Judul Naskah, Penulis Naskah, Tempat Penulisan Naskah, Waktu Penulisan Tempat Penyimpanan dan Nomor Koleksi Keadaan Naskah

Tabel lanjutan No. Keterangan Naskah Serat Ambek Sanga 38. Goresan huruf teks Tebal 39. Warna tinta Merah dan hitam 40. Jenis naskah Piwulang 41. Bentuk teks Tembang macapat 42. Bahasa teks Jawa Baru 43. Jumlah pupuh 3 pupuh 44. Nama pupuh Sinom, Dhandhanggula, dan Asmaradana 45. Jumlah pada 104 pada 46. Jumlah baris setiap halaman teks 12 baris 47. Hiasan - 48. Sikap huruf teks Condong ke kanan 49. Manggala Berisi tentang tujuan penulisan naskah, nama penulis naskah, dan waktu penulisan naskah. 50. Kolofon - 51. Catatan oleh tangan lain - Catatan di luar teks: Terletak pada halaman 1 di tepi sebelah kiri teks. Ditulis dengan tinta berwarna merah. - Catatan di dalam teks: Berisikan pembetulan-pembetulan kata pada naskah pada halaman 1,2, 3, 4, 5, 6, 8, 10, 13, 14, 15, 16, dan 18. Deskripsi naskah yang telah disajikan di atas akan dibahas agar dapat memberikan keterangan yang lebih jelas. Berikut ini pembahasan mengenai deskripsi naskah Serat Ambek Sanga.

1. Judul Naskah, Penulis Naskah, Tempat Penulisan Naskah, Waktu Penulisan

Naskah Naskah yang dijadikan sebagai sumber data penelitian dalam penelitian ini adalah naskah carik yang berjudul Serat Ambek Sanga. Naskah Serat Ambek Sanga terdapat dalam Kempalan Serat Warna-warni halaman 1-20. Judul naskah Serat Ambek Sanga dapat dilihat pada halaman sampul yang bertuliskan daftar naskah yang termuat dalam Kempalan Serat Warna-warni. Naskah Serat Ambek Sanga ditulis oleh oleh Raden Panji Brata Saputra. Nama penulis naskah tersebut dapat diketahui dari sandi asma pada pada pertama pupuh Sinom. Berikut ini adalah kutipan Pupuh Sinom yang berisi sandi asma. o rarancakgan ronning kamal dènira mrih lumastani pantêsing kang winisudha jiwå raganing ngaluwih branyak tinali tali talitining prå lêluhur sarana kinawruhan pugut pêncaring dumadi tra jang awit nisha madya myang utama Terjemahan Ranting-ranting daun pada pohon asam seperti itulah disebut olehmu. Sepantasnya yang diangkat jiwa raganya yang lebih. Melihat ke atas keterkaitan hubungan para leluhur untuk dapat melihat putus tersebarnya titah. Melangar mulai dari nista sedang menuju perbuatan baik. Tempat penulisan naskah Serat Ambek Sanga tidak diketahui karena tidak tercantum dalam naskah. Waktu penulisan naskah tersebut adalah pada tanggal 26 Syaban 1810. Waktu penulisan naskah tercantum pada Manggala, yaitu pada pada 2 pupuh Sinom.

2. Tempat Penyimpanan dan Nomor Koleksi

Naskah yang digunakan sebagai sumber data penelitian ini berjumlah satu eksemplar. Naskah tersebut disimpan di perpustakaan Museum Sanabudaya Yogyakarta. Berdasarkan hasil studi katalog dengan menggunakan Katalog Induk Naskah-Naskah Nusantara Museum Sonobudoyo Yoyakarta. Jilid I Behrend, 1990 naskah tersebut memiliki nomor koleksi PB A. 87.

3. Keadaan Naskah

Keadaan naskah berisi pembahasan mengenai kondisi naskah, sampul naskah, jenis bahan naskah, tebal naskah, dan ukuran naskah. Naskah Serat Ambek Sanga masih dalam kondisi baik. Naskah tersebut hanya mengalami kerusakan pada bagian jilidannya. Lembar halaman naskah masih lengkap, tulisannya masih jelas, dan mudah dibaca. Keadaan sampul naskah masih dalam kondisi baik dan terawat. Sampul naskah terbuat dari karton tebal berwarna coklat muda, berbalut kain, dan dilapisi oleh plastik. Isi naskah Serat Ambek Sanga ditulis dengan menggunakan kertas HVS polos tidak bergaris. Ukuran tebal naskah Serat Ambek Sanga adalah 3cm, sedangkan ukuran naskah adalah 21,5 x 34 cm.

4. Ukuran Teks, Ukuran Margin Naskah, dan Letak Penulisan Teks