Pengantar Memahami Makna Karya Allah dalam Membaharui Kehidupan

196 Kelas X SMASMK Indikator: • Menjelaskan bagaimana Allah membaharui manusia dan alam serta apa dampak bagi siswa • Mendalami beberapa bagian Alkitab dan menjabarkan pembaharuan yang dimaksudkan dalam bagian Alkitab itu. • Menganalisis praktik bentuk hidup baru dengan melakukan penilaian diri. • Menjelaskan cara menerapkan hidup baru dalam kehidupan pribadi dan sosial

A. Pengantar

Pembahasan Bab XIII merupakan kelanjutan dari Bab XII. Dalam Bab 12 fokus pembahasan pada Allah sebagai pembaharu kehidupan melalui Roh Kudus dan apakah dampaknya bagi remaja. Pada Bab 13 fokus pembahasan adalah Karya Allah dalam membaharui kehidupan orang percaya melalui Roh Kudus, sehingga pembaharuan itu tidak hanya berlaku bagi manusia tetapi juga bagi alam dan seluruh ciptaan. Dalam pembaharuan itu, keselarasan hidup antara manusia dan alam dipulihkan dan sebagai bagian dari pemulihan itu, manusia membaharui visi- nya menyangkut keselarasan hidup dengan alam ciptaan Allah. Pembaharuan hidup manusia memiliki efek bagi seluruh ciptaan dimana manusia yang telah mengalami pembaharuan hidup memiliki pandangan positif terhadap alam serta bersikap proaktif dalam memelihara alam. Aspek ini sudah muncul dalam Bab XII tapi hanya secara umum. Pada Bab ini, akan dibahas lebih spesiik lagi, terutama pembaharuan alam yang mencakup perubahan visi dan perlakuan manusia terhadap alam maupun pemulihan dan pembaharuan alam. Untuk membahas topik ini peserta didik melakukan pendalaman terhadap bagian Alkitab yang menulis tentang pembaharuan hidup, kemudian mendiskusikan berbagai kasus yang berkaitan dengan pembaharuan hidup manusia dan alam.

B. Memahami Makna Karya Allah dalam Membaharui Kehidupan

Di kalangan remaja dapat muncul pertanyaan, mengapa manusia membutuhkan pembaharuan? Bukankah manusia telah diselamatkan oleh 197 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Allah melalui Yesus Kristus? Karena telah diselamatkan oleh Allah melalui Yesus Kristus maka manusia harus mewujudkan hidup yang baru. Menurut istilah Rasul Paulus orang beriman harus hidup menurut Roh dan bukan menurut “daging”. Hidup menurut Roh artinya manusia memberi diri untuk dipimpin oleh Roh. Dalam Perjanjian Baru topik mengenai pembaharuan hidup cukup banyak dibahas oleh Yesus, maupun oleh Paulus. Dalam percakapan Yesus dengan Nikodemus, Yesus menggunakan istilah “dilahirkan kembali”. Tentu saja Nikodemus yang tidak memahami makna dilahirkan kembali menjadi bingung, bagaimana manusia dapat masuk kembali ke dalam rahim ibunya? Nikodemus memahami kata-kata Yesus secara huruiah, meskipun Yesus sudah memberikan penjelasan tambahan mengenai dilahirkan oleh air dan Roh. Bagi Nikodemus, makna itu tetap masih gelap. Percakapan antara Yesus dengan Nikodemus tercantum dalam Yohanes 3:1-8: Nikodemus : “Rabbi, kami tahu Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorangpun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak menyertainya” Yesus : “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah”. Nikodemus : “Bagaimana mungkin seseorang dilahirkan kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan kembali?” Yesus : “Aku berkata kepadamu sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan oleh daging adalah daging, apa yang dilahirkan oleh Roh adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali.” Arti Percakapan antara Yesus dengan Nikodemus: Untuk menjadi bagian dari anggota Kerajaan Allah manusia harus memasuki suatu hubungan yang baru dengan Allah, bertobat dan memiliki hidup baru. Melalui iman dan percaya kepada Allah di dalam Yesus Kristus, orang percaya menerima karunia Roh yang mengubah hidupnya menjadi manusia yang berbeda dari sebelumnya. Manusia baru tidak hidup menurut apa yang diinginkannya melainkan menurut apa yang diinginkan Allah baginya. Manusia tidak berkuasa atas hidupnya karena Allah yang berkuasa atasnya. 198 Kelas X SMASMK Pembaharuan itu tidak hanya berlaku bagi manusia tetapi bagi seluruh ciptaan termasuk alam. Di masa lalu, pemahaman terhadap pembaharuan hidup cenderung lebih dikaitkan dengan manusia semata-mata terutama pada kehidupan spiritual. Padahal pembaharuan hidup mencakup keutuhan seluruh ciptaan termasuk alam semesta tempat manusia hidup dan bertumbuh. Yesus telah menyelamatkan manusia dari hukuman dosa karena itu tiap orang yang telah diselamatkan perlu menanggapi keselamatan itu melalui pertobatan dan hidup baru. Setiap hari manusia berhadapan dengan berbagai godaan dan tantangan, setiap kali kita jatuh ke dalam dosa kita membutuhkan pertobatan dan pembaharuan hidup. Makna Pembaharuan dalam Kaitannya dengan Pemulihan Hidup Antara Manusia dengan Alam Pada Kitab Kejadian 1 tertulis bahwa Allah menciptakan alam semesta dan menempatkan manusia untuk hidup di dalamnya. Manusia ditugaskan untuk mengatur kehidupan dan ciptaan lainnya supaya tercipta harmoni di alam semesta. Ada tanggung jawab yang besar bagi manusia sebagai wakil Allah di bumi dalam menjaga ciptaan lainnya. Tampaknya dalam kurun waktu yang lama aspek ini telah dilupakan, seolah-olah manusia memiliki kedaulatan penuh terhadap alam semesta. Pemahaman ini melahirkan sikap sewenang-wenang terhadap alam. Manusia tidak memasukkan alam sebagai bagian dari rencana penyelamatan Allah. Padahal, jika kita membaca Kitab Kejadian mengenai peristiwa air bah Kej. 6-9, Allah begitu kecewa akan kejahatan manusia dan Ia memutuskan untuk memberikan hukuman pada mereka. Bentuk hukuman-Nya adalah melalui air bah sehingga bumi termasuk di dalamnya alam lingkungan hidup dan manusia dimusnahkan kecuali Nuh dan keluarganya. Hukuman itu berlaku bagi manusia dan alam. Ketika terjadi pembaharuan perjanjian antara Allah dengan Nuh, maka alam pun termasuk dalam pembaharuan janji itu, yaitu Allah membaharui manusia, alam dan seluruh ciptaan-Nya. Allah tidak berhenti berkarya dalam kehidupan manusia dan alam. Apakah bukti bahwa alam juga dibaharui oleh Allah? Kehidupan alam tidak pernah berhenti, meskipun terjadi bencana di mana-mana, misalnya gunung meletus, banjir, longsor, tsunami dan lain-lain, namun setelah berbagai peristiwa itu, kehidupan terus berlanjut, ada pemulihan. Ini membuktikan bahwa pemeliharaan dan pembaharuan Allah lebih kuat dari kecenderungan manusia untuk merusak alam. Hal itu seharusnya membawa pengharapan baru di tengah keprihatinan akan keselamatan alam yang semakin hari semakin memprihatinkan. 199 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Jika kita menonton televisi dan mendengar berita tentang kerusakan alam yang terjadi di mana-mana akibat keserakahan manusia, mestinya ada perasaan bersalah dalam diri kita. Paling tidak hampir semua orang turut melakukan berbagai hal yang semakin memperburuk kondisi alam dan lingkungan hidup, terutama cara hidup kita, misalnya kebiasaan membuang sampah di sembarang tempat, menggunakan kantong-kantong plastik secara berlebihan, malas memilah-milah sampah untuk didaur ulang atau dijadikan kompos. Kita juga mengembangkan kebiasaan membuang benda-benda yang masih bisa dipakai karena kita tergoda untuk menggantinya dengan yang baru sesuai dengan model terbaru, misalnya, alat-alat komunikasi seperti telepon genggam, komputer, dan lain-lain. Berbagai sampah elektronik ini sulit sekali dimusnahkan. Akankah bumi kita dipenuhi oleh sampah elektronik yang merusak lingkungan? Belajar mengenai pembaharuan Allah bagi manusia dan alam memberikan pencerahan kepada kita untuk mengubah cara hidup kita, yaitu lebih peduli pada keselamatan dan kelestarian alam dan lingkungan hidup. Kita dapat mulai dari hal yang paling sederhana, yaitu membuang sampah pada tempatnya dan mau memilah-milah sampah sebelum dibuang. Kita dapat menggunakan alat-alat teknologi komunikasi dan informasi untuk waktu yang lebih lama sehinga mengurangi volume sampah elektronik di bumi kita. Mulai kritis dalam memanfaatkan barang-barang yang menyebabkan alam menjadi rusak dan merana. Misalnya, mulai menggunakan sapu tangan sebagai pengganti tisu karena tisu dibuat dari kertas, yang diambil dari batang-batang pohon. Jika pohon ditebang terus maka hutan akan menjadi gundul. Hutan yang gundul menyebabkan tidak ada penahan air hujan sehingga terjadi pengikisan, erosi, banjir dan longsor. Melalui perubahan cara hidup yang memperhatikan keselamatan dan kelestarian alam, hubungan antara manusia dan alam dipulihkan. Karya Allah dalam pembaharuan mengembalikan keharmonisan hidup antara manusia dengan alam.

C. Pendalaman Alkitab