Siswa memperoleh pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan mengaktifkan serta mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Bagi Guru Guru dapat mengetahui efektifitas penggunaan pendekatan
saintifik dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa di kelas serta membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa. d. Bagi Sekolah
Sekolah memiliki tambahan referensi pengetahuan baru tentang bagaimana meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa menggunakan pendekatan saintifik. e. Bagi peneliti lain
Dapat menambah referensi dalam melakukan penelitian yang terkait.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian Bab II ini akan membahas 1 kajian teori, 2 penelitian yang relevan, 3 kerangka berpikir, dan 4 hipotesis tindakan.
A. Kajian Teori
1. Keaktifan
a. Pengertian Keaktifan
Aktif menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008: 31 berarti giat bekerja, berusaha. Keaktifan berarti kegiatan;
kesibukan. Yamin 2007: 76 mendefinisikan aktif dalam diri seseorang berarti adanya keinginan untuk berbuat dan bekerja
sendiri. Fajri dan Senja 2004: 36 mengatakan bahwa keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya giat bekerja, giat berusaha
mampu berkreasi dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan.
Dapat disimpulkan bahwa keaktifan adalah tingkah tingkah laku seseorang yang menunjukkan suatu kegiatan atau kesibukan
baik fisik maupun psikis terhadap suatu hal.
b. Pengertian Keaktifan Belajar
Silberman dalam Gora dan Sunarto, 2009: 10 menyatakan bahwa keaktifan dalam belajar adalah mempelajari dengan cepat,
menyenangkan, penuh semangat, dan keterlibatan secara pribadi untuk mempelajari sesuatu yang baik, harus mendengar, melihat,
menjawab pertanyaan dan mendiskusikannya dengan orang lain. Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiyono 2006: 45 mengatakan
bahwa keaktifan dalam proses pembelajaran memiliki bentuk yang beraneka ragam, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis.
Dari kegiatan fisik dapat berupa membaca, mendengar, serta berlatih keterampilan-keterampilan. Contoh kegiatan psikis misalnya
menggunakan khasanah
pengetahuan yang
dimiliki dalam
memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain serta menyimpulkan hasil percobaan. Etin 2007:
23 mengungkapkan dengan siswa aktif maka siswa akan berusaha untuk menggali informasi lebih dalam agar informasi yang mereka
peroleh itu dapat benar-benar mereka pahami sehingga tujuan dari proses belajar agar tercapai dengan baik.
Kesimpulannya bahwa keaktifan belajar adalah bentuk kegiatan positif baik fisik maupun psikis dalam mengikuti
pembelajaran yang dilakukan dengan penuh semangat seperti membaca, mendengar, melihat, tanya jawab, berdiskusi, dan
menyimpulkan.
c. Indikator Keaktifan
Bentuk keaktifan siswa dalam proses belajar menurut Hakim 2009: 52 meliputi keaktifan dalam pengeinderaan, mengolah ide-
ide, dan menyatakan ide-ide. Keaktifan yang pertama yaitu keaktifan dalam penginderaan yang melibatkan aspek jasmani atau fisik dalam
diri siswa. Kegiatan penginderaan dapat memberikan kesan sebagai dasar terjadinya perubahan bentuk tingkah laku pada diri seseorang
dalam proses belajar. Kegiatan penginderaan meliputi meilihat, mendengar, mencium, merasa, dan meraba.
Keaktifan yang kedua yaitu keaktifan dalam mengolah ide. Siswa melakukan proses berpikir atau proses kognisi ketika siswa
melakukan proses pengolahan ide. Proses pengolahan ide diperoleh dari respon atau tanggapan siswa yang diberikan baik dari
keterangan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis, atau melalui proses penginderaan. Tanggapan atau respon dari siswa
ketika siswa menerima keterangan atau informasi baik lisan atau tertulis akan membentuk pengetahuan, pemahaman, kemampuan
menerapkan prinsip atau konsep, kemampuan menganalisis, menarik kesimpulan dan menilai Hakim, 2009: 52. Keaktifan yang ketiga
yaitu keaktifan dalam mengemukakan gagasan atau ide. Menurut Hakim 2009: 52 kegaiatan menyatakan ide dapat terwujud melalui
kegiatan diskusi, melakukan eksperimen atau percobaan, atau melalui proses penemuan.
Sedangkan menurut Sudjana 2009: 61 keaktifan siswa dalam mnegikuti proses belajar mengajar dapat dilihat dalam beberapa
kegiatan. Kegiatan tersebut yaitu 1 siswa turut serta dalam