Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Pendekatan Saintifik
f Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan, kamera, tape
recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya. Kegiatan belajar pada tahap ini adalah: Membaca,
mendengar, menyimak, melihat tanpa atau dengan alat. Kompetensi yang dikembangkan adalah: Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari informasi.
2 Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau memandu peserta
didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan peserta dikdiknya, ketika itu pula guru mendorong peserta didik
itu untuk menjadi penyimak dan pembelajar yang baik
.
Kegiatan belajar pada tahap ini adalah: mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang
diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik. Kompetensi yang dikembangkan adalah: Mengembangkan kreativitas, rasa ingin
tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
3 Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau melakukan percobaan,
terutama untuk materi yang sesuai. Pada materi IPA, misalnya, peserta harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya
dengan kehidupan sehari-hari juga memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini adalah: a Menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum; b Mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang
tersedia dan harus disediakan; c Mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil
eksperimen sebelumnya; d Melakukan dan mengamati percobaan;
e Mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data;
f Menarik simpulan atas hasil percobaan; dan g Membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
4 Menalar
Penalaran adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan
berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran
nonilmiah tidak
selalu tidak
bermanfaat. Aplikasi
pengembangan aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar widyaiswaranarasumber dapat dilakukan dengan cara
berikut ini : a Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang
sudah siap sesuai dengan tuntutan kurikulum. b Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau
metode kuliah. Tugas utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik
dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi. c Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau
hierarkis, dimulai dari yang sederhana persyaratan rendah sampai pada yang kompleks persyaratan tinggi.
d Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati.
e Setiap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki. f Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang
diinginkan dapat menjadi kebiasaan atau pelaziman.
g Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
h guru mencatat semua kemajuan peserta diklat untuk kemungkinan
memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan.
Kegiatan belajar pada tahap ini adalah: 1 Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkaneksperimen mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi; 2
Pengolahan informasi yang dikumpulkan dari yang bersifat menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan. Kompetensi
yang dikembangkan
adalah: Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan.
5 Mengkomunikasikan
Guru yang menggunakan pendekatan saintifik diharapkan memberi
kesempatan kepada
peserta didik
untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan
ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam
kegiatan mencari
informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok. Kegiatan “mengkomunikasikan” dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam
Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013, adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya. Kegiatan belajar pada tahap ini adalah: Menyampaikan
hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya. Kompetensi yang
dikembangkan adalah: Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan
pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar.
Kelima langkah proses pendekatan saintifik yang berupa mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan
tidak harus urut dalam pengaplikasiannya. Langkah tersebut boleh dilaksanakan secara acak menyesuaikan konteks pembelajarannya.