Waspada Nilai-Nilai Pendidikan Moral Manusia dengan Diri-sendiri dalam Teks Sêrat

manusia harus dapat mengendalikan diri, dan selalu waspada terhadap keinginan- keinginan yang kita miliki agar terhindar dari hal-hal yang tidak di inginkan.

m. Waspada

Waspada adalah sikap berhati-hati dan tidak lengah dalam melakukan sesuatu. Manusia selalu menemui berbagai rintangan dan cobaan dalam nenjalani kehidupan. Rintangan dan cobaan tersebut dapat menghampiri manusia setiap saat. Oleh karena itu, setiap manusia harus selalu berhati-hati dan dan tidak lengah dalam menghadapi berbagai rintangan dan cobaan hidup yang datang padanya. Sikap waspada dalam Serat Ambek Sanga di tujukan dalam kutipan brikut ini. o amung ngudi dadining pambudi kawaspadan lêpasing grahita wicaksana sasanané sidi paningal têrus ing wiwéka pangati-yati limpating pasang cipta wruh ing iya dudu mung nistha madya utama tuman têmên kasujananing nayadi mring sêmu nora samar Dhandanggula, 36: 1-3. Terjemahan hanya mencari apa yang menjadi pikiran, kewaspadaan memikirkan sesuatu di dalam hati. Nasihatnya bijaksana, berhati-hati dan selalu mengingat. Kepandaiannya, bersedia supaya dapat mengerti, mengerti terhadap yang semestinya dan yang bukan semestinya. hanya nista, sedang, dan baik. Terbiasa jujur kecurigaanya pada seseorang bermuka manis. kepada kepura-puraan tidak samar Dhandanggula, 36: 1-3. o sakarêntêg iya nora pangling marang siyos sandéning prakoro kinarang néng grahitané bisa manising têmbung wruh ing têmbung kang kandêl tipis miwah kang dawa cêndhak mandhêg lawan maju anuhoni hasta brata nora wing-wang ing sabda tatas patitis mutus suh ing sasmita Dhandanggula, 37: 1-10. Terjemahan Suatu niat iya tidak lupa terhadap terlaksananya segala perkara. Dikira- kira dalam perasaanya kata-kata manis, dapat melihat kata-kata yang tebal dan tipis, serta panjang dan pendek. Berhenti dan maju memegang teguh delapan kebaikan sesuai dalam sabda tidak ada satupun yang meleset memutuskan di dalam isyarat Dhandanggula, 37: 1-10. Kutipan-kutipan tersebut mengajarkan bahwa kita harus selalu berhati-hati dan dan tidak boleh lengah dalam bertindak. Hidup manusia dipenuhi dengan rintangan dan cobaan. Rintangan dan cobaan dapat datang dalam wujud apapun termasuk perkataan. Perkataan manis dari seseorang dapat membuat manusia terlena sehingga kurang waspada. Suatu perkataan dapat membawa dampak baik atau buruk bagi seseorang. Oleh karena itu, manusia hendaknya tidak boleh mudah percaya dengan kata-kata orang lain. Manusia harus selalu waspada dengan berhati-hati dalam memahami setiap perkatan yang diucapkan orang lain, sehingga terhindar dari hal-hal yang merugikan. 188

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kajian filologi dan pendidikan moral dalam naskah Serat Ambek Sanga dapat diambil beberapa simpulan. Simpulan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Inventarisasi Naskah Serat Ambek Sanga

Inventarisasi naskah Serat Ambek Sanga dilakukan dengan menggunakan katalog dan pengamatan langsung. Katalog yang digunakan dalam inventarisasi naskah Serat Ambek Sanga adalah Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Jilid I Behrend, 1990, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 2 Lindsay, 1994, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 4 Behrend, 1998, Katalog Naskah-Naskah Perpustakaan Pura Pakualaman Saktimulya, 2005, dan Descriptive Catalogue of Javanese Manuscript and Printed Books in the Main Libraries of Surakarta and Yogyakarta Girardet, 1983. Pengamatan langsung dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat penyimpanan naskah. Tempat-tempat tersebut adalah Museum Sanabudaya Yogyakarta bagian pernaskahan dan Museum Sanapustaka Kraton Surakarta. Berdasarkan kegiatan inventarisasi naskah yang telah dilakukan dapat ditemukan empat eksemplar naskah yang berjudul Serat Ambek Sanga, yaitu Serat Ambek Sanga dengan nomor koleksi 180 h yang disimpan di Perpustakaan Sanapustaka Kraton Surakarta, serta Serat Ambek Sanga dengan nomor koleksi PB C. 102a, PB C. 102b, dan PB A. 87 yang disimpan di Museum Sanabudaya Yogyakarta. Sumber data dalam penelitian ini hanya menggunakan satu eksemplar naskah, yaitu naskah Serat Ambek