Media Gambar Puzzle Media Pembelajaran

Sudjana dan Rivai 2007 : 4-5 menyatakan bahwa kriteria pemilihan media pembelajaran harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 ketepatannya dengan tujuan pengajaran, artinya media pengajaran dipilih atas dasar tujuan- tujuan intruksional yang ditetapkan; 2 dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep, generalisasi, sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami; 3 kemudahan memperoleh media, artinya media yang diperlukan mudah diperoleh; 4 keterampilan guru dalam menggunakan, apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakan dalam proses belajar mengajar; 5 tersedia waktu untuk menyediakan. Sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung; dan 6 sesuai dengan taraf berpikir siswa memilih media untuk pendidikan dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh para siswa.

2.2.3.5 Media Gambar Puzzle

Kata puzzle pasti sudah tidak asing lagi ditelinga kita. Jika mendengar kata puzzle pasti yang terpikir di benak kita adalah sebuah permainan yang biasa dimainkan oleh anak-anak pada umumnya. Jenis permainan ini meminta kita untuk menyusun keping-keping potongan suatu bentuk atau gambar menjadi gambar atau bentuk yang utuh lagi. Puzzle adalah sebuah permainan bongkar pasang gambar dengan mencocokkan potongan gambar satu dengan potongan gambar lain, sehingga gambar dapat tersusun dengan utuh. Puzzle merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, dalam hal ini menulis karangan narasi. Puzzle dapat digunakan sebagai media pembelajaran karena media puzzle dapat menumbuhkan motivasi dan semangat belajar siswa, selain itu siswa juga bisa belajar sambil bermain, sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada diri siswa. Puzzle sebagai media juga sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Manfaat bermain puzzle dalam dunia anak-anak terdapat berbagai jenis permainan, salah satu jenis permainan yang membutuhkan kesabaran dan ketekunan anak dalam merangkainya. Dengan terbiasa bermain puzzle, lambat laun mental anak juga akan terbiasa untuk bersikap tenang, tekun dan sabar dalam menyelesaikan sesuatu. Kepuasan yang didapat saat ia menyelesaikan puzzle pun merupakan salah satu pembangkit motivasi untuk mencoba ha-hal yang baru baginya. Beberapa manfaat bermain puzzle, yaitu: 1. Mengasah otak Puzzle adalah cara yang bagus untuk mengasah otak si kecil, melatih sel-sel nya dan memecahkan masalah. 2. Melatih koordinasi mata dan tangan Puzzle dapat melatih koordinasi tangan dan mata anak. Mereka harus mencocokkan keping-keping puzzle dan menyusunnya menjadi satu gambar. Permainan ini membantu anak mengenal bentuk dan ini merupakan langkah penting menuju pengembangan keterampilan membaca. 3. Melatih nalar Puzzle dalam bentuk manusia akan melatih nalar mereka. Mereka akan menyimpulkan dimana letak kepala, tangan, kaki dan lain-lain sesuai dengan logika. 4. Melatih kesabaran Puzzle juga dapat melatih kesabaran anak dalam menyelesaikan suatu tantangan. 5. Pengetahuan Dari puzzle anak akan belajar, misalnya puzzle tentang warna dan bentuk. Anak dapat belajar tentang warna-warna dan bentuk yang ada. Pengetahuan yang diperoleh dari cara ini biasanya lebih mengesankan bagi anak di banding dengan pengetahuan yang dihafalkan. Anak juda dapat belajar konsep dasar, binatang, alam sekitar, jenis buah alphabet dan lain-lain. Tetapi tentunya harus dengan bantuan ibu atau orang lain yang mendapinginya bermain. Dalam penelitian ini, peneliti memilih media puzzle sebagai tindak lanjut dari penelitian. Media puzzle bertujuan membantu siswa agar lebih mudah menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan, karena puzzle berbentuk konkret. Dengan puzzle, siswa tidak akan mengalami kesulitan dalam menemukan ide.

2.2.3.6 Cara Menggunakan Media Gambar Puzzle

Dokumen yang terkait

Analisis Kesalahan Penggunaan Kata Ganti Orang Dalam Karangan Narasi Siswa Kelas Xi.1 Semester Ganjil Sma Muhammadiyah Sawangan Depok Jawa Barat Tahun Pelajaran 2013/2014

1 11 96

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MIND MAPPING BERBANTUAN GAMBAR PADA SISWA KELAS IVD SDN NGALIYAN 01 SEMARANG

0 12 231

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Dengan Media Gambar Berseri Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kalangbancar Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan T

0 4 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK MENERUSKAN CERITA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Teknik Meneruskan Cerita Siswa Kelas V SDN 02 Alastuwo Kabupaten Karanganyar Ta

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahu

0 1 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Narasi Melalui Pengalaman Pribadi Dengan Metode Kontruktivisme Pada Siswa Kelas X 2 SMA Negeri 01 Pulokulon Grobogan Tahun

0 1 17

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

0 1 8

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI BERBANTU MEDIA GAMBAR BERSERI DENGAN PENDEKATAN CTL SEKOLAH DASAR

2 2 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 12

PENGARUH PENDEKATAN PROSES BERBANTUAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI DI SEKOLAH DASAR

0 0 9