Observasi Refleksi Prosedur Tindakan Siklus II

kelompok; 7 setiap kelompok menyusun gambar puzzle dengan baik dan benar, dimana dalam gambar puzzle tersebut terdapat gambar urutan peristiwa; 8 secara individu siswa membuat kerangka karangan berdasarkan gambar puzzle yang telah disusun dengan bimbingan guru; 9 siswa mulai menulis karangan narasi berdasarkan gambar puzzle tersebut secara individu dan guru memberi bimbingan pada siswa agar siswa tidak keluar dari jalur yang telah ditetapkan; 10 kemudian siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman sebangkunya untuk menyunting hasil tulisan temannya; 11 guru memberikan arahan dan bimbingan saat siswa menulis karangan narasi dengan gambar puzzle tersebut; 12 beberapa siswa ditunjuk untuk mempresentasikan hasil tulisannya; 13 siswa yang lain memberi komentar; 14 siswa mengumpulkan hasil tulisannya. Tahap penutup merupakan tahap merefleksikan hari itu. Tahap itu meliputi: 1 guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran hari itu; 2 guru menanyakan kesulitan yang dialami siswa dalam pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle; 3 setiap kelompok mengumpulkan hasil pekerjaannya; 4 guru menutup pembelajaran hari itu

3.1.2.3 Observasi

Pengamatan atau sering disebut observasi dalam penelitian ini adalah pengamatan penelitian terhadap kegiatan siswa selama penelitian berlangsung. Dalam pengamatan ini, akan diungkap segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran, baik aktifitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap metode pembelajaran, yaitu latihan terbimbing. Selanjutnya, data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai bahan refleksi. Observasi dilakukan untuk mengetahui semua perilaku atau aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, yaitu perilaku siswa ketika membaca dan memahami contoh karangan narasi yang diberikan, antusias siswa selama proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle sangat baik. Dokumen menggunakan foto. Dokumen foto sangat penting digunakan sebagai bukti, berupa gambar aktifitas siswa selama penelitian. Data ini digunakan sebagai data autentik yang akan memperjelas dan mendukung data yang lain. Jurnal yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jurnal siswa. Pengisisan jurnal dilakukan untuk mengungkapakan segala hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Jurnal siswa berisi tentang ungkapan perasaan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Wawancara untuk memperoleh data berdasarkan pendapat siswa tentang pembelajaran menulis karangan dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Wawancara dilakukan diluar kegiatan pembelajaran. Wawancara dilakukan pada siswa yang memiliki kemampuan berbeda, yaitu siswa yang mendapat nilai tertinggi dan siswa yang mendapat nilai terndah. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang lebih lengkap karena masing-masing telah terwakili.

3.1.2.4 Refleksi

Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle dalam pembelajaran menulis karangan narasi dan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam hal menulis karangan narasi serta mengubah perilaku siswa ke arah yang lebih baik.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah keterampilan menulis karangan narasi pada siswa kelas V. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu kelas saja, yaitu pada kelas V SD Negeri 01 Banyuurip Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal. Peneliti mengambil subjek tersebut dengan berdasarkan pada hasil wawancara dengan guru kelas V bahwa siswa di kelas V kurang terampil dalam menulis karangan narasi. Rendahnya keterampilan menulis karangan narasi tersebut disebabkan oleh kurangnya pemahaman dalam hal menemukan ide ke dalam kalimat yang baik dan benar, dan siswa kesulitan menggunakan kalimat yang runtut dan jelas serta efektif, karena kurang sekali siwa mendapatkan pembelajaran yang membelajarkan penggunakan kalimat yang runtut, jelas serta efektif pada pelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis karangan narasi oleh guru di sekolah.

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

0 1 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BERBANTU MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN PENDEKATAN CTL SEKOLAH DASAR

2 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PROSES BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR

0 0 9