Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Metode Latihan

latihan yang lengkap kepada siswa. Setelah mengikuti proses pembelajaran cerpen dengan latihan terbimbing siswa sangat mungkin memiliki kemampuan lengkap, yaitu pengetahuan, afektif, dan psikomotori. Kekurangan dari pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing membutuhkan proses yang cukup panjang sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama. Apabila ini diterapkan disekolah dalam kerangka proses instruksional, yang waktunya sangat terbatas, dikhawatirkan waktu yang telah ditentukan tidak mencukupi. Guru dituntut memiliki keahlian tidak hanya secara teoretis, tetapi juga keahlian praktis. Karena itu, tenaga pengajar untuk ini sangat dimungkinkan mengalami kesulitan.

2.2.5 Pembelajaran Menulis Karangan Narasi dengan Metode Latihan

Terbimbing Berbantuan Gambar Puzzle Pembelajaran menulis narasi bertujuan untuk menceritakan kepada orang lain tentang peristiwa yang terjadi, dialami sendiri maupun yang dilihat dan didengarnya dari orang lain. Melalui cara ini, ia memenuhi pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh informasi tentang peristiwa itu, selain itu juga menyajikan informasi sehingga peristiwa itu seolah-olah dialami sendiri oleh pembaca. Narasi juga bertujuan untuk mengisahkan peristiwa sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah cerita. Bahan pembelajaran yang digunakan adalah materi tentang menulis karangan narasi. Materi tersebut terdiri atas pengertian karangan narasi, jenis-jenis karangan narasi, unsur-unsur karangan narasi, langkah-langkah membuat karangan narasi, mulai dari menentukan judul yang tepat, menentukan latar atau setting, penokohan, perwatakan, alur, memilih diksi yang baik, dan. memeriksa kembali kata-kata apakah sudah sesuai dengan judul atau belum sampai membuat kerangka karangan, dan yang terakhir materi tentang menyunting karangan narasi. Pelaksanaan pembelajaran kompetensi menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunakan ejaan dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle, harus betul-betul dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai. Hal ini karena gurulah yang paling banyak mengambil keputusan dan menjadi pelaksana operasional program kegiatan pendidikan. Siswa dapat dikatakan mampu menulis karangan narasi dengan baik, apabila 1 siswa mampu menyusun kerangka karangan narasi, 2 siswa mampu mengembangkan kerangka karangan narasi, 3 siswa mampu menyunting karangan narasi. Keterampilan menulis karangan narasi dengan baik tidak dapat dimiliki oleh seseorang dengan begitu saja. Namun, perlu adanya latihan dan bimbingan dari seorang guru yang berkompeten dalam bidangnya dengan terus-menerus dan teratur. Dengan demikian, pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle adalah kegiatan belajar mengajar yang menerapkan proses bimbingan dan latihan menulis karangan narasi. Oleh karena itu, peran guru menjadi sangat penting dan esensial guna pelaksanaan dan pembelajaran metode latihan terbimbing agar siswa dapat menulis karangan narasi dengan baik. Guru harus berhati-hati melatih siswa karena hasil dari suatu latihan biasanya akan tertanam dan kemudian menjadi kebiasaan. Untuk memperoleh keterampilan menulis karangan narasi diperlukan latihan, karena dengan melakukannya secara teratur, siswa dapat melatih dan mengasah keterampilan menulis karangan narasi dengan baik. Namun keterampilan belajar melalui teknik ini tidak dapat berlaku dalam setiap situasi. Karena latihan memerlukan waktu yang tidak singkat dan latihan didahului oleh sejumlah pengertian dasar. Metode latihan terbimbing dalam penelitian ini diartikan sebagai suatu cara mengungkapkan isi pikiran dan perasaan secara jelas dan efektif kepada pembaca dengan terlebih dahulu diberikan petunjuk yang berisi pokok-pokok pikiran. Dengan demikian metode latihan terbimbing diartikan sebagai petunjuk yang digunakan oleh guru dalam membimbing siswanya untuk menuangkan segala ide atau gagasan secara tertulis sehingga ide tersebut dapat digambarkan secara jelas sehingga tujuan tulisan tersebut dapat tersampaikan kepada pembaca, seolah-olah pembaca mengalami sendiri apa yang telah ditulisnya dalam sebuah karangan. Cara meningkatkan keterampilan dengan metode latihan terbimbing ini guru menempuh jalan dengan memberikan contoh kepada siswa bagaimana membuat karangan narasi dengan baik, setelah siswa paham siswa diminta membuat karangan narasi dengan media gambar puzzle yang sudah disediakan. Guru membudayakan penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sehingga siswa diharapakan mampu membuat karangan narasi dengan baik dan benar. Metode latihan terbimbing merupakan metode yang harus dapat ditumbuhkan dan dikembangkan dalam diri anak sesuai dengan taraf perkembangan pemikirannya, sehingga melalui metode latihan terbimbing diharapkan para pelajar bahasa Indonesia dapat menyampaikan kepada orang lain. Tujuan utama bimbingan adalah mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya M. Surya dalam Mugiarso 2006:2. Metode latihan terbimbing dalam pembelajaran menulis karangan narasi pada prinsipnya merupakan proses siswa didalam menulis karangan narasi dengan bimbingan dari guru. Karena dalam pembelajaran apabila mendapat suatu bimbingan dari yang ahli maka hasil pembelajaran dapat mencapai hasil yang maksimal. Langkah-langkah pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle yaitu sebagai berikut: Sebelum guru memulai kegiatan pembelajaran, hendaknya guru melakukan apersepsi terlebih dahulu. Apersepsi tersebut bertujuan untuk memotivasi dan mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran, 1 guru sebelumnya memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan dan manfaat materi pembelajaran yang akan disampaikan, 2 guru mulai melakukan kegiatan inti, yaitu menjelaskan tentang pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle, 3 siswa juga dijelaskan pengertian, unsur-unsur karangan narasi, langkah-langkah menulis karangan narasi, dan menyunting karangan narasi, 4 setelah siswa memahaminya, guru membagi contoh karangan narasi kepada masing-masing siswa, 5 siswa mengamati dan mencermati unsur- unsur yang terdapat dalam contoh karangan narasi, 6 guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas 4-5 siswa, 7 guru membagikan gambar puzzle yang disusun secara acak-acakan oleh guru kepada masing-masing kelompok; 8 setiap kelompok menyusun gambar puzzle dengan baik dan benar, dimana dalam gambar puzzle tersebut terdapat gambar urutan peristiwa; 9 setelah gambar selesai tersusun dengan utuh, secara individu siswa di minta membuat kerangka karangan berdasarkan gambar puzzle tersebut, 10 kemudian siswa diminta menceritakan secara tertulis rangkaian gambar tersebut dalam sebuah karangan narasi secara individu, 11 siswa menukarkan hasil pekerjaannya dengan teman sebangku untuk menyunting hasil karya tulisan temannya, 12 kemudian siswa mempresentasikan hasil pekerjaanya di depan kelas. Dengan menulis dan mempresentasikan hasil pekerjaanya, secara tidak disadari tidak hanya belajar tentang keterampilan menulis, tetapi siswa juga belajar membaca dan menyimak. Dengan demikian, hal tersebut akan memudahkan dan membantu siswa dalam menulis karangan narasi dan mempelajari aspek keterampilan berbahasa, 13 siswa mengumpulkan hasil pekerjaanya, 14 pada akhir pelajaran, guru bersama-sama siswa merefleksi hasil pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Untuk menulis karangan narasi dibutuhkan suatu media yang dapat merangsang kegiatan menulis karangan narasi. Salah satu media yang dapat memunculkan gambaran bagi siswa SD adalah gambar puzzle. Tujuanya agar siswa dapat menuangkan gagasan atau ide ke dalam tulisan. Dalam gambar puzzle terdapat urutan peristiwa yang sangat menarik dan sederhana untuk memudahkan siswa dalam menulis karangan narasi. Gambar dapat menstimulasi dan mendorong siswa agar lebih tertarik. Dengan adanya gambar puzzle, siswa akan lebih mudah menuangkan idenya dalam sebuah karanangan narasi dan siswa dapat menerima materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru secara optimal. Melalui penelitian karangan narasi ini, peneliti mencoba untuk menggunakan penilaian berbasis kelas, yaitu menggunakan penilaian hasil karangan. Penilaian dihasilkan dari penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dilakukan pada saat pembelajaran meliputi keaktifan siswa baik individu atau kelompok, dan keaktifan siswa dalam menulis karangan narasi. Penilaian hasil diperoleh dari hasil penilaian menulis karangan narasi siswa yang berpedoman pada aspek penilaian tes menulis karangan narasi.

2.3 Kerangka Berpikir

Tujuan pengajaran bahasa membantu siswa mengembangkan keterampilan berkomunikasi, baik secara lisan maupun secara tulis. Salah satu kemampuan siswa yang mendasar adalah kemampuan untuk mengekspresikan diri dengan menggunakan bahasa tulis. Dengan demikian, keterampilan menulis di sekolah- sekolah perlu ditingkatkan, tidak terkecuali di SD karena pembelajaran menulis yang berhasil akan membawa manfaat yang besar dalam keterampilan berbahasa siswa. Keterampilan menulis karangan narasi di SD Negeri 01 Banyuurip Kecamatan Ngampel Kabupaten Kendal belum memuaskan. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya dari siswa sendiri, maupun metode pembelajaran yang digunakan guru. Pemilihan metode dalam pembelajaran merupakan salah satu yang berpengaruh besar. Selama ini pembelajaran karangan

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

0 1 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BERBANTU MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN PENDEKATAN CTL SEKOLAH DASAR

2 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PROSES BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR

0 0 9