Gambar 12. Aktivitas siswa saat mempresentasikan hasil pekerjaannya.
Ganbar 12 di atas menunjukkan aktivitas siswa pada saat mempresentasikan hasil pekerjaannya di depan kelas pada suklus II. Pada gambar diatas siswa
terlihat percaya diri membacakan hasil karangannya di depan kelas. Kelas juga sudah terlihat kondusif yaitu dibuktikan pada saat salah satu siswa membacakan
hasil karangannya, siswa yang lain memperhatikan dengan seksama dan tidak ada siswa yang terlihat sibuk sendiri. Hal ini dapat dikatakan bahwa suasana kelas
sudah kondusif.
4.3.5 Refleksi Siklus II
Hasil tes keterampilan menulis karangan narasi pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Rata-rata klasikal hasil tes tersebut pada siklus II
mencapai 79,26 atau berkategori baik, dan hasil ini sudah mencapai target yang
diharapkan oleh guru, yaitu nilai rata-rata klasikal sebesar 6,5. Permasalahan- permasalahan yang terdapat pada siklus I tidak muncul pada siklus II. Pada siklus
II, siswa sudah dapat memahami materi menulis karangan narasi dengan baik sehingga mereka mampu melalui proses menulis karangan narasi dengan baik
pula. Sebagian besar siswa mengalami peningkatan keterampilan menulis karangan narasi secara signifikan. Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II
merupakan hasil yang patut dibanggakan karena peningkatan ini terjadi secara merata pada semua aspek.
Melalui perbaikan dengan cara merevisi dan mematangkan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus II, yaitu memilih gambar puzzle
yang lebih menarik yang sesuai dengan gambar anak-anak ternyata mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi. Adapun
dengan membaca dan membahas karangan narasi siswa yang ditulis pada pembelajaran sebelumnya mampu mengaktifkan siswa dalam kegiatan tanya
jawab. Pemantapan materi yang diberikan juga mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas individu dan tes menulis karangan narasi. Di
akhir pembelajaran siklus II ini dapat direkomendasikan bahwa dalam meningkatkan keterampilan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis
karangan, guru dapat memilih bahan ajar yang disukai oleh siswa.
4.4 Pembahasan
Setelah dilakukan analisis data tes menulis karangan narasi metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle diperoleh kenyataan bahwa penggunaan
metode latihan terbimbing dan gambar puzzle pada pembelajaran menulis karangan narasi dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi siswa
kelas V SD. Hal utama yang dijadikan pembahasan dalam penelitian ini adalah peningkatan keterampilan siswa dalam menulis karangan narasi siswa kelas V SD
setelah diberikan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Aspek- aspek yang dinilai dalam menulis karangan narasi meliputi delapan aspek
penilaian, yaitu 1 kesesuaian judul dengan isi, 2 susunan kalimat, 3 rangkaian peristiwa, 4 setting, 5 pelaku, 6 pilihan kata, 7 ejaan dan tanda baca, dan 8
kerapian tulisan. Sedangkan pembahasan hasil nontes berpedoman pada empat bentuk instrumen penelitian, yaitu 1 lembar observasi, 2 jurnal, 3 pedoman
wawancara, dan 4 dokumentasi foto.
4.4.1 Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi
Hasil tes Keterampilan menulis karangan narasi siswa dapat dilihat pada tabel 40 berikut.