201
Gambar 19 menampilkan proses akhir pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Siswa
dan guru melakukan refleksi dengan tanya jawab. Siswa dengan senang menyimak saat guru melakukan penguatan. kemudian guru menugasi siswa untuk
belajar menulis buku harian di rumah masing-masing agar keterampilan menulisnya semakin baik dan lancar.
4.1.3.3.5 Refleksi Siklus II
Refleksi pada siklus II ini bertujuan untuk merefleksi hasil evaluasi belajar siswa dalam menulis buku harian. Selain itu, kegiatan refleksi pada siklus II ini
juga untuk mengetahui keefektifan pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto dalam pembelajaran menulis buku harian, serta untuk
mengetahui perubahan perilaku siswa selama proses pembelajaran. Refleksi kegiatan ini diperoleh dari hasil proses pembelajaran, olahan data tes, dan nontes.
Berdasarkan hasil proses, pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto pada siklus II
ini mendapat perhatian lebih dibanding pembelajaran menulis buku harian di siklus I. Berdasarkan hasil tes, keterampilan menulis buku harian pada siklus II
diketahui bahwa nilai rata-rata tes menulis buku harian siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading, Pemalang mengalami peningkatan. Hal ini dapat
diketahui dari nilai rata-rata klasikal yang diperoleh siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading, Pemalang pada pembelajaran menulis buku harian siklus
II yaitu sebesar 87,1 yang berada pada kategori sangat baik. Semua siswa sudah
202
mencapai nilai sesuai dengan target yang diharapkan peneliti. Hasil tes pada siklus II ini sudah memuaskan karena telah mencapai target yang diinginkan oleh
peneliti, yaitu memenuhi nilai rata-rata klasikal 80. Karena semua siswa sudah mencapai target nilai maka peneliti tidak mengadakan siklus berikutnya dan
menyerahkan kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan lagi hasil ini.
Berdasarkan hasil nontes yang meliputi observasi, catatan harian guru, catatn harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto, perilaku siswa pada
pembelajaran siklus II ini juga lebih positif daripada siklus I. Berdasarkan hasil observasi, tampak semakin banyak siswa yang memperhatikan penjelasan guru,
siswa lebih aktif selama pembelajaran, siswa lebih antusias menulis buku harian, dan merespon baik penerapan pembelajaran menulis buku harian melalui
pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Berdasarkan hasil catatan harian siswa dan wawancara pada siklus II,
siswa semakin berminat, tertarik, dan senang mengikuti pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media
foto. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi foto juga terungkap bahwa siswa lebih antusias dan bersungguh-sungguh dalam menulis buku harian dengan
teknik peta konsep dan media foto. Dapat disimpulkan perilaku siswa dalam siklus II ini lebih positif dibanding siklus I.
Berdasarkan hasil tes dan nontes siklus II dapat disimpulkan siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading, Pemalang sudah mencapai kriteria ketuntasan
203
yang diinginkan pada pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto dan perilaku belajar siswa
lebih positif.
4.2 Pembahasan
Pembahasan dibuat berdasarkan pada hasil prasiklus, siklus I dan siklus II. Tindakan pertama yang dilakukan yaitu tes pratindakan. Tes ini bertujuan untuk
mengetahui gambaran kondisi awal katerampilan menulis buku harian siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading, Pemalang. Berdasarkan hasil analisis nilai
siswa prasiklus, disimpulkan bahwa keterampilan menulis buku harian siswa masih tergolong cukup. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai yang diperoleh
siswa sebesar 71,25. Berdasarkan hasil tes prasiklus, peneliti melakukan tindakan pembelajaran
menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Penelitian sudah difokuskan pada hasil siklus I dan siklus II.
Pembahasan hasil tersebut meliputi hasil tes dan nontes. Tiap-tiap siklus dilakukan dengan prosedur yang berdaur melalui beberapa tahap, yaitu
perencanaan, pengamatan, tindakan, dan refleksi. Siklus II dilakukan sebagai wujud perbaikan dari pembelajaran siklus I. Pemerolehan hasil penelitian
mengacu pada pemerolehan skor yang dicapai siswa ketika diberi tugas untuk menulis buku harian dengan memperhatikan cara pengungkapan dan bahasa yang
baik dan benar. Hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dijaring menggunakan instrumen penjaring data, baik melalui tes maupun nontes. Dari hasil kedua siklus