bahasanya lebih condong ke bahasa figuratif yang menitikberatkan penggunakan kata-kata konotatif.
Keraf 2001:141 juga mengungkapkan bahwa berdasarkan bentuknya narasi dapat dibedakan atas narasi fiktif dan narasi nonfiktif. Contoh narasi fiktif adalah
roman, novel, cerpen dan dongeng. Sedangkan contoh narasi nonfiktif adalah sejarah, biogarfi, dan autobiografi.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa jenis narasi ada dua, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Sedangkan jenis narasi yang akan menjadi
fokus penelitian ini adalah narasi ekspositoris. Hal tersebut dikarenakan, dalam penelitian ini bertujuan agar siswa dapat menulis karangan narasi sesuai dengan
peristiwa, kejadian, dan pengalaman untuk disampaikan kepada orang lain dan tidak melibatkan daya khayal atau imajinasi.
2.2.2.4 Struktur Narasi
Sirait 1985 dalam Purwati, 2004:26 mengemukakan bahwa pokok-pokok narasi adalah sebagai berikut: 1 urutan waktu, dalam bercerita atau menuturkan
kisah perjalanan, kita harus mengorganisasikan detail-detail utama dalam susunan yang kronologis sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa-peristiwa, 2 motif
semua narasi yang berkenaan dengan aksi manusia harus memperkenalkan motif, maksud yang terkandung dalam diri pelaku, 3 konflik, sebuah cerita terdiri atas
serangkaian peristiwa yang mengandung arti, 4 sudut pandang, cara pandang pembaca terhadap isi cerita, 5 titik pusat perhatian, siapa yang akan
menerangkan dan mulai darimana kita akan bercerita.
Struktur narasi menurut Keraf 2001:145 dapat dilihat dari komponen- komponen yang membentuknya adalah 1 perbuatan, ciri utama yang
membedakan deskripsi dari sebuah narasi adalah aksi atau tindak-tanduk. Tanpa rangkaian tindak-tanduk, narasi itu akan berubah menjadi deskripsi, karena
semuanya dilihat dari keadaan yang statis. Rangkaian perbuatan atau tindakan menjadi landasan utama untuk menciptakan sifat dinamis sebuah narasi, 2
penokohan, watak karakteristik dalam pengisahan dapat diperoleh dengan usaha memberikan gambaran mengenai tindak-tanduk dan ucapan-ucapan para tokohnya
pendukung karakter, sejalan tidaknya kata atau perbuatan, 3 alur adalah rangkaian pola tindak-tanduk yang berusaha memulihkan situasi narasi kedalam
situasi yang seimbang dan harmonis, 4 latar adalah lingkungan tempat peristiwa terjadi. Latar disebut juga setting. Latar cerita meliputi waktu dan tempat, 5
sudut pandang dalam sebuah narasi mempersoalkan bagaimana pertalian antar seseorang yang mengisahkan narasi itu dengan tindak-tanduk yang berlangsung
pada kisah itu. Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa struktur
narasi adalah alur, latar atau setting, tokoh, konflik, dan urutan peristiwa.
2.2.2.5 Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi