Aksara Jawa dalam Naskah Jawa

bentuk tembang macapat, terdiri atas tiga pupuh. Pupuh tersebut adalah sinom 37 pada, dhandhanggula 39 pada, dan asmarandana 34 pada.

C. Aksara Jawa dalam Naskah Jawa

Naskah Jawa merupakan peninggalan hasil budaya masyarakat Jawa pada masa lampau. Naskah Jawa ditulis dengan menggunakan aksara Jawa. Aksara Jawa bersifat silabis artinya satu aksara melambangkan satu silabel atau satu suku kata Darusuprapta, 1984: 2. Selain itu, penulisannya tidak mengenal pemisahan kata atau dikenal dengan istilah scriptio-continuo Mulyani, 2009a: 14. Di samping itu, Mulyani 2009b: 6 menyatakan bahwa bentuk aksara Jawa ada empat macam. Bentuk aksara Jawa tersebut adalah sebagai berikut. 1. Mbata sarimbag, yaitu bentuk aksara Jawa yang menyerupai rimbag cetakan batu merahbatu bata, sehingga bentuk aksaranya persegi. 2. Ngetumbar, yaitu bentuk aksara Jawa yang pada sudut-sudutnya tidak lagi berupa sudut siku atau sudut lain tetapi berbentuk hampir bulat sehingga menyerupai biji ketumbar. 3. Mucuk eri, yaitu bentuk aksara Jawa yang pada bagian tertentu berupa sudut lancip seperti eri duri. 4. Nyacing, yaitu bentuk aksara Jawa yang penulisannya di-sèrèt sehingga menghasilkan tulisan menyerupai bentuk cacing. Serat Ambek Sanga adalah naskah yang ditulis dengan menggunakan aksara Jawa. Naskah tersebut ditulis secara scriptio-continuo atau tanpa pemisahan kata. Bentuk aksara pada penulisan teks Serat Ambek Sanga adalah bentuk aksara kombinasi, yaitu bentuk aksara yang merupakan perpaduan dari dua bentuk aksara atau lebih. Bentuk aksara pada penulisan teks Serat Ambek Sanga menggunakan kombinasi antara tiga bentuk aksara, yaitu mbata sarimbag, ngetumbar, dan mucuk eri. Berikut ini adalah cuplikan bentuk aksara dalam teks Serat Ambek Sanga. Gambar 1: bentuk aksara dalam teks Serat Ambek Sanga Berdasarkan cuplikan aksara dalam teks Serat Ambek Sanga di atas, bentuk aksara mbata sarimbag ditujukan oleh aksara ra yang terletak paling depan. Bentuk aksara ngetumbar ditunjukan oleh aksara ra yang terletak pada bagian paling belakang, sedangkan bentuk aksara mucuk eri ditunjukan oleh aksara sa , yaitu pada sisi bagian kanan aksara tersebut. Pada bagian sisi kanan aksara sa berbentuk lancip seperti duri.

D. Nilai Pendidikan Moral dalam Naskah Jawa