59
2. Waktu penelitian
Penelitian tentang pengelolaan sarana  praktik program  keahlian tata boga pada  SMK  MS  dan  SMK  MM  dimulai  pada  tanggal  28  Agustus  2015  sampai
dengan 3 Mei 2016.
C. Subjek Penelitian
Menurut    Tatang    M. Amirin  2009  “Subjek  penelitian  adalah  yang
mempunyai    sifat-karakteristikkeadaan  yang  akan diteliti”. Subjek yang diambil
pada penelitian ini adalah Program Keahlian Tata Boga di SMK Maarif 2 Sleman dan SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Selain subjek penelitian maka ditentukan
pula  informan  penelitian.  Informan  menurut  Tatang  M.  Amirin  2009  adalah seseorang  yang  memiliki  informasi  data  banyak  mengenai  objek  yang  sedang
diteliti,  dan  dapat  dimintai  informasi  mengenai  objek  penelitian  tersebut.
Narasumber  kunci key  informan  adalah  seorang  ataupun  beberapa  orang,  yaitu
yang  paling  banyak  menguasai  informasi  paling  banyak  tahu  mengenai  objek yang sedang diteliti tersebut.
Pada  proposal,  informan  dari  setiap  sekolah  terdiri  dari  ketua  program keahlian sebagai key informan, kemudian wakil kepala selolah bidang sarana dan
prasarana,  kepala  laboratoriumpengelola  sarana  dan  prasarana,  guru,  dan  siswa sebagai  informan  pendukung.  Akan  tetapi  pada  saat  melaksanakan  penelitian,
peneliti tidak dapat menemui semua informan. Pada SMK MS peneliti tidak dapat bertemu dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, karena wakil
kepala  sekolah  baru  diangkat  menjadi  wakil  kepala  sekolah  bidang  sarana  dan prasarana dan pada saat itu dalam keadaan cuti dan baru dan akan menjalani tugas
60
sebagai  wakil  kepala  sekolah  bidang  sarana  dan  prasrana  setelah  aktif  kembali, kemudian  peneliti  diarahkan  kepada  wakil  kepala  sekolah  bidang  sarana  dan
prasrana  yang  lama.  Akan  tetapi  wakil  kepala  sekolah  bidang  sarana  dan prasarana ini mengaku tidak telalu mengetahui terkait pengelolaan sarana praktik,
karena hanya menjabat selama 1 tahun dan hanya untuk keperluan akreditasi saja. Karena peran wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana menurut peneliti
cukup  penting,  maka  peneliti  mengganti  informan  yang  awalnya  wakil  kepala sekolah  bidang  sarana  dan  prasarana  menjadi  kepala  sekolah.  Peneliti  memilih
kepala  sekolah  untuk  menggantikan  wakil  kepala  sekolah  bidang  sarana  dan prasarana  karena  menurut  ketua  jurusan,  kepala  laboratorium  dan  guru,  kepala
sekolah  sangat  berperan  dalam  hal  pengelolaan  sarana  praktik.  Oleh  karena  itu Informan  di  SMK  MS  pada  penelitian  ini  adalah  ketua  jurusan  sebagai  key
informan, kemudian kepala sekolah, kepala laboratorium, guru dan siswa sebagai informan  pendukung.  Pada  SMK  MM,  peneliti  juga  tidak  dapat  bertemu  dengan
seluruh  informan.  Peneliti  tidak  dapat  bertemu  dengan  kepala  laboratorium, karena kepala laboratorium yang ada baru saja diangkat menjadi ketua kompetensi
keahlian,  sehingga  posisi  untuk  kepala  laboratorium  belum  ada  yang  mengisi. Oleh karena itu Informan di SMK MM adalah ketua kompetensi keahlian sebagai
key  informan, kemudian wakil kepala sekolah bidang sarana prasaran,  guru, dan siswa sebagai informan pendukung.
D. Fokus Penelitian
Menurut    Sugiyono    2013:207    dalam    penelitian    kualitatif,    fokus merupakan    batasan    masalah,    yang    berisi    pokok    masalah    yang    bersifat
61
umum.  Berdasarkan  pengertian  fokus  penelitian  tersebut,  maka  fokus  penelitian pada penelitian ini adalah pengelolaan sarana praktik program keahlian tata boga
pada  SMK  MS  dan  SMK  MM.  Pengelolaan  sarana  praktik  terdiri  dari perencanaan
dan pengadaan,
inventarisasi, penyimpanan,
penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan.
E. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai  dengan  pendapat  yang  dikemukakan  oleh  Sugiyono  2012:63 “teknik  pengumpulan  data  dapat  dilakukan  dengan  observasi  pengamatan,
interview  wawancara,  kuisioner  angket,  dokumentasi  dan  gabungan keempatnya
”. Pada penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara  sebagai  teknik  pengumpulan  data  yang  utama,  dan  didukung  dengan
teknik observasi dan dokumentasi. Adapun penjabarannya sebagai berikut:
1. Interview wawancara
Menurut  Lexy  J.  Moleong  2005:186  wawancara  adalah  “percakapan dengan  maksud  tertentu,  percakapan  itu  dilakukan  oleh  dua  pihak,  yaitu
pewawancara  interviewer  yang  mengajukan  pertanyaan  dan  terwawancara interviewee  yang  memberikan  pertanyaan  atas  pert
anyaan itu”. Pada penelitian ini  peneliti  akan  memberikan  beberapa  pertanyaan  kepada  informan  yang  telah
ditunjuk, mengenai pengelolaan sarana praktik Program Keahlian Tata Boga. Wawancara  itu  sendiri  terbagi  menjadi  beberapa  macam  wawancara,
menurut Esterberg
Sugiyono, 2012:73
yaitu wawancara
terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Adapun penjelasannya sebagai berikut: