Apa Kata Alkitab tentang Kesetaraan Gender?
175
Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Yafet. Ketika mereka mendengar hal itu, mereka masuk ke kamar ayahnya dan menutupi tubuhnya yang telanjang tanpa menoleh ke arah ayahnya. Setelah
sadar dari mabuknya, Nuh mengetahui hal itu, ia sangat marah dan mengutuk Ham. Kutukan itu adalah kutukan seorang ayah kepada anaknya dan bukan
kutukan terhadap ras yang berasal dari keturunan Ham. Ada banyak kalangan yang salah menafsirkan bahwa keturunan Ham yang merupakan cikal bakal
ras Aria itu menjadi budak akibat kutukan Nuh. Padahal Nuh tidak pernah mengutuk ras dan etnis tertentu.
2. Apa Kata Alkitab tentang Kesetaraan Gender?
Ada beberapa contoh di Alkitab tentang Yesus yang memperhatikan kaum perempuan sebagai orang yang seringkali dinomorduakan bahkan direndahkan
di kalangan orang-orang Israel. Misalnya: Yesus menerima seorang perempuan yang meminyaki kakinya. Ia juga berteman dengan Marta dan Maria. Yesus
mendobrak struktur budaya masyarakat Yahudi yang merendahkan perempuan dan memang sangat diskriminatif. Misalnya, perempuan tidak boleh tampil
di depan umum dan memperoleh pendidikan. Yesus malah bergaul dengan Marta dan Maria, saudari-saudari Lazarus. Ia berkunjung ke rumah mereka dan
mengajar Maria. Ia juga makan bersama mereka.
Yesus juga mengampuni seorang perempuan yang berzina, padahal menurut hukum Yahudi, perempuan yang berzina harus dihukum dengan cara
dilempari batu sampai meninggal. Sementara itu, laki-laki yang berselingkuh dengannya bebas. Sungguh ironis sikap Yesus, ketika perempuan yang berzina
berselingkuh itu dihadapkan kepada-Nya untuk dihukum, Yesus bertanya kepada orang banyak yang ada di sana, kata-Nya, “Siapa di antara kamu yang
tidak berdosa, silakan melempari perempuan ini” Semua orang bubar dan tidak jadi melempari perempuan itu dengan batu. Karena mereka semua sadar
bahwa semua manusia berdosa. Kemudian Yesus berkata kepada perempuan itu, “Aku pun tidak menghukum kamu, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi.”
Sikap tersebut merupakan salah satu cara Yesus mendobrak adat, norma, kebiasaan yang telah terbentuk terstruktur dalam masyarakat Yahudi yang
merugikan dan menindas perempuan.
Dalam Kitab Perjanjian Lama, tampil beberapa perempuan sebagai pemimpin yang mempunyai peran penting dalam menyelamatkan bangsa
Israel. Para perempuan itu, antara lain: Debora, Miriam dan Ratu Ester. Debora adalah Hakim yang memimpin bangsa Israel setelah kematian Yosua. Miriam
adalah saudara perempuan Musa dan Harun. Ia berperan sebagai seorang nabiah yang memimpin dan mengajar bangsa Israel bersama dua orang
176
Kelas X SMASMK
saudaranya, Musa dan Harun. Ratu Ester berperan menyelamatkan bangsa Israel dari pembunuhan yang direncanakan oleh Haman, pembantu Raja
Ahasyweros dalam pemerintahan.
Dapat disimpulkan bahwa Alkitab tidak merendahkan kaum perempuan. Bahkan dari cerita penciptaan, dapat terlihat betapa pentingnya peranan kaum
perempuan, begitu pula laki-laki. Jadi, hak laki-laki dan perempuan merupakan hak asasi yang diberikan Allah sejak manusia diciptakan. Dengan demikian,
paham kesetaraan gender telah ada sejak manusia diciptakan. Manusia laki-laki dan perempuan hanya memiliki perbedaan dari segi seks, yang satu berjenis
kelamin laki-laki dan yang lainnya berjenis kelamin perempuan sedangkan martabat, harga diri dan hak-hak sebagai manusia adalah sama.