Kesan yang disampaikan siswa dalam pengisisan jurnal sangat beragam. Sebanyak 18 siswa atau sebesar 94,73 menyatakan sangat senang mengikuti
pembelajaran karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Pembelajaran menulis karangan narasi ini sangat mengesankan
bagi siswa karena dengan media gambar puzzle yang membuat siswa semakin tertarik dengan pembelajaran tersebut. Sedangkan metode latihan terbimbing,
siswa mendapat bimbingan dan pengarahan dari guru dalam menulis karangan narasi. Sebanyak 1 siswa atau sebesar 5,26 menyatakan pembelajaran menulis
karangan narasi kurang mengesankan atau kurang menyenangkan karena mereka kesulitan dalam menuangkan idenya. Meski demikian tidak ada siswa yang
menyatakan pembelajaran menulis karangan narasi ini tidak berkesan atau tidak menyenangkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru berhasil dalam menyampaikan pembelajaran pada siklus II. Proses pembelajaran berjalan dengan
lancar dan telah tercipta suasana belajar yang menyenangkan, lebih hidup, dan kondusif. Selain itu, kegiatan pembelajaran di siklus II tidak hanya berjalan satu
arah melainkan sudah terjadi komunikasi antara guru dan siswa dengan baik.
4.3.2.2.2 Hasil Jurnal Guru
Jurnal guru diisi oleh guru setelah proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle siklus II.
Jurnal guru berisi segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yang meliputi: 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran
menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle, 2 respon siswa terhadap penggunaan metode latihan terbimbing dengan
media gambar puzzle dalam menulis karangan narasi, 3 keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan
terbimbing berbantuan gambar puzzle, 4 situasi dan suasana kelas saat pembelajaran berlangsung, 5 sikap dan perilaku siswa pada saat pembelajaran
menulis karangan narasi berlangsung. Seperti halnya yang tercermin dalam jurnal siswa, kesiapan siswa dalam
mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle sudah sangat baik. Terbukti ketika guru
memberikan penjelasan diawal pembelajaran siswa terlihat antusias dan siap menerima pelajarn. Selain itu, siswa juga banyak bertanya tentang hal-hal yang
belum mereka pahami, dan kesulitan-kesulitan yang mereka alami selama pembelajaran menulis narasi siklus I.
Siswa terlihat merespon dengan sangat baik dan mendukung pendekatan pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Respon yang baik tersebut didukung
dengan keseriusan dan keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini tampak ketika diskusi berlangsung. Perilaku belajar siswa saat diskusi
berlangsung mengalami peningkatan yang lebih baik daripada siklus I. Perilaku positif dari siswa yang mendukung kegiatan pembelajaran ini menciptakan
suasana dan situasi kelas yang lebih kondusif serta proses pembelajaran yang lebih hidup.
Pada tindakan siklus II tidak terdapat fenomena-fenomena mencolok yang muncul di dalam kelas saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Meskipun masih
ada beberapa siswa yang pasif dalam kegiatan pembelajaran, namun hal ini dapat dimaklumi karena pada umumnya sebagian besar siswa sudah mengalami
perubahan dan peningkatan perilaku belajar yang lebih baik. Keefektifan dan keefisienan pendekatan keterampilan proses dalam
pembelajaran menulis karangan narasi terlihat dari meningkatnya antusias siswa dalam menulis narasi. Siswa lebih bersemangat menulis narasi. Di samping itu,
guru menjadi lebih mudah dalam membimbing siswa menulis narasi yang baik dan menarik. Dengan media gambar puzzle, siswa lebih mudah menuangkan ide
untuk menulis karangan narasi.
4.3.3 Hasil Wawancara