1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian adalah menyumbangkan karya ilmiah pada linguistik mikro maupun makro, dengan melihat teks Angkola sebagai bagian dari
kekhasan dan keunikan bahasa dan budaya masyarakat Angkola. Secara khusus, penelitian ini bertujuan;
1. mendeskripsikan tipe padanan yang terdapat dalam teks target;
2. mendeskripsikan jenis pergeseran shifts pada teks Halilian ke dalam
bahasa Indonesia 3.
mendeskripsikan keterkaitan konteks situasi dan konteks budaya, dalam pergeseran makna;
4. mendeskripsikan fakor-faktor yang menyebabkan terjadinya pergeseran.
1.4 Manfaat Penelitian
Secara teoretis temuan penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerhati bahasa dan budaya karena di dalam teks terdapat kekhasan bahasa dan
budaya yang dapat digunakan sebagai pembanding teori gramatika universal. Bagi para linguis dan pengajar bahasa, kajian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan rujukan tambahan maupun sebagai bahan perbandingan lebih lanjut untuk melakukan kajian linguistik yang bernuansa budaya. Para mahasiswa Jurusan
Universitas Sumatera Utara
Bahasa dapat pula memanfaatkan tulisan ini untuk memperluas pandangan kelinguistikan mereka terutama untuk melakukan kajian terhadap keragaman
bentuk lingual yang dimiliki budaya tertentu etnosemantik, makna, fungsinya dalam masyarakat serta dinamika penggunaan bahasa daerah yang merupakan
bagian dari budaya mereka sendiri dari sudut pandang bahasa yang digunakan languange in use dalam LSF.
Secara praktis, temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tentang pentingnya memahami dan melestarikan budaya melalui
bahasa terutama bagi generasi penerus supaya nilai-nilai yang terkandung dalam bahasa tidak sampai luntur. Hal ini berkaitan dengan penggunaan bahasa daerah
apakah keunikan atau kekhasan bahasa daerah tersebut masih memiliki kewibawaan bagi generasi selanjutnya. Juga diharapkan temuan penelitian ini
dapat memberikan masukan bagi Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara, dalam hal mengantisipasi pergeseran makna lingual dalam teks terjemahan.
Adapun manfaat dari kajian ini adalah; 1. diperolehnya gambaran kesepadanan dalam teks;
3. terjemahan yang merupakan pengalihan informasi, dapat memberikan sumbangan atau akses terhadap informasi;
3. sebagai salah satu antisipasi dalam menghadapi ancaman dari bahasa Indonesia agar eksistensi bahasa daerah tidak hilang;
Universitas Sumatera Utara
4. diperolehnya gambaran pergeseran yang terdapat pada tek terjemahan, dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadiya pergeseran.
1.5 Asumsi Penelitian
Bahasa adalah instrumen utama manusia dalam mengintegrasikan dirinya baik secara internal maupun eksternal sebagai individu yang berfungsi dan
partisipan aktif dalam kelompok atau masyarakat manusia Mc Glynn, 2000:171. Oleh karenanya kajian tentang bahasa harus selalu menempatkan kajian itu dalam
hubungannya dengan kehidupan manusia Kridalaksana, 1998:2 Kajian dalam penelitian ini bersumber pada buku Halilian bahasa Angkola
yang sudah dimodifikasi. Teks ini diasumsikan bahwa dapat digunakan untuk menambah wawasan dalam bahasa Angkola dan tingkat keberterimaannya sangat
tinggi dimasyarakat. Walaupun Penerjemah tidak berlatar belakang bidang kebahasaan karena itu struktur kalimat menjadi rendah tetapi tingkat keakuratan
pesanannya mudah dipahami. Saragih 2006:25 juga menegasakan bahwa, teks adalah bahasa yang berfungsi yang sedang melaksanakan tugas tertentu dalam
konteks situasi. Teks pada dasarnya adalah suatu produk penggunaan bahasa yang berdasarkan fungsinya dapat dipahami sama seperti bahasa itu sendiri yakni
sebagai sarana untuk tidak saja bisa dipahami sebagai pengalihan bentuk dan makna tetapi juga budaya. Konsekuensinya adalah penerjemahan tidak saja dapat
Universitas Sumatera Utara
mengalami hambatan kebahasaan tetapi juga segi budaya. Oleh karena itu, kajian terjemahan tidak bisa dilepaskan dari pendekatan fungsional..
Komunikasi antarbudaya tidak selalu mudah dan tergantung pada besarnya perbedaan antara kebudayaan yang bersangkutan. Walaupun secara teoretis
penerjemahan tidak mungkin dilaksanakan akibat di samping adanya perbedaan sistem dan struktur juga semantik serta kebudayaan yang melatarbelakanginya,
kegiatan penerjemahan sampai batas-batas tertentu bisa dilakukan dengan cara mencari dan menemukan padanan di dalam bahasa serta konvergensi kebudayaan-
kebudayaan di dunia Hoed,1992:80. Oleh karena itu pengalihan makna dalam penerjemahan etnografik ditentukan oleh sejauh mana konsep-konsep budaya
dalam teks sumber diketahui atau dimiliki shared atau tidak dalam bahasa target.
1.6 Klarifikasi Istilah