BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan, Rencana dan Kerangka Model Penelitian
Penelitian ini bersandar pada perpektif fenomenologis. Fenomenologis merupakan landasan filsafat penelitian etnografi yang berpegang pada prinsip
bahwa perilaku manusia, segala yang diucapkan dan dilakukan manusia merupakan produk dari manusia itu sendiri dalam memandang realitas Munadjir:
1989:155. Landasan filsafat fenimenologi lebih menekankan pada pemaknaan berbagai objek, orang, situasi, dan peristiwa–yang dalam ini merupakan tindak
tutur Stainback: 1988:2. Selain perfektif fenomenologis, pandangan posmodernisme juga diacu
sebagai landasan filosofi dalam penelitian ini. Penelitian ini mendasarkan pengakuan adanya pluralisme budaya Munadjir, 2001:197. Kedua landasan
filsafat ini saling melengkapi dengan sudut pandang masing-masing. Fenomenologis menekankan pada pemaknaan, sedangkan posmodernisme
menekankan pada realitas yang pluralisme dan memandang karya seni termasuk cerita rakyat tidak dapat melepaskan diri dari isu-isu sosial maupun politik. Oleh
sebab itu, kedua landasan filosofis tersebut saling melengkapi dalam pelaksanaan penelitian ini secara menyeluruh.
Universitas Sumatera Utara
Suatu Kajian Terjemahan Bahasa Angkola – Indonesia, ini pada hakikatnya sebuah studi teks. Studi teks ini tergolong dalam studi pustaka sebagai
telaah teoretik satu disiplin ilmu dan mempelajari teori linguistik terapan yakni terjemahan atau studi kebahasaan dalam teks.
Rentangan penegertian studi teks berkisar dari studi teks disiplin ilmu- ilmu kemanusiaan tertentu atau studi pustaka sampai ke studi tentang karya sastra.
Studi teks mencakup: 1 studi pustaka mencakup sebagai teoritik suatu disiplin ilmu yang dilanjutkan dengan uji empirik untuk memperoleh bukti kebenaran
empirik; 2 studi teks yang berupaya mempelajari teori linguistik atau studi kebahasaan atau studi perkembangan bahasa yang dapat disebut sosioinguistik
dan psikolinguistik, 3 studi pustaka yang seluruh substansinya memerlukan olahan filosofi atau teoretik dan terkait pada nilai values, dan 4 studi karya
sastra, Munadjir, 1998:159. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Widodo dan
Mukhtar 2000:15 mengatakan bahwa metode penelitian deskriftif kualitatif merupakan suatu metode yang digunakan untuk menemukan pengetahuan yang
seluas-luasnya terhadp 0bjek penelitian. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bersifat pustaka.
Pemilihan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini didasarkan atas pertimbangan teknis teoretis, karena ciri-ciri yang dimiliki oleh penelitian
Universitas Sumatera Utara
kualitatif. Secara teknis analisis data penelitian kualitatif memiliki kekuatan pada uraian-uraian atas deskriptif yang mendalam dengan melalukan komparasi
berbagai teori dalam hal ini terjemahan, linguistik dan pragmatik dan data yang ditemukan. Data dalam penelitian Kajian Terjemahan Bahasa Angkola _
Indonesia berupa unit terjemahan yang berujud bentuk-bentuk lingual kata, frasa, dan klusa.
Penelitian kualitatif
mencerminkan suatu perspektif fenomenologis dan
“makna” merupakan sesuatu yang esensial. Artinya peneliti berusaha memahami makna peristiwa-peristiwa dan interaksi-interaksi manusia dalam situasi tertentu.
Dalam penelitian penerjemahan ini, ciri kualitatif terlihat dalam penerjemah dan berusaha melihat penerjemahan sebagai proses yang berbeda antara penerjemah
yang satu dengan lainnya dalam menerjemahkan suatu teks yang sama. Taksonomi penelitian deskriptif dapat ditinjau dari berbagai sudut. Dari
segi tujuan penelitian deskriptif mencoba mendiskripsikan tema penelitian secara teoritis dan harus selalu bertolak dari tema-tema yang diungkapkan serta
menampilkan kemengapaan maupun kebagaimanaannya secara mendalam. Dari sudut tema variabel penelitian, penelitian deskriptif lebih berorientasi pada
uraian-uraian tentang makna yang diungkapkan dan sebuah proses analisispenafsiran data penelitian, dan dari sudut paradigma , penelitian deskriptif
Universitas Sumatera Utara
melihat semua masalah data dan anlisis yang dilakukan bersumber pada data-data teoritis dan dokumentasi Widodo dan Mukhtar, 2000:31-39.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif, artinya data terurai dalam bentuk kata-kata gambar-gambar, bukan dalam bentuk angka-angka. Kesesuaian ciri
pendekatan kualitatif dengan penelitan ini juga terletak pada wujud data yang dimiliki. Data dalam penelitian dalam kajian tek terjemahan Angkola-Indonesia
berupa unit terjemahan yang berbentuk bentuk kata,frasa dan klausa. Sebagai kajian teks, penelitian terjemahan ini menggunakan metode
deskriptif analisis yang bertumpu pada 1 text-based theory, yakni teori penerjemahan berdasarkan teks terjemahan, dan 2 translator-based theory,
yakni berorientasi penerjemah dan membicarakan proses penerjemahan. Dalam paradigma teori pertama teks terjemahan dipandang sebagai produk kegiatan
penerjemahan dan membicarakan perbandingan antara bahasa sumber dan bahasa target sedangkan dalam teori kedua terjemahan dipandang sebagai suatu proses
proses pemadanan makna berkonteks budaya dan merupakan abstraksi pengalaman para penerjemah.
Dalam penelitian terjemahan ini, ciri kualitatif ini terlihat dalam keputusan untuk tertumpu pada translator-based theory yang berorientasi pada penerjemah
dan berusaha melihat penerjemahan sebagai proses dan teks sebagai hasil produk. Alur penelitian dapat digambarkan seperti pada diagram di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9: Alur Penelitian Alur Penelitian
1 Menentukan Masalah Penelitian
2. Memusatkan perhatian pada data telah terkumpul
3. Data terpilih disederhanakan
4. Memadukan data yang tersebar
5. Menentukan konteks situasi dan budaya
Mendeskripsikan data 6. Mengumpulkan data penelitian
Menganalisis data
Universitas Sumatera Utara
Interprestasi data Membuat kesimpulan
3.2 Data Penelitian dan Sumber Data Penelitian