Kutipan-kutipan tembang di atas menujukkan bahwa Tuhan berkuasa atas segala hal. Segala sesuatu yang dikehendaki oleh Tuhan pasti terjadi. Manusia sebagai
ciptaan-Nya tidak dapat menolak apa yang telah menjadi kehendak Tuhan. Manusia harus mengakui bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Tuhan.
Segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan manusia adalah mutlak karena kehendak Tuhan. Manusia harus percaya dan meyakini kekuasaan Tuhan serta tidak
meremehkan-Nya.
c. Berdoa pada Tuhan
Doa adalah permohonan manusia kepada Tuhan. Berdoa adalah cara yang dilakukan manusia untuk memohon dan meminta segala sesuatu yang diinginkannya
kepada Tuhan. Manusia sebagai maklhuk yang lemah sudah sepantasnya untuk selalu memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Memberi. Permohonan manusia
sebagai wujud permintaan kepada Tuhan dapat dibaca pada kutipan di bawah ini. o adhêdhépok Sukalima jroning wawêngkon nagari Astina gung sinunggata
tuhu pandhita linuwih cipta anggêpé maring Hyang Widhi batharanipun sinêru mêngku puja pinrih wor agalan rêpit hya kasêlan ing pangraga
sukmanira Sinom: 24: 5-7.
Terjemahan
Berkediaman di Sukalima di dalam kekuasan Negara Astina yang agung, dihormati benar seorang pendeta sakti. Membuat perkiraanya kepada
Dewanya Yang Maha Esa, dengan sangat memanjatkan doa. Diam-diam dengan keras memohon bantuan, iya ditambah di raga sukmanya Sinom: 24: 5-
7.
o kang supaya sidaning dumadi mandi mindêng ngudang katarima sumuci mring Batharané juwit aning sinungku kungku tama mêmati kapti
sakarsaning ngaliyan katampèn rahayu sanityasa sung sésanta wit ya ning ling sêdya mrih renaning ati atilar tali krama Dhandhanggula: 6: 2-7.
Terjemahan
Supaya yang dititahkan menjadi terlaksana. Dengan penuh kekuatan menatap dan memuji untuk menyenangkan hati-Nya sehingga diterima. Bersuci
kepada Dewanya berdoa dengan maksud memusatkan pikiran kepada yang utama. Mematikan maksud kepada keinginan lainnya. Sehingga diterima
keselamatan, dan senantiyasa diberi kesabaran. Karena iya ada di pikiran hendak supaya senang di hati ditingal Tali Krama Dhandhanggula: 6: 2-7.
Kutipan-kutipan tembang di atas menujukkan Tuhan adalah satu-satunya tempat
untuk meminta segala sesuatu. Manusia diharuskan mengajukan permohonan hanya kepada Tuhan. Namun, manusia harus tetap berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai apa yang diinginkannya, disamping berdoa atau mengajukan permohonan.
d. Percaya Takdir Tuhan
Takdir adalah ketentuan dari Tuhan yang segala sesuatunya sudah diatur dan ditetapkan sendiri oleh Tuhan. Segala sesuatu yang terjadi pada manusia sudah
digariskan oleh Tuhan. Manusia tidak dapat menghindarkan diri dari takdir yang telah digariskan oleh Tuhan. Manusia hanya dapat pasrah terhadap apa yang telah
digariskan oleh Tuhan. Pasrah bukan berarti menyerah dan tidak berusaha. Pasrah yang dimaksudkan adalah manusia percaya dan mau menyerahkan penuh segala
upayanya dalam menghadapi takdir Tuhan. Keputusan terakhir atas upaya yang dilakukan manusia terletak ditangan Tuhan. Manusia harus ikhlas menerima apa yang
telah menjadi takdirnya dan mau mengambil hikmah dari setiap kejadian yang dialaminya. Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia hanya sekedar menjalankan
apa yang sudah menjadi takdirnya. Percaya kepada takdir Tuhan berarti mau menerima dengan ikhlas segala telah
yang menjadi kehendak Tuhan. Baik atau buruknya nasib yang diterima oleh manusia
sudah menjadi ketetetapan Tuhan. Sikap percaya kepada takdir Tuhan dapat dilihat pada kutipan berikut ini.
o wus dadi pratignyanira sinung pêpancèning pasthi déning Yyang Jagat Pratingkah singa-singa wong kang asih miluta anyêdhaki bisa momong
marang iku sayêkti katarima barang pamujiné dadi wus mangkono iya nora kêna cidra Sinom: 33: 1-3.
Terjemahan
Sudah menjadi suatu kesanggupan, diberi kepastian oleh Yang Maha Kuasa yang mengatur segala tingkah laku. Siapapun juga orang yang mengasihi
membujuk mendekati, dapat mengasuh terhadap itu. Sungguh-sungguh diterima apa yang menjadi doanya. Sudah seperti itu seharusnya tidak boleh berkhianat
Sinom: 33: 1-3. Kutipan tembang tersebut menunjukkan bahwa Tuhan memberikan ketetapan-
Nya kepada setiap manusia. Ketetapan Tuhan yang diberikan kepada setiap manusia berbeda-beda. Oleh karena itu, manusia harus selalu siap dan ikhlas dalam menerima
takdirnya.
e. Berserah pada Tuhan