Pengertian Menulis Keterampilan Menulis

22

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Menulis pada hakikatnya adalah pengungkapan gagasan atau perasaan secara tertulis dengan menggunakan bahasa seagai medianya. “Menulis merupakan suatu keterampilan beerbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan bertatap muka dengan orang lain Tarigan 1983:3”. Pendapat Tarigan 1983 tentang menulis ini masih sangat sederhana karena menekankan pengertian menulis hanya pada komunikasi tidak langsung, tidak ada penjabaran lebih lanjut. Menurut Sujanto 1988:60, keterampilan menulis itu merupakan suatu proses pertumbuhan melalui banyak latihan. Untuk mendapatkan keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari tatabahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis, apalagi hanya menghafalkan definisi istilah- istilah yang terdapat dalam bidang karang-mengarang. Berbeda dengan Tarigan, Sujanto 1988 berpendapat keterampilan menulis tumbuh dengan latihan-latihan yang mengatasai kecemasan dan kebimbangan menuju kepercayaan diri sendiri. Dalam pengertian yang dikemukakan Sujanto, menulis merupakan suatu proses keterampilan berbahasa yang diperoleh dengan latihan yang terus-menerus. Lado dalam Suriamiharja dkk. 1996:1 menyatakan bahwa menulis adalah menempatkan simbol-simbol grafis yang menggambarkan suatu bahasa yang dimengerti oleh seseorang, kemudian dapat dibaca oleh orang lain yang memahami bahasa tersebut beserta simbol-simbol grafisnya. Pendapat Lado 23 1996 memandang menulis hanya sebagai pengungkapan bahasa melalui simbol- simbol grafis. Suriamiharja dkk. 1996:2 berpendapat bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan seseorang dalam melukiskan lambing grafis yang dimengerti oleh penulis bahasa itu sendiri maupun orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap simbol-simbol bahasa tersebut. Menulis oleh Suriamiharja dkk. 1996 sebagai proses melukiskan lambing-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. “ Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan Akhadiah dkk. 1996:2.” Akhadiah 1996:3 menyatakan bahwa menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan mempergunakan bahasa sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung di dalam tulisan. Tulisan merupakan sebuah sistem berkomunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang sudah disepakati pemakainya. Owens dalam Soenardji dan Hartono 1998:102 berpendapat bahwa dalam hubungannya dengan pengajaran bahasa, menulis adalah menggabungkan sejumlah kata menjadi kalimat yang baik dan benar menurut tata bahasa, dan menjalinnya menjadi wacana yang tersusun menurut penalaran yang tepat. 24 Menurut Wagiran dan Doyin 2005:1 Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan dalam komunikasi secara tidak langsung. Keterampilan menulis tidak didapatkan secara alamiah, tetapi harus melalui proses belajar dan berlatih. Suparno dan Yunus 2007:1.3 menulis dikatakan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat: penulis sebagai penyimpan pesan, pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Pengertian menulis oleh Akhadiah 1996, Owens, dan Suparno dan Yunus 2007 mempunyai persamaan yaitu menulis dipandang sebagai penyampaian pesan melalui bahasa. Pendapat Wagiran dan Doyin 2005 tentang menulis dapat merupakan perpaduan antara pendapat Tarigan 1983 dengan pendapat Sujanto 1988 menulis dianggap sebagai keterampilan yang digunakan untuk berkomunikasi tidak langsung dan diperoleh melaui proses belajar dan berlatih. Berdasarkan beberapa uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa melalui lambang-lambang grafis berbentuk tulisan untuk menyampaikan pesan kepada orang lain secara tidak langsung dan bertatap muka dan didapatkan dengan proses berlatih. 25 2.2.1.2Tujuan Menulis Seorang penulis, sebelum mulai menulis terlebih dulu menentukan cara dan maksud atau tujuan yang akan dicapai dari hasil tulisannya tersebut. Penulis adalah komunikator antara subjek, calon pembaca, dan penulis. Setiap penulis tentunya memiliki pandangan yang berbeda-beda terhadap orang lain. Demikian pula dalam menyampaikan sesuatu kepada orang lain pun memiliki cara yang berbeda-beda. Hal itu didasarkan pada pengalaman, pengetahuan, penilaian, dan sikap serta keinginan penulis “ Tujuan menulis beragam, antara lain memberitahukan atau mengajar, menyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan dan atau menyatakan atau mengekspresikan perasaan dan emosi Tarigan 1983:23.” Tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau mengajar disebut wacana informatif informative discourse, 2 tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak disebut disebut wacana persuasif persuasive discourse, 3 tulisan yang mengandung tujuan estetik disebut tulisan literer literer discourse, dan 4 tulisan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif expressive discourse. 26 Tujuan penulisan suatu tulisan menurut Hartig dalam Tarigan 1983:24- 25 adalah 1 assignment purpose tujuan penugasan, 2 altruistic purpose tujuan altruistik, 3 persuasive purpose tujuan persuasif, 4 informational purpose tujuan Informasional, 5 tujuan pernyataan diri, 6 creative purpose tujuan kreatif, dan 7 problem-solving purpose tujuan pemecahan masalah. Tujuan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 assignment Purpose tujuan penugasan, penulis menulis sesuatu karena ditugaskan bukan atas kemauan sendiri, 2 altruistic Purpose tujuan altruistik, penulis bertujuan untuk menyenangkan pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya, ingin membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dari karyanya itu, 3 persuasive Purpose tujuan persuasif, penulis bertujuan meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan yang diuraikannya, 4 informational Purpose tujuan Informasional, penulis bertujuan memberi informasi atau keterangan pada pembaca, 5 tujuan pernyataan diri, penulis bertujuan memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang pada pembaca, 6 creative Purpose tujuan kreatif, penulis bertujuan untuk melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistik atau seni ideal, seni idaman, dan 7 problem-Solving Purpose tujuan pemecahan masalah, penulis bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 27 Menurut Sujanto 1988:68 tujuan menulis adalah mengekspresikan perasaan, member informasi, mempengaruhi pembaca, dan member hiburan. Akan tetapi, dalam kenyataannya, adakalanya maksud dan tujuan menulis saling bercampur, dalam arti mempunyai tujuan ganda. Tulisan yang persuasif tentu saja mengandung informasi-informasi, tulisan yang informatif pun mempunyai unsur- unsur persuasif, demikian juga yang bersifat hiburan dapat juga diwarnai dengan maksud mempengaruhi pembaca. Suriamiharja dkk. 1996:2 menyatakan bahwa tujuan menulis adalah agar tulisan yang dibuat dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai kesamaan pengertian terhadap bahasa yang dipergunakan. Keterampilan menulis menjadi salah satu cara berkomunikasi karena dalam pengertian tersebut muncul kesan adanya pengiriman dan penerimaan pesan sehingga di sini dapat dikatakan bahwa menulis merupakan salah satu cara berkomunikasi secara tertulis. Di samping adanya komunikasi lisan karena pada umumnya tidak semua orang dapat mengungkapkan perasaan dan maksud secara lisan saja. Tujuan menulis yang dikemukakan oleh Tarigan 1983 dan Sujanto 1988 memiliki banyak persamaan pada tujuan memberikan informasi, memberikan hiburan, dan mengekspresikan perasaan. Letak perbedaannya tidak terlalu jauh, Tarigan berpedapat tujuan menulis adalah untuk meyakinkan dan mendesak pembaca sedangkan Sujanto hanya sebatas mempengaruhi pembaca. Pendapat yang dikemukakan Hartig tentang tujuan menulis, ruang lingkupnya lebih luas dibanding dengan pendapat Tarigan dan Sujanto. Hartig menambahkan dalam tujuan menulis yaitu tujuan penugasan, tujuan altruistik, pernyataan diri, 28 dan tujuan pemecahan masalah. Berbeda dengan pendapat-pendapat di atas, Suriamiharja dkk. berpendapat bahwa tujuan menulis dalah agar tulisan dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang mempunyai persamaan daam bahsa yang digunakan. Pendapat Suriamiharja berarti hanya pada pemberian informasi kepada pembaca. Berdasarkan keempat pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan menulis adalah untuk mengekspresikan perasaan, memberi informasi, mempengaruhi pembaca, menyakinkan, memberi hiburan, penugasan, pemecahan masalah, pernyataan diri, dan altruistik.

2.2.1.3 Manfaat Menulis

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Media Foto dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 3 Kudus

0 11 178

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 16

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 3 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA FOTO IDOLA PADA SISWA Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Media Foto Idola Pada Siswa Kelas VII.8 SMP Negeri 2 Masaran.

0 4 17

(ABSTRAK) Peningkatan keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Media Foto dengan Menggunakan Metode Peta Pikiran pada Siswa Kelas VIIH SMP Negeri 3 Kudus.

0 0 2

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 3 KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN MELALUI MEDIA FOTO PADA SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 3 KUDUS TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 0 214

Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction) dan Teknik Modeling pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang.

0 2 290

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PEMBELAJARAN CTL KOMPONEN PEMODELAN MELALUI PEMANFAATAN BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 PEKALONGAN.

0 0 134

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 16 Surakarta.

0 0 19