Perubahan perilaku siwa yang berupa keseriusan siswa pada saat pembelajaran menulis karangan narasi ditunjukkan dengan dengan sikap siswa
yang serius memperhatikan penjelasan guru dan merangkai gambar puzzle kemudian menuliskan dalam sebuah karangan narasi. Perubahan perilaku siswa
yang menulis karangan narasi dengan baik dan penuh konsentrasi ditunjukkan dengan sikap siswa yang baik dan ekspresi siswa yang senang pada saat menulis
karangan narasi. Siswa yang menulis karangan narasi dengan baik dan penuh konsentrasi benar-benar menggunakan idenya sendiri tanpa mencontek hasil
karangan teman, tidak bercanda atau mengobrol dengan temannya, pikiran siswa fokus terhadap tugas yang diberikan, tidak melamun dan sebagainnya.
4.3.2.2 Hasil Jurnal
Pada siklus II peneliti masih menggunakan pedoman jurnal yang sama seperti pada siklus I. Jurnal yang digunakan pada tindakan ini ada dua macam,
yaitu jurnal siswa dan jurnal guru. Hasil kedua jurnal pada tindakan siklus II akan diuraikan sebagai berikut.
4.3.2.2.1 Hasil Jurnal Siswa
Pengisian jurnal pada siklus II dilakukan oleh semua siswa kelas V SD Negeri 01 Banyuurip. Jurnal tersebut diisi pada akhir pembelajaran menulis
keterampilan menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Tujuan dari pengisian jurnal siswa adalah untuk
mengetahui pesan dan kesan siswa selama pembelajaran menulis keterampilan
menulis karangan dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Pada siklus II, pertanyaan yang terdapat dalam jurnal siswa meliputi: 1
ketertarikan siswa dengan pembelajaran menulis karangan narasi, 2 kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi, 3
perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle,4 kesan siswa terhadap
kegiatan menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Hasil jurnal siswa yang telah dianalisi dapat dilihat pada table
berikut. Tabel 39 Hasil Observasi Jurnal Siswa
No. Pertayaan
Frekuensi Presentase
1.
2.
3.
4. Ketertarikan siswa dengan
pembelajaran menulis karangan narasi a Tertarik
b cukup tertarik c Tidak tertarik
Kesulitan yang dihadapi siswa selama mengikuti pembelajaran menulis
karangan narasi
c Masih mengalami kesulitan
d Tidak mengalami kesulitan
Perasaan siswa saat mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi
dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle
d Senang
e Cukup senang
f Tidak senang
Kesan siswa terhadap kegiatan menulis karangan narasi dengan metode latihan
18 1
3 16
19 94,73
5,26
15,79 84,21
100
terbimbing berbantuan gambar puzzle a
Sangat menyenangkan b
Cukup menyenangkan c
Kurang menyenangkan 18
1 94,73
5,26
Dari tabel 39 hasil jurnal siswa siklus II diketahui bahwa sebagian besar siswa yaitu 94,73 atau sebanyak 18 siswa menyatakan tertarik dengan
pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Hal ini terlihat dari keseriusan siswa dalam mengikuti
pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Sedangkan siswa yang menyatakan tidak tertarik
dengan pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle yaitu sebanyak 1 siswa atau sebesar 5,26.
Sebanyak 3 siswa atau sebesar 15,79 menyatakan masih mengalami kesulitan selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasidengan metode
latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Sebagian kesulitan yang di hadapi siswa yaitu mengembangkan ide mereka akan tetapi sebanyak 16 siswa atau
sebesar 84,21 menyatakan tidak mengalami kesulitan selama mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing
berbantuan gambar puzzle. Seluruh siswa, yaitu 19 siswa atau sebesar 100 menyatakan bahwa perasaan mereka senang pada saat menulis karangan narasi
dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh siswa kelas V terlihat senang saat menulis karangan
narasi.
Kesan yang disampaikan siswa dalam pengisisan jurnal sangat beragam. Sebanyak 18 siswa atau sebesar 94,73 menyatakan sangat senang mengikuti
pembelajaran karangan narasi dengan metode latihan terbimbing berbantuan gambar puzzle. Pembelajaran menulis karangan narasi ini sangat mengesankan
bagi siswa karena dengan media gambar puzzle yang membuat siswa semakin tertarik dengan pembelajaran tersebut. Sedangkan metode latihan terbimbing,
siswa mendapat bimbingan dan pengarahan dari guru dalam menulis karangan narasi. Sebanyak 1 siswa atau sebesar 5,26 menyatakan pembelajaran menulis
karangan narasi kurang mengesankan atau kurang menyenangkan karena mereka kesulitan dalam menuangkan idenya. Meski demikian tidak ada siswa yang
menyatakan pembelajaran menulis karangan narasi ini tidak berkesan atau tidak menyenangkan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa guru berhasil dalam menyampaikan pembelajaran pada siklus II. Proses pembelajaran berjalan dengan
lancar dan telah tercipta suasana belajar yang menyenangkan, lebih hidup, dan kondusif. Selain itu, kegiatan pembelajaran di siklus II tidak hanya berjalan satu
arah melainkan sudah terjadi komunikasi antara guru dan siswa dengan baik.
4.3.2.2.2 Hasil Jurnal Guru