sebesar 26,31 menyatakan tidak mengalami kesulitan selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing
berbantuan gambar puzzle. Seluruh siswa, yaitu 19 siswa atau sebesar 100 menyatakan bahwa perasaan mereka senang pada saat menulis karangan narasi
dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas V senang menulis karangan narasi.
Kesan yang disampaikan siswa dalam pengisisan jurnal sangat beragam. Sebanyak 16 siswa atau sebesar 84,21 menyatakan sangat senang mengikuti
pembelajaran karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Pembelajaran menulis karangan narasi ini sangat mengesankan
bagi siswa karena dengan media gambar puzzle membuat siswa semakin tertarik dengan pembelajaran tersebut. Sedangkan metode latihan terbimbing, siswa
mendapat bimbingan dan pengarahan dari guru dalam menulis karangan narasi. Sebanyak 3 siswa atau sebesar 15,78 menyatakan pembelajaran menulis
karangan narasi kurang mengesankan atau kurang menyenangkan karena mereka kesulitan dalam menuangkan idenya. Meski demikian tidak ada siswa yang
menyatakan pembelajaran menulis karangan narasi ini tidak berkesan atau tidak menyenangkan.
4.2.2.2.2 Jurnal Guru
Jurnal guru diisi oleh guru setelah proses pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Jurnal guru
berisi segala sesuatu yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung yang
meliputi: 1 kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle, 2 respon
siswa terhadap penggunaan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle dalam menulis karangan narasi, 3 keaktifan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle, 4 situasi dan suasana kelas saat pembelajaran
berlangsung, 5 sikap dan perilaku siswa pada saat pembelajaran menulis narasi
berlangsung.
Berdasarkan analisis hasil jurnal guru pada siklus I ini, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing
berbantuan gambar puzzle berjalan kurang baik karena sebagian besar siswa tidak serius dan tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran. Minat siswa dalam kegiatan
pembelajaran juga kurang baik karena masih banyak siswa yang merasa malas mengikuti proses pembelajaran dan hanya pada awal pembelajaran siswa terlihat
memperhatikan penjelasan guru.
Sebelum pembelajaran dimulai, siswa terlihat sudah siap mengikuti pembelajaran. Kesiapan tersebut juga terlihat dari siswa yang terlihat serius dan
senang selama mengikuti pembelajaran. Respon siswa terhadap materi pembelajaran menulis karangan narasi kurang
bagus. Hal ini disebabkan oleh ketidaktahuan siswa tentang materi yang diajarkan. Di samping itu, siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran karena
kebingungan dengan pendekatan baru yang diterapkan.
Keaktifan siswa dalam pembelajaran pun masih kurang. Siswa juga kurang antusias untuk bertanya dan memberi komentar akan tetapi siswa terlihat antusias
saat berdiskusi dengan teman sebangku untuk merangkai gambar puzzle. Situasi yang tergambar pada saat pembelajaran menulis karangan narasi
berlangsung yaitu kelas terlihat sangat ramai. Ada siswa yang terlihat mondar- mandir berjalan ke tempat duduk teman lainnya. Sikap siswa yang kurang baik
pada saat pembelajan menulis karangan narasi yaitu terlihat ada beberapa siswa yang melamun dan mengantuk saat pembelajaran berlangsung.
4.2.2.3 Hasil Wawancara