58
positif dan keuntungan suatu program, serta mempertimbanngkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan penilaian.
3. Penelitian deskriptif
Penelitian deksriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel, gejala atau
keadaan. 4.
Penelitian historis Penelitian historis merupakan penelaahan dokumen serta sumber-sumber
lain yang berisi informasi mengenai masa lampau dan dilaksanakan secara sistematis.
Berdasarkan uraian tentang metode dan pelaksanaan penelitian diatas, penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Peneliti dalam penelitian ini menggali
segala informasi melalui fakta-fakta yang ada dan menyajikan gambaran atau deskripsi menggunakan narasi tentang pengelolaan sarana praktik yang terjadi di
Program Keahlian Tata Boga SMK MS dan SMK MM.
B. Setting Penelitian
1. Tempat pelaksanaan penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMK MS dan SMK MM. Alasan pemilihan sekolah ini karena di SMK MS dan SMK MM terdapat Program Keahlian Tata
Boga.
59
2. Waktu penelitian
Penelitian tentang pengelolaan sarana praktik program keahlian tata boga pada SMK MS dan SMK MM dimulai pada tanggal 28 Agustus 2015 sampai
dengan 3 Mei 2016.
C. Subjek Penelitian
Menurut Tatang M. Amirin 2009 “Subjek penelitian adalah yang
mempunyai sifat-karakteristikkeadaan yang akan diteliti”. Subjek yang diambil
pada penelitian ini adalah Program Keahlian Tata Boga di SMK Maarif 2 Sleman dan SMK Muhammadiyah 1 Moyudan. Selain subjek penelitian maka ditentukan
pula informan penelitian. Informan menurut Tatang M. Amirin 2009 adalah seseorang yang memiliki informasi data banyak mengenai objek yang sedang
diteliti, dan dapat dimintai informasi mengenai objek penelitian tersebut.
Narasumber kunci key informan adalah seorang ataupun beberapa orang, yaitu
yang paling banyak menguasai informasi paling banyak tahu mengenai objek yang sedang diteliti tersebut.
Pada proposal, informan dari setiap sekolah terdiri dari ketua program keahlian sebagai key informan, kemudian wakil kepala selolah bidang sarana dan
prasarana, kepala laboratoriumpengelola sarana dan prasarana, guru, dan siswa sebagai informan pendukung. Akan tetapi pada saat melaksanakan penelitian,
peneliti tidak dapat menemui semua informan. Pada SMK MS peneliti tidak dapat bertemu dengan wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana, karena wakil
kepala sekolah baru diangkat menjadi wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana dan pada saat itu dalam keadaan cuti dan baru dan akan menjalani tugas