dibandingkan dengan kondisi awal. Hasil yang didapat pada siklus I dan siklus II tidak terlalu banyak melampaui target pencapaian,
namun hasil tersebut memuaskan. Hasil yang didapat pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan
dengan kondisi awal. Sedangkan gambar 4.3 berikut adalah diagram peningkatan rata-
rata siswa yang telah mencapai KKM.
Gambar 4.3 Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Berdasarkan diagram di atas diketahui bahwa terjadi peningkatan jumlah siswa yang telah mencapai KKM. Peningkatan
yang terjadi sangat signifikan jika dibandingkan dengan kondisi awal. Bahkan hasil yang didapat pada setiap siklus telah melampaui target
pencapaian yang telah ditentukan. Hasil perolehan pada siklus II
29,5 60
80 65
64.86
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
Kondisi Awal Siklus I
siklus II kondisi awal
target pencapaian hasil yang didapat
meningkat drastis, sehingga peneliti telah menghentikan penelitian sampai pada siklus II.
B. Pembahasan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada materi pemanfaatan
energi siswa kelas IV SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 20142015 dengan menggunakan pendekatan saintifik di setiap siklusnya. Putra 2013:
40 mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran saintifik terdapat lima pengalaman belajar pokok, antara lain mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan. Diharapkan siswa dapat terlibat secara langsung dalam pembelajaran sehingga siswa mengalami sendiri apa yang
mereka pelajari. Hal tersebut juga akan berdampak pada prestasi belajar siswa.
Dikuatkan pula dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kulsum dan Hindarto 2011, Utami 2010, Djarwati 2012, dan Mungajilah
2012 yang melakukan penelitian tentang keaktifan siswa dan hasil belajar siswa, hasil yang diperoleh dari penelitian ini sejalan dengan penelitian
terdahulu, yaitu keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Hal tersebut dapat dilihat pada hasil yang diperoleh dari penelitian ini selalu
meningkat di setiap siklusnya baik keaktifan siswa maupun prestasi belajar siswa.
Melihat tujuan pendekatan saintifik yang dikemukakan Hosnan 2014:36, penelitian ini dapat mencapai beberapa dari tujuan pendekatan
saintifik antara lain, meningkatkan keterampilan berpikir siswa, membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah, dan diperolehnya
hasil belajar yang tinggi. 1.
Penerapan Pendekatan Saintifik
Penelitian tentang penerapan pendekatan santifik pada mata pelajaran IPA materi pemanfaatan energi telah dilaksanakan di kelas IV
SD Kanisius Gayam I tahun pelajaran 20142015. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Mengamati Pada penelitian ini, peneliti telah merancang kegiatan
pengamatan yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan pengamatan tersebut meliputi kegiatan mengamati gambar atau video. Selain itu siswa juga
mengamati proses percobaan yang mereka lakukan. Kegiatan pengamatan tersebut dapat memicu keaktifan siswa serta keterlibatan
seluruh siswa dalam proses pembelajaran. Serta dengan melakukan pengamatan secara langsung, siswa lebih mudah memahami konsep
dan pembelajaran lebih menyenangkan. b. Menanya
Pada kegiatan menanya, guru merancang kegiatan agar siswa dapat melakukan kegiatan tanya jawab baik dengan guru maupun
dengan siswa lain. Awalnya hanya sedikit siswa yang aktif bertanya,
kemudian guru merancang pembelajaran dimana siswa bisa saling bertanya dengan siswa lain. Guru membagi siswa dalam beberapa
kelompok sehingga siswa bisa saling bertukar pendapat. Dari situ dapat dilihat bahwa banyak siswa yang aktif bertanya kepada
temannya. Kegiatan ini membantu siswa untuk lebih aktif dalam belajar, memupuk rasa ingin tahu yang lebih mendalam pada diri
siswa. Selain itu kegiatan ini dapat membantu mengembangkan kreativitas anak dan kemampuan berpikir kritis dalam belajar. Contoh
pertanyaan siswa kepada guru: “Bu, bagaimana kertas spiral dapat berputar?”. Pertanyaan tersebut muncul ketika siswa melakukan
percobaan dan mengamati prosesnya. c. Mencoba
Pada penelitian ini, peneliti telah merancang berbagai kegiatan percobaan atau eksperimen. Kegiatan eksperimen sangat identik
dengan pembelajaran IPA. Dari kegiatan ini, siswa belajar bagaimana menggunakan alat percobaan serta mampu memecahkan masalah yang
ada menggunakan metode ilmiah. Kegiatan mencoba mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Selain itu, dengan
melakukan percobaan siswa akan memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik. Kegiatan percobaan ini akan mempermudah siswa
dalam memahami konsep-konsep IPA sehingga hasil prestasi siswa pun akan meningkat.