89
Pada tahap inti, yaitu 1 guru membagi buku harian yang telah ditulis siswa pada pertemuan sebelumnya secara acak; 2 guru meminta siswa untuk
menyunting hasil buku harian teman dan menuliskan tanggapannya di bawah karangan tersebut; 3 setelah disunting dan ditanggapi, kemudian buku harian
tersebut dikembalikan kepada pemiliknya; 4 guru mengingatkan kembali langkah-langkah menulis buku harian dengan cara menentukan kata kunci terlebih
dahulu; 5 guru menentukan foto yang akan dijadikan media untuk menulis buku harian oleh siswa; 6 siswa mengembangkan kata kunci kemudian
mengembangkannya menjadi peta konsep kemudian dikembangkan menjadi tersebut menjadi kalimat-kalimat sederhana dan kemudian menyusunnya menjadi
sebuah catatan harian; 7 siswa membacakan hasil buku hariannya di depan kelas, dan siswa yang lain menanggapinya; dan 8 siswa mengumpulkan tugas
menulis buku harian kepada guru untuk dievaluasi. Pada tahap penutup, yaitu 1 guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran
pada hari itu; 2 guru bertanya jawab dengan siswa tentang kesulitan yang masih dialami siswa dalam pembelajaran; 3 guru meminta siswa untuk mengisi catatan
harian tentang pembelajaran hari itu; dan 4 guru menutup pembelajaran dengan salam.
3.1.2.3 Observasi
Observasi pada siklus II dilakukan terhadap perubahan hasil tes menulis buku harian oleh siswa, perubahan perilaku belajar, serta sikap siswa selama
proses pembelajaran berlangung. Observasi dilakukan dengan menggambil data tes dan nontes. Data tes berupa buku harian hasil tulisan siswa. Sementara itu,
90
data nontes dibantu oleh seorang rekan diambil pada saat pembelajaran berlangsung dan setelah pembelajaran berakhir. Hal ini dilakukan dengan
wawancara, catatan harian, observasi, dan dokumentasi foto. Dokumentasi diambil pada saat pembelajaran berlangsung. Dokumentasi
diambil secara keseluruhan mulai dari proses pembelajaran dimulai dari kegiatan inti sampai penutup terutama pada kegiatan-kegiatan penting, seperti saat peneliti
mengkondisikan kelas, apersepsi, memberikan contoh penulisan buku harian dengan teknik peta konsep, siswa berdiskusi , menulis buku harian, maju
membacakan buku hariannya, dan saat dilakukan wawancara. Lembar catatan harian dibagikan dan diisi oleh siswa setelah proses
pembelajaran menulis buku harian selesai. Lembar catatan harian digunakan untuk mengetahui kesan, tanggapan, dan saran siswa terhadap pembelajaran.
Sedangkan observasi dilakukan untuk mengetahui tingkah laku dan aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran.
Wawancara dilakukan pada siswa yang memperoleh nilai tinggi, sedang, dan randah dalam menulis buku harian melalui model pembelajaran kuantum
dengan teknik peta konsep dan media foto. Selain itu, wawancara juga dilakukan pada siswa yang menunjukkan perilaku yang negatif, seperti ramai sendiri saat
teman-temannya serius, tidak mengisi catatan harian dan yang dibagikan guru, dan siswa yang paling nakal atau usil.
91
3.1.2.4 Refleksi
Refleksi pada siklus II merupakan koreksi akhir dalam penelitian ini. Refleksi pada siklus II ini dilakukan dengan menganalisis hasil tes dan nontes
yang telah diperoleh pada siklus II. Analisis hasil tes dilakukan dengan menganalisis hasil tes keterampilan siswa dalam menulis buku harian pada siklus
II. Analisis nontes dilakukan dengan menganalisis deskripsi observasi, catatan harian guru dan catatan harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto.
Penelitian tindakan kelas mengenai keterampilan menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto pada
siklus II sudah mencapai target yang diinginkan. Salah satu indikator dari pencapaian tindakan tersebut terlihat pada análisis hasil tes dan nontes. Nilai rata-
rata kelas pada siklus II sebesar 87,1. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 6,87 atau 8,56 dari siklus I ke siklus II.
Berdasarkan hasil nontes yang meliputi observasi, catatan harian guru, catatn harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto, perilaku siswa pada
pembelajaran siklus II ini juga lebih positif daripada siklus I. Berdasarkan hasil observasi, tampak semakin banyak siswa yang memperhatikan penjelasan guru,
siswa lebih aktif selama pembelajaran, siswa lebih antusias menulis buku harian, dan merespon baik penerapan pembelajaran menulis buku harian melalui
pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Berdasarkan hasil catatan harian siswa dan wawancara pada siklus II,
siswa semakin berminat, tertarik, dan senang mengikuti pembelajaran menulis
92
buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi foto juga terungkap bahwa
siswa lebih antusias dan bersungguh-sungguh dalam menulis buku harian dengan teknik peta konsep dan media foto. Dapat disimpulkan perilaku siswa dalam
siklus II ini lebih positif dibanding siklus I. Berdasarkan hasil tes dan nontes siklus II dapat disimpulkan siswa kelas VII
E SMP Negeri 1 Ampelgading, Pemalang sudah mencapai kriteria ketuntasan yang diinginkan pada pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran
kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto.
3.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan buku harian siswa melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto
pada siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading Pemalang. Sumber data yang diambil adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading Pemalang .
Peneliti memilih keterampilan menulis buku harian sebagai variabel penelitian karena siswa khususnya kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading dalam
keterampilan menulis buku harian belum dapat dikatakan maksimal. Hal ini terlihat dari ketercapaian KKM di kelas yaitu hanya 70 . Pemilihan
keterampilan menulis buku harian sebagai variabel penelitian juga karena seiring perkembangan teknologi para siswa jarang atau tidak pernah menuangkan
gagasannya dalam buku harian sehingga siswa khususnya siswa VII E kurang mampu mengungkapkan gagasannya.