Inventarisasi Naskah Serat Ambek Sanga Deskripsi Naskah Serat Ambek Sanga

188

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan kajian filologi dan pendidikan moral dalam naskah Serat Ambek Sanga dapat diambil beberapa simpulan. Simpulan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Inventarisasi Naskah Serat Ambek Sanga

Inventarisasi naskah Serat Ambek Sanga dilakukan dengan menggunakan katalog dan pengamatan langsung. Katalog yang digunakan dalam inventarisasi naskah Serat Ambek Sanga adalah Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Jilid I Behrend, 1990, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 2 Lindsay, 1994, Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara. Jilid 4 Behrend, 1998, Katalog Naskah-Naskah Perpustakaan Pura Pakualaman Saktimulya, 2005, dan Descriptive Catalogue of Javanese Manuscript and Printed Books in the Main Libraries of Surakarta and Yogyakarta Girardet, 1983. Pengamatan langsung dilakukan dengan mendatangi tempat-tempat penyimpanan naskah. Tempat-tempat tersebut adalah Museum Sanabudaya Yogyakarta bagian pernaskahan dan Museum Sanapustaka Kraton Surakarta. Berdasarkan kegiatan inventarisasi naskah yang telah dilakukan dapat ditemukan empat eksemplar naskah yang berjudul Serat Ambek Sanga, yaitu Serat Ambek Sanga dengan nomor koleksi 180 h yang disimpan di Perpustakaan Sanapustaka Kraton Surakarta, serta Serat Ambek Sanga dengan nomor koleksi PB C. 102a, PB C. 102b, dan PB A. 87 yang disimpan di Museum Sanabudaya Yogyakarta. Sumber data dalam penelitian ini hanya menggunakan satu eksemplar naskah, yaitu naskah Serat Ambek Sanga dengan nomor koleksi PB A. 87 karena kondisinya paling baik dibandingkan dengan tiga naskah lainnya.

2. Deskripsi Naskah Serat Ambek Sanga

Sumber data penelitian ini adalah naskah Serat Ambek Sanga. Naskah tersebut merupakan koleksi perpustakaan Museum Sanabudaya Yogyakarta. Secara fisik, kondisi naskah tersebut hanya mengalami kerusakan pada jilidannya. Kondisi nonfisik naskahnya teksnya juga masih baik karena isinya masih lengkap. Naskah Serat Ambek Sanga memiliki tebal 3,5 cm, sedangkan ukuran naskah adalah 21,5 x 34 cm. Sampul naskah Serat Ambek Sanga terbuat dari karton tebal berwarna coklat muda, berbalut kain, dan dilapisi oleh plastik. Sampul naskah tersebut sudah mulai menguning dan kecoklatan karena kotor serta umur naskah yang sudah tua. Isi naskah Serat Ambek Sanga berbahan HVS polos tidak bergaris yang sudah mulai kekuningan. Teks Serat Ambek Sanga ditulis dalam teks beraksara Jawa carik tulis tangan. Aksara tersebut tergolong dalam bentuk aksara kombinasi, yaitu kombinasi antara bentuk aksara mbata sarimbag, ngetumbar, dan mucuk eri. Sikap aksara yang digunakan untuk menulis teks Serat Ambek Sanga adalah condong kekanan. Ukuran huruf dalam teks tersebut berukuran sedang. Goresan tinta pada penulisan huruf teks tebal. Tinta yang digunakan untuk menulis teks tersebut berwarna hitam dan merah. Bahasa yang digunakan dalam teks tersebut adalah bahasa Jawa Baru. Teks Serat Ambek Sanga berupa têmbang macapat yang terdiri atas tiga pupuh, yaitu sinom 37 pada, dhandhanggula 39 pada, dan asmarandana 34 pada, berisi watak dan perilaku dari beberapa tokoh wayang. Cerita tersebut dibuat dalam bentuk têmbang macapat oleh Raden Panji Bratasaputra. Naskah ditulis pada tanggal 26 Sabhan 1810.

3. Transliterasi Teks Serat Ambek Sanga