Persuasi merupakan suatu seni verbal yang bertujuan untuk menyakinkan orang lain agar melakukan hal yang dikehendaki pembicara atau penulis pada
waktu kini atau pada waktu yang akan datang. Berdasarkan pendapat para ahli yang dipaparkan diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa jenis-jenis karangan ada lima yaitu narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, dan persuasi.
2.2.2 Karangan Narasi
Teori-teori yang digunakan dalam karangan narasi ini mencakup hakikat karangan narasi, ciri-ciri karangan narasi, jenis narasi, dan struktur narasi.
2.2.2.1 Hakikat Karangan Narasi
Sujanto 1988 : 111 menyatakan narasi merupakan jenis wacana biasa yang digunakan para penulis untuk menceritakan tentang rangkaian kejadian, peristiwa
dan masalah yang berkembang melalui waktu. Pada intinya narasi adalah jenis wacana suatu proses.
Hartono 2000:80 mendefinisikan narasi adalah wacana yang menceritakan kejadian-kejadian secara kronologis atau dari suatu waktu ke waktu yang lain.
Kejadian itu dapat berupa faktual benar-benar terjadi, dapat pula bersifat fiktif.
Keraf 2001:135-136 menyatakan bahwa narasi adalah suatu bentuk wacana yang berusaha mengisahkan suatu kejadian atau peristiwa, sehingga tampak
seolah olah pembaca melihat atau mengalami sendiri peristiwa itu.oleh sebab itu, unsur yang paling penting pada sebuah narasi adalah unsur perbuatan atau
tindakan, tetapi jika narasi hanya menyampaikan kepada pembaca sesuatu kejadian atau peristiwa, maka tampak bahwa narasi akan sulit dibedakan dari
deskripsi karena suatu peristiwa atau suatu proses dapat juga disajikan dengan menggunakan metode deskripsi. Oleh sebab itu, harus ada unsur lain yang harus
diperhitungkan, yaitu unsur waktu. Dengan demikian, pengertian narasi mencakup dua unsur dasar, yaitu: 1 perbuatan atau tindakan yang terjadi dalam suatu
rangkaian waktu, apa yang telah terjadi tidak lain daripada tindak tanduk yang dilakukan oleh orang-orang atau tokoh-tokoh dalam suatu rangkaian waktu, 2
narasi mengisahkan suatu kehidupan yang dinamis dalam suatu rangkaian peristiwa.
Dari beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa dan bagaimana
peristiwa yang dialami oleh tokoh itu terjadi dalam satu kesatuan waktu dengan mementingkan urutan kronologis.
2.2.2.2 Ciri-Ciri Karangan Narasi
Empat ciri karangan narasi menurut Lyotard 2004, dalam Acep 2008:24, yaitu 1 sebagai inti pengetahuan narasi memungkinkan masyarakat
mendefinisikan kriteria kecakapan sekaligus mengevaluasi apa yang harus dilaksanakan, 2 narasi membentuk kecakapan itu dalam bentuk jaringan, 3
narasi adalah model transmisi kesetiaan, 4 waktu, karena acuan narasi adalah bagian dari masa lalu, tetapi yang sejalan dengan keadaan dalam tindak
pengucapan. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
narasi adalah karangan yang berisi tentang suatu peristiwa atau kejadian berdasarkan urutan kronologis atau urutan waktu secara rinci.
Sujanto 1988:111 berpendapat bahwa ciri utama narasi adalah gerak atau perubahan dari keadaan yang lain pada waktu berikutnya, melalui peristiwa-
peristiwa yang berangkaian. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut dapat disimpulkan ciri-ciri
karangan narasi yaitu 1 terdapat alur, 2 ada penokohan, 3 latar yang berupa latar waktu dan tempat terjadinya peristiwa. Ciri-ciri tersebut masuk kedalam
aspek kriteria penulisan rangkaian peristiwa.
2.2.2.3 Jenis Karangan Narasi