163
Gambar 9 Akhir Pembelajaran
Gambar 9 menampilkan proses akhir pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Siswa
dan guru melakukan refleksi dengan tanya jawab. Siswa dengan malu-malu mengungkapkan kesulitan, perasaan, dan kendala-kendala yang dihadapi selama
proses pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto. Kegiatan akhir juga untuk memberikan tugas
kepada siswa untuk benyak berlatih menulis buku harian di luar sekolah supaya hasilnya lebih bagus di siklus II.
4.1.2.3.5 Refleksi Siklus I
Berdasarkan hasil tes keterampilan menyusun paragraf pada siklus I dapat diketahui bahwa rata-rata nilai menulis buku harian siswa kelas VII E SMP
Negeri 1 Ampelgading, Pemalang sebesar 80,225. Sebanyak 25 siswa telah memenuhi target nilai yang diharapkan peneliti dengan memperoleh nilai 80 atau
164
80. sebanyak 15 siswa belum memenuhi target tersebut dengan memperoleh nilai di bawah 80.
Penerapan pembelajaran kuantum di siklus I belum maksimal karena siswa belum terlibat secara aktif dalam pembelajaran sehingga guru masih mendominasi
pembelajaran. Padahal Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan bermakna, sedangkan siswa pada saat siklus I masih
kurang aktif sehingga interaksi dalam pembelajaran masih kurang. Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian penting proses
pembelajaran. Kekurangan pada siklus I ini siswa masih kurang yakin dengan kemmampuan diri sendiri. Siswa cenderung meniru pekerjaan teman atau lebih
percaya dengan hasil kerja teman dibanding diri sendiri. Untuk itu di siklus II, guru akan lebih memberikan sugesti kepada siswa untuk lebih meyakinkan siswa
terhadap kemampuan mereka. Siswa juga akan lebih didorong dan dimotivasi untuk berpartisipasi secara aktif selama pembelajaran. Guru akan lebih memberi
siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang mendorong siswa berpendapat. Tindakan lainnya adalah pendalaman karakter dengan siswa agar suasana
pembelajaran lebih akrab, nyaman, dan menyenangkan. Pada siklus I, tiap kelompok diberi contoh peta konsep dengan tujuan
siswa lebih memahami peta konsep yang diajarkan. Namun, cara tersebut ada dampak negatifnya. Siswa terpaku dengan contoh yang dibagikan oleh guru.
Kreativitas siswa menjadi terbelenggu oleh contoh yang diberikan guru. Untuk itu, di sikus II peta konsep hanya diberikan sebagai materi ulang. Siswa diberi
165
kebebasan mengekspresikan peta konsep sesuai dengan kreativitas dan dikembangkan menjadi buku harian.
Media foto yang digunakan pada siklus I tiap kelompok sama. Siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran menulis buku harian. Namun, akan
lebih maksimal pada siklus II yang akan dilaksanakan, media foto akan dibuat lebih beragam. Tiap kelompok akan diberikan media foto yang berbeda sesuai
dengan keinginan mereka sehingga siswa akan lebih tertarik dan mudah dalam menuangkan gagasan ke dalam buku harian.
Hasil tes keterampilan menulis buku harian siswa kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading, Pemalang secara keseluruhan tergolong dalam kategori baik.
Namun, belum semua siswa bisa mencapainya. Hal ini menunjukkan bahwa hasil tes keterampilan menulis buku harian siswa kelas VII E SMP Negeri 1
Ampelgading, Pemalang perlu ditingkatkan. Tindakan-tindakan yang dilakukan siswa pada saat pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum
dengan teknik peta konsep dan media foto juga perlu diperhatikan. Tindakan tersebut adalah keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas menulis buku harian,
keaktifan siswa dalam kegiatan diskusi dan pembelajaran, keseriusan siswa dalam mengamati penerapan peta konsep dan media foto, sugesti positif yang diberikan
guru kepada siswa, keaktifan siswa dalam pembelajaran kuantum, dan pemanfaatan media foto yang lebih beragam tiap kelompok. Hal ini akan
membantu siswa untuk menulis buku harian yang lebih baik lagi.
166
Selain hasil tes, hasil observasi, catatan harian guru, catatan harian siswa, wawancara, dan dokumentasi foto juga memperlihatkan perilaku siswa yang
beragam. Perilaku tersebut ada yang positif dan ada juga yang negatif. Walaupun sebagian siswa merasa tertarik dan senang untuk mengikuti pembelajaran menulis
buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto yang telah dilaksanakan, tetapi ada beberapa siswa yang berperilaku negatif
selama pembelajaran seperti meremehkan penjelasan guru, malu untuk bertanya, membuat keributan, mengganggu teman, dan melihat hasil kerja teman. Hal-hal
negatif yang terjadi di dalam siklus I ini nantinya harus diperbaiki ke arah yang lebih baik lagi pada siklus II. Untuk mengatasi kekurangan tersebut, dapat
dilakukan dengan memotiva siswa, membangkitkan minat siswa agar lebih tertarik lagi dengan pembelajaran menulis buku harian, lebih mengenal
karakteristik siswa, menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan lebih menyenangkan, dan mendorong siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran
menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik peta konsep dan media foto.
Selain itu, siswa juga dilatih dan diberi motivasi serta bimbingan agar lebih serius dalam menulis buku harian dengan memperhatikan kualitas isi,
kelengkapan unsur buku harian, ejaan dan tand baca, pilihan kata, keefektifan kalimat, kohesi dan koherensi, dan kerapian tulisan. Hal ini diharapkan agar siswa
semakin baik lagi dalam menulis buku harian. Selain itu, perilaku siswa juga akan diarahkan dan diperbaiki ke perilaku yang lebih positif lagi. Untuk itu,
pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan teknik
167
peta konsep dan media foto pada siklus II nanti akan direncanakan pembelajaran yang lebih baik lagi.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II merupakan perbaikan dari siklus I yang sebelumnya telah dilaksanakan. Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I diperbaiki pada
siklus II ini. Siklus II dipersiapkan dan direncanakan lebih matang karena siklus II merupakan upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis buku harian
dan mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih positif daripada siklus I. Sebagaimana siklus I, pemaparan hasil penelitian pada siklus II ini terdiri atas
proses pembelajaran, hasil tes, dan nontes. Selengkapnya, proses pembelajaran, hasil tes, dan nontes pada siklus II ini diuraikan secara rinci sebagai berikut.
4.1.3.1 Proses Pembelajaran Menulis Buku Harian melalui Pembelajaran Kuantum dengan Teknik Peta Konsep dan Media Foto
Pertemuan pertama dan kedua pada siklus II dilakukan guru untuk lebih memperkuat pengalaman dan pengetahuan mereka mengenai menulis buku harian.
Proses pembelajaran menulis buku harian melalui pembelajaran kuantum dengan
teknik peta konsep dan media foto terdiri atas beberapa tahapan yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pada tahap pendahuluan, guru mengkondisikan
siswa dan melakukan apersepsi. Apersepsi pembelajaran dilakukan di dalam kelas. Guru memaparkan hasil menyusun paragraf pada siklus I dan
memberitahukan pada siswa kekurangan-kekurangan dari hasil pembelajaran