Cara-Cara Menyatakan Suka kepada Seseorang Ekspresi Rasa Suka dan Cinta yang Sesuai dengan Ajaran Iman Kristen
155
Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menulis supaya anak Tuhan jangan mudah jatuh ke dalam dosa:
17
Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan
pikirannya yang sia-sia
18
dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka
dan karena kedegilan hati mereka.
19
Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan
serakah segala macam kecemaran. Sehubungan dengan itu, hendaklah peserta tidak menghindarkan diri
dari berciuman dan lain-lain pada masa berpacaran, karena itu bertentangan dengan Alkitab. Model pacaran yang bertujuan memenuhi keinginan birahi dan
percumbuan lebih bersifat memenuhi nafsu seks semata-mata. Membiarkan hawa nafsu berperan, pada akhirnya akan membawa kepada kecemaran dan
pelanggaran kehendak Allah. Lebih jauh lagi pengajaran-pengajaran moral Paulus kepada anak muda Kristen dapat dibaca dalam 1 Timotius 5:22 bagian
akhir: “jagalah kemurnian dirimu”, artinya tiap orang percaya diberi tanggung jawab untuk menjaga diri dari berbagai tindakan dosa. Relasi antara dua
orang manusia yang berbeda jenis kelamin haruslah dibangun di atas kasih dan penghargaan terhadap masing-masing orang. Dengan demikian, dalam
hubungan pacaran, orang Kristen wajib menjaga kekudusan hidup.
Manusia adalah makhluk mulia ciptaan Allah yang memiliki harkat dan martabat. Ketika dalam masa pacaran orang melakukan sentuhan isik dan
menikmati erotisme atau sensasi sentuhan, maka mereka telah menyerahkan diri kepada kenikmatan bukan kepada kasih, sayang, menghargai dan
menghormati pasangannya. Seseorang yang benar-benar mencintai, akan menghargai serta menghormati pasangannya dan tidak akan merusak
hidupnya. Jadi, jika dalam masa pacaran, seseorang membiarkan dirinya disentuh dan dinikmati sebagai objek kenikmatan, maka ia tidak menghargai
dirinya sendiri.