Pengantar Kegiatan 1 Kegiatan 2 Kegiatan 3 Kegiatan 4 Kegiatan 5

146 Kelas X SMASMK berharga 1 Kor. 13: 1-3. Penekanan Paulus ini memberikan pelajaran penting untuk kita, orang-orang Kristen masa kini, yaitu bahwa kita adalah orang yang dihidupkan oleh Kristus dan bagi Kristus. Karena itu kitalah orang-orang yang akan memiliki dan menyatakan kasih Kristus itu dalam segala aspek kehidupan kita. Yang Terutama adalah Kasih Kasih bukan saja salah satu ciri khas orang Kristen, tetapi jiwa dan jati diri Kekristenan. Kasih merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupan orang percaya. Rasul Paulus menegaskan bahwa karunia yang paling utama yang harus dipraktikkan oleh setiap warga gereja untuk membangun tubuh Kristus adalah kasih 1 Kor. 12:31. Karunia sehebat apa pun akan menjadi sia-sia dan tidak berguna bagi orang lain, juga bagi diri sendiri, bila tidak dilakukan dalam kasih. Kasih berkaitan erat dan terwujud dalam beberapa sifat yang mencerminkan sifat Kristus sendiri, yaitu sabar, murah hati, tidak cemburu, tidak melakukan yang tidak sopan, tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Orang yang hanya mementingkan diri sendiri, tidak memiliki kasih. Yang abadi adalah kasih.

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pengantar

Bagian pengantar memberikan gambaran sekaligus pengarahan pada peserta didik mengenai isi pembelajaran. Terutama mengenai beberapa penekanan penting dalam pembahasan materi pelajaran.

2. Kegiatan 1

Memahami makna puisi atau ilm. Pada kegiatan ini, guru memfasilitasi peserta didik untuk mengkaji puisi atau ilm mengenai pacaran dan percintaan orang muda. Kegiatan ini merupakan kegiatan untuk mengarahkan perhatian peserta didik pada topik pembahasan sekaligus menguji pendapat mereka mengenai cinta dan pacaran.

3. Kegiatan 2

Pendalaman konsep cinta dan pacaran. Guru mendengarkan pendapat peserta didik mengenai apa itu jatuh cinta dan pacaran. Guru mengarahkan percakapan serta meluruskan konsep mengenai cinta kasih dan pacaran mengacu pada Surat 1 Korintus 13 dan Kitab Kejadian 2:18-25. 147 Buku Guru Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti

4. Kegiatan 3

Diskusi. Pada bagian ini, peserta didik memperlihatkan hasil observasi mereka dari berbagai sumber mengenai masalah-masalah yang terjadi di kalangan remaja sebagai akibat dari pacaran. Melalui diskusi ini, guru dapat menunjukkan pada peserta didik mengenai berbagai akibat yang merugikan jika remaja tidak memahami makna berpacaran serta melakukan berbagai penyimpangan dalam berpacaran. Dalam mengarahkan peserta didik, hendaknya guru tidak hanya menunjukkan akibat negatif melainkan juga dorongan positif yang dapat dikaitkan dengan pacaran. Hal ini penting sebagai upaya menyeimbangkan akibat positif dan negatif dalam berpacaran sehingga pembahasan materi tidak memberikan gambaran seolah-olah guru antipati terhadap ketertarikan terhadap lawan jenis.

5. Kegiatan 4

Pendalaman Alkitab. Pada aktivitas ini, peserta didik menggali nilai-nilai persahabatan, cinta dan kasih yang terdapat dalam Alkitab. Bahwa daya tarik erotis merupakan karunia Tuhan dan karena itu bukanlah dosa. Ketika daya tarik erotis menuntun pada penyimpangan melalui pikiran, perkataan maupun mewujud dalam tindakan, maka hal itu bertentangan dengan nilai- nilai iman Kristen.

6. Kegiatan 5

Apakah anak SMA boleh pacaran? Peserta didik diminta menjawab pertanyaan ini. Pasti akan muncul berbagai jawaban. Untuk peserta didik yang berada di kota-kota besar, mungkin telah terbiasa dengan percakapan mengenai jatuh cinta dan pacaran. Mereka lebih terbuka dalam hal ini, namun bagi peserta didik yang berasal dari masyarakat yang masih merasa tabu untuk membicarakan topik ini, guru dapat memotivasi mereka untuk bersikap jujur dan terbuka dalam menjawab. Hendaknya guru bersikap terbuka dalam menerima berbagai pendapat dan jawaban. Peran guru sebagai pendengar, kemudian meluruskan pemahaman peserta didik. Jawaban atas pertanyaan apakah anak SMA boleh pacaran, bukanlah boleh ataukah tidak. Namun, apakah memahami makna berpacaran dan sanggup menerima berbagai akibat dari berpacaran? Guru perlu menjelaskan bahwa ketertarikan terhadap lawan jenis berdasarkan isik atau popularitas semata-mata akan mengaburkan makna persahabatan dalam berpacaran. Di kota-kota besar, ada kecenderungan remaja lebih menyukai seseorang yang popular di sekolah padahal popularitas bukanlah jaminan bahwa 148 Kelas X SMASMK seseorang dapat menjadi sahabat yang setia dan mencintai dengan tulus hati. Hendaknya guru memberikan penekanan bahwa karakter dan sifat yang baik dapat menjadi pertimbangan utama dalam memilih teman dekat. Guru dapat menjelaskan bahwa ketertarikan isik bukanlah cinta.

7. Kegiatan 6