Apa Tujuan Pacaran? Alasan Mengapa Hubungan Seks di Masa Remaja Tidak Boleh Dilakukan:

151 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

B. Uraian Materi

Laporan hasil observasi dapat dijadikan sebagai titik awal pembahasan mengenai batas-batas dalam berpacaran. Guru mencatat dengan cermat hasil observasi menyangkut arti pacaran, kriteria mencari pacar dan apa yang dilakukan dalam berpacaran. Hasil observasi mengenai apa yang dilakukan dalam berpacaran dapat menjadi indikator apakah remaja melewati batas dalam berpacaran ataukah tidak. Yang dimaksudkan dengan batas-batas dalam berpacaran adalah tindakan remaja yang tidak melanggar norma dalam keluarga dan masyarakat serta ajaran iman Kristen, yaitu ajaran iman mengenai kesucian hidup, bagaimana menjaga tubuh sebagai bait Roh Kudus. Pada masa kini, kontrol masyarakat semakin longgar disebabkan antara lain karena individualistik yang makin merebak menyebabkan remaja agak leluasa dalam mengekspresikan kedekatan hubungan dengan seseorang yang dipacarinya. Ada survei oleh salah satu majalah perempuan terkemuka yang hasilnya cukup mengejutkan, Hasil survei itu menegaskan bahwa sebagian besar anak-anak remaja sejak SMP sudah melakukan hubungan seks. Lebih memprihatinkan lagi, hal itu terjadi di rumah ketika orangtua tidak berada di rumah. Di kota-kota besar banyak suami dan istri yang bekerja, sehingga tidak ada orang yang mengontrol anak-anak. Akibatnya mereka bebas melakukan hal-hal yang menyimpang. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh salah satu LSM di Jakarta hampir sama persis dengan temuan majalah perempuan tersebut. Kenyataan ini menjadi tanda bahaya bagi keselamatan dan masa depan remaja. Peran pendidikan agama sebagai penuntun bagi remaja untuk hidup dalam ajaran iman menjadi amat penting. 1. Apa Tujuan Pacaran? Bicara tentang batas-batas dalam berpacaran erat kaitannya dengan apa tujuan berpacaran? Apakah hanya mengisi kekosongan dalam hidup kita, memenuhi keinginan mata atau demi kepuasan diri sendiri, di mana yang menjadi pusat perhatian hanya pada diri sendiri sehingga pada masa pacaran timbul istilah bahwa dunia ini hanya milik berdua. Apakah pacaran ada unsur asmara? Asmara itu mempunyai dua pengertian yaitu: • Cinta kasih • Cinta berahi Pada dasarnya asmara itu bukan cinta, karena asmara itu naksirkeinginan yang berpusat pada diri sendiri. Cinta kasih atau kasih itu menurut Alkitab bisa kita baca dalam 1 Korintus 13:4-7. 152 Kelas X SMASMK Cinta yang benar tidak dapat dijadikan topeng untuk satu maksud dan motivasi tertentu, cinta yang benar tidak mementingkan diri sendiri, melainkan mengutamakan orang lain. Jadi asmara itu tidak sama dengan cinta. Asmara itu hanya berpusat pada diri sendiri dan biasanya diiringi dengan nafsu seks yang cenderung mendorong orang melakukan penyimpangan. Guru memberikan penekanan pada aspek penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain sebagai makhluk mulia ciptaan Allah dan menjaga tubuh sebagai bait atau rumah bagi Roh Kudus. Tubuh sebagai rumah bagi Roh Kudus berarti harus dirawat dan dijaga supaya tetap suci. Banyak remaja yang pernah menonton ilm-ilm barat yang menampilkan kesan seolah-olah tidak ada larangan untuk melakukan hubungan seks bagi remaja. Pasti ada rasa ingin tahu dalam diri remaja Kristen di Indonesia, mengapa di Indonesia hal itu dianggap tabu? Guru tidak boleh terjebak dalam memperbandingkan budaya Timur dan Barat, namun pakailah ukuran ajaran iman Kristen.

2. Alasan Mengapa Hubungan Seks di Masa Remaja Tidak Boleh Dilakukan:

1. Bertentangan dengan prinsip iman Kristen. Dari segi iman Kristen, Alkitab tidak berbicara secara khusus tentang berpacaran, tetapi Alkitab bicara tentang etika dan moral kehidupan termasuk bagaimana manusia harus menguduskan tubuhnya. Hubungan seks hanya dilegalkan dalam perkawinan ketika dua orang mengikat janji di hadapan Allah. Pacaran tidak boleh dijadikan sarana uji coba untuk menyentuh tubuh pacar ataupun melakukan hubungan seks. Larangan ini berlaku untuk semua orang Kristen dalam segala usia. 2. Alasan kesehatan, yaitu dapat tertular berbagai macam penyakit yang menyerang alat kelamin dan tubuh manusia. Hubungan seks yang dilakukan di luar lembaga perkawinan berisiko menularkan berbagai penyakit kelamin dan penyakit serius lainnya, seperti hepatitis, dan HIV dan AIDS. Mengapa demikian? Karena tidak ada jaminan bahwa seseorang hanya melakukan hubungan dengan satu orang saja. Dalam perkawinan, peluang penyimpangan tidak terlalu besar mengingat orang terikat pada janji perkawinan. Meskipun pada masa kini banyak orang melakukan penyimpangan dalam perkawinan tetapi lembaga perkawinan tetap menjadi wadah yang aman untuk mencegah tertularnya berbagai penyakit kelamin dan lain-lain. 153 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti 3. Jika terjadi kehamilan, akan beresiko besar terhadap kesehatan ibu remaja dan bayi. Dari segi kesehatan, rahim remaja belum siap untuk pembuahan dan pertumbuhan bayi, akibatnya risiko kematian bayi dan ibunya serta kecacatan bayi sangat besar. 4. Remaja belum siap untuk memikul tanggung jawab berumah tangga. Kebanyakan remaja belum dapat menghidupi dirinya sendiri. Dari segi psikologis juga belum siap untuk memikul tanggung jawab sebagai ibu dan ayah. Ada seorang mahasiswa bernama Nur Hamida Yuni yang mengadakan penelitian di kalangan remaja tentang apa arti pacaran serta apa yang dilakukan dalam berpacaran. Ia menulis demikian: Tujuan pacaran di kalangan remaja adalah mendapatkan teman untuk menceritakan masalah pribadi, sebagai hiburan, sebagai tempat untuk ber bagi, memahami karakter pacar sebelum memutuskan untuk serius, meningkat- kan motivasi belajar, dan membuktikan diri cukup menarik. Alasan pemilihan pacar adalah sifat-sifat yang dimiliki pacar, persamaan sifat, kepandaian, daya tarik isik, kekayaan, banyak teman yang tertarik pada pacar, dan latar belakang keluarga. Dari deinisi pacaran dan alasan memilih pacar, terlihat bahwa aspek asmara atau berahi masih memegang peranan penting bagi remaja dalam memilih pacar dan berpacaran. Kenyataan ini cukup merisaukan, ketertarikan isik dan berahi cenderung melahirkan penyimpangan dalam gaya berpacaran di kalangan remaja.

C. Batas-Batas Pacaran menurut Standar Moral Alkitab