Tenik Pengumpulan Data Analisis Data .1 Prosedur Penelitian

karena teks fiksi tersebut mengkomunikasikan cerita dengan menggunakan bahasa. menurut Hoed 1992: 7 teks fiksi dapat dikaji sebagai suatu tindak bahasa yang terjadi pada dua tataran : 1 tataran luar fiksi dan 2 tataran dalam fiksi. Komunikasi dalam tataran luar fiksi merupakan upaya penyampaian amanat tertentu dari pengarangnya melalui isi fiksi itu yang diajukan pada suatu publik pembaca yang diperkirakan pengarang. Sedangkan komunikasi pada tataran dalam fiksi adalah penyampaian cerita dari pencerita kepada pembacanya. Widodo dan Mukhtar 2001:161-162 mengatakan bahwa prosedur penelitian merupakan tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukan dan mengapa harus dilakukan. Widodo dan Mukhtar membagi prosedur penelitian mencakup tiga tahapan yaitu; 1 tahap pengumpulan data; 2 tahap analisis data, dan 3 tahap penyajian hasil analisis seperti yang terinci dalam sub uraian berikut.

3.3.2 Tenik Pengumpulan Data

Teks yang dijadikan objek kajian tersebut cerita rakyat yang ditulis pengarang. Korpus data dalam kajian terjemahan ini berupa korpus bilingual paralel paralel bilingual corpora yang terdiri dari teks asli bahasa sumber dan versi terjemahannya bahasa target. Ditinjau dari sudut peranannya dalam Universitas Sumatera Utara hubungan dengan cakupan dan tujuan studi, penelitian ini memiliki dua jenis data, yakni data pokok dan data penunjang. Data pokok merupakan data utama dalam bentuk unit terjemahan bersumber dari cerita folklore berbahasa Angkola dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia sedangkan data penunjang merupakan data pembanding berwujud unit terjemahan yang diambil dari teks-teks berbahasa Angkola dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Yang menjadi sasaran analisis terhadap data pokok sedangkan data penunjang dimanfaatkan untuk mempertajam analisis terhadap data pokok khususnya dalam memberikan ilustrasi teoritis. Data dalam penelitian ini bersifat kualitatif kategorikal dengan pengertian bahwa data yang dikumpulkan berwujud non-angka berupa bentuk-bentuk lingual kata, frasa, klausa yang dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu. Wujud data penelitian ini berupa refresentasi makna, kesepadanan, dan pergeseran sebagai unit terjemahan dalam berbagai bentuk lingual yang terdapat dalam teks sumber dan terjemahannya dalam teks target. Penelitian kualitatif bersifat fenomenologis sehingga kajian terjemahan ini validitas hasil peneitian ini tidak didasarkan oleh jumlah teks cerita yang dipilih untuk mendapatkan data tetapi didasarkan pada fenomena makna tersebut diterjemahkn ke dalam bahasa Indonesia dan variasi padanan dan pergeseran yang dihasilkan. Karena penelitian deskriptf kualitatifmaka instrume utama Universitas Sumatera Utara dapengumpul data adalah peneliti sendiri, berbeda degan jeis penelitian lapangan. Data diperoleh dan dikupulka melalui studi pustaka dengan tekik close reading, pebandingan mathing dan cacat. Metode studi pusaka dimaksudan untuk memperoleh data primer berupa unit terjemahan terjemahan melalui membaca berulang-ulang teks sumber dan teks target. Kemudian data yang berujud kata, frasa, kalimat, wacana yang diperoleh dari teks sumber dibanding-bandingkan dengan teks target untuk menentukan padanan terjemahanya dan selanjutnya dicatat

3.3.3 Teknik Analisis Data