4.4 Pembahasan
Setelah dilakukan analisis data tes menulis karangan narasi metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle diperoleh kenyataan bahwa penggunaan
metode latihan terbimbing dan gambar puzzle pada pembelajaran menulis karangan narasi dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa
kelas V SD. Hal utama yang dijadikan pembahasan dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi siswa kelas V SD
setelah diberikan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Aspek- aspek yang dinilai dalam menulis karangan narasi meliputi delapan aspek
penilaian, yaitu 1 kesesuaian judul dengan isi, 2 susunan kalimat, 3 rangkaian peristiwa, 4 setting, 5 pelaku, 6 pilihan kata, 7 ejaan dan tanda baca, dan 8
kerapian tulisan. Sedangkan pembahasan hasil nontes berpedoman pada empat bentuk instrumen penelitian, yaitu 1 lembar observasi, 2 jurnal, 3 pedoman
wawancara, dan 4 dokumentasi foto.
4.4.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Hasil tes Keterampilan menulis karangan narasi siswa dapat dilihat pada tabel 40 berikut.
Tabel 40 Perolehan Nilai Rata-rata dan Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Pratindakan, Tindakan
Siklus I, dan Tindakan Siklus II Aspek
Rata-rata Peningkatan
PS S I
S II PS-S I
S I-S II PS-PS II
1 67,10
69,73 82,9
2,63 13,17
15,8 2
48,7 64,47
81,58 15,77
17,11 32,88
3 50
61,84 77,63
11,84 15,79
27,63 4
53,51 65,79
82,45 12,28
16,66 28,94
5 51,75
63,15 79,82
11,4 16,67
28,07 6
46,49 62,28
73,68 18,42
11,4 27,19
7 43,42
61,84 75
18,42 13,6
31,58 8
42,10 60,52
64,47 18,42
3,95 22,37
NA 51,58
64 78,74
12,42 14,74
27,16
Dari tabel di atas dapat diperoleh keterangan tentang penulisan karangan narasi pada tiap-tiap aspek sebagai berikut.
Untuk aspek kesesuaian judul dengan isi kemampuan siswa dari prasiklus ke siklus I meningkat 2,63, dari siklus I ke siklus 2 kemampuan siswa meningkat
13,17 dan dari prasiklus ke siklus II kemampuan siswa meningkat 15,8. Untuk aspek rangkaian peristiwa kemampuan siswa dari prasiklus ke siklus I meningkat
15,77, dari siklus 1 ke siklus II kemampuan siswa meingkat 17,11 dan dari prasiklus ke siklus II kemampuan siswa meningkat 32,88. Untuk aspek pelaku
kemampuan siswa dari prasiklus ke siklus 1 meningkat 11,84, dari siklus 1 ke siklus II kemampuan siswa meningkat 15,79 dan dari prasiklus ke siklus II
kemampuan siswa meningkat 27,63. Untuk aspek setting kemampuan siswa dari
prasiklus ke siklus 1 meningkat 12,28, dari siklus 1 ke siklus II kemampuan siswa meningkat 16,66 dan dari prasiklus ke siklus II kemampuan siswa
meningkat 28,94. Untuk aspek ejaan dan tanda baca kemampuan siswa dari prasiklus ke siklus 1 meningkat 11,4, dari siklus 1 ke siklus II kemampuan
siswa meningkat 16,67 dan dari prasiklus ke siklus II kemampuan siswa meningkat 28,07. Untuk aspek pilihan kata kemampuan siswa dari prasiklus ke
siklus 1 meningkat 18,42, dari siklus 1 ke siklus II kemampuan siswa meningkat 11,4 dan dari prasiklus ke siklus II kemampuan siswa meningkat 27,19. Untuk
aspek keefektifan kalimat kemampuan siswa dari prasiklus ke siklus 1 meningkat 18,42, dari siklus 1 ke siklus II kemampuan siswa meningkat 13,6 dan dari
prasiklus ke siklus II kemampuan siswa meningkat 31,58. Untuk aspek kerapian tulisan kemampuan siswa dari prasiklus ke siklus 1 meningkat 18,42, dari
siklus 1 ke siklus II kemampuan siswa meningkat 3,95 dan dari prasiklus ke siklus II kemampuan siswa meningkat 22,37.
Dengan demikian, dapat disimpulkan keterampilan siswa tiap aspek penilaian keterampilan menulis karangan narasi sudah banyak mengalami
peningkatan sebesar 12,42 dari rata-rata nilai prasiklus ke siklus I, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 14,74 dan dari prasiklus ke siklus II
mengalami peningkatan sebesar 27,16. Peningkatan hasil nilai keterampilan menulis karangan narasi pada prasiklus, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada
gambar grafik berikut ini.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
A-1 A-2
A-3 A-4
A-5 A-6
A-7 A-8
Nilai rata- rata
prasiklus
Nilai rata- rata siklus I
Nilai rata- rata siklus II
Diagram 4. Perolehan Nilai Rata-rata dan Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi pada Pratindakan, Tindakan
Siklus I, dan Tindakan Siklus II
Peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi sebelum dan sesudah diberikan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle
puzzle pada siswa kelas V SD Negeri 01 Banyuurip dapat dilihat pada diagram garis dibawah ini.
Sebelum diberlakukan tindakan siklus I dan siklus II berupa penerapan metode latihan terbimbing dan media gambar puzzle, keterampilan menulis
karangan narasi siswa masih termasuk dalam kategori kurang dan belum mencapai target yang telah ditetapkan oleh guru peneliti. Namun setelah
dilakukan pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing dan media gambar puzzle terjadi peningkatan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode latihan terbimbing dan media gambar puzzle dalam pembelajarn menulis karangan
narasi terbukti mampu membantu kelancaran proses pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran. Penerapan metode dan media tersebut dapat menambah
pengetahuan dan kreatifitas siswa, serta melatih ssiwa untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menuangkan ide-idenya dalam bentuk tulisan.
4.4.2 Perubahan Perilaku Siswa