Kegiatan inti dalam pendekatan saintifik bertujuan untuk mengkonstruksi konsep, hukum, atau prinsip siswa dengan bantuan
guru melalui langkah-langkah kegiatan yang diberikan di awal pembelajaran. Kegiatan penutup ditujukan untuk dua hal pokok.
Pertama, validasi terhadap konsep, hukum, atau prinsip yang dikuasai oleh siswa. Kedua, pengayaan materi pelajaran yang
dikuasai oleh siswa.
4. Pembelajaran IPA
IPA merupakan rumpun ilmu, memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajarai fenomena alam yang faktual factual, baik berupa
kenyataan reality atau kejadian events dan hubungan sebab-akibatnya. Ada dua hal berkaitan yang tidak terpisahkan dengan IPA, yaitu IPA
sebagai produk, pengetahuan IPA yang berupa pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif, dan IPA sebagai proses, yaitu
kerja ilmiah Wisudawati, 2014: 22. Carin dan Sund dalam Wisudawati, 2014: 24 mendifinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang
sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum universal, dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”.
Merujuk pada definisi Carin dan Sund tersebut maka Wisudawati 2014: 24 menjelaskan bahwa IPA memiliki empat unsur utama, yaitu:
a. Sikap: IPA memunculkan rasa ingin tahu tentang benda, fenimena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebaab akibat. Persoalan IPA
dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended
. b. Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyususnan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan. c. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum. d. Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Wisudawati 2014: 24, dalam proses pembelajaran IPA
keempat unsur itu diharapkan dapat muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin
tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seperti yang diatur dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2006 menyatakan bahwa pembelajaran IPA
dibagi dalam dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi
ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah untuk memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.
Sedangkan menurut Trianto 2010: 136 menuliskan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam