Tujuan pembelajaran dalam pendekatan saintifik Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
dapat dipecahkan dengan menggunakan prosedur yang bersifat open ended
. b. Proses: Proses pemecahan masalah pada IPA memungkinkan adanya
prosedur yang runtut dan sistematis melalui metode ilmiah. Metode ilmiah meliputi penyususnan hipotesis, perancangan eksperimen atau
percobaan, evaluasi, pengukuran dan penarikan kesimpulan. c. Produk: IPA menghasilkan produk berupa fakta, prinsip, teori, dan
hukum. d. Aplikasi: Penerapan metode ilmiah dan konsep IPA dalam
kehidupan sehari-hari. Menurut Wisudawati 2014: 24, dalam proses pembelajaran IPA
keempat unsur itu diharapkan dapat muncul sehingga peserta didik dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh dan menggunakan rasa ingin
tahunya untuk memahami fenomena alam melalui kegiatan pemecahan masalah yang menerapkan langkah-langkah metode ilmiah.
Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar seperti yang diatur dalam Permendiknas No. 23 Tahun 2006 menyatakan bahwa pembelajaran IPA
dibagi dalam dua aspek yaitu kerja ilmiah dan pemahaman konsep. Lingkup kerja ilmiah meliputi kegiatan penyelidikan, berkomunikasi
ilmiah, pengembangan kreativitas, pemecahan masalah, sikap, dan nilai ilmiah untuk memperoleh pemahaman atau penemuan konsep IPA.
Sedangkan menurut Trianto 2010: 136 menuliskan bahwa IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik dan dalam
penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen
serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur dan sebagainya.
Pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang didapatkan dengan
cara observasi, dan eksperimen yang sistematis untuk memecahkan masalah yang ada.