53
2.2.4 Teknik Peta Konsep
Kemampuan berpikir dengan menggunakan dua belahan otak sekaligus atau yang sering disebut orang the whole brain thinking akan sangat membantu
seseorang dalam mempelajari sesuatu hal materi dengan waktu yang lebih singat dan daya retensi yang lebih lama, yaitu dengan bantuan Peta Konsep Concept
Map.
2.2.4.1 Pengertian Teknik Pembelajaran
“Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik
Sudrajat 2008: 2.” Teknik merupakan penerapan dari metode atau strategi pembelajaran
tertentu misalnya, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis
akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti
teknik meskipun dalam koridor metode yang sama Jadi, berdasarkan pendapat diatas teknik pembelajaran merupakan
penerapan dari metode tertentu secara spesifik. Khususnya dalam proses pembelajaran.
54
2.2.4.2 Pengertian Peta Konsep
Struktur pengetahuan yang sedang dipelajari dapat direkonstruksi pada peta konsep oleh si pembelajar seiring dengan berjalannya waktu. Ibarat
menyusun puzzle dengan menempatkan keping demi keping informasi pada lokasi yang tepat, agar bisa disimpan secara baik di dalam sel otak. Karena ketika sebuah
informasi yang baru disampaikan oleh si pengajar dan si pembelajar tidak dapat mengasosiasikan keping pengetahuan yang baru itu ke dalam struktur
pengetahuan pengalaman belajar sebelumnya maka Pembelajar akan merasa info tadi adalah tidak relevan tidak berguna, sehingga jangan heran bila saat ulangan
ujian hasilnya tidak memuaskan Sliawati 2009:1.
Menurut Martin dalam Triyanto 2007:159 peta konsep adalah ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan bagaimana sebuah konsep tunggal yang
dihubungkan ke konsep-konsep lain pada kategori yang sama. Peta konsep dapat didefenisikan dengan bermacam-macam rumusan. Salah
satunya adalah defenisi yang dikemukakan Carrol dalam Kardi dalam Kholil 2008:1 bahwa konsep merupakan suatu abstraksi dari serangkaian pengalaman
yang didefinisikan sebagai suatu kelompok obyek atau kejadian. Abstraksi berarti suatu proses pemusatan perhatian seseorang pada situasi tertentu dan mengambil
elemen-elemen tertentu, serta mengabaikan elemen yang lain. Berdasarkan pendapat Martin dalam Triyanto 2007, peta konsep
dipandang sebagai ilustrasi grafis konkret yang mengindikasikan sebuah konsep tunggal dihubungkan ke konsep-konsep lain dalam kategori yang sama. Pendapat
55
lain muncul dari Carrol dalam Kardi dalam Kholil 2008 yang lebih mempersempit konsep itu sebgai sebuah pengalaman. Peta konsep dianggap
sebagai abstraksi dari serangkaian pengalaman yang didefinisikan sebagai objek atau kejadian. Dengan demikian, pendapat Carrol lebih khusus dibanding
pendapat Martin. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, dapat disimpulkan peta konsep
adalah abtraksi pengalaman yang didefinisikan sebagai objek atau kejadian.
2.2.4.3 Ciri-ciri Peta Konsep