3. Langkah-Langkah Kerja Penelitian Filologi
Penelitian filologi dapat dilakukan melalui beberapa tahapan atau langkah- langkah kerja penelitian filologi. Langkah-langkah kerja penelitian filologi tersebut,
meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, transliterasi teks, suntingan teks, dan terjemahan teks. Pada penelitian ini diterapkan langkah-langkah kerja penelitian
filologi tersebut. Hal itu bertujuan untuk mempermudah jalannya proses penelitian naskah Serat Ambek Sanga. Langkah-langkah kerja penelitian filologi yang
digunakan dalam penelitian ini secara berturut-turut diuraikan sebagai berikut.
a. Inventarisasi Naskah
Naskah-naskah lama jenisnya bermacam-macam, selain itu tempat penyimpanannya tersebar di beberapa tempat. Untuk mempermudah pencarian suatu
naskah, perlu dilakukan inventarisasi naskah. Inventarisasi naskah yaitu, mendaftar semua naskah yang ditemukan baik lewat katalog maupun pengamatan langsung
dengan mendatangi tempat-tempat penyimpanan naskah seperti museum atau lembaga-lembaga yang menyimpan naskah.
Inventarisasi naskah dalam penelitian ini dilakukan untuk menemukan jumlah serta mengetahui lokasi keberadaan naskah Serat Ambek Sanga. Inventarisasi
terhadap naskah Serat Ambek Sanga dilakukan dengan menggunakan katalog sebanyak lima eksemplar, yaitu Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Museum
Sonobudoyo Yoyakarta. Jilid I Behrend, 1990, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 2 Lindsay, 1994, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 4
Behrend, 1998, Katalog Naskah-Naskah Perpustakaan Pura Pakualaman Saktimulya, 2005, dan Descriptive Catalogue of Javanese Manuscript and Printed
Books in the Main Libraries of Surakarta and Yogyakarta Girardet, 1983.
Berdasarkan lima katalog tersebut dapat diketahui lokasi penyimpanan serta jumlah naskah Serat Ambek Sanga. Selain menggunakan katalog inventarisasi Serat
Ambek Sanga dilakukan dengan pengamatan langsung. Pengamatan langsung dalam penelitian ini dilakukan untuk keperluan cek dan ricek serta mengamati kondisi fisik
dan nonfisik naskah tersebut.
b. Deskripsi Naskah
Deskripsi naskah merupakan salah satu langkah kerja penelitian filologi. Menurut Djamaris 2002: 11, deskripsi naskah dilakukan dengan metode deskriptif.
Penggunaan metode tersebut bertujuan untuk mempermudah dalam menjabarkan kondisi fisik suatu naskah. Deskripsi naskah ialah menguraikan atau menggambarkan
kondisi fisik suatu naskah dengan kata-kata Mulyani, 2009a: 30. Deskripsi naskah Serat Ambek Sanga dengan nomorkoleksi PB A. 87 dilakukan dengan menggunakan
metode deskriptif, yaitu dengan memberikan gambaran berupa uraian mengenai kondisi fisik naskah tersebut secara jelas dan terperinci. Adapun hal-hal penting yang
perlu dideskripsikan adalah sebagai berikut. 1
Penyimpanan: koleksi siapa, disimpan dimana, nomor kodeksnya berapa. 2
Judul naskah: bagaimana ditemukan, berdasarkan keterangan dalam teks oleh penulis pertama, atau berdasarkan keterangan yang diberikan bukan oleh penulis
pertama, berdasarkan keterangan di luar teks oleh penulis pertama, atau bukan oleh penulis pertama.
3 Pengantar: uraian pada bagian awal di luar isi teks, meliputi waktu mulai
penulisan, tempat penulisan, tujuan penulisan, nama dari penulis, harapan penulis, pujaan kepada Dewa Pelindung atau Tuhan Yang Maha Esa, pujian
kepada penguasa pemberi perintah atau nabi-nabi manggala atau doksologi;
4 Penutup: uraian pada bagian akhir di luar isi teks, meliputi waktu menyelesaikan
penulisan, tempat penulisan, nama dari penulis, alasan penulis, tujuan penulisan, dan harapan penulis kolofon.
5 Ukuran naskah: lebar x panjang teks, tebal naskah, jenis bahan naskah lontar,
daluwang, kertas, dan tanda air. 6
Ukuran teks: lebar x panjang teks, jumlah halaman teks, dan sisa halaman kosong.
7 Isi: lengkap atau kurang, terputus atau berupa fragmen, berhiasan gambar atau
tidak, prosa, puisi atau drama atau kombinasi, jika prosa berapa rata-rata jumlah baris tiap halaman, jika puisi berapa jumlah pupuh, apa saja nama tembangnya,
berapa jumlah bait pada tiap pupuh.
8 Termasuk dalam golongan jenis naskah mana dan bagaimanakah ciri-ciri jenis
itu. 9
Tulisan: Jenis aksara
: JawaArab PegonLatin. Bentuk aksara
: persegibulatruncingkombinasi. Ukuran aksara
: besarkecilsedang. Sikap aksara
: tegakmiring. Goresan aksara : tebaltipis.
Warna tinta : hitamcoklatbirumerah.
Ditulis di sisi versorecto. Dibaca sukarmudah.
Tulisan tangan terlatihtidak terlatih.
10 Bahasa: baku, dialek, campuran, dan pengaruh bahasa lain.
11 Catatan oleh tangan lain:
di dalam teks: halaman berapa, dimana, dan bagaimana. di luar teks pada pias tepi: halaman berapa, dimana, dan bagaimana.
12 Catatan di tempat lain: dipaparkan dalam daftar naskahkatalogusartikel mana
saja, bagimana hubungannya satu dengan yang lain, dan kesan tentang mutu masing-masing
c. Transliterasi