dilakukan secara bergiliran dengan diimami oleh satu guru laki-laki. Selesai sholat siswa dibimbing untuk berdoa dan berzikir sebanyak 11 kali yang terdiri dari tiga bacaan dzikir. 289 Observasi IX Karena siswa kelas tinggi hari ini ada jadwal les, maka pukul 12.20 WIB semua siswa kelas tinggi keluar kelas dan melaksanakan ibadah sholat zuhru berjamaah. Secara bergantian. 2. Toleransi siswa terhadap pelaksanaan ibadah agama lain. a. Siswa dibiasakan untuk tidak menggangu teman yang berbeda agama ketika sedang beribadah. Observasi I Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah sholat zuhur, siswa lain yang tidak melaksanakan sholat beristirahat di halaman sekolah. Observasi II Ketika siswa yang beragama muslim di kelas V A dan V B sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha, siswa kelas lain tidak membuat kegaduhan di dekat mushola. Dan siswa yang lain bermain di halaman sekolah. Observasi III Ketika siwa kelas IV A dan IV B melaksanakan sholat dhuha siswa yang lain asik bermian di halaman sekolah. Observasi IV Ketika ada kelas yang sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha, siswa lain tidak membuat ramai lingkungan sekitar mushola. Observasi V Karena setiap hari Jumat dilaksanakan kegiatan tadarus di semua kelas, maka siswa yang beragama non muslim diminta untuk menunggu di luar kelas sampai tadarus selesai. Observasi VI Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha atau zuhur di mushola, siswa lain yang tidak melaksanakan tidak mengganggunya dan tetap bermain di halaman sekolah. 290 Ketiak kelas I A dan I B sedang melaksanakan sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah dan tidak menggangu siswa yang sedang sholat. Observasi VII Ketika ada kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah. Observasi VIII Ketika siswa kelas V A dan V B melaksanakan sholat dhuha, siswa lain tidak membuat keramaian di dekat mushola. Observasi IX Ketika kelas IV A dan IV B sedang melaksanakan sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah dan tidak menggangu siswa yang sedang melaksanakan sholat. Observasi X Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah. Observasi XI Ketika ada siswa yang sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa lain bermain di halaman sekolah. b. Siswa dibiasakan untuk tidak menghina bentuk ibadah agama lain. Observasi I Terlihat tidak ada siswa yang menghina kelas VI A dan VI B ketika melaksnakan sholat dhuha. Observasi II Ketika ada siswa yang melaksanakan sholat di mushola siswa lain tidak menghinanya. Observasi V Siswa tidak pernah menghina bentuk ibadah agama lain. 291 Siswa tidak pernah menghina bentuk ibadah agama lain. Observasi X Tidak terlihat ada siswa yang menghina temanyya yang sedang melaksanakan sholat dhuha. Observasi XI Tidak terlihat ada siswa yang menghina temanyya yang sedang melaksanakan sholat dhuha. c. Siswa dibiasakan untuk menghargai pelaksanaan ibadah agama lain. Observasi I Bagi kelas yang mendapatkan giliran melaksanakan ibadah sholat dhuha, maka siswa lain yang beragama non muslim tidak diijinkan untuk beristirahat terlibih dahulu sebelum temannya selesai sholat. Observasi II Siswa non muslim di kelas V A dan V B tidak diijikan untuk istirahat terlebih dahulu sebelum teman sekelasnya selesai melaksanakan sholat dhuha. Observasi III Ketika siswa muslim di k elas IV A dan IV B sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa non muslim yang ada di kelas tersebut belum diperbolehkan jajan terlib dahulu. Akan tetapi harus menunggu temannya selsesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi IV Bagi siswa yang beragama non muslim di kelas III A dan III B, belum diperbolehkan untuk beristirahat sebelum temannya selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. Siswa dibiasakan untuk menghargai pelaksanaan ibadah agama lain. Bagi siswa non muslim yang kelasnya mendapat giliran untuk melaksanakan ibadah sholat dhuha, tidak diberbolehkan untuk keluar kelas dan istirahat. Akan tetapi diminta untuk menunggu temannya di dalam kelas sampai temannya selesai sholat dhuha. Ketika kegiatan tadarus berlangsung siswa non muslim diminta untuk menunggu di luar kelas sampai tadarus selesai. 292 Observasi V Siswa yang beragama non muslim di kelas II A dan II B, ketika temannya sedang melaksanakan sholat dhuha mereka menunggunya di dalam kelas dan tidak langsung istirahat. Observasi VI Bagi siswa non muslim di kelas I A dan I B belum diijinkan untuk istirahat, sebelum teman sekalnya selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi VII Ketika siswa muslim kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah sholat dhuha siswa non muslim di kelas tersebut menunggu di dalam kelas. Observasi VIII Ketika siswa muslim kelas V A dan V B melaksanakan sholat dhuha. Siswa kelas V A dan V B yang non muslim tidak diperbolehkan langsung jajan akan tetapi harus menunggu temannya yang sholat dhuha selesai. Observasi IX Ketika siswa muslim kelas IV A dan IV B melaksanakan sholat dhuha. Siswa kelas IV A dan IV B yang non muslim tidak diperbolehkan langsung jajan akan tetapi harus menunggu temannya yang sholat dhuha selesai. Observasi X Bagi siswa yang beragama non muslim di kelas III A dan III B, belum diperbolehkan untuk beristirahat 293 sebelum temannya selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi XI Saat pelaksanaan tadarus bagi siswa yang beragama non muslim diminta untuk menunggu di luar kelas sampai kegiatan tadarus selesai. Bagi siswa yang beragama non muslim di kelas II A dan II B, belum diperbolehkan untuk beristirahat sebelum temannya selesai melaksanakan ibadah sholat dhuha. 3. Siswa hidup rukun dengan pemeluk agama lain. a. Siswa bermain bersama dengan teman yang berbeda agama. Observasi I Siswa bermain bersama saat istirahat tanpa membeda- bedakan agama. Observasi II Terlihat ketika istirahat berlangsung, semua siswa berbaur dan bermain bersama tanpa membeda- bedakan agama yang dianut temannya. Observasi III Saat istirhat terlihat semua siswa dari kelas yang berbeda dan agama yang berbeda sedang asik bermain di halaman sekolah. Observasi IV Saat istirahat semua siswa bermain bersama walau beda agama. Observasi V Terlihat ketika istirahat semua siswa berbaur bersama tanpa membedakan agamnya. Observasi VI Terlihat ketika sedang istirahat semua siswa bermain Ketika sedang istirahat semua siswa berbaur bersama dan bermain bersama di halaman sekolah maupun di luar sekolah walaupun agama mereka berbeda. 294 bersama di halaman sekolah dengan ceria. Observasi VII Saat istirahat semua siswa bermain bersama di halaman sekolah dengan gembira walapun mereka berbeda agama Observasi VIII Terlihat ketika bel tanda istirahat berbunyi semua siswa keluar kelas untuk bermian dengan temanya. Observasi IX Ketika istirahat berlangsung siswa bermain bersama dengan temannya walapun berbeda agama dengan gembira. Observasi X Saat istirahat berlangsung semua siswa bermain bersama walapun agama mereka berbeda. Observasi XI Saat istirahat berlangsung semua siswa bermain bersama walapun agama mereka berbeda. b. Siswa dibiaskan untuk menolong teman yang sedang kesulitan walau berbeda agama. Observasi I Saat pelajaran Fa terluka karena tergores paku saat bermain memasukkan tangannya ke dalam laci meja. Kemudian Ik membantunya untuk mengobati luka Fa dengan betadine. Siswa dibiasakan menolong temannya yang sedang dalam kesulitan walapun berbeda agama. 295 Lampiran 5. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Strategi dan Hambatan melalui Kegiatan Pengembangan Diri REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI STRATEGI DAN HAMBATAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS MELALUI KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI No. Indikator Sub Indikator Reduksi Kesimpulan 1. Kegiatan Rutin Sekolah a. Membiasakan berdoa sebelum pelajaran. Observasi I Ma memimpin doa, semua siswa membaca doa sebelum pelajaran beserta artinya dengan duduk tangan sedakp di atas meja dan kepala menunduk. Di awal pergnatian jam pelajaran mataematika dan Pendidikan Agama guru mengajak siswa membaca basmallah. Observasi II Siswa berbaris di depan kelas sebelum masuk kelas dengan dipimpin oleh Nau. Kemudian siswa masuk kelas sambil bersalaman dan mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika masuk kelas Bu Mu mengecek kuku siswa. Setelah itu Nau memimpin doa, semua siswa berdoa sebelum belajar beserta artinya. Observasi III Sebelum masuk kelas siswa berbaris terlebih dahulu dengan dipimpin oleh Na. Selesai berbaris siswa masuk kelas. Siswa sebelum belajar membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Siswa berdoa dengan sikap duduk tangan sedakp di atas meja dan kepala menunduk. Di setiap awal pergantian jam guru mengajak siswa membaca basmallah bersama-sama. Observasi IV Sebelum masuk kelas dan berdoa, siswa kelas III A terlebih dahulu berbaris di depan kelas. Hari ini yang memimpin barisan adalah Naf. Sete lah Naf mengatakan, “Berdoa mulai.” semua langsung berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Setelah istirahat kedua dan Kegiatan rutin membiasakan berdoa sebelum pelajaran dilakukan setiap hari. Sebelum siswa masuk kelas di jam pertama siswa berbaris terlebih dahulu di depan kelas dengan dipimpin oleh salah satu siswa secara bergiliran sesuai dengan nomor presensi dan tanggal. Satu siswa yang memimpin berbaris ini, nantinya juga akan memimpin pemberian salam dan doa di awal pembelajaran serta memimpin pemberian salam dan doa ketika pulang sekolah. Setelah berbaris, siswa masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan basmallah dan bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam. Kemudian salah satu siswa memimpin pemberian salam dengan mengetuk meja dengan penghapus sebagai pemberian aba- aba. Setelah itu dilanjutkan dengan berdoa doa sebelum belajara dan dilanjutkan dengan membaca artinya. Ketika berdoa, sikap siswa yaitu dengan duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Di setiap awal pergantian jam pelajaran, siswa juga dibiasakan membaca basmallah. 296 dilanjutkan dengan mata pelajaran IPS Bu Mu membuka pelajaran dengan mengajak siswa membaca basmallah. Observasi V Pu mendapat giliran untuk memimpin pemberian salam dan doa. Siswa berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Sikap siswa saat berdoa dengan duduk, tangan sedekap di atas meja, dan kepala menunduk. Observasi VI Hari ini Ol mendapat giliran untuk memimpin berbaris dan berdoa.. Bagi siswa yang putri pengecekan kuku dilakukan oleh Ni, sedangkan siswa laki-laki dicek oleh Raf. Di awal pergantian jam pelajaran Bahasa Jawa siswa membaca basmallah. Observasi VII Hari ini Raf mendapat giliran memimpin berdoa. Siswa berdoa, dengan tangan sedekap di atas meja kepala menunduk anak- anak membaca doa doa sebelum belajar berserta artinya. Observasi VIII Di awal pembelajaran Bahasa Indonesia jam ke 5 siswa membaca basmallah bersama-sama. Setelah istirahat kedua dan akan melanjutkan pelajaran SBK siswa membaca basmallah. Observasi IX Sebelum masuk kelas semua siswa berbaris di depan kelas yang dipimpin oleh Ev. Semua siswa duduk di kursi dengan tangan sedekap dan kepala menunduk. Seperti biasa doa yang dibaca saat awal pembelajaran adalah doa sebelum belajar dan dilanjutkan dengan artinya. Siswa berdoa dengan khusyuk. Observasi X Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas dengan dipimpin 297 Nin. Siswa perempuan dipersilahkan masuk kelas terlebih dahulu. Pemimpin doa yaitu Ki, semua siswa berdoa sebelum pelajaran beserta artinya. Observasi XI Hari ini Ram mendapat giliran untuk memimpin berbaris. Setelah siswa siap satu persatu siswa masuk kelas dengan bersalaman dan mengucapkan salam pada Bu Mu. Ram memimpin ucapan salam pada Bu Mu dan doa. Seperti biasa siswa berdoa dengan sikap duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. b. Membiasakan berdoa sesudah pelajaran. Observasi I Pada akhir pembelajaran Bahasa Indonesia dan Pendidikan Agama Islam siswa membaca hamdallah. Observasi II Selesai pelajaran IPS siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar ditunjukkan yang baik dan yang buruk serta doa kafaratul majelis yang dipimpin oleh Na. Observasi III Selesai pelajaran Bahasa Indonesia dan PKn siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa berdoa doa minta agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Observasi IV Selesai pelajaran PKn Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah. Selesai satu jam pelajaran IPS Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah sebelum istirahat. Observasi V Sebelum pulang anak-anak berdoa terlebih dahulu. Pu maju untuk memimpin pemberian salam dan doa. Adapun doa yang dibaca adalah doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Kegiatan rutin membiasakan berdoa sesudah pelajaran di lakukan setiap hari pada akhir pergantian jam pelajaran atau sebelum beristirahat siswa diajak untuk membaca hamdallah. Sebelum siswa pulang, dibiaskan untuk membaca doa agar diberi petunjuk yang baik dan buruk serta doa penutup majelis. Ketika akan keluar kelas untuk pulang, siswa bersalaman dengan guru serta mengucapkan salam. 298 Sikap siswa ketika berdoa dengan tangan sedekap di atas meja, kepala menunduk, dan duduk. Observasi VI Di akhir pelajaran Bahasa Jawa siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa seperti biasaya berdoa-doa supaya di tunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Sikap siswa saat berdoa tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Observasi VII Selesai pelajaran Ketika pendidikan agama islam berakhir siswa membaca hamdallah oleh Bu End. Sebelum pulang sekolah seusai BTA siswa membaca doa agar ditunjukkan yang benar, doa penutup majelis, doa kedua orang tua, beserta artinya. Observasi VIII Sebelum istirahat ke dua Bu Mu mengakhiri pelajaran SBK dengan mengajak siswa membaca hamdallah. Ketika akan pulang Ray maju di depan kelas untuk memimpin berdoa. Siswa berdoa minta ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Observasi IX Diakhir pelajaran Bahasa Indonesaia, pendidikan agama, dan PKn siswa membaca hamdallah. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benara dan doa penutup majelis. Sikap saat siswa berdoa dengan duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Observasi X Siswa membaca hamdallah ketika jam pelajaran IPA telah berakhir. Setelah semua kelas selesai berkemas-kemas Ki langsung maju untuk memimpin berdoa. Semua siswa duduk dengan tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Semua siswa berdoa dengan 299 khusyuk membaca bacaan doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Selesai berdoa semua siswa keluar kelas dengan bersalam dengan Bu Mu dan mengucapkan salam. Observasi XI Sebelum menutup pelajaran Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah dan pelajaran diakhiri dengan Bu Mu mengucapkan salam. c. Mengadakan tadarus dan hafalan surat pendek. Observasi V Siswa membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nass. Saat tadarus siswa tidak menggunakan Juz Amma. Kegiatan tadarus diakhiri dengan membaca shadaqallah’hulazim. Obsrevasi XI Siswa diminta untuk tadarus membaca surat Al-Fatihah sampai surat Al-Ikhlas beserta artinya. Satu persatu ayat dibaca dengan artinya. Siswa tadarus dengan khusyuk. Selesai tadarus Bu Mu menjelaskan isi surat Al-Fatihah kepada siswa. Bu Mu menenkankan pada makna ayat ke lima surat Al-Fatihah yang menjelaskan bahwa kita harus memohon hanya kepada Allah. Bu Mu menasehati bahwa isi surat Al-Quraan itu harus diamalakan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan rutin mengadakan hafalan surat pendek dilakukan setiap hari Jumat pagi. Siswa membaca surat-surat pendek. Terkadang selain membaca arabnya siswa juga membaca artinya saat tadarus. Dan guru terkadang juga menjelaskan isi dari salah satu surat yang dibaca siswa. d. Mengadakan sholat zuhur berjamaah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Observasi I Sholat zuhur dilaksanakan oleh kelas tinggi yaitu kelas IV A-B, V A- B, dan VI A-B. Pelaksanaan sholat zuhur secara bergantian tiap kelasnya. Yang berperan menjadi imam adalah Pak Ru. Selesai sholat Pak Ru membimbing siswa untuk berdzikir Observasi II Setiap Selasa siswa kelas tinggi tidak diwajibkan melaksanakan sholat zuhur berjamaah di sekolah karena mereka pulang lebih awal, sebab tidak ada jadwal les. Observasi III Kegiatan rutin sholat zuhur berjamaah dilaksanakan setiap hari Senin dan Rabu yang diiukuti oleh seluruh siswa kelas IV, V, dan VI. Pelaksanaan sholat zuhur dilakukan secara bergiliran karena ruang mushola terbatas dengan diimami oleh guru laki-laki di setiap kloternya. Selesai sholat, siswa dibimbing untuk membaca doa kebaikan dunia akhirat, doa kedua orang tua, serta berdzikir sebanyak 11 kali yang terdiri dari tiga bacaan dzikir. 300 Hari ini siswa kelas tinggi melaksanakan sholat zuhur di mushola secara berjamaah. Selesai shoat siswa berdzikir. Observasi VII Siswa kelas tinggi melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah secara bergantian. Observasi IX Karena siswa kelas tinggi hari ini ada jadwal les, maka pukul 12.20 WIB semua siswa kelas tinggi keluar kelas dan melaksanakan ibadah sholat zuhru berjamaah. Secara bergantian. e. Mengadakan sholat dhuha berjamaah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Observasi I Hari Senin yang melaksanakan sholat dhuha adalah kelas VI A dan VI B. Observasi II Jadwal kelas yang melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas V A dan V B Observasi III Kelas IV A dan IV B hari ini mendapat giliran untuk melaksanakan sholat dhuha. Pak Ru berperan sebagai imamnya. Setelah selesai pelasksanaan sholat dhuha Pak Ru langsung mengajak siswa untuk membaca doa sholat dhuha, bagi siswa yang belum hafal dapat membaca tulisan doa sholat dhuha di dinding depan dalam mushola. Observasi IV Hari ini kelas III A dan III B mendapat giliran untuk melaksanakan sholat dhuha. Pak Sr menjadi imamnya. Selesai sholat anak-anak dengan bimbingan Pak Sr membaca doa sholat dhuha. Selain membaca arabnya, anak-anak juga membaca arti dari bacaan doa sholat dhuha tersebut. Selesai sholat anak-anak diberikan waktu istirahat 10 menit. Kegiatan sholat dhuha dilaksanakan disetiap kelas sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, yaitu 1. Senin : kelas VI A dan VI B 2. Selasa : kelas V A dan V B 3. Rabu : kelas IV A dan IV B 4. Kamis : kelas III A dan III B 5. Jumat : kelas II A dan II B 6. Sabtu : kelas I A dan I B Pada kelas VI dan V pelaksanaan sholat dhuha dilakukan tidak berjamaah. Sedangkan di kelas IV, III, II, dan I pelaksanaan sholat dhuha dilakukan secara berjamaah dengan diimami oleh salah satu orang guru laki-laki. Setelah selesai sholat dhuha, guru kemudian membimbing siswa untuk membaca doa sholat doa sebagaimana yang sudah terpajang di dinding depan dalam mushola. 301 Observasi V Hari ini yang mendapat jadwal pelaksanaan sholat dhuha adalah siswa kelas II A dan II B. Pelaksanaan sholat dhuha diimami oleh Pak Sr. Selesai sholat anak-anak dibimbing untuk membaca doa sholat dhuha beserta artinya. Observasi VI Hari ini yang mendapat giliran melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas I A dan I B. Sholat dhuha dilaksanakan secara berjamaah. Selesai sholat anak-anak dibimbing untuk membaca doa sholat dhuha. Observasi VII Semua siswa kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah sholat dhuha secara tidak berjamaah di mushola. Selesai sholat anak-anak membaca doa sholat dhuha. Observasi VIII Hari ini siswa kelas V A dan V B mendapat giliran melaksanakan sholat dhuha. Terlihat siswa sedang antri untuk berwudhu. Observasi IX Siswa kelas IV A dan IV B melaksanakan ibadah sholat dhuha. Pak Ru akan menjadi imam pada sholat dhuha hari ini. Setelah selesai sholat anak-anak tidak langsung keluar, akan tetapi secara bersama- sama membaca doa sholat dhuha. Observasi X Hari ini siswa kelas III A dan III B sholat dhuha di mushola dengan diimami oleh Pak Ju. Setelah selesai sholat anak-anak dibimbing untuk membaca bacaan doa sholat dhuha berserta artinya. Selesai sholat anak-anak diizinkan untuk beristirahat. Observasi XI 302 Siswa kelas II A dan II B melaksanakan sholat dhuha dengan khusyuk dengan Pak Sr sebagai imamnya. Selesai sholat, siswa dibimbing untuk membaca doa sholat dhuha beserta artinya. Selesai berdoa siswa diperbolehkan untuk beristirahat. f. Membiasakan peserta didik untuk mengucapkan salam sebelum dan sesudah kegiatan pelajaran. Observasi I Siswa mengucap salam pada guru ketika awal jam pelajaran pertama dan akhir pelajaran terakhir. Bu Mu masuk dengan mengucap salam “Assalammualaikum”. Siswa masuk kelas juga dengan mengucap salam. Observasi II Di awal pembelajaran jam pertama dan sebelum pulang sekolah siswa mengucapkan salam pada guru. Sedangkan pada setiap awal dan akhir pergantian jam pelajaran guru yang mengucapkan salam dan dijawab oleh siswa. Observasi III Awal jam pertama semua siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika akan pulang sekolah semua siswa juga mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika pelajaran agama islam siswa menjawab salam yang diucapkan Bu End. Observasi IV Di awal jam pelajaran yang pertama yaitu IPA siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Ketika selesai jam pelajaran terakhir sebelum berdoa pulang siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Dan di setiap pergantian jam pelajaran siswa yang menjawab salam dari guru. Observasi V Sebelum berdoa Pu memimpin pemberian salam pada Pak Yu dengan aba- aba “Beri salam”. Kemudian siswa mengucapkan “Assalammualaikum wr.wb.” Sebelum doa pulang sekolah Pu juga Siswa sudah terbiasa mengucapkan salam pada guru diawal jam pelajaran pertama dan ketika akan berdoa sebelum pulang sekolah. Sedangkan disetiap awal dan akhir pergantian jam pelajaran siswa yang menjawab salam dari guru. 303 memimppin pemeberian salam. Observasi VI Di awal jam pertama pembelajaran, sebelum berdoa siswa mengucapkan salam pada Bu Mu yang dipimpin oleh Ol. Sebelum pembacaan doa sebelum pulang sekolah memimin pemberian salam pada Bu Mu. Observasi VII Hari ini pada jam pertama Raf yang bertugas untuk memimpin doa dan ucapan salam. Seperti biasa siswa mengucapakan “Assalammualaikum Ms. Na” .. “Good Morning Ms. Na, good morning my friends .” Observasi VIII Di setiap pergantian jam pelajaran siswa menjawab salam dari Bu Mu. Ketika akan berdoa sebelum pulang siswa mengucapkan salam pada Bu Mu dengan dipimpin oleh Raf. Observasi IX Sebelum berdoa Ev maju untuk memimpin pemberian salam pada Bu Mu dengan memberikan tanda mengetuk meja dengan pengahapus dan berkata, “Beri salam” Siswa “Assalamulaiakumum wr. wb.” Ketika akan berdoa sebelemum pulang sekolah pun siswa juga memebrikan salam dengan dipimpin oleh Ev. Observasi X Di awal jam pelajaran pertama siswa mengucapkan salam pada Bu Mu dengan dipimpin oleh Ki. Sebelum doa pulang sekolah siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Observasi XI Ram memimpin pemberian salam pada Bu Mu dan semua siswa mengucapkan ,”Assalammualaikum wr. wb.” 304 g. Membiasakan peserta didik untuk mengucap salam ketika bertemu dengan guru. Observasi I Hari ini Pak Ju menyambut anak-anak di depan gerbang sekolah. Siswa yang baru tiba sekolah langsung bersalaman sambil mengucapkan salam pada Pak Ju. Ketika peneliti sedang mengamati tiba-tiba Su anak kelas VI, menghampiri peneliti dan bersalaman sambil mengucapkan salam. Observasi II Sesampainya di gerbang sekolah siswa langsung menghampiri Pak Ju untuk bersalaman dan mengucap salam. Ketika pulang sekolah siswa bersalaman dengan Bu Mu yang sudah berdiri di dekat pintu. Siswa bersalaman sambil mengucapkan asslammualaikum pada Bu Mu saat keluar kelas. Observasi III Saat bersalaman dengan bapak ibu guru setiba di sekolah siswa mengucapakan salam. Saat akan masuk kelas di jam pertama siswa bersalam dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Saat akan keluar kelas untuk pulang sekolah, siswa bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Observasi IV Saat kegiatan sapa pagi, siswa yang baru tiba di sekolah bersalaman dengan Pak Ju dan Bu Pri sambil mengucapkan salam “Assalammualaikum”bagi yang beragama islam dan “selamat pagi” bagi yang non muslim. Setelah selesai berbaris siswa msuk kelas dengan bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Begitu pula ketika pulang siswa keluar kelas sambil salaman dengan Bu Mu dan mengucapkan salam. Observasi V Ketika tiba di sekolah siswa langsung menghampiri Pak Ju dan Ketika bertemu dengan bapak ibu guru di sekolah siswa bersalaman sambil mengucapkan salam. Kebiasaan ini dapat dilihat ketika kegiatan sapa pagi, ketika siswa masuk kelas pada jam pertama, ketika siswa keluar kelas akan pulang, serta ketika siswa menemuai bapak ibu guru di luar kelas. 305 bersalaman sambil mengucapkan salam. Observasi VI Pak Ju dan Pak Sr sudah berdiri di depan halaman Terlihat siswa yang baru tiba di sekolah menghampiri Pak Ju dan Pak Sr untuk bersalaman sambil mengucapkan salam. Siswa yang lain keluar kelas untuk pulang sekolah dengan bersalam sambil mengucapkan salam pada Bu Mu. Observasi VII Ketika Bu End tiba di kelas Na langsung menghampiri Bu End dan mengajak beliau berjabat tangan sambil mengucapkan salam. Observasi VIII Selesai berdoa sambil keluar kelas siswa bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam. Observasi IX Ketika masuk kelas setelah berbaris siswa masuk kelas bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Ketika keluar kelas akan pulang skeolah siswa mengucapkan salam sambil bersalaman dengan Bu Mu. Observasi X Siswa masuk kelas diawal jam pelajaran pertama dengan bersalaman sambil mengucapkan salam. h. Melatih peserta didik untuk mencintai lingkungan sekolahnya. Observasi II Siswa menyapu, membersihkan papan tulis, dan mengganti tanggal yang tertulis di papan tulis. Li dan Ma menyirami tanaman yang ada di depan kelasnya dengan air yang sudah disediakan di dalam botol. Setelah selesai menyirami Li dan Ma mengisi kembali botol dengan air di kamar mandi. Observasi III Siswa dilatih untuk mencintai lingkungan sekolahnya melalui kegiatan piket kelas yang sudah ditentukan dalam jadwal regu piket setiap harinya. Adapun bentuk kegiatan untuk melatih siswa mencintai lingkungan sekolahnya yaitu menyapu ruang kelas dan sekitar luar ruang kelas, membersihkan jendela kelas dengan 306 Petugas piket kelas membersihkan lingkungan kelasnya dengan menyapu, membersihkan jendela, dan membuang sampah pada tempatnya. Ketika pelajaran Ki dan Fa menegur Be untuk berbuat kebaikan dengan mengambil sampah yang ada di dekat tempat Be. Observasi IV Terlihat petugas piket sedang membersihkan kelas, ada yang menyapu, membersihkan jendela dengan kemoceng, menghapus papan tulis, dan menyirami tanaman yang ada di depan kelasnya. Observasi V Terlihat petugas piket sedang membersihkan ruang kelas, ada yang menyapu, memersikahan jendela, menyirami tanaman , dan ada pula yang menyapu ditangga dekat kelas. Observasi VII Petugas piket membersihkan ruang kelas dan lingkungan luar sekitar kelas. Ada juga petugas piket yang sedang menyiram tanaman. Observasi IX Pagi hari sebelum bel tanda masuk kelas berbunyi, petugas piket membersihkan ruang kelas dan menyirmai tanaman yang ada di depan kelas. Observasu XI Terlihat petugas piket hari Jumat sedang membersihkan ruang kelas, ada yang sedang menyapu dan ada pula yang sedang membersihkan jendela dengan kemoceng. kemoceng, membersihkan papan tulis, menyirami tanaman, membersihkan laci meja, dan membiasakan anak membuang sampah pada tempatnya walapun bukan sampah miliknya, serta setiap hari Sabtu guru akan menunjuk satu siswa sesuai gilirannya untuk mencuci taplak meja guru di rumah dan membawa kembali ke sekolah pada hari Senin. i. Membiasakan peserta didik untuk mengucapkan terima kasih, Observasi I Pu berkata kalau bilang terima kasih itu kalau ditolong, kalau berbuat salah bilang maaf, kalau minta tolong bilang tolong. Observasi II Bu Mu mengucapkan terima kasih kepada Nau karena sudah Peserta didik dibiasakan untuk mengucapkan terima kasih ketika sudah dibantu oleh orang lain atau temannya, mengucapkan maaf ketika berbuat salah pada temannya, dan mengucapkan tolong jika akan meminta bantuan kepada orang 307 maaf, dan tolong. memimpin bernyanyi lagu Indonesia Raya sebelum pelajaran. Saat pelajaran Ham usil dengan teman sebangkunya, kemudian oleh Bu Mu dimnta untuk meminta maaf. Pu dan Vau meminta izin untuk ke kamar mandi, ketika kembali ke kelas Pu mengucapkan salam dan mengucapkan terimakasih pada Bu Mu. Ketika pelajaran SBK belangsung Ma dan Ism duduk bersebelahan, terlihat saat Ma akan keluar dari tempat duduknya Ism menutupi jalannya, melihat kejadian tersebut Bu Mu menegurnya supaya Ism memberikan jalan pada Ma dan saling memaafkan. Observasi III Ism mengganggu Na saat di dalam kelas, kemudian oleh Bu Mu Ism diminta meminta maaf kepada Na sambil bersalaman. Observasi IV Adt meminta izin pada Bu Mu untuk keluar membuang sampah. Ketika pembelajaran sedang berlangsung tidak sengaja tempat pensil Vau tersenggol tangnnya dan terjatuh. Melihat kejadian tersebut Bu Mu meminta siswa lain untuk membantu membereskan tempat pensil Vau yang jatuh tersebut. Terlihat Adt dan Pu ikut membantu membereskan tempat pensil Vau. Bu Mu meminta Ca dan Ar untuk bermaafan karena mereka bertengkar. Observasi VI Ada satu orang siswa yang izin ke kamar mandi dan setelah masuk ke kelas kembali mengucapkan terima kasih pada Bu Mu. Az mengembalikan potongan kuku pada Bu Mu dengan mengucapkan terima kasih. Observasi VIII Di saat jam istirahat di dalam kelas III A, Ni yang sedang asik bermain terjatuh karena tersandung kaki Be. Melihat kejadian itu, Ky lain. Hal ini dapat dilihat dari beberapa kegiatan di kelas seperti ketika sudah dipinjami barang mengucapkan terima kasih, saat sengaja atau tidak sengaja melukai temanya mengucapkan maaf, dan ketika akan meminta bantuan temannya untuk menolongnya. 308 langsung menarik telingan Be dan memintanya untuk minta maaf pada Ni. Akhirnya Be minta maaf dengan Ni sambil bersalaman. Bu Mu meminta tolong Li untuk mengembalikan buku pada Na di meja guru. Observasi IX Bu Mu mengucap terima kasih pada Ev yang sudah mempimpin menyanyi lagu Indonesia Raya. Observasi X Bu Mu menegur Rai supaya berkata, “Minta tolong Ham.” ketika akan meminta tolong temannya. Adt mengucapkan ,”Terima kasih bu.” pada Bu Mu. Observasi XI Selesai tadarus, Arz dan Ham mengembalikan juz amma ke dalam almari. Ketika Arz tidak dapat membuka pintu almari karena kedua tangannya memegang juz amma, Li membantunya dengan membukakan pintu almari. j. Membiasakan peserta didik untuk meminta izin ketika meminjam barang orang lain. Observasi I Pu berkata kalau engga bilang berarti nyuri. Waktu pelajaran matematika beberapa siswa kelas III A meminta kertas label pada Adt dengan bertanya “Adt boleh minta tidak?”. Ram juga meminta izin pada Bu Mu untuk meminjam penggaris yang ada di meja guru. Observasi II Pu meminta izin pada Bu Mu untuk meminjam minyak kayu putih yang ada di meja guru. Observasi III Adt meminta izin pada Bu End saat izin keluar kelas, karena akan ke kamar mandi. Arz meminta izin pada Ham untuk meminja barang yang ada di tempat pensil Ham Peserta didik dibiasakan untuk meminta izin ketika meminjam barang milik temannya dan ketika meminjam barang yang ada di meja guru. Selain itu ketika akan ke kamar mandi peserta didik juga meminta izin kepada guru. 309 .Observasi VI Ki meminta ijin pada Bu Mu untuk meminjam pastel di almari guru. Bu Mu menegur Raf supaya meminta izin dahulu kalau mau meminjam spidol Riz. Observasi VIII Ca meminta izin pada Bu Mu untuk meminjam penggaris yang ada di meja guru. Observasi IX Ham meminta izin pada Na untuk meminta kertas label. Observasi X El meminta izin meminjam penggaris yang ada di meja guru pada Bu Mu. Rai meminta izin pada Bu Mu untuk mengambil kertas di meja guru. k. Mengadakan ekstrakulikuler Baca Tulis Al- Quran sesuai jadwal yang ditentukan. Observasi I Baca Tulis Al-Quran di laksanakan pada hari Senin untuk kelas I A dan III A. Bagi siswa yang sudah jilid 5, 6, dan Al-Quran berkelas di lantai bawah. Sedangkan yang jilid 1, 2, 3, 4 berada di kelas lantai atas. Sambil menunggu giliran untuk mengaji anak-anak diberikan materi oleh guru TPA yang berasal dari Fitri Insani. Materi yang diberikan yaitu menuliskan ayat dari suatu surat beserta artinya. Kegiatan TPA akan berakhir pada pukul 13.00 WIB. Observasi II BTA dilaksanakan di kelas I B dan III B. Observasi V Hari ini yang mendapat jadwal melaksanakan BTA adalah siswa kelas II A dan II B. Observasi VII Pukul 12.00 WIB kegiatan BTA dilaksanakan. Guru membuka Kegiatan rutin Baca Tulis Al-Quran BTA atau TPA dilaksanakan untuk kelas rendah dengan jadwal sebagai berikut. 1. Senin : kelas I A dan III A 2. Selasa : kelas I B dan III B 3. Jumat : kelas II A dan II B Pengajar BTA berasal dari lembaga Fitri Insani. Selama proses kegiatan BTA di dalam kelas III A terdapat tiga orang guru mengaji. Tempat duduk siswa putra dan putri dipishkan siswa putra di sebelah utara dan siswa putri di sebelah selatan. Bagi siswa yang iqra jilid 1,2,3,4 berada di ruang kelas atas, sedangkan yang iqra jilid 5,6, dan Al-Quraan berada di lantai bawah. Sebelum dimulai guru mengajak siswa untuk berdoa. 310 pelajaran dengan mengucapkan salam. Pada kegiatan BTA tempat duduk putra dan putri dipisahkan. Putri duduk di sebelah selatan sedangkan putra diduduk di sebelah utara. Pada awal pembelajaran guru meminta siswa membaca doa robbizitdini beserta artinya dan doa untuk kedua orang tua. Sebelum mulai mengaji siswa diberikan tugas untuk menulis arab jilid 6 hal 6. Sambil menunggu dipanggil giliran untuk mengaji, siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Kegiatan TPA berakhir pada pukul 13.00 WIB Observasi VIII Hari ini yang melaksanakan kegiatan BTA adalah kelas I B dan III B. Observasi XI Kelas II A dan II B hari ini mendapat giliran melaksanakan kegiatan BTA. Kemudian siswa diberikan tugas untuk menulis arab yang ada dibuku iqra dan dilanjutkan dengan mengaji, satu per satu siswa akan dipanggil oleh guru. Kegiatan BTA berakhir pukul 13.00 WIB. Sebelum pulang siswa berdoa terlebih dahulu. 2. Kegiatan Spontan a. Memperingat kan peserta didik yang tidak melaksanakan ibadah. Observasi II Bu Mu mengingatkan siswa untuk duduk dengan kepala menunduk dengan mengingat Allah saat akan mulai berdoa. Sebelum pulang sekolah pukul 11.35 Bu Mu mengingatkan kembali pada siswa dengan berkata, “Supaya pecahnnya utuh harus sholat lima waktu.” Observasi III Ketika selesai mencocokkan soal latihan matematika Bu Mu bertanya pada siswa, “Siapa yang betul semua? yang jujur ya.” Observasi IV Bu Mu mengingatkan kembali pada siswa, “Hayo anak-anak posisi kepala menunduk sambil mengingat- ingat Allah.” Ketika siswa diminta untuk berdiksusi tentang sumber energi dan kegunannya Bu Mu mengatakan, “Mengerjaknnya harus jujur ya, tidak boleh mencuri pembicaraan orang lain.” Bu Mu mengajak siswa untuk bersyukur atas apa yang dmiliki dengan mengucap alhamdulilah. Selesai berdoa Bu Mu memperingatkan siswa ketika akan berdoa supaya dengan sikap yang baik yaitu kepala menunduk, mengingatkan siswa supaya sholat lima waktu, mengingatkan Arz untuk segera wudhu, memperingatkan siswa untuk jujur saat mengerjakan soal evaluasi dan soal diskusi, membantu orang tua, ketika makan sambil duduk dan dengan tangan kanan, serta memotong kuku setiap hari Jumat. 311 doa sebelum pulang sekolah Bu Mu mengingatkan siswa, “Anak- anak jangan lupa ya kukunya dipotong, besuk kan hari Jumat sesuai tuntunan. Besuk Sabtu ibu akan cek ya.” Observasi VI Siswa yang tadi belum memotong kukunya, menuliskan namanya di papan tulis. Observasi VII Bu Mu mengingatkan siswa untuk mengerjakan soal evaluasi mataemtaik dengan jujur. Observasi VIII Ketika akan pulang sekolah Bu Mu mengingatkan anak-anak untuk rajin belajar dan membantu orang tua. Observasi IX Ketika akan berdoa sebelum belajar Bu Mu memperingatkan Nau untuk menundukkan kepala. Bu Mu berkata, “Anak-anak tundukkan kepala ingat- ingat Allah.” Observasi X Bu Mu menegur beberapa siswa yang belum melaksanakan sholat subuh dengan alasan bangun kesiangan. Bu Mu menasehati siswa supaya meminta orang tuanya untuk membangunkannya. Bu End menegur Arz untuk segera berwudhu saat pelaksanaan sholat dhuha. Observasi XI Bu Mu memperingatkan siswa, “Ayo berdoa yang benar.” b. Memperingat kan peserta didik yang tidak mengucapkan Observasi III Bu Mu meminta Ram untuk mengulangi jawaban salam dari Bu Mu sendiri. Observasi V Ketika semua siswa sudah masuk kelas, Zid terlambat datang. Pak Yu Bu Mu memperingatkan siswa untuk menjawab salam sendiri ketika tidak menjawab salam yang diberikan guru. Bagi siswa yang datang terlambat, oleh Bu Mu dan Pak Yu diminta untuk mengucapkan salam sendiri pada teman- 312 salam. memintanya mengucapkan salam sendiri pada teman-temannya. Observasi VIII Bu Mu menegur siswa yang tidak menjawab salam. Observasi IX Ketika masuk Ki lupa tidak mengucapkan salam ketika bersalaman dengan Bu Mu. Siswa tersebut kemudian diingatkan oleh Bu Mu untuk mengucapkan salam. Bu End menegur Ki yang tidak menjawab salam yang diucapkan Bu End. Kemudian Bu End menasehati siswa jika mengucapkan salam lebih dahulu itu pahalanya lebih besar. Observasi X Karena Ki datang terlambat kemudian oleh Bu Mu diminta untuk mengucapkan salam pada teman-temannya. Ki ditegur oleh Bu Mu karena tidak menjawab salam Bu Mu saat membuka pelajaran. temannya. Bu End memperingatkan siswa bahwa mengucapkan salam pahalanya lebih besar dari pada menjawab salam. c. Memberikan nasehat pada peserta didik yang melakukan kesalahan. Observasi I Guru memberikan nasehat pada siswa tidak mengerjakan PR, berkata kotor, menguap, dan siswa yang makan sambil berdiri. Observasi II Bu Mu menegur Arz supaya bicara yang baik saja. Waktu pelajaran Ham mengusili teman sebangkunya, oleh Bu Mu mengatakan, “Tangan ini diciptakan oleh Allah untuk berbuat kebaikan.” Ketka Ram berkata kotor Bu Mu menasehatinya dan mengingatkan siswa lain supaya temannya mengingatkan dan memintanya beristighfar. Observasi III Bu Mu menasehati siswa supaya mengucap ‘Barakallah’ jika menjumpai teman tetangganya yang islam sedang berulang tahun. Bu End juga mengingatkan siswa, “Kalian harus belajar agama di rumah tidak hanya les mapel saja.” Guru selalu mengakan siswa untuk makan dengan tangan kanan. Kegiatan spontan yang dilakukan guru ketika ada siswa yang melakukan kesalahan ialah dengan mmeberikan nasehat yang dilandasakan dengan tuntunan agama supaya sikap dan perilaku siswa menjadi lebih baik, meminta siswa mengucapkan istighfar, dan memberikan hukuman kepada siswa untuk berbuat kebaikan dengan mengambil sampah. 313 Observasi IV Saat pembelajaran PKn Li tidak mengerjakan PR, kemudian Li maju dan menuliskan namnya di papan tulis. Selesai menulis Li kembali duduk, dan beristrighfar dengan kepala menunduk. Observasi VI Bu Mu mengingatkan siswa, jika sedang mengingatkan temannya tidak perlu berterika. Bu Mu mengingatkan siswa untuk mengembalikan buku dengan tangan kanan dan tidak dilemparkan. Bu Mu menegur Ram supaya bicara yang sopan. Terlihat saat waktu istirahat Vau mengingatkan Ram untuk duduk saat makan. Vau juga mengingatkan Na yang duduk di atas meja supaya tidak duduk di atas meja. Terlihat ketika pelajaran SBK berlangsung Ev menegur Na, “Serakah” karena meja Na tidak mau berbagi meja dengan Ev. Selesai berdoa Bu Mu mengingatkan pada Ca dan Raf untuk memotong kukunya terlebih dahulu sebelum pulang. Observasi VII Ketika Bu Mu sedang menjelaskan Ram terus saja bicara, oleh Bu Mu ditegurnya, “Bicara yang sopan, kendalikan lidahmu.” Waktu Ki menerima lembar soal dari Bu Mu dengan tangan kiri, kemudian Bu Mu menegurnya supaya menggunakan tangan kanan. Li menegur Ram yang mengucapkan kata tidak baik. Observasi VIII Ketika Bu Mu sedang menjelaskan ada beberapa anak yang mengatakan kata-kata tidak baik. Kemudian oleh Bu Mu ditegur, “Kalian itu jangan menjadi korban sinetron ya. Apalagi memakai pakaian yang menunjukkan aurat kalian.”. Observasi IX Siswa mengingatkan temannya yang duduk di atas meja. Bu Mu 314 meminta Arz untuk mengucapkan istighfar karena berkata kotor. Observasi X Bu Mu mengingatkan Ram untuk duduk saat minum dan memberikan nasehat padanya untuk selalu bersyukur. Terlihat Adt yang sedang asik minum sambil berdiri, kemudian oleh Kay ditegurnya dan Kay berusaha untuk mendudukkan Adt. Kay juga melihat Ism yang makan sambil berdiri, kemudian oleh Key ditegurnya. Kemudian Ism duduk. d. Memberikan pujian ketika peserta didik melakukan kebaikan. Observasi II Bu Mu memuji Key yang sudah jujur bahwa dirinya belum mengumpulkan PR matematikanya. Observasi III Bu Mu memuji semua siswa kelas III A yang telah berbuat kebaikan memberikan kejutan ulang tahun pada beliau. Observasi VI Bu Mu memuji siswa, yang sudah mematikan lampu dan mengingatkan kembali untuk mematika kipas angin dalam kelas saat tidak diperlukan. Observasi VIII Bu Mu memuji kelompok Adt yang telah selesai mengerjakan tugas kelompok Bahasa Indonesia dengan cepat dan hasilnya baik. Observasi IX Bu Mu memuji Zi yang menyebutkan istilah “Surga ada ditelapak kaki ibu” ketika Bu Mu meminta siswa untuk berbakti kepada orang tuanya. Observasi X Ketika pelajaran PKn Bu Mu meminta Key untuk membacakan jawaban soal no. 5. Key yang termasuk anak pendiam di kelas ketika membacakan jawabnnya dengan suara yang lantang, Bu Mu pun Guru memberikan pujian secara spontan ketika ada siswa yang berbuat kebaikan seperti jujur jika tidak mengerjakan PR, mengucapkan kata- kata yang baik, mematikan kipas dan lampu kelas jika tidak digunakan, berani saat diminta untuk berbicara, dan menyelesaikan tugas diskusi dengan baik. 315 memuji nya, “Nah seperti Key ini lo.. kalau pelajaran anteng, tapi disaat untuk membacakan jawabannya suaranya lantang dan keras.” 3. Keteladanan a. Guru berdoa bersama peserta didik sebelum pelajaran dimulai Observasi I Ketika di awal pembelajaran bahasa Inggris Bu Na bersama siswa berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Ketika pelajaran Matematika Bu Mu membaca basmallah bersama siswa. Begitu pula saat pelajaran Pendidikan Agama Bu End membuka pelajaran dengan salam dan membaca basmallah bersama siswa. Observasi II Bu Mu berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Observasi III Bu Mu ikut berdoa bersama siswa doa sebelum belajar dan dilanjutkan membacakan artinya. Ketika awal pembelajaran matemtaika Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah. Observasi IV Bu Mu ikut membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah ketika membuka pelajara IPS setelah istirahat. Observasi V Pak Yu mengikuti doa sebelum belajar beserta artinya. Observasi VI Bu Mu ikut berdoa bersama siswa sebelum belajar. Bu Mu membaca doa sebelum belajar dan dilanjutkan membaca artinya. Observasi VII Ms. Na ikut berdoa doa sebeum belajara beserta artinya. Bu End membuka pelajaran denan mngajak siswa membaca basmallah Observasi VIII Bu Mu ikut membaca basmallah ketika membuka pelajaran Bahasa Guru memberikan keteladanan dengan ikut berdoa bersama siswa sebelum pelajaran jam pertama dimulai dengan membaca doa sebelum belajar beserta artinya dan disetiap awal pergantian jam pelajaran guru mengucapkan basmallah. 316 Indonesia dan SBK. Observasi IX Bu Mu ikut berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Bu End dan Bu Mu membaca basmallha bersama siswa ketika akan mengawali pelajaran. Observasi X Terlihat Bu Mu ikut berdoa doa sebelum belajar. Observasi XI Bu Mu ikut berdoa sebelum belajar. b. Guru berdoa bersama peserta didik sesudah pelajaran dimulai Observasi I Di akhir pelajaran Bahasa Indonesia Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa. Pelajaran terakhir Pendidikan Agama Bu En membaca bacaan hamdallah bersama siswa untuk mengakhiri pelajaran. Observasi II Di setiap akhir perhantian jam pelajaran Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa. Bu Mu ikut membaca doa agar ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis saat siswa akan pulang sekolah. Observasi III Bu Mu mengajak siswa mengucap hamdallah setiap pergantian jam ke jam istirahat atau diakhir pelajarannya. Bu Mu juga ikut berdoa ketika akan pulang sekolah. Observasi IV Ketika jam pelajaran IPS berakhir dan anak-anak akan istirahat, Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah bersama-sama. Observasi V Bu Mu ikut berdoa bersama siswa saat akan pulang sekolah. Doa yang dibaca adalah doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa Guru memberikan keteladanan dengan ikut berdoa bersama siswa setelah pelajaran jam pelajaran terakhir dengan membaca doa agar diberi petunjuk yang baik dan doa penutup majelis, dan disetiap akhir pergantian jam pelajaran guru mengucapkan hamdallah. 317 penutup majelis. Observasi VI Sebelum istirahat Bu Mu mengucapkan hamdallah bersama siswa. Sebelum pulang sekolah Bu Mu ikut berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Observasi VII Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa ketika menutup pelajaran matematika. Bu End membaca hamdallah bersama siswa ketika menutup pelajaran pendidikan agama islam. Observasi VIII Bu Mu menutup pelajaran SBK dengan membaca hamdallah dan ikut berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar serta doa penutup majelis ketika akan pulang sekolah. Observasi IX Bu Mu dan Bu Mu membaca hamdallah bersama siswa ketika diakhir pergantian jam peljaaran. Observasi X Bu Mu ikut mengucapkan hamdallah dan berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar serta doa penutup majelis. Observasi XI Bu Mu mengucap hamdallah setelah pelajaran Bahasa Jawa. c. Guru memberikan contoh sikap berdoa yang khusyuk Observasi I Bu Na memberikan contoh sikap berdoa dengan tangan bersedekap di atas meja dan duduk dengan kepala menunduk. Observasi II Bu Mu memposisikan diri duduk di kursi dengan tangan sedekap dan kepala menunduk mengikuti doa sebelum belajar berserta artinya. Observasi III Guru memberikan keteladanan sikap berdoa yang khusyuk ketika berdoa sebelum dan sesudah pelajaran dengan sikap duduk, tangan sedekap di atas meja, dan kepala menunduk. 318 Bu End memberi contoh sikap berdoa yang khusyuk dengan kepala menunduk dan tangan sedekap di atas meja ketika berdoa sebelum pulang sekolah Observasi IV Bu Mu memberikan contoh sikap berdoa yang baik dengan duduk di kursi tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk saat membaca doa sebelum belajar dan ketika pembacaan doa sebelum pulang sekolah. Observasi V Saat berdoa Pak Yu duduk di kursi guru dengan tangan sedekap di atas meja, dan kepala menunduk. Observasi VI Bu Mu juga memberikan sikap khusyuk saat berdoa, dengan tangan sedekap di atas meja mata terpejam. Observasi VII Ms. Na menunjukkan sikap berdoa yang baik dengan duduk, tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Observasi VIII Saat berdoa sebelum pulang sekolah, Bu Mu memberikan contoh sikap berdoa dengan duduk tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Observasi IX Ketika berdoa sikap Bu Mu duduk di kursi dengan tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Observasi X Saat berdoa sebelum pelajaran dan doa akan pulang sikap Bu Mu duduk di kursi dengan tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. 319 Observasi XI Bu Mu juga menunjukkan sikap berdoa yang khusyuk yaitu duduk dan tangan sedekap di atas meja sambil kepala menunduk. d. Guru berperan aktif dalam kegiatan hafalan surat pendek Observasi I Hafalan surat pendek setiap hari Jumat pagi. Observasi V Ketika siswa melakukan tadarus Pak Yu ikut membaca surat-surat pendek yang dibaca siswa. Observasi XI Saat kegiatan tadarus Bu Mu ikut membaca surat beserta arti dari surat yang juga dibaca siswa. Setelah selsai tadarus Bu Mu menjelaskan isi ayat ke lima surat Al-Fatihah. Guru memberikan keteladanan saat kegiatan tadarus setiap hari Jumat pagi. Guru ikut membaca surat-surat pendek. Dan setelah selesai Bu Mu menjelaskan isi dari salah satu surat yang dibaca siswa. e. Guru dan karyawan sekolah menjadi contoh yang baik dalam kegiatan sholat zuhur dan dhuha berjamaah Observasi I Terlihat saat waktu sholat dhuha Pak Sr sedang melaksanakan sholat dhuha. Saat sholat zuhur bapak ibu guru melaksanakan sholat zuhur berjamaah di mushola. Observasi II Ketika waktu sholat zuhur tiba bapak ibu guru segera menuju mushola untuk melaksanakan sholat zuhur berjamaah yang hari ini di imami oleh Pak Ju. Observasi III Pak Ru menjadi imam pelaksanaan sholat dhuha siswa kelas IV A dan IV B. Bu Ri pun ikut mendampingi siswa melaksanakan ibadah sholat dhuha. Ketika pelaksanaan sholat zuhur beberapa bapak ibu guru ikut melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah dengan siswa. Observasi IV Terlihat ketika pelaksanaan sholat dhuha Bu Mu, Bu Pri, Bu End, dan Pak Sr ikut mendampingi pelaksanaan ibadah sholat dhuha siswa Keteladanan yang diberikan bapak ibu guru dan karyawan sekolah yaitu dengan ikut melaksanakan sholat dhuha dan zuhur berjamaah di mushola setiap hari dan saat sholat dengan sikap yang khusyuk. 320 kelas III A dan III B. Selesai sholat dhuha terlihat Bu Mu merapikan mukena yang kurang tertata dengan rapi dan ada beberapa mukena yang tidak ada pasangannya. Observasi V Terlihat Pak Sr menjadi imam saat pelaksanaan sholat dhuha di kelas II A dan II B. Observasi VI Terlihat ketika pelaksanaan sholat dhuha Bu En dan Bu Fi ikut melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi VII Terlihat Pak Ju ikut melaksanakan ibadah sholat dhuha. Observasi VIII Terlihat Pak Ru berjalan menuju mushola untuk melaksanakan ibadah sholat dhuha. Saat pelaksanaan sholat dhuha di kelas V A dan V B terlihat Pak Sr, Pak Adt, dan Bu Wu ikut melaksanakan sholat dhuha. Observasi IX Hari ini Pak Ru dan Bu Ri ikut mendampingi pelaksanaan ibadah sholat dhuha. Observasi X Terlihat Bu Mu, Bu Pri, Bu End, dan Pak Ju mengikuti pelaksanaan sholat dhuha kelas III A dan III B. Saat sholat zuhur terlihat Pak Yu, Bu Fi dan beberapa siswa kelas VI sedang melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah. Observasi XI Terlihat Bu Ar, Bu End, dan Pak Sr mengikuti pelaksanaan sholat dhuha. 4. Pengkondisia a. Menyediakan Observasi I Pengkondisian lingkungan dengan menyediakan 321 n Lingkungan tempat ibadah yang nyaman Terdapat mushola dengan ukuran sekitar 5 m x 7 m. Mushola dalam keadaan bersih dan rapi. Di dalam mushola terdapat tiga almari yang berfungsi untuk meletakkan alat-alat ibadah seperti mukena, sajadah, peci, Al-Quran, jilid, dan tasbih. Di dalam mushola dilengkapi dua kipas angin. Tempat wudhu untuk putra ada di sebelah luar, sedangkan yang putri berada di dalam. Observasi II Mushola dalam keadaan bersih dan rapi. Dan di sediakan dua tempat wudhu yaitu untuk putri dan putra Observasi III Mushola dalam keadaan yang bersih, tempat wudhu juga bersih, dan alat ibadah tertata dengan rapi. Observasi IV Mushola dalam keadaan nyaman dan bersih, yang sebelumnya telah disapu oleh Pak Sa selaku petugas kebersihan sekolah. Observasi V Mushola dalam kondisi yang bersih, tempat wudhu putra dan putri juga dalam keadaan yang bersih. Alat ibadah tertata rapi di almari. Observasi VI Mushola dalam keadaan yang bersih, alat ibadah tertata rapi di almari dalam mushola. Observasi VIII Mushola dalam kondisi yang bersih, tempat wudhu yang tersedia juga dalam kondisi yang bersih. Observasi IX Mushola dalam keadaan yang bersih, alat ibadah tertata dengan rapi, tempat wudhu juga bersih. Observasi X tempat ibadah yang nyaman yaitu terdapat satu mushola dengan ukuran sekitar 5 m x 7 m yang setiap hari dalam kondisi yang bersih. Di dalam mushola terdapat tiga almari yang digunakan untuk meletakkan alat-alat ibadah, dan dua buah kipas angin. Di dekat mushola juga disediakan dua buah tempat wudhu yang berada di sebelah luar untuk siswa laki-laki dan tempat wudhu yang di sebelah dalam untuk siswa perempuan. 322 Mushola dalam keadaan yang bersih, alat ibadah tertata rapi di almari dalam mushola. Observasi XI Mushola dalam keadaan bersih, di depan mushola disediakan beberapa keset. b. Menyediakan alat ibadah yang layak Observasi I Terdapat banyak mukena yang bersih dan harum, sajadah, sarung, peci, Al-Quran, jilid, dan tasbih. Observasi II Di dalam mushola terdapat mukena, sajadah, sarung yang layak dan biasa digunakan oleh siswa dan bapak ibu guru untuk sholat. Observasi III Mukena, sarung, sajadah dalam keadaan yang bersih dan harum. Selain itu, juga terdapat alat ibadah Al- Quran, iqr’a, tasbih, dan peci. Observasi IV Di dalam almari mushola terdapat mukena, sarung, sajadah dalam kondisi yang bersih dan harum. Observasi V Di dalam almari mushola terdapat beberapa pasang mukena berukuran kecil yang bagus khusus digunakan untuk siswa. Terdapat pula mukena yang berukuran besar untuk digunakan guru. Ada pula bebrapa sajadah yang layak digunakan. Observasi VI Terdapat beberapa mukena berukuran kecil dan berukuran besar dalam kondisi yang bersih dan harum. Terdapat sajadah yang berukuran besar dan sedang. Observasi VII Di dalam almari mushola terdapat alat ibadah mukena, sarung, peci, Di dalam mushola disedikan alat ibadah seperti mukena, sarung, sajadah, dan peci yang dalam keadaan bersih dan wangi. Selain itu juga terdapat tasbih, iqra, dan Al-quran. Alat-alat ibadah tersebut masih layak dan tertata rapi di dalam almari. 323 sajadah, tasbih, iqra dan Al-Quran. Observasi VIII Mukena, sarung, sajadah, peci, tasbih, Al-Quran, dan iqra dalam kondisi yang baik. Observasi IX Mukena, sarung, sajadah dalam keadaan yang bersih dan harum. Observasi X Terdapat beberapa mukena berukuran kecil dan berukuran besar dalam kondisi yang bersih dan harum. Terdapat sajadah yang berukuran besar dan sedang. Observasi XI Di dalam almari mushola terdapat alat ibadah mukena, sarung, peci, sajadah, tasbih, iqra dan Al-Quran. c. Memasang tulisan dinding yang berisi ajakan mematuhi perintah agama Observasi I Di dalam mushola terdapat tulisan dinding: “Sebesar keinsfanmu sebesar itu pula keberuntunganmu.” “Agama itu adalah nasehat” “Agama Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi.” Sedangkan di dinding luar kelas terdapat tulisan: “Awali semua dengan doa.” “Cintailah saudaramu seperti mencintai diri sendiri.” “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” Observasi II Di dalam mushola dan sepanjang dinding luar sekolah dipasang beberapa tulisan ajakan mematuhi perintah agama. Observasi III Di dalam ruang mushola dan di luar dinding kelas terdapat pajang tulisan yang berisi ajakan mematuhi perintah agama seperti mulai lah Pengkondisian lingkungan dengan memasang tulisan dinding yang berisi ajakan mematuhi perintah agama baik di dalam mushola atapun didinding luar kelas. Tulisan yang ada di dalam mushola yaitu: 1. Sebesar Keinsafanmu Sebesar Itu Pula Keburuntunganmu. 2. Agama Itu Adalah Nasehat. 3. Agama Islam Itu Tinggi Dan Tidak Ada Yang Melebihi. Tulisan yang ada di dinidng luar kelas, yaitu: 1. Awali Semua Dengan Doa. 2. Cintailah Saudaramu Seperti Mencintai Diri Sendiri. 3. Tangan Di Atas Lebih Baik Daripada Tangan 324 semua dengan doa, dan tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah. Di Bawah. 4. Sayangi Saudaramu Seperti Kamu Menyayangi Dirimu Sendiri. d. Memajang tulisan tentang tata cara beribadah Observasi I Di dalam mushola terdapat tulisan dan bacaan tentang: asmaul husna, ilmu tajwid, jenis bacaan mad, dan bacaan doa sholat dhuha. Observasi III Di dalam mushola terdapat pajang tentang tata cara membaca Al- Quran dengan ilmu tajwid yang baik dan benar, dan jenis-jenis bacaan mad. Observasi IV Di dinding dalam mushola terpajang tulisan Jenis Bacaan Mad, Doa Sholat Dhuha, Ilmu Tajwid, Asmaul Husna. Pengkondisian lingkungan dengan memajang tulisan tentang tata cara beribadah yang terpajang di dalam mushola. yaitu: tulisan Asmaul Husna, Ilmu Tajwid, Jenis Bacaan Mad, dan Doa Sholat Dhuha. e. Memajang pengumuman jika akan memperingatai hari-hari besar keagamaan Observasi I Disediakan satu buah papan pengumuman dengan papan white board untuk menulisakan pengumuman-pengumuman termasuk tentang peringatan hari besar keagamaan. . Berdasarkan hasil observasi disediakan satu buah papan pengumumann yang terbuat dari white board di dekat tepmat parkir guru. Papan ini digunakan untuk menulisakan pengumuman- pengumuman termasuk tentang peringatan hari besar keagamaan kepada siswa dan wali murid. 5. Faktor penghambat Faktor penghambat Observasi I Ram ketika di nasehati oleh Bu Mu masih belum patuh, justru tertawa sendiri dan masih mengulangi perbuatannya yang salah. Ketika waktu sholat dhuha masih banyak siswa yang belum khusyuk. Dan ketika sholat dhuhur kondisi mushola terdengar sangat riuh karena siswa yang menunggu antrian sholat asik berbicara dengan temannya di luar. Observasi II Masih banyak siswa yang tidak mendengarkan ketika guru Faktor penghambat dalam pengembangan diri yaitu tingkat kesadaran siswa dalam bersikap dan bertindak yang sesuai dengan ajaran agama yang masih rendah. Hal ini dapat dilihat masih ditemukan beberapa siswa yang masih mengucapkan kata-kata kotor, tidak mendengarkan ketika sedang diberi nasehat oleh guru, makan sambil berdiri dan dengan tangan kiri, dan saat sholat berjamaah masih ramai 325 memberikan nasehat. Observasi III Ketika Bu End memberi nasehat pada siswa saat di dalam kelas, masih banyak terdapat siswa yang asik mengobrol sendiri. Observasi IV Beberapa siswa masih mengucapkan kata-kata kotor walapun sudah diingatkan berulang kali oleh Bu Mu. Terlihat siswa belum dapat meletakkan mukena yang selesai digunakannya dengan rapi di almari dalam mushola. Observasi V Ketika pelaksanaan tadarus masih ada beberapa siswa yang tidak ikut mengaji. Observasi VI Ada dua orang siswa yang lupa memotong kuku padahal hari sebelumnya sudah diingatkan oleh Bu Mu. Observasi VII Beberapa siswa masih lupa masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan dan mengucap salam. Observasi VIII Ketika istirahat masih terlihat banyak siswa yang makan sambil berdiri. Observasi IX Siswa masih perlu untuk diingatkan kembali untuk bicara yang sopan. Observasi X Ketika istirahat masih banyak siswa yang makan dan minum sambil berdiri dan menggunakan tangan kiri. sendiri. 326 Lampiran 6. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Strategi dan Hambatan melalui Pengintegrasian dalam Mata Pelajaran REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI STRATEGI DAN HAMBATAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS MELALUI PENGINTEGRASAIAN DALAM MATA PELAJARAN No. Indikator Sub Indikator Reduksi 1. Karakter religius ada dalam kegiatan pembelajaran a. Kegiatan Pendahuluan Observasi I Di awal jam pertama yaitu pelajaran Bahasa Inggris Ms. Na mengajak siswa membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Di awal pergantian jam pelajaran matematika Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah dan bertanya kabar pada siswa. Siswa menjawabnya dengan ungkapan syukur karena diberi kesehatan dengan mengucapkan Alhamdullilah. Ketika ada siswa yang tidak masuk Bu Mu mengajak siswa untuk mendoakan siswa tersebut. Di awal pergantian jam pelajaran agama Bu End mengajak siswa membaca basmallah Observasi II Pada kegiatan pendahuluan jam pertama yaitu mata pelajaran Bahasa Indonesia guru mengajak siswa untuk membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Ketika awal pergantian jam pelajaran SBK Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah. Observasi III Pelajaran jam pertama adalah Bahasa Indonesia, sebelum pembelajaran dimulai Bu Mu mengajak siswa membaca doa sebelum belajar beserta artinya. Ketika awal pergantian jam pelajaran Pendidikan Agama Islam Bu End mengucapkan salam dan bertanya kabar pada siswa. Siswa mengucapkan “Allahmdullilah Bu, tetap semangat” sebagi bentuk ungkapan syukur. Di awal pelajaran Bu End juga memberikan nasehat pada siswa bahwa ulang tahun yang paling penting adalah rasa bersyukur karena telah diberi umur yang panjang. Di awal pergantian jam pelajaran Bu Mu mengajak siswa membaca basmallah. Observasi IV Pukul 07.15 WIB pelajaran IPA dimulai Bu Mu melakukan apersepsi tentang materi pelajaran hari ini yaitu sumber energi yang merupakan ciptaak Allah. Observasi V Pada kegiatan awal Pak Yu mengajak siswa untuk berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Dan dilanjutkan 327 dengan tadarus Observasi VI Sebelum mulai belajar siswa berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Pukul 07.15 WIB pelajaran IPA dimulai, pada kegiatan pendahuluan Bu Mu menanyakan kabar kebada siswa. Ternyata hari ini Ray masih belum berangkat, padahal sudah hampir 1 minggu. Mengetahui hal tersebut, Bu Mu meminta tolong Ik yang kebetulan rumahnya dekat dengan rumah Ray untuk menengoknya dan memastikan Ray sakit apa. Bu Mu pun mengajak anak-anak untuk mendoakan Ray supaya lekas sembuh dan dapat kembali masuk sekolah. Observasi VII Pukul 11.00 WIB bel tanda masuk kelas berbunyi, pelajaran dilanjutkan dengan Pendidikan Agama. Bu End membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa bersama-sama membaca basmallah. Pada kegiatan pendahuluan Bu End bertanya pada siswa siapa y ang tidak berangkat, Na menjawab “Pu dan Az bu, soalnya sakit.” Kemudian Bu End mengatakan, “Kalian punya tugas lo... yaitu mendoakannnya.” Lalu Na ditempat duduknya berdoa, “Ya Allah semoga Pu dan Az cepat sembuh. Observasi VIII Pukul 09.05 WIB bel tanda usai istirahat berbunyi. Semua siswa kelas III A masuk ke kelas. Jam ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia. Bu Mu membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan mengajak siswa membaca basmallah. Observasi IX Pukul 07.05 WIB pelajaran pertama yaitu Bahasa Indonesia dimulai. Pada kegiatan awal pembelajaran Bu Mu menyapa Az dan Pu yang sudah kembali masuk sekolah. Kemudian Bu Mu mengajak siswa untuk bersyukur dengan mengucapakan alhamdulilah. Selanjutnya Bu Mu me nnaykan kabar siswa, “Apa kabar kalian hari ini anak- anak?” Siswa menjawab, “Alhamdulilah, baik bu.”. Di kelas Bu Mu mengingatkan Ham untuk beristighfar ketika melakukan kesalahan. Bu End membuka pelajaran dengan mengucapkan salam. Terlihat Ki melamun, kem udian oleh Bu End ditegurnya. Bu End menasehati siswa dengan berkata, “Mengucapkan salam terlebih dahulu itu pahalanya lebih besar anak-anak, dibandingkan dengan menjawab salam. Jika diumpamakan mengucapkan salam pahalanya dua dan menjawab salam satu.” Bu End membuka pelajaran dengan mengajak siswa membaca basmallah. Setelah itu Bu End menanyankan kabar siswa, “Bagaimana kabarnya hari ini anak- anak?” Siswa menjawab, “Alhamdulliah, tetap semangat, Allahhu akbar.” Pukul 10.10 WIB pelajaran 328 dilanjutkan dengan pelajaran PKn. Bu Mu melakukan apersepsi yang isinya supaya harga dirinya tinggi maka perlu ada usahanya. Bu Mu menerangkan bahwa harga diri terbentuk dari ucapan, sikap, dan perilaku. Bu Mu mengatakan, “Allah menciptakan mata, tangan itu untuk berbuat kebaikan dan untuk beribadah. Jangan menggunkan tangan, kaki untuk menyakiti temannya.” Bu Mu mengajak siswa untuk dapat mengontrol diri sendiri. Mengingatkan temannya jika berbuat salah. Bu Mu kembali berkata,”Jika setiap orang tidak peduli dengan harga dirinya masing-masing, maka dunia ini akan rusak. Kita beda dengan hewan, manusia punya akal dan budi sedangkan hewan tidak punya.” Observasi X Pukul 07.15 WIB Bu Mu membuka pelajaran IPA dengan mengucapkan salam “Assalammualaikum wr. wrb.” Bu Mu melakukan pre sensi kehadiran siswa dengan bertanya, “Siapa yang tidak masuk?”. Siswa menjawab, “Ikhwan Bu, kemarin hujan-hujanan.” Bu Mu bertanya kabar pada siswa, “Apa kabar kalian hari ini?” Siswa menjawab, “Alhamdullilah, baik bu.” Kemudian Bu Mu bertanya pada siswa kembali, “Siapa yang tadi sholat subuh?” Beberapa siswa mengangkat tangan, “Yang lain kenapa tidak sholat? Kenapa bangun kesiangan? Kalian kan bisa meminta tolong pada orang tua kalian untuk membangunkan kalian. Mati listrik dan gelap bukan alasan ya anak- anak. Jika kalian tahu, dahulu Nabi Muhammad itu sholat juga dalam keadaan gelap.” Observasi XI Siswa dan guru berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Kemudian Bu Mu membuka pelajaran Bahasa Jawa dengan mengucapkan salam, “Assalammualaikum wr.wb.” Kesimpulan : Pada kegiatan pendahuluan ada beberapa kegiatan yang dilakukan guru sebelum masuk ke kegiatan inti yaitu: 1. Pemberian salam : di setiap awal pelajaran guru selalu mengucapkan salam. Bu End memberi nasehat pada siswa bahwa mengucapkan salam itu pahalanya lebih besar daripada menjawab salam. 2. Mengajak siswa berdoa: berdoa doa sebelum belajar beserta artinya pada jam pertama pelajaran. Di setiap awal pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah. 3. Menanyakan kabar : mengajak siswa untuk mengungkapkan syukur atas keadaannya dengan mengucapkan Alhamdullilah. 4. Melakukan presensi: guru mengajak siswa untuk ikut mendoakan siswa yang tidak masuk sekolah karena sakit, agar cepat sembuh. 5. Memberikan motivasi : guru memberi nasehat pada siswa bahwa ulang tahun itu yang penting adalah ungkapan syukur atas umur yang panjang, bukan perayaannya. Mengingatkan siswa saat istirahat untuk makan dan minum sambil duduk dan dengan tangan 329 kanan. Bertanya pada siswa siapakah yang sudah melaksanakan sholat subuh. 6. Melakukan apersepsi : pada pelajaran IPA, guru mengajak siswa untuk menysukuri berbagai jenis energi yang telah Allah berikan. Pada pelajaran PKn, supaya harga diri tinggi maka harus menggunakan anggota tubuh untuk melakukan hal-hal yang baik. b. Kegiatan Inti Observasi I Pelajaran agama islam oleh Bu End diisi dengan materi tentang ilmu tajwid yaitu cara membaca surat Al-Lahab dengan benar. Siswa antusias saat diminta untuk menuliskan tulisan latin dan arab di papan tulis. Observasi III Bu End kemudian melanjutkan materi tentang tata cara membaca surat Al-Lahab dengan cara yang benar. Bu End meminta salah satu siswa untuk maju menuliskan huruf latin dari ayat dua surat Al-Lahab. Kegiatan pelajaran PKn diisi oleh Bu Mu dengan bercerita. Cerita pertama yang berlokasi dirumah, yang isinya sebagai orang yang memiliki harga diri yang tinggi anak-anak tidak boleh sombong, dan harus pandai bersyukur. Bu Mu menasehati siswa kembali, “Sebagai orang islam kalian harus rajin ibadah, sholat lima waktu.” Bu Mu kembali memberi nasehat pada siswa, bahwa sebagai orang islam kita itu harus berusaha. Selanjutnya Bu Mu memberi tugas pada masing-masing siswa untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan dirinya. Ternyata masih terdapat beberapa siswa yang bingung untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan dirinya. Bu Mu pun menegurnya dan berkata, “Kalau kalian tahu akan harga dirinya, kalian itu pasti akan tahu kekurangnnya.” Setelah semua siswa selesai menulisakan kelebihan dan kekurangan dirinya Bu Mu meminta siswa untuk membacakan hasilnya. Na pun bersedia mempresentasikan hasilnya, “Kelebihan saya, saya pandai, rajin, dan pintar menggambar. Kekurangan saya, saya tidak bisa berenang.” Setelah dua orang siswa membacakan hasilnya Bu Mu kembali menasehati siswa, “Tidak mungkin mahluk Allah itu sempurna, pasti punya kekurangan.” Observasi IV Pada kegiatan inti pembelajaran pelajaran IPS materi tentang jenis-jenis pekerjaan siswa diminta untuk menyebutkan pekerjaan orang tuanya. Bu Mu mengajak siswa untuk mensyukuri setiap pekerjaan orang tuanya, “Anak-anak kalian harus bersyukur pada setiap pekerjaan orang tua kalian. Dan tidak boleh sombong karena pekerjaan orang tuamu mempunyai pangkat yang tinggi. Akan tetapi, kalian juga tidak perlu malu jika orang tuanya, maaf... hanya tukang cuci atau asisten rumah tangga. Yang penting pekerjaannya halal dan barokah.” Observasi VI Pada kegiatan inti Bu Mu menjelaskan tentang kebijakan pemerintah dalam meningkatkan tarif listrik untuk 330 daya 900 Volt ke atas, yang mulai maret pelan-pelan akan dihilangkan. Bu Mu menjelaskan bahwa keluarga yang daya listriknya 900 Volt ke atas merupakan keluarga yang berkecukupan dalam segi materi. Sehingga begitu pentingnya anak-anak dalam menghemat listrik supaya waktu membayar tidak banyak dan dapat berhemat. Ketika Bu Mu menerangkan anak-anak mendengarkannya dengan sangat antusias sekali. Kemudian anak-anak diminta menyebutkan kegiatan sehari-hari yang menggunakan listrk. Siswa menjawab dengan antusias. Bu Mu memberikan nasehat, “Orang yang boros katanya temannya setan. Bahksan rasullullah pernah wudhu hanya dengan segayung air.” Bu Mu mengingatkan siswa kembali, jika saat sholat dhuha pernah melihat ada anak yang tidak mematikan kran air yang masih menetes sendiri. Oleh karena itu Bu Mu menekankan kembali pada siswa untuk bersyukur atas rezeki air yang telah Allah berikan. Dan juga untuk selalu menjaga lingkungan sekitar, supaya tetap hijau. Kemudian Bu Mu bertanya pada siswa bagaimana cara menghemat air. Siwa menjawab dengan antusias. Bu Mu kembali bertanya pada siswa, “Anak-anak siapa yang pernah mususi beras atau mencucui beras?” Bu Mu menjelasakan kepada siswa supaya menggunakan siswa cucian beras untuk menyirami tanaman, dan aiar bekas cucian untuk menyirami halaman saat musim kemarau. Observasi VIII Pada kegiatan inti Bu Mu menjelaskan materi tentang Tata Bahasa yaitu membuat kalimat tanya berdasarakan kata tanya. Terlebih dahulu siswa mendengarkan penjelaskan Bu Mu tentang macam-macam kata tanya. Siswa diajak bersama untuk membaca macam kata tanya yang ada di papan tulis. Kemudian Bu Mu menjelaskan penggunaan kata tanya. Setelah itu, siswa diberi kesempatan untuk mencatat. Ram bertanya pada Bu Mu ketika ada Pak Ru yang masuk ke kelas dan kemudian keluar, “Bu kenapa Pak Ru badannya besar?” Kemudian Bu Mu menasehati bahwa Allah itu menciptakan manusia dengan berbeda-beda. Ada yang diciptakan pendek, tinggi, gemuk, dan kurus. Itu semua harus disyukuri. Observasi IX Pada pelajaran pendidikan agama islam siswa mengerjakan soal latihan yang ada di buku paket yaitu menuliskan arab berdasarkan tulisan latin. Terlihat ketika siswa lain sedang mengerjakan, Ism berulang kali berusaha mengingatkan Ham untuk segera mengerjakan bukannya asik bermain sendiri. Anak-anak nampak kesulitan mengerjakan soal latihan. Melihat hal tersebut, akhirnya Bu End menuliskan huruf hijaiyah apa saja yang dibutuhkan untuk menjawab soal tersebut. Bel tanda berakhirnya jam pelajaran Agama berbunyi. Siswa mengumpulkan semua hasil pekerjaannya. .” Hari ini pada mata pelajaran PKn siswa akan belajar cara supaya 331 harga diri kita itu baik. Siswa dan Bu Mu mengulas kembali hasil diskusi yang kemarin tentang contoh sikap yang menunjukkan bentuk harga diri yang tinggi dan rendah. Setelah semua kelompok menyampaikan hasil diskusinya, siswa diminta untuk menuliskan cara-cara meningkatkan harga diri yang akan di dektekan Bu Mu. Ram meminta Bu Mu untuk melemparkan penghapus miliknya yang sebelumnya diambil oleh Bu Mu karena Ram ramai saat pelajaran. Bu Mu pun menegurnya, “Ayo Ram beristighfar kalau berbuat salah itu.” Pukul 11.00 WIB pelajaran dilanjutkan kembali, siswa membaca bersama-sama catatan yang telah ditulisnya. Siswa melanjutkan mencatat kembali sesuai apa yang didektekan Bu Mu dan kembali membaca bersama-sama. Bu Mu bertanya, “Dari kelima sikap yang dapat meningkatkan harga diri tadi, siapakah yang sudah melakukannya?” Beberapa siswa mengangkat tangan. Bu Mu menasehati siswa kembali bahwa kita harus berbakti kepada orang tua, karena hal tersebut adalah cara yang wajib dilakukan sesuai dengan yang diajarkan oleh agama kita. Zidane berkata, “Surga ada ditelapak kaki ibu.”. Observasi X Hari ini anak-anak akan mengulas kembali materi tentang energi. Siswa diajak untuk membahas soal yang ada di LKS. Ketika pembahasan soal di LKS, terlihat beberapa siswa masih bingung dalam memahami maksud sumber energi dan energi yang dihasilkan. Az tertinggal menuliskan jawaban soal no. 10 kemudian Bu Mu menegurnya, “Ayo Az bangun... Bangun...” Ketika membahas soal tentang sumber energi terbesar yaitu matahari Bu Mu mendekati Ram dan berkata, “Ayo Allah sudah memberikan matahari kepada kita semua, siapa tadi yang tidak sholat subuh? sambil melihat Ram yang tadi mengangkat tangan tidak sholat subuh.” Pelajaran dilanjutkan dengan mata pelajaran PKn Pelajaran di lanjutkan kembali dengan pembahsan materi semangat kerja. Ketika sedang menjelaskan Bu Mu menegur Ism yang asik bermain ludah. Kemudian Bu Mu menasehati siswa, “Anak- anak seluruh anggota tubuhmu itu nanti akan dimintai pertanggungjawaban kelak diakhirat nanti. Malaikat akan bertaya Na matamu itu untuk apa?, Ram lidahmu itu untuk apa? Allah itu sudah memberikan kesempuranaan anggota tubuh kepada kita semua. Di luar sana masih banyak anak-anak yang tidak dikaruniani kesempurnaan mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Kalian itu lo.. sholat saja minta diskon. Apa kalian mau anggota tubuh kalian didiskon? Tanggungjawab sebagai mahluk Allah adalah untuk beribadah, siswa untuk belajar, dan anak untuk berbakti kepada orang tua.” Kesimpulan : Pada kegiatan inti guru mengaitkan karakter religius dengan beberapa materi pelajaran yang ada hubungannya dengan religius. Selain 332 itu, guru juga mengaitkan materi pelajaran dengan kegiatan-kegiatan religius siswa yang dilakukannya dikehidupan sehari-hari. Adapun karakter religius tampak jelas ada dalam kegiatan inti pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, PKn, IPA, IPS, dan Bahasa Indonesia. a. Kegiatan Penutup Observasi I Waktu pembelajaran Bahasa Indonesia sudah akan berakhir. Pada kegiatan penutup siswa dengan bimbingan Bu Mu menyimpulkan pembelajaran hari ini. Bu Mu mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam dan mengajak siswa membaca hamdallah bersama-sama. Pelajaran agama islam berakhir pukul 11.35 WIB. Bu End menutup pelajaran dengan mengajak siswa membaca hamdallah dan mengucapkan salam. Observasi II Saat jam pelajaran terakhir yaitu SBK selesai Na kembali memimpin doa pulang sekolah. Sebelum pulang sekolah semua siswa membaca doa agar diberi petunjuk mana yang benar dan doa penutup majelis, serta bacaan hamdallah. Sebelum pulang sekolah pukul 11.35 Bu Mu mengingatkan kembali pada siswa dengan berkata, “Supaya pecahnnya utuh harus sholat lima waktu.” Bu Mu memberi instruksi yang keluar kelas duluan adalah siswa putri baru kemudian siswa laki-laki. Bu Mu memposisikan diri di dekat pintu keluar supaya siswa dapat berslaman. Siswa bersalam sambil mengucapkan asslammualaikum pada Bu Mu saat keluar kelas. Observasi III Pada kegiatan akhir pelajaran Bahasa Indonesia Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah. Pukul 10.45 WIB pelajaran PKn berakhir, Bu Mu meminta siswa untuk mengucap hamdallah dan mengucapkan salam. Waktu menunjukkan pukul 11.45 WIB pelajaran PKn telah usai, waktunya anak-anak pulang sekolah. Na memimpin pemberian salam dan doa. Karena anak-anak begitu ramai, Bu Mu mengkondisikan siswa dengan berkata, “Diam 10 detik.” Semua siswa langsung diam dan tenang. Na kemudian melanjutkan untuk memimpin doa. Doa yang dibaca ketika pulang sekolah adalah allahhumma’arinal haqqa haqqa dan doa penutup majelis. Sebelum keluar kelas, Bu Mu menunjuk yang pulang terlebih dahulu adalah siswa putri baru di susul siswa putra. Bu Mu memposisikan diri di dekat pintu, semua siswa bersalam dengan Bu Mu sambil mengucap salam sebelum keluar kelas. Observasi IV Pukul 11.45 WIB bel tanda berakhirnya jam pelajaran IPS dan bel tanda pulang sekolah berbunyi siswa segara berkemas-kemas. Naf segera maju dan memimpin pemberian salam dan memimpin doa. Semua siswa duduk 333 dengan tangan sedekap kepala menunduk dan membaca doa tunjukkan kebenaran haq dan doa penutup majelis. Selesai berdoa Bu Mu mengingatkan siswa, “Anak-anak jangan lupa ya kukunya dipotong, besuk kan hari Jumat sesuai tuntunan. Besuk Sabtu ibu akan cek ya.” Kemudian anak-anak keluar kelas dengan bersalaman dengan Bu Mu. Observasi V Sebelum pulang setelah pelajaran Bahasa Jawa, Bu Mu mengajak siswa berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis Observasi VI Pada kegiatan penutup Bu Mu memberikan soal evaluasi dan meningkatkan kembali pada siswa untuk mengerjakan dengan jujur. Semua siswa menjawab soal dan diberi waktu selama 20 menit. Terlihat pada meja Vau dan Az diberi sekat dengan tempat pensil supaya tidak ada yang saling menyontek. Bu Mu bertanya pada Raf, “Raf kenapa kemarin kamu tidak berangkat?”. Raf menjawab, “Sakit bu.”. Bu Mu mengingatkan Raf untuk mengirim sms atau Wa jika tidak masuk. Setelah semua siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, Bu Mu dan siswa bersama-sama mengoreksi jawabnnya dengan menukarkan kertas jawabnnya pada meja di depannya. Selesai mngoreksi, semua siswa mengumpulkan lembar jawab pada Bu Mu. Kemudian Bu Mu bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran. Ketika jam pertama pelajaran Bahasa Jawa berakhir pada pukul 08.50 WIB. Bu Mu menutup pelajaran dengan mengajak siswa membaca hamdallah dan mengucapkan salam. Pada kegiatan penutup pelajaran SBK Ol maju ke depan untuk memimpin pemberian salam dan doa. Semua siswa seperti biasaya berdoa-doa supaya di tunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Sikap siswa saat berdoa tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Selesai berdoa Bu Mu mengingatkan pada Ca dan Raf untuk memotong kukunya terlebih dahulu sebelum pulang. Bagi siswa yang belum selesai mewarnai diminta untuk melanjutkannya. Siswa yang lain keluar kelas dengan bersalam sambil mengucapkan salam pada Bu Mu. Bu Mu juga menasehati siswa untuk tidak lupa libur sekolah membantu orang tuanya. Observasi VII Kemudian siswa mengerjakan soal latihan evaluasi dengan tenang. Setelah selesai mengerjakan siswa diminta menukar jawabnnya dengan teman yang ada dibelakangnya. Siswa dengan guru mencocokkan soal bersma- sama. Saat mencocokan soal evaluasi siswa terlihat antusias. Setelah itu, Bu End memanggil satu persatu siswa untuk menyebutkan jumlah jawaban yang salah. Pelajaran agama ditutup dengan membaca hamdallah bersama- 334 sama, bu End mengucap salam. Hari ini anak-anak melaksanakan kegiatan baca tulis Al-Quran. Observasi VIII Waktu menunjukkan pukul 10.45 WIB waktunya untuk istirahat ke dua. Pelajaran ditutup dengan membaca hamdallah dan Bu Mu mengucapkan salam. Diakhir pelajaran SBK pada pukul 11.45 WIB bel tanda pulang sekolah berbunyi semua siswa diminta berkemas-kemas dan siap berdoa. Ray bertugas untuk memimpin berdoa dan mengucap salam pada Bu Mu. Siswa berdoa minta ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Selesai berdoa siswa bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam. Bu Mu mengingatkan anak-anak untuk rajin belajar dan membantu orang tua. Observasi IX Jam pelajaran Bahasa Indonesia sudah berakhir, Bu Mu mengajak siswa mengucapkan hamdallah dan menutup pelajaran dengan mengucapkan salam. Jam pelajaran pendidikan agama islama berakhir siswa membaca hamdallah bersama-sama. Pelajaran ditutup oleh Bu End dengan mengucapkan salam. Bel tanda istrirahat kedua berbunyi pada pukul 10.45 WIB. Bu Mu mengajak siswa untuk membaca hamdallah dan menutup pelajaran PKn dengan salam. Sebelum mengakhir pelajaran PKn dan pulang sekolah Bu Mu memberikan soal evaluasi yaitu siswa diminta menuliskan sikap yang telah dilakukan terhadap terhadap orang tua, kakak atau adik yang menunjukkan harga diri yang tinggi di rumah yang sudah kalian lakukan. Tiba-tiba-tiba Adt mengampiri Bu Mu yang sedang duduk di kursi guru dan berkata, “Bu kalau adiknya masih di dalam perut gimana?” Bu Mu menjawab, “Ya kamu bisa mengelus-elus perut ibu mu.”. Ketika siswa yang lain sedang mengerjakan Ry sibuk bermain sendiri, dari jauh Riz memanggil namnya supaya ia segera tenang. Karena waktu pelajaran sudah hampir habis, bagi sepuluh siswa pertama yang dapat segera mengumpulkan nanti diperbolehkan pulang terlebih dahulu. Bel tanda berakhirnya pelajaran telah berbunyi. Semua siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya dan berkemas-kemas. Ev maju untuk memimpin pemberian salam dan doa. Sebelum berdoa anak-anak menutup gordyn yang ada dijendela kelas. Semua siswa berdoa dengan khusyuk sambil membaca doa agar ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Sepuluh siswa pertama yang dapat menyelesaikan tugasnya tadi dipanggil satu per satu untuk pulang terlebih dahulu. Bu Mu mengingatkan pada siswa supaya jangan lupa untuk mengaji, membantu orang tua. dan mengingatkan orang tua untuk beribadah. Observasi X Selesai membahas soal IPA yang ada di LKS, siswa diberikan soal latihan sejumlah sepuluh soal pilihan ganda 335 dan lima soal isian singkat yang akan didektekan oleh Bu Mu soalnya untuk melatih konsentrasi siswa. Siswa diminta untuk duduk tegap dan rileks supaya peredaran darahnya lancar. Satu per satu Bu Mu membacakan soal. Bu Mu mengingatkan kmbali, “Harus jujur ya, jangan sampai temanmu dapat melihat jawabanmu.” Setelah soal pilihan ganda selesai dibacakan, maka dilajutkan kembali dengan soal isian singkat. Semua siswa telah selesai mengerjakan soal, kemudian dilanjutkan untuk mencocokkan jawabnya. Di kelas Arz kembali melakukan tindakan yang tidak baik, kemudian oleh Bu Mu diingatkan untuk beristighfar. Pukul 08.45 WIB bel tanda berakhirnya pelajaran berbunyi, semua siswa segera mengucap hamdallah dan salam. Selesai mendengarkan penjelasan dari Bu Mu tentang materi semangat kerja pada pelajaran PKn, siswa diberikan soal evaluasi yang ada dibuku paket. Setelah slesai mengerjakan, siswa diminta untuk menukarkan pekerjaannya dengan teman yang ada di depannya. Setelah semua soal sudah dicocokkan dan waktu menunjukkkan pukul 11.45 WIB siswa berdoa pulang sekolah. Observasi IX Sebelum menutup pelajaran Bu Mu mengajak siswa membaca hamdallah dan pelajaran diakhiri dengan Bu Mu mengucapkan salam. Kesimpulan : Pada kegiatan penutup guru memberikan soal evaluasi dan selalu mengingatkan siswa untuk mengerjakannya dengan jujur, disetiap akhir pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca hamdallah, mengucapkan salam, memberi motivasi dengan memberi nasehat agar rajin sholat lima waktu, memotong kuku pada hari Jumat, membantu orang tua. Sebelum pulang sekolah siswa siswa dibiasakan membaca doa agar diberi petunjuk yang baik dan buruk dan doa penutup majelis. 2. Faktor penghambat Faktor penghambat Observasi I Walapun sudah berulang kali dingatkan untuk mengucapkan kata-kata yang baik, tetap saja ada beberpaa siswa yang secara spontan mengucapkan kata-kata yang tidak baik. Observasi II Guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan karakter religius dalam mata pelajaran matematika. Walapun begitu terlihat ketika pulang sekolah Bu Mu dapat memberikan nasehat pada siswa yang ada kaitannya dengan materi bilangan pecahan yaitu supaya pecahnnya utuh, maka sholat lima waktunya harus genap. Observasi III Bu Mu merasa sulit mengintegrasikan karakter religius dalam mata pelajaran matematika. 336 Observasi V Untuk pelajaran Penjaskes dan Bahasa Jawa terlihat guru kesulitan dalam menginternalisasikan karakter religius pada siswa melalui materi pemebelajaran. Observasi VI Pada mata pelajaran Bahasa Jawa terlihat guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan karakter religius dalam materi pelajaran. Observasi VII Pada mata pelajaran matematika guru sulit mengintergrasikan karakter religius dalam materi yang diajarkan. Observasi X Pada pelajaran Bahasa Indonesia guru belum menunjukkan adanya integrasi karakter religius selama proses pembelajaran. Observasi IX Guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan karakter religius di dalam mata pelajaran Bahasa Jawa dan penjaskes. Kesimpulan Faktor penghambat yang ditemukan guru dalam pengintergrasian karakter religius dalam mata pelajaran yaitu guru terlihat masih kesulitan dalam mengintergrasikan karakter religius dalam mata pelajaran Matematika, Bahasa Jawa, dan Penjaskes. 337 Lampiran 7. Reduksi, Display, dan Kesimpulan Hasil Observasi Strategi dan Hambatan melalui Budaya Sekolah REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL OBSERVASI MENGENAI STRATEGI DAN HAMBATAN INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS MELALUI BUDAYA SEKOLAH No. Indikator Sub Indikator Reduksi Kesimpulan 1. Internalisasi karakter religius ada dalam aturan sekolah. Karakter religius tertulis dalam aturan sekolah Observasi VI-VIII Karakter religius tertulis di dalam Tata Krama siswa yang terdiri dari 3 point utama, sebagi berikut. A. Etika Sopan Santun dalam Pergaulan B. Kegiatan Keagamaan Kebersihan dan Keidsipilanan Internalisasi karakter religius ada dalam aturan sekolah yaitu di dalam Tata Krama Siswa yang dibagi dalam 3 Bab yaitu : 1 Etika Sopan Santun dalam pergaulan 2 Kegiatan Keagamaan 3 Kebersihan dan Kedisiplinan 2. Internalisasi karakter religius dilakukan di dalam kelas, sekolah, dan luar sekolah. Karakter religius dilaksanakan dalam kegiatan di kelas Observasi I Sebelum masuk kelas siswa dibiasakan bersalam dengan guru sambil mengucapkan salam, masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan basmallah. Sebelum pelajaran berdoa doa doa sebelum belajar beserta artinya. Setiap akhir pelajaran guru mengajak siswa untuk membaca hamdallah dan di setiap awal pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar minta diberikan petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Bagi siswa yang ramai, tidak mengerjakan tugas ataupun PR dengan jujur mereka menuliskan namanya di papan tulis. Observasi II Karakter religius dilaksanakan di dalam kelas melalui pembiasaan berbaris di depan kelas dengan dipimpin oleh salah satu siswa yang mendapat giliran sebelum masuk kelas, mempersilahkan siswa perempuan terlebih dahulu yang masuk kelas, masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucapkan basmallah sambil bersalaman dengan guru dan mengucapkan salam, membiasakan anak berdoa doa sebelum beajara beserta artinya di awal jam pelajaran pertama, membiasakan anak berdoa doa agar diberi petunjuk yang baik dan doa penutup majelis sebelum pulang sekolah, ketika pulang sekolah keluar kelas sambil bersalaman dengan guru dan mengucapkan salam dan keluar dengan kaki kiri, setiap awal pergantian jam pelajaran membaca basmallah dan mengucapkan hamdallah disetiap akhir pergantian jam pelajaran, melakukan pemeriksaan kuku oleh siswa, bagi siswa yang 338 Sebelum masuk kelas siswa kelas III A berbaris di depan kelas. Sebelum masuk kelas siswa bersalam dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam dan melangkahkan kaki kanan sambil ucap basmallah. Pengecekkan kuku siswa setiap hari Sabtu. Di setiap akhir pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca hamdallah. Dan di setiap awal jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah.. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang haq dan doa penutup majelis. Siswa pulang sekolah dengan terlebih dahulu bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Observasi III Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas. Setelah masuk kelas siswa berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Sikap siswa dan guru saat berdoa duduk dengan tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Setiap pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca hamdallah dan di awal pergantian jam pelajaran guru mengajak siswa membaca basmallah. Setiap awal jam pelajaran pertama dan di jam pelajaran terakhir siswa yang mengucapkan salam pada guru dengan dipimpin oleh satu siswa yang secara bergiliran dijadwal sesuai dengan tanggal dan no.presensi. ramai tidak mengerjakan tugas tidak mengerjakan PR menuliskan namanya di papan tulis, dan siswa mengucapkan istighfar jika melakukan kesalahan. 339 Bagi siswa yang tidak mengerakan tugas, PR, dan ramai wajib menuliskan namanya di papan tulis sesaui dengan kategori kesalahnnya. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Kemudian siswa bersalaman dengan guru sambil mengucapkan salam. Observasi IV Sebelum masuk kelas siswa berbaris di depan kelas. Kemudian siswa masuk kelas bersalaman dengan Bu Mu dan mengucap salam. Masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlibah dahulu sambil mengucapkan basmallah. Siswa membaca doa sebelum belajar beserta artinya dengan sikap tangan sedekap di atas meja, duduk dan kepala menunduk. Bu juga menunjukkan sikap berdoa yang khusyuk dengan kepala menunduk, duduk, dan tangan sedekap di atas meja. Bagi siswa yang tidak mengerjakan PR menuliskan namanya di papan tulis dan mengucapkan istighfar. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Keluar kelas dengan bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam dan keluar dengan kaki kira. Observasi V Sebelum mulai belajar anak dibiasakan berdoa 340 doa sebelum belajar dan dilanjutkan membaca artinya. Sebelum pulang sekolah anak dibiasakan berdoa doa agar diberi petunjuk yang benar dan membaca doa penutup majelis. Sikap siswa saat berdoa adalah dengan duduk tangan sedakap di atas meja dan kepala menunduk. Observasi VI Sebelum pembelajaran dimulai siswa berbaris di depan kelas. Kemudian masuk kelas sambil bersalaman dengan Bu Mu dan mengucapkan salam. Masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu dan mengucapkan basmallah. Hari ini diadakan pemeriksaan kuku yang dilakukan oleh siswa. Sebelum belajar siswa dibiasakan berdoa doa sebelum belajar beserta artinya dan membaca basmallah setiap akan mulai pergantian jam pelajran. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan membaca hamdallah setiap selesai jam pelajaran. Siswa yang tidak memotong kuku menuliskan namanya di papan tulis. Jika berbuat salah siswa diminta oleh Bu Mu mengucapkan istighfar. Observasi VII Kegiatan awal pembelajaran yaitu masuk kelas degan kaki kanan, sambil baca basmallah dan bersalaman dengan guru sambil mngucapkan 341 salam. Kemudian siswa membaca doa sebelum belajar beserta artinya dan mengucapkan hamdallah setiap selesai pelajaran dan mengucap basmallah ketika awal pergantian jam pelajaran. Observasi VIII Di awal pergantian jam pelajaran siswa dan guru membaca basmallah. Sedangkan di akhir pergantian jam pelajaran siswa dan guru membaca hamdallah. Siswa meminta izin pada Bu Mu ketika akan meminjam barang yang ada di meja guru. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Sikap ketika berdoa duduk dengan tangan sedekap di atas meja dan kepala menunduk. Ketika keluar kelas dan hendak pulang siswa bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Observasi IX Sebelum masuk kelas siswa bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Masuk kelas dengan melangkahkan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan basmallah. Satu siswa memimpin berdoa, doa sebelum belajar beserta artinya. Setiap awal pergantian jam pelajaran siswa membaca basmallah dan ketika diakhir pergantian jam pelajaran siswa membaca hamdallah. Ketika akan pulang siswa 342 membaca doa agar ditunjukkan yang benar dan doa penutup majelis. Selsai berdoa satu per satu siswa keluar kelas sambil bersalaman dengan Bu Mu dan mengucapkan salam. Siswa keluar dengan melangkahkan kaki kiri. Observasi X Siswa masuk kelas dengan kaki kanan terlebih dahulu sambil mengucapkan salam. Siswa masuk kelas dengan bersalaman sambil mengucapkan salam. Sebelum mulai berdoa siswa mengucapkan salam. Berdoa sebelum belajar dipimpin oleh satu siswa yang mendapat giliran. Doa yang dibaca sebelum peljaran adalah doa sebelum belajar beserta artinya. Setiap kali tidak mengerjakan PR, dan tugas siswa menuliskan namanya di papan tulis. Siswa yang melakukan kesalahan diminta untuk mengucapkan istighfar. Setiap awal pergantian jam pelajaran siswa dan guru membaca basmallah. Diakhir pergantian jam pelajaran siswa membaca hamdallah. Sebelum berdoa pulang sekolah siswa mengucapkan salam pada Bu Mu. Sebelum pulang sekolah siswa membaca doa agar diberi petunjuk yang benar dan doa penutup majelis. Dilanjutkan dengan bersalaman dnegan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Observasi XI 343 Siswa masuk kelas dengan kaki kanan sambil mengucapkan basmallah. Kemudian ketika masuk kelas siswa bersalaman dengan Bu Mu sambil mengucapkan salam. Berdoa doa sebelum belajar beserta artinya. Tadarus membaca surat-surat pendek beserta artinya. Mengucapkan hamdallah di akhir pergantian jam pelajaran. Karakter religius dilaksanakan dalam kegiatan di sekolah Observasi I Ketika bertemu dengan guru, siswa diminta untuk bersalam dengan bapak ibu guru sambil mengucapkan salam bagi yang beragama islam. Setiap hari Senin yang melaksanakan sholat dhuha adalah siswa kelas VI A dan VI B. Sholat zuhur dilaksanakan oleh semua siswa kelas tinggi serta bapak ibu guru dan karyawan sekolah. Observasi II Siswa bersalaman sambil ucap salam dengan guru setibanya di sekolah. Hari ini siswa kelas V A dan V B melaksanakan ibadah sholat dhuha di mushola. Pukul 12.00 WIB beberapa guru menuju mushola untuk melaksanakan ibadah sholat zuhur yang diimami oleh Pak Ju. Observasi III Siswa bersalaman sambil ucap salam dengan guru setibanya di sekolah. Pelaksanaan sholat dhuha hari ini dilaksankaan oleh siswa kelas IV Karakter religius dilaksanakan dalam kegiatan di sekolah yaitu melalui pemberian amanat saat upacara yang isinya berkaitan dengan keagamaan, kegiatan sapa pagi yaitu siswa bersalaman dengan bapak ibu guru dengan mengucapkan salam, pelaksanaan ibadah sholat dhuha bagi semua kelas sesuai dengan jadwal yang ditentukan, pelaksanaan ibadah sholat zuhur berjamaah bagi kelas tinggi setiap hari Senin dan Rabu, dan pelaksanaan kegiatan tadarus setiap hari Jumat pagi. 344 A dan IV B yang didampingi oleh Pak Ru dan Bu Ri. Pada Pukul 12.20 WIB dilaksanakan ibadah sholat zuhur yang diikuti oleh seluruh siswa kelas tinggi secara bergantian. Observasi IV Saat kegiatan sapa pagi siswa yang baru tiba di sekolah bersalaman dengan Bu Pri dan Pak Ju sambil mengucapkan salam. Pelaksanaan ibadah sholat dhuha dilakukan oleh siswa kelas III A dan III B dengan diimami oleh Pak Sr. Pelaksanaan ibadah sholat zuhur berjamaah diikuti oleh bapak ibu guru. Observasi V Terlihat saat kegiatan sapa pagi siswa bersalaman dengan Pak Ju sambil mengucapkan salam. Di hari Jumat semua kelas melaksanakan tadarus bersama di pagi hari. Siswa membaca surat-surat pendek bersama dengan bimbingan guru. Kelas yang mendapat giliran melaksanakan sholat dhuha adalah kelas II A dan II B dengan berjamaah yang dimimami oleh Pak Sr. Observasi VI Saat kegiatan sapa pagi siswa bersalaman dengan Pak Ju dan Pak Sr sambil mengucapkan salam. Kegiatan sholat dhuha hari ini dilaksanakan di kelas I A dan I B. Observasi VII 345 Hari ini siswa kelas VI A dan VI B melaksanakan ibadah sholat dhuha, dan siswa kelas tinggi melaksanakan ibadah sholat zuhur berjamaah secara bergantian. Observasi VIII Terlihat hari ini kegiatan sholat dhuha dilaksanakan oleh kelas V A dan V B. Bapak ibu guru melaksanakan badah sholat zuhur berjamaah. Observasi IX Hari ini siswa kelas IV A dan IV B melaksanakan sholat dhuha. Ketika waktu sholat zuhur tiba, siswa kelas tinggi dan bapak ibu guru melaksanakan sholat zuhur berjamaah. Observasi X Siswa bersalaman dengan Bapak Ibu guru sambil mengucapkan salam. Siswa kelas III A dan III B hari ini melaksanakan kegiatan sholat dhuha berjamaah. Ketika tiba waktu sholat zuhur, bapak ibu guru segera menuju ke mushola untuk melaksanakan sholat zuhur berjamaah. Observasi XI Bersalaman dengan bapak ibu guru ketika tiba di sekolah sambil mengucapkan salam. Tadarus di setiap kelas. Karakter religius dilaksanakan dalam Observasi I Hari ini kelas melaksanakan kegiatan BTA Karakter religius dilaksanakan dalam kegiatan di luar sekolah melalui kegiatan ektrakulikuler Baca Tulis Al- 346 kegiatan di luar sekolah adalah siswa kelas I A dan III A. Observasi II Hari ini yang melaksanakan kegiatan TPA adalah kelas I B dan III B. Adapun yang mengajar adalah guru TPA dari Fitri Insani. Observasi V Kelas II A dan II B melaksanakan kegiatan BTA sepulang sekolah. Observasi VII Hari ini siswa kelas I A dan III A melaksanakan kegiatan BTA. Observasi VIII Hari ini yang melaksanakan kegiatan BTA siswa kelas I B dan III B. Observasi XI Siswa kelas II A dan III B melaksanakan kegiatan BTA. Quran atau TPA yang dilaksanakan oleh kelas rendah dengan jadwa hari Senin kelas I A dan III A, hari Selasa kelas I B dan III B, serta hari Jumat kelas II A dan II B. Pengajar TPA merupakan guru dari lembaga Fitri Insani. 3. Faktor penghambat Faktor penghambat dalam budaya sekolah Observasi I Masih dijumpai beberapa siswa yang setibanya di sekolah tidak bersalaman dengan bapak ibu guru terlebih dahulu akan tetapi langsung menuju ke kelas. Observasi II Masih terdapat siswa yang lupa bersalaman dengan Pak Ju saat tiba di sekolah. Dan beberapa siswa lupa mengucapkan salam. Dan di dalam kelas Arz masih berulang kali mengucapkan kata-kata kotor, walaupun sudah Faktor penghambat dalam budaya sekolah yaitu masih terdapat beberapa siswa yang tidak mengucapkan salam saat bersalaman atau bertemu dengan bapak ibu guru, ketika sedang melaksanakan sholat masih ramai sendiri, beberapa siswa masih saja mengucapkan kata-kata kotor walaupun sudah ditegur oleh guru, dan saat pelaksanaan BTA beberapa siswa ada yang tidak mau segera mengaji. 347 diingatkan berulang kali. Observasi III Saat pelaksanaan sholat zuhur berjamaah terlihat masih ada beberapa siswa yang asik bermain di halaman sekolah dan tidak segera mengambil air wudhu. Observasi IV Beberapa siswa masih ada yang lupa mengucapkan salam ketika masuk kelas. Observasi V Saat sapa pagi masih terdapat siswa yang lupa mengucapkan salam. Observasi VII Beberapa siswa laki-laki masih sulit diminta untuk mengaji ketika sudah dipanggil guru ngajinya untuk segera mengaji. Observasi VIII Masih ditemukan beberapa siswa yang belum mengucapkan salam ketika bertemu dengan bapak ibu guru. Observasi IX Masih dijumpai beberapa siswa yang masuk kelas tidak mengucapkan salam. Observasi X Masih terdapat bebrapa siswa yang belum mengucap salam saat bertemu dengan bapak ibu guru. 348 Lampiran 8. Reduksi, Display, dan kesimpulan hasil wawancara sikap siswa REDUKSI, DISPLAY, DAN KESIMPULAN HASIL WAWANCARA SIKAP SISWA DAMPAK INTERNALISASI KARAKTER RELIGIUS DI SD NEGERI DEMAKIJO 1 A. Macam Karakter Religius Toleransi Siswa terhadap Pelaksanaan Ibadah Agama lain Ta dan Sh beragama Kristen No. Pertanyaan Sumber Jawaban Reduksi Kesimpulan 1. Kenapa ketika temanmu yang beragama muslim sedang melaksanakan ibadah sholat dhuha di mushola kamu mau menunggunya di kelas, apakah kamu tidak masalah? Ta “Tidak masalah.” Siswa tidak masalah jika harus menunggu di kelas. Ketika siswa non muslim diminta untuk menunggu di dalam kelas, saat temannya melaksanakan sholat dhuha siswa tidak masalah karena itu merupakan kemauannya sendiri. Sh “Tidak terpaksa, senang, karena kemauan sendiri.” Siswa tidak masalah jika harus menunggu di kelas karena itu kemauan sendiri. 2. Apakah kamu merasa senang atau tidak, ketika kamu diminta untuk menunggu di luar kelas karena temanmu yang beragama muslim sedang tadarus di dalam kelas? Ta “Senang.” Siswa senang menunggu temannya di luar saat tadarus. Siswa non muslim mau dan senang untuk menunggu di luar kelas ketika pelaksanaan kegiatan tadarus. Sh “Mau menunggunya.” Siswa mau menunggu di luar kelas saat temannya tadarus. 3. Bagaimana perasaanmu ketika berdoa sebelum dan sesudah pelajaran kamu tidak menyuarkan doamu karena agamamu yang berbeda dengan temanmu? Ta “Tidak apa-apa.” Siswa tidak masalah jika tidak menyuarakan doanya. Siswa tidak masalah jika tidak menyuarakan doanya. Sh “Tidak kenapa-kenapa, tidak masalah.” Siswa tidak masalah jika tidak menyuarakan doanya. 4. Jika di dalam kelasmua ada teman yang berbeda agama denganmu bagaimana sikapmu? Ta “Menghormatinya.” Siswa akan menghormati temannya yang berbeda agama dengannya. Siswa akan menghormati temannya yang berbeda agama dengannya. Sh “Menghormatinya.” Siswa akan menghormati temannya yang berbeda agama dengannya. 349

B. Strategi Pengembangan Diri