Pergeseran shifs dalam Penerjemahan

tidak berkorespondensi, 2 terjemahan yang sepadan tetapi maknanya tidak berkorespondensi akibat perbedaan cakupan makna. Untuk itulah pemakaian istilah padanan ideal dalam menghindari istilah padanan mutlak, sebab dalam penerjemahan teks suatu bahasa sumber ke dalam teks target yang tidak serumpun hampir tidak tercapai kesepanan mutlak.

2.1.7 Pergeseran shifs dalam Penerjemahan

Dalam konteks penerjemahan makna pergeseran shifs mengidikasikan adanya titik-titik perbedaan antara teks sumber dan teks target. Pergeseran shifts merupakan konsekuensi dari usaha penerjemah dalam mencari padanan terjemahan antara dua sistem bahasa yang berbeda. Oleh karena, itu Al-Zoubi dan Al-Hassnawi 2001 dalam Yadna 2004 menjelaskan bahwa pergeseran dalam penerjemahan harus diredefikasikan secara positif dengan melihat penerjemahan sebagai proses. Berangkat dari pandangan bahwa penerjemahan merupakan fenomena yang sangat komplek yang melibatkan berbagai variabel Al-Zoubi dan Al-Hassnawi 2001 mendefenisikan pergeseran shifts sebagai tindakan wajib mandatory actions yang ditentukan oleh adanya perbedaan struktural antara dua sistem bahasa yang terlibat dalam proses penerjemahan dan tindakan opsional optional actions yang ditentukan oleh preferensi personal dan strilistik yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan Universitas Sumatera Utara terjemahan yang alamiah dan komunikatif dari bahasa sumber ke dalam bahsa target. Kedua ahli ini membedakan pergeseran ke dalam dua jenis, yakni 1 pergeseran mikro micro shifts dan 2 pergeseran makro macro shifts. Pergeseran mikro bisa berujud pergeseran vertikal yang mengarah ke atas atau ke bawah dan pergeseran horizontal. Pergeseran vertikal yang mengarah ke atas terjadi bila unit bahasa sumber disubstitusi dengan unit yang lebih tinggi rank-nya dalam bahasa target sementara sebaliknya pergeseran yang mengarah ke bawah, unit bahasa sumber disubstitusi dengan unit yang lebih rendah rank-nya dalam bahasa target. Pengertian pergeseran horizontal identik dengan konsep intra system shifts. Pergeseran makro bergerak dalam kawasan ranah teks yang melibatkan semua variabel tekstur, budaya, dan retorik yang memungkinkan terjadinya pergeseran pada tataran selain tataran sintaksis seperti komponen semantik, tekstual, pragmatik dan retorik. Catford 1978:73 dalam Yadnya 2004 membedakan pergeseran dalam terjemahan ke dalam dua jenis: 1 level shift yang muncul di permukaan dalam bentuk item bahasa sumber pada level linguistik tertentu memiliki padanan dalam level yang berbeda misalnya tataran grammar berpadanan dengan leksis dan 2 category shift, suatu istilah generik yang mengacu pada pergeseran yang Universitas Sumatera Utara mencakup empat kategori, yakni a pergeseran struktur yang menyangkut perubahan gramatikal antara strukur teks sumber dan teks target, b pergeseran kelas bila item bahasa sumber dipadankan dengan item bahasa target yang memiliki kelas gramatikal yang berbeda seperti misalnya sebuah verba diterjemahkan dengan nomina, c pergeseran unit yang menyangkut perubahan rank, dan d pergeseran intra-sistem yang terjadi bila secara formal bahasa sumber dan bahasa target memilikikondisi yang kelihatannya sejajar tetapi secara konstituen memiliki perbedaan misalnya tata urutan konstituen berbeda antara bahasa sumber dengan padanannya dalam bahasa target, bentuk tunggal singular bahasa sumber menjadi jamak plural dalam bahasa target. Contoh: Pergeseran Level dalam bahasa Angkola “Anak boru i seorang penari” Perempuan itu seorang penari Anak boru i = perempuan = terjadi pergeseran level grammar = lexis Pergeseran shift merupakan konsekuensi dari usaha penerjemah dalam mencari padanan terjemahan antara dua sistem berbeda. Al-Zoubi dan Al- Hassnawi 2001 mengatakan bahwa pergeseran dalam penerjemahan harus diredefenisikan secara positif dengan melihat penerjemahan sebagai proses. Dan Hassnawi juga menegaskan bahwa pergeseran shift sebagai tindakan wajib Universitas Sumatera Utara mandatory actions yang ditentukan oleh adanya perbedaan struktural antara dua sistem bahasa yang terlibat dalam proses penerjemahan dan tindakan operasional optional actions, yang ditentukan oleh preferensi personal dan stilistik yang dilakukan secara sadar untuk menghasilkan terjemahan yang alamiah dan komunikatif dari bahasa sumber ke dalam bahasa target.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pergeseran

Catford membedakan pergeseran dalam terjemahan ke dalam dua jenis: 1 level shift yang muncul di permukaan dalam bentuk item bahasa sumber pada level linguistik tertentu memiliki padanan dalam level yang berbeda dan 2 category shift. Dalam pembahasan pergeseran penelitian ini penulis menggunakan perspektif terjemahan sebagai suatu produk sedangkan perpektif sebagai proses diterapkan dalam mengkaji pergeseran makna sebagai suatu konsekuensi dari strategi pengalihan makna dalam proses penerjemahan oleh penerjemah. 87 Ro alus ni si Tigor.. 88 A: Aha do na di jalaki ho. B : Au sannari giot manjalaki bukuku na mago. Kalau diterjemahkan kedua contoh tersebut di atas 87 dan 88 masing- masing menjadi sebagai berikut. Universitas Sumatera Utara