Pemahaman tentang Roh Kudus menurut Alkitab

116 Kelas X SMASMK Dari namanya, pengakuan iman ini berasal dari murid-murid Tuhan Yesus sendiri. Isinya mengandung 12 butir pernyataan, dan menurut tradisi, setiap pernyataan itu dibuat oleh masing-masing murid Tuhan, di bawah bimbingan Roh Kudus. Namun kebanyakan pakar sejarah gereja berpendapat bahwa pegakuan ini berasal dari Gaul, Prancis, dan selesai disusun pada abad ke-5. Bukti historis tertua tentang keberadaan pengakuan ini adalah surat yang dikirimkan dari Konsili Sidang Sinode Milano tahun 390 kepada Paus Sirisius yang berbunyi demikian, “Bila engkau tidak memuji ajaran-ajaran para imam biarlah pujian itu setidak-tidaknya diberikan kepada Symbolum Apostolorum Pengakuan Iman Rasuli yang selalu dilestarikan oleh Gereja Roma dan akan tetap dipertahankan agar tidak dilanggar.” Pengakuan Iman Rasuli ini rupanya digunakan sebagai ringkasan ajaran Kristen untuk calon-calon baptisan di gereja-gereja Roma. Oleh karena itu dikenal juga sebagai Symbolum Romanum Roman Symbol. Pengakuan iman ini paling banyak digunakan dalam ibadah orang-orang Kristen di Barat. Ketika kebanyakan umat Kristen masih buta huruf, pengulangan secara lisan Pengakuan Iman Rasul ini bersama dengan “Doa Bapa Kami” dan “Dasa Titah” membantu melestarikan dan menyebarkan iman Kristiani dari gereja-gereja Barat.

C. Pemahaman tentang Roh Kudus menurut Alkitab

Roh Kudus dipercayai oleh orang Kristen sebagai Pribadi penolong yang memimpin kita, dalam bentuk Roh bhs. Yunani: pneuma yang dijanjikan oleh Yesus sebelum kenaikan-Nya ke surga Kis. 1:6-9. Menurut ajaran Kristen, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Secara resmi, Roh itu berada bersamanya ketika ia dibaptiskan dengan rumusan “Dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus”. Orang Kristen percaya bahwa Roh Kudus-lah yang menyebabkan orang percaya kepada Yesus. Dia pulalah yang memampukan mereka menjalani hidup Kristen. Namun, cara kerja Roh Kudus seringkali tidak mudah diduga. Ia bahkan dapat bekerja sebelum seseorang dibaptiskan dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya. Bahkan kadang-kadang pula Roh Kudus menggerakkan orang-orang yang memusuhi Yesus untuk berubah menjadi yang sebaliknya. Dalam percakapan Yesus bersama Nikodemus, Tuhan mengatakan demikian, “Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh” Yoh. 3:8. 117 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Pernyataan ini sulit dipahami sehingga bahkan Nikodemus pun bertanya kembali, “Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?” Ketika Tuhan Yesus menjanjikan “Penghibur” artinya, “yang memberikan kekuatan” dalam Yohanes 14:26, maka yang Ia maksudkan adalah Roh Kudus. Setelah kebangkitan, Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan “membaptiskan dengan Roh Kudus”, dan akan menerima kuasa untuk peristiwa itu Kis. 1:4-8. Janji ini digenapi dalam peristiwa-peristiwa yang dilaporkan dalam Kisah ps. 2. Menurut Lukas, pencurahan Roh Kudus terjadi pada hari Pentakosta, sepuluh hari setelah kenaikan Yesus ke surga atau lima puluh hari setelah peristiwa kebangkitan Yesus dari kematian. Peristiwa ini terjadi di Yerusalem pada sebuah ruang atas. Angin yang keras bertiup, lalu lidah-lidah api tampak di atas kepala para murid Yesus. Banyak orang yang kemudian mendengar para murid itu berbicara, masing-masing dalam bermacam-macam bahasa. Lukas mengisahkan bahwa pada hari mereka menerima Roh Kudus, murid- murid Yesus mampu mempertobatkan tiga ribu jiwa. Masing-masing memberi dirinya dibaptis Kis. ps. 2. Roh Kudus berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah. Roh Kudus digambarkan sebagai “Penghibur” atau “Penolong” dan memimpin mereka dalam jalan kebenaran. Karya Roh di dalam kehidupan seseorang dipercayai akan memberikan hasil-hasil yang positif, yang dikenal sebagai buah-buah Roh. Rasul Paulus mengajarkan bahwa seorang pengikut Kristus haruslah dapat dikenali melalui buah Roh, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri Gal. 5:22-23. Selain buah-buah Roh, orang Kristen pun percaya bahwa Roh Kudus jugalah yang memberikan karunia-karunia kemampuan khusus kepada orang Kristen, yang antara lain meliputi karunia-karunia seperti nubuat, berbahasa roh, menyembuhkan, dan pengetahuan. Selain itu ada pula “karunia-karunia roh” yang lain, seperti karunia pelayanan, mengajar, memberi, memimpin, dan kemurahan lih. mis. Rom. 12:6-8. Perlu dicatat bahwa informasi yang diberikan di sini hanyalah untuk melengkapi guru agar lebih siap ketika harus menyiapkan bahan pelajaran ini. Bahan-bahan di atas tidak dimaksudkan untuk disampaikan seluruhnya kepada peserta didik, karena bobot teologis informasinya mungkin terlalu berat untuk 118 Kelas X SMASMK mereka. Namun apabila ada yang bertanya, kiranya guru dapat menjawabnya dengan baik. Di dalam bahan ini kita hanya akan menyinggung dua sisi kehidupan yang dibimbing oleh Roh Kudus, yaitu keberanian dan kehidupan yang kudus. Kedua topik ini sesungguhnya saling berkaitan. Kehidupan yang kudus diperlihatkan dalam kehidupan sehari-hari, dan pembuktian itu seringkali membutuhkan keberanian karena kehidupan itu ternyata sering berlawanan dengan gaya hidup atau nilai-nilai yang diberlakukan dalam masyarakat. Kedua topik ini dirasakan akan menolong peserta didik di dalam kehidupan mereka sehari-hari.

D. Roh Memberikan Keberanian